1. Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Semester 03
Kegiatan Belajar III
Promosi Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Dwi Susilowati, M.Kes
4. 2
Kebutuhan yang dirasakan
Kebutuhan yang diidentifikasi sebagai apa yang mereka
inginkan. Tergantung pada kesadaran dan pengetahuannya
http://3.bp.blogspot.com/-XpVygygUNsg/UcKt3Pd2ojI/AAAAAAAAASQ/ZedRFMqj0HA/s1600/imagination.jpg
5. 3
Kebutuhan yang dinyatakan
Kebutuhan yang dirasakan yang telah diubah menjadi permintaan
yang terungkap (demand), biasanya berupa keinginan
http://venivi.com/wp-content/uploads/2013/02/IDEA.jpg
6. 4
Kebutuhan Komparatif
Kebutuhan dengan membandingkan diantara kelompok
yang sama
http://1.bp.blogspot.com/-bW25e098K7A/UjUk126S3QI/AAAAAAAAAWE/mNnFK1LwS5Y/s1600/18.jpg
16. 3
Fase 3: Diagnosis Perilaku dan Lingkungan
Pada fase ini selain diidentifikasi masalah perilaku yang mempengaruhi
masalah kesehatan, juga diidentifikasi masalah lingkungan fisik dan
sosial yang mempengaruhi perilaku, status kesehatan dan kualitas
hidup seseorang atau masyarakat
http://www.terasjakarta.com/portal/foto_berita/72SAMPAH.JPG
17. 4
Fase 4: Diagnosis Pendidikan dan Organisasional
Pada fase ini dilakukan identifikasi determinan perilaku yang
mempengaruhi status kesehatan
http://3.bp.blogspot.com/-8f2Dk-UbTGs/UcZ21nl8E3I/AAAAAAAAA54/ZewmX-69Qxw/s1600/IMG_3207.JPG
18. 5
Fase 5: Diagnosis Administratif dan Kebijakan
Pada fase ini dilakukan analisis kebijakan, sumber daya dan
peraturan yang berlaku, yang dapat memfasilitasi atau
menghambat pengembangan program promosi kesehatan
http://2.bp.blogspot.com/-ytZJBAFG6QI/T2KxlJpEmfI/AAAAAAAAAPU/au0jKTP31S8/s1600/my_diary_by_yed77-d2zlmtw.jpg
20. 1Pengkajian riwayat keperawatan
Kepercayaan klien tentang kesehatan, kepercayaan tentang agama yang dianut,
dan peran gender merupakan faktor penting dalam mengembangkan rencana
promosi kesehatan. Kepercayaan yang penting digali pada klien
http://3.bp.blogspot.com/-bsTplql19cc/USpN4YYE_ZI/AAAAAAAABtI/7bY3XCyzIZo/s1600/MTUC+Phg+%2
21. 2Pengkajian fisik
Pengkajian fisik secara umum dapat memberikan petunjuk terhadap
kebutuhan belajar klien. Kemampuan melihat dan mendengar memberi
pengaruh besar terhadap pemilihan substansi
http://www.yapthiamhien.org/images/news/3b6f220a435d495805fbcdec357bb0c9_anak-anak%20papua.jpg
22. 3
Pengkajian kesiapan klien untuk belajar
Klien yang siap untuk belajar sering dapat dibedakan dengan klien yang
tidak siap. Seorang klien yang siap belajar mungkin mencari informasi
http://arnellis.files.wordpress.com/2011/11/dsc07151.jpg
23. 4Pengkajian motivasi
Motivasi dan memberi rangsangan atau jalan untuk belajar merupakan
faktor penentu yang sangat kuat untuk kesuksesan dalam mendidik klien
dan berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan klien
http://motivasiindonesia.com/wp-content/uploads/2011/05/MOTIVATOR-INDONESIA-GREAT-3.jpg
25. Faktor pemungkin
mencakup keterampilan
serta sumber daya yang
penting untuk
menampilkan perilaku yang
sehat. Sumber daya
dimaksud meliputi fasilitas
yang ada, personalia yang
tersedia, ruangan yang
ada, atau sumber-sumber
lain yang serupa.
http://1.bp.blogspot.com/-5tYqLb_xfvE/TuHUGQU10wI/AAAAAAAAAHc/bSQHhthIgUs/s1600/ruang-kosong.gif
27. Faktor penguat
adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh
dukungan atau tidak. Sumber penguat tersebut bergantung kepada tujuan dan
jenis program. Di dalam pendidikan kesehatan klien di rumah sakit, misalnya,
penguat diberikan oleh perawat, dokter, ahli gizi, atau klien lain dan keluarga
http://1.bp.blogspot.com/-I4HhJ0dhKN0/TaOCoyGwGQI/AAAAAAAABro/PrAs8U0GgLM/s1600/16.jpg
29. 1Diagnosa keperawatan Aktual
Pada diagnosa keperawatan ini “kurang pengetahuan“ atau
“ketidakmampuan“ yang menjadi pokok masalahnya.
Contoh: Kurang pengetahuan tentang efek pengobatan berhubungan
dengan adanya perbedaan bahasa dan kesalahan penafsiran informasi
http://4.bp.blogspot.com/-K58pIkpccwo/TXrql1bUfzI/AAAAAAAAATg/8550aq7oK_A/s1600/DSC07833.JPG
30. 2Diagnosa keperawatan Resiko
Hal ini biasanya tergantung kondisi klien, “kurang pengetahuan” bisa
dijadikan sebagai etiologi. Contoh: Resiko gizi buruk berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang gizi pada anak balita
http://4.bp.blogspot.com/-K58pIkpccwo/TXrql1bUfzI/AAAAAAAAATg/8550aq7oK_A/s1600/DSC07833.JPG
33. Menetapkan pola pelayanan
kesehatan masyarakat yang
ada
2
http://m6.flexmedia.co.id/wp-content/uploads/2013/08/Tips-Ampuh-Menjaga-Telinga-Tetap-Sehat.jpg
34. Menetapkan hubungan antara
status kesehatan dengan
pelayanan kesehatan di
masyarakat
3
http://m6.flexmedia.co.id/wp-content/uploads/2013/08/Tips-Ampuh-Menjaga-Telinga-Tetap-Sehat.jpg