SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 30
Manajemen Input Dan Output
Pada Sistem Operasi
Anak Agung Gede Raiko Juspika
I Gusti Ngurah Wahyu Dwi Putra
I Made Githa Amyguna
I Ketut Gede Mahendra Saputra
Manajemen Input Dan
Output
• Apa itu manajemen I/O ?
• Apa saja fungsi dasar manajemen I/O dalam
sistem operasi?
• Bagaimana cara kerja manajemen I/O sistem
operasi?
• Apa saja masalah manajemen I/O pada
sistem operasi ?
Pengertian
Manajemen I/O
Manajemen Input/Output
Manajemen sistem I/O (Input/Output) adalah
salah satu fungsi inti dari sistem operasi yang
memungkinkan komunikasi antara CPU dan
perangkat I/O. Dalam proses manajemen I/O,
sistem operasi bertugas untuk mengatur dan
mengkoordinasikan bagaimana data
diproses dan ditransfer antara perangkat
satu dengan yang lainnya.
Fungsi
Manajemen I/O
Mengelola Perangkat I/O
Fungsi ini mencakup tugas-tugas yang berkaitan
dengan pengelolaan perangkat keras I/O dalam
sistem komputer. Termasuk mengidentifikasi,
mengaktifkan, mengelola, dan mengendalikan I/O.
Dalam konteks ini, manajemen perangkat I/O
bertanggung jawab untuk mengelola interaksi
antara prosesor dan perangkat I/O, memastikan
bahwa perangkat keras diakses dan digunakan
dengan benar oleh sistem.
Menjadwalkan Operasi I/O
Fungsi ini berkaitan dengan penjadwalan proses I/O
yang diperlukan oleh berbagai program aplikasi
yang berjalan. Sistem operasi harus
memprioritaskan operasi I/O sehingga dapat
dilakukan secara efisien, meminimalkan latensi, dan
memenuhi kebutuhan berbagai aplikasi yang
sedang berjalan.
Menangani Kesalahan I/O
Fungsi ini membahas bagaimana sistem
mendeteksi, melakukan penanganan, dan
pemulihan kesalahan yang terjadi selama proses
I/O. Sistem operasi harus memiliki mekanisme untuk
mendeteksi kesalahan tersebut, memberikan
pemberitahuan kepada pengguna atau aplikasi
yang terkena dampak, dan mengambil tindakan
perbaikan yang tepat.
Menyediakan Layanan I/O
Fungsi ini mencakup penyediaan berbagai layanan
tambahan yang diperlukan oleh program aplikasi
untuk melakukan operasi I/O secara efisien.
Termasuk menyediakan akses ke berbagai
perangkat I/O, mengelola buffer, menerapkan
protokol komunikasi, dan memberikan izin atau
akses yang sesuai ke program aplikasi untuk
melakukan operasi I/O yang diperlukan.
Teknik Dasar
Manajemen I/O
I/O Terprogram
I/O Terprogram
Dalam manajemen I/O jenis ini, data saling bertukar antara
CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program yang
memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung, seperti
pemindahan data, pengiriman perintah, dan monitoring
perangkat. Untuk melaksanakan perintah-perintah I/O, CPU
akan mengeluarkan sebuah alamat bagi modul I/O dan
sebuah perintah I/O yang akan dilakukan.
I/O Interupsi
I/O Interupsi
Teknik I/O interupsi memungkinkan proses tidak membuang-
buang waktu. Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah
I/O pada modul I/O, bersamaan dengan perintah I/O
dijalankan, maka CPU akan melakukan eksekusi perintah-
perintah yang lainnya. Terdapat kemajuan dari teknik
sebelumnya yaitu CPU melakukan multitasking beberapa
perintah sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU.
Direct Memory Access
Direct Memory Access
DMA memungkinkan perangkat I/O mengakses memori
secara langsung tanpa melalui CPU, sehingga dapat
mengurangi beban CPU dan meningkatkan kinerja sistem
secara keseluruhan. Dalam skenario DMA, CPU hanya
bertindak sebagai pengatur dan monitor, sedangkan operasi
transfer data sebagian besar ditangani oleh perangkat DMA.
Teknik ini sangat efektif untuk mentransfer data dalam jumlah
besar antara perangkat I/O dan memori, seperti saat
membaca atau menulis ke hard drive atau mentransfer data
antar perangkat jaringan.
Cara Kerja
Manajemen I/O
Program Aplikasi Membuat
Permintaan I/O
Fase ini terjadi ketika program aplikasi yang berjalan pada
sistem operasi meminta operasi input-output (I/O).
Permintaan I/O ini dapat berupa pembacaan maupun
penulisan data dari perangkat I/O ataupun sebaliknya,
seperti hardisk, keyboard, mouse, atau printer. Misalnya,
program pengolah kata mengeluarkan permintaan I/O
untuk membaca dokumen yang disimpan di hard drive.
Sistem Operasi Menerjemahkan
Permintaan I/O
Setelah menerima permintaan I/O dari suatu program aplikasi,
sistem operasi bertanggung jawab untuk menerjemahkan
permintaan tersebut menjadi instruksi atau perintah yang dapat
dipahami oleh perangkat I/O yang bersangkutan. Misalnya,
sistem operasi akan menerjemahkan permintaan pembacaan
file ke dalam perintah yang sesuai dengan format
yang dipahami hard drive.
Sistem Operasi Menjadwalkan
Operasi I/O
Langkah ini melibatkan penjadwalan operasi I/O yang telah
diterjemahkan oleh sistem operasi. Sistem operasi harus
memprioritaskan dan mengurutkan operasi I/O sehingga dapat
dilakukan secara efisien, meminimalkan latensi, dan memenuhi
kebutuhan banyak aplikasi berbeda yang berjalan secara
bersamaan. Hal ini melibatkan penggunaan algoritma
penjadwalan yang tepat untuk mengatur akses ke perangkat I/O
secara efisien.
Perangkat I/O Melakukan
Operasi I/O
Setelah operasi I/O dijadwalkan oleh sistem operasi,
perangkat I/O yang terlibat akan melakukan operasi I/O
sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh sistem operasi.
Misalnya, jika perangkat I/O adalah hard disk dan
perintahnya membaca data dari sektor tertentu, hard disk
akan membaca data dari sektor tersebut dan
mengembalikannya ke sistem operasi.
Sistem Operasi memberitahu
program ketika Operasi I/O Selesai
Setelah perangkat I/O menyelesaikan operasinya, sistem
operasi memberitahukan program aplikasi yang
mengeluarkan permintaan. Program aplikasi kemudian
dapat melanjutkan eksekusi program atau melakukan
tindakan lain berdasarkan hasil operasi I/O yang dilakukan.
Misalnya, jika operasi pembacaan file selesai, program
aplikasi dapat mulai memproses data yang dibaca.
Masalah
Manajemen I/O
Bottleneck I/O
Keterbatasan bandwidth atau sumber daya perangkat
I/O tertentu dapat menyebabkan bottleneck, di mana
operasi I/O tidak dapat diproses dengan cepat,
memperlambat kinerja sistem. Contohnya, ketika CPU
(Central Processing Unit) tidak cukup kuat untuk
menangani banyak permintaan sekaligus. Misalnya, jika
menjalankan aplikasi berat yang membutuhkan banyak
pemrosesan, tetapi CPU memiliki keterbatasan, maka
kinerja keseluruhan sistem akan melambat.
Kegagalan Perangkat I/O
Kesalahan atau kegagalan pada perangkat I/O dapat
mengganggu operasi normal sistem operasi dan
menyebabkan kehilangan data atau penurunan kinerja.
Misalnya, jika sebuah hard drive pada sebuah server
penyimpanan mengalami kegagalan, data yang
disimpan di dalamnya dapat menjadi tidak dapat
diakses atau bahkan hilang.
Operasi I/O Tidak Konsisten
Jika tidak dikelola dengan baik, operasi I/O yang tidak
konsisten atau terputus-putus dapat mengakibatkan
tidak konsistennya sebuah data, yang dapat
menyebabkan kerusakan pada sistem atau kehilangan
data. Sebagai contoh, saat proses penyalinan data dari
satu perangkat ke perangkat lain terputus secara tiba-
tiba karena masalah jaringan, maka data yang disalin
mungkin menjadi tidak lengkap atau rusak
Kompleksitas Konfigurasi
Konfigurasi perangkat I/O yang kompleks atau tidak
terkelola dengan baik dapat menyulitkan pemeliharaan
sistem operasi, serta meningkatkan risiko kesalahan
konfigurasi atau kompatibilitas. Contoh perangkat I/O
yang memiliki kinerja tinggi, dapat menjadi tidak stabil
ketika konfigurasinya tidak disesuaikan dengan tepat.
Latensi Tinggi
Latensi yang tinggi dalam proses I/O, terutama pada
operasi akses ke perangkat penyimpanan, dapat
memperlambat kinerja aplikasi dan sistem secara
keseluruhan. Sebagai contoh, Ketika sebuah aplikasi
database mengalami latensi tinggi dalam akses ke
perangkat penyimpanan, waktu respons database
dapat meningkat secara signifikan. Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan kinerja aplikasi dan
pengalaman pengguna yang buruk.
Ada Pertanyaan ?
Sekian &
Terimakasih

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Sistem Informasi Manajemen input dan output

Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan OutputBernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Outputbelajarkomputer
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Tri Sugihartono
 
BAB I Sistem Operasi. Sistem operasi .pdf
BAB I Sistem Operasi. Sistem operasi .pdfBAB I Sistem Operasi. Sistem operasi .pdf
BAB I Sistem Operasi. Sistem operasi .pdfQwertyQwerty789387
 
Pertemuan 3 - Struktur CPU.pdf
Pertemuan 3 - Struktur CPU.pdfPertemuan 3 - Struktur CPU.pdf
Pertemuan 3 - Struktur CPU.pdfYusriantoMalago
 
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan OutputMikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan OutputJakkKuort
 
ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER
ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTERORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER
ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTERcalonmayat
 
Makalahsistemkomputer 130705020058-phpapp01
Makalahsistemkomputer 130705020058-phpapp01Makalahsistemkomputer 130705020058-phpapp01
Makalahsistemkomputer 130705020058-phpapp01peusangan p1
 
Makalah sistem komputer
Makalah sistem komputerMakalah sistem komputer
Makalah sistem komputerNie Andini
 
Sistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Sistem Operasi - Perangkat keras Input OutputSistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Sistem Operasi - Perangkat keras Input OutputAdi Ginanjar Kusuma
 
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.pptManajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.pptawirawanm
 
42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi
42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi
42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem OperasiAbdulRahman1543
 
Chapter 01 pertemuan 1&2- donpas - konsep dasar sistem komputer dan ti
Chapter 01 pertemuan 1&2- donpas - konsep dasar sistem komputer dan tiChapter 01 pertemuan 1&2- donpas - konsep dasar sistem komputer dan ti
Chapter 01 pertemuan 1&2- donpas - konsep dasar sistem komputer dan tiUNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
 
Makalah Sistem Operasi
Makalah Sistem OperasiMakalah Sistem Operasi
Makalah Sistem Operasidedisutrisno
 
Pengenalan Sistem Operasi
Pengenalan Sistem OperasiPengenalan Sistem Operasi
Pengenalan Sistem OperasiFariz Fahrizal
 

Ähnlich wie Sistem Informasi Manajemen input dan output (20)

Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan OutputBernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
 
BAB I Sistem Operasi. Sistem operasi .pdf
BAB I Sistem Operasi. Sistem operasi .pdfBAB I Sistem Operasi. Sistem operasi .pdf
BAB I Sistem Operasi. Sistem operasi .pdf
 
Pertemuan 3 - Struktur CPU.pdf
Pertemuan 3 - Struktur CPU.pdfPertemuan 3 - Struktur CPU.pdf
Pertemuan 3 - Struktur CPU.pdf
 
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan OutputMikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
 
ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER
ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTERORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER
ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER
 
Makalahsistemkomputer 130705020058-phpapp01
Makalahsistemkomputer 130705020058-phpapp01Makalahsistemkomputer 130705020058-phpapp01
Makalahsistemkomputer 130705020058-phpapp01
 
Makalah sistem komputer
Makalah sistem komputerMakalah sistem komputer
Makalah sistem komputer
 
Sistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Sistem Operasi - Perangkat keras Input OutputSistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Sistem Operasi - Perangkat keras Input Output
 
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.pptManajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
 
Ikram tik
Ikram tikIkram tik
Ikram tik
 
Gamb umum so
Gamb umum soGamb umum so
Gamb umum so
 
Gamb umum so
Gamb umum soGamb umum so
Gamb umum so
 
42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi
42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi
42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi
 
1sistem operasi
1sistem operasi1sistem operasi
1sistem operasi
 
Chapter 01 pertemuan 1&2- donpas - konsep dasar sistem komputer dan ti
Chapter 01 pertemuan 1&2- donpas - konsep dasar sistem komputer dan tiChapter 01 pertemuan 1&2- donpas - konsep dasar sistem komputer dan ti
Chapter 01 pertemuan 1&2- donpas - konsep dasar sistem komputer dan ti
 
Makalah Sistem Operasi
Makalah Sistem OperasiMakalah Sistem Operasi
Makalah Sistem Operasi
 
Kuliah1 gambaran umum
Kuliah1 gambaran umumKuliah1 gambaran umum
Kuliah1 gambaran umum
 
struktur CPU
struktur CPUstruktur CPU
struktur CPU
 
Pengenalan Sistem Operasi
Pengenalan Sistem OperasiPengenalan Sistem Operasi
Pengenalan Sistem Operasi
 

Sistem Informasi Manajemen input dan output

  • 1. Manajemen Input Dan Output Pada Sistem Operasi Anak Agung Gede Raiko Juspika I Gusti Ngurah Wahyu Dwi Putra I Made Githa Amyguna I Ketut Gede Mahendra Saputra
  • 2. Manajemen Input Dan Output • Apa itu manajemen I/O ? • Apa saja fungsi dasar manajemen I/O dalam sistem operasi? • Bagaimana cara kerja manajemen I/O sistem operasi? • Apa saja masalah manajemen I/O pada sistem operasi ?
  • 4. Manajemen Input/Output Manajemen sistem I/O (Input/Output) adalah salah satu fungsi inti dari sistem operasi yang memungkinkan komunikasi antara CPU dan perangkat I/O. Dalam proses manajemen I/O, sistem operasi bertugas untuk mengatur dan mengkoordinasikan bagaimana data diproses dan ditransfer antara perangkat satu dengan yang lainnya.
  • 6. Mengelola Perangkat I/O Fungsi ini mencakup tugas-tugas yang berkaitan dengan pengelolaan perangkat keras I/O dalam sistem komputer. Termasuk mengidentifikasi, mengaktifkan, mengelola, dan mengendalikan I/O. Dalam konteks ini, manajemen perangkat I/O bertanggung jawab untuk mengelola interaksi antara prosesor dan perangkat I/O, memastikan bahwa perangkat keras diakses dan digunakan dengan benar oleh sistem.
  • 7. Menjadwalkan Operasi I/O Fungsi ini berkaitan dengan penjadwalan proses I/O yang diperlukan oleh berbagai program aplikasi yang berjalan. Sistem operasi harus memprioritaskan operasi I/O sehingga dapat dilakukan secara efisien, meminimalkan latensi, dan memenuhi kebutuhan berbagai aplikasi yang sedang berjalan.
  • 8. Menangani Kesalahan I/O Fungsi ini membahas bagaimana sistem mendeteksi, melakukan penanganan, dan pemulihan kesalahan yang terjadi selama proses I/O. Sistem operasi harus memiliki mekanisme untuk mendeteksi kesalahan tersebut, memberikan pemberitahuan kepada pengguna atau aplikasi yang terkena dampak, dan mengambil tindakan perbaikan yang tepat.
  • 9. Menyediakan Layanan I/O Fungsi ini mencakup penyediaan berbagai layanan tambahan yang diperlukan oleh program aplikasi untuk melakukan operasi I/O secara efisien. Termasuk menyediakan akses ke berbagai perangkat I/O, mengelola buffer, menerapkan protokol komunikasi, dan memberikan izin atau akses yang sesuai ke program aplikasi untuk melakukan operasi I/O yang diperlukan.
  • 12. I/O Terprogram Dalam manajemen I/O jenis ini, data saling bertukar antara CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung, seperti pemindahan data, pengiriman perintah, dan monitoring perangkat. Untuk melaksanakan perintah-perintah I/O, CPU akan mengeluarkan sebuah alamat bagi modul I/O dan sebuah perintah I/O yang akan dilakukan.
  • 14. I/O Interupsi Teknik I/O interupsi memungkinkan proses tidak membuang- buang waktu. Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan dengan perintah I/O dijalankan, maka CPU akan melakukan eksekusi perintah- perintah yang lainnya. Terdapat kemajuan dari teknik sebelumnya yaitu CPU melakukan multitasking beberapa perintah sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU.
  • 16. Direct Memory Access DMA memungkinkan perangkat I/O mengakses memori secara langsung tanpa melalui CPU, sehingga dapat mengurangi beban CPU dan meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan. Dalam skenario DMA, CPU hanya bertindak sebagai pengatur dan monitor, sedangkan operasi transfer data sebagian besar ditangani oleh perangkat DMA. Teknik ini sangat efektif untuk mentransfer data dalam jumlah besar antara perangkat I/O dan memori, seperti saat membaca atau menulis ke hard drive atau mentransfer data antar perangkat jaringan.
  • 18. Program Aplikasi Membuat Permintaan I/O Fase ini terjadi ketika program aplikasi yang berjalan pada sistem operasi meminta operasi input-output (I/O). Permintaan I/O ini dapat berupa pembacaan maupun penulisan data dari perangkat I/O ataupun sebaliknya, seperti hardisk, keyboard, mouse, atau printer. Misalnya, program pengolah kata mengeluarkan permintaan I/O untuk membaca dokumen yang disimpan di hard drive.
  • 19. Sistem Operasi Menerjemahkan Permintaan I/O Setelah menerima permintaan I/O dari suatu program aplikasi, sistem operasi bertanggung jawab untuk menerjemahkan permintaan tersebut menjadi instruksi atau perintah yang dapat dipahami oleh perangkat I/O yang bersangkutan. Misalnya, sistem operasi akan menerjemahkan permintaan pembacaan file ke dalam perintah yang sesuai dengan format yang dipahami hard drive.
  • 20. Sistem Operasi Menjadwalkan Operasi I/O Langkah ini melibatkan penjadwalan operasi I/O yang telah diterjemahkan oleh sistem operasi. Sistem operasi harus memprioritaskan dan mengurutkan operasi I/O sehingga dapat dilakukan secara efisien, meminimalkan latensi, dan memenuhi kebutuhan banyak aplikasi berbeda yang berjalan secara bersamaan. Hal ini melibatkan penggunaan algoritma penjadwalan yang tepat untuk mengatur akses ke perangkat I/O secara efisien.
  • 21. Perangkat I/O Melakukan Operasi I/O Setelah operasi I/O dijadwalkan oleh sistem operasi, perangkat I/O yang terlibat akan melakukan operasi I/O sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh sistem operasi. Misalnya, jika perangkat I/O adalah hard disk dan perintahnya membaca data dari sektor tertentu, hard disk akan membaca data dari sektor tersebut dan mengembalikannya ke sistem operasi.
  • 22. Sistem Operasi memberitahu program ketika Operasi I/O Selesai Setelah perangkat I/O menyelesaikan operasinya, sistem operasi memberitahukan program aplikasi yang mengeluarkan permintaan. Program aplikasi kemudian dapat melanjutkan eksekusi program atau melakukan tindakan lain berdasarkan hasil operasi I/O yang dilakukan. Misalnya, jika operasi pembacaan file selesai, program aplikasi dapat mulai memproses data yang dibaca.
  • 24. Bottleneck I/O Keterbatasan bandwidth atau sumber daya perangkat I/O tertentu dapat menyebabkan bottleneck, di mana operasi I/O tidak dapat diproses dengan cepat, memperlambat kinerja sistem. Contohnya, ketika CPU (Central Processing Unit) tidak cukup kuat untuk menangani banyak permintaan sekaligus. Misalnya, jika menjalankan aplikasi berat yang membutuhkan banyak pemrosesan, tetapi CPU memiliki keterbatasan, maka kinerja keseluruhan sistem akan melambat.
  • 25. Kegagalan Perangkat I/O Kesalahan atau kegagalan pada perangkat I/O dapat mengganggu operasi normal sistem operasi dan menyebabkan kehilangan data atau penurunan kinerja. Misalnya, jika sebuah hard drive pada sebuah server penyimpanan mengalami kegagalan, data yang disimpan di dalamnya dapat menjadi tidak dapat diakses atau bahkan hilang.
  • 26. Operasi I/O Tidak Konsisten Jika tidak dikelola dengan baik, operasi I/O yang tidak konsisten atau terputus-putus dapat mengakibatkan tidak konsistennya sebuah data, yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem atau kehilangan data. Sebagai contoh, saat proses penyalinan data dari satu perangkat ke perangkat lain terputus secara tiba- tiba karena masalah jaringan, maka data yang disalin mungkin menjadi tidak lengkap atau rusak
  • 27. Kompleksitas Konfigurasi Konfigurasi perangkat I/O yang kompleks atau tidak terkelola dengan baik dapat menyulitkan pemeliharaan sistem operasi, serta meningkatkan risiko kesalahan konfigurasi atau kompatibilitas. Contoh perangkat I/O yang memiliki kinerja tinggi, dapat menjadi tidak stabil ketika konfigurasinya tidak disesuaikan dengan tepat.
  • 28. Latensi Tinggi Latensi yang tinggi dalam proses I/O, terutama pada operasi akses ke perangkat penyimpanan, dapat memperlambat kinerja aplikasi dan sistem secara keseluruhan. Sebagai contoh, Ketika sebuah aplikasi database mengalami latensi tinggi dalam akses ke perangkat penyimpanan, waktu respons database dapat meningkat secara signifikan. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kinerja aplikasi dan pengalaman pengguna yang buruk.