Kuartal II 2022 Shopee memiliki rata-rata 131,3 juta pengunjung website per bulan. Kendati demikian, angka pengunjung Shopee masih menang telak dibanding pesaing-pesaingnya yang lain, seperti Lazada, Bukalapak, Blibli, Ralali, Klik Indomaret, JD.ID, Bhinneka, dan Matahari. Sebelum pandemi, Shopee baru memiliki 56 juta pengunjung website per bulan pada kuartal III 2019.
2. A. PENDAHULUAN
Kuartal II 2022 Shopee memiliki rata-rata 131,3 juta
pengunjung website per bulan. Kendati demikian, angka
pengunjung Shopee masih menang telak
dibanding pesaing-pesaingnya yang lain, seperti Lazada,
Bukalapak, Blibli, Ralali, Klik Indomaret, JD.ID,
Bhinneka, dan Matahari. Sebelum pandemi, Shopee baru
memiliki 56 juta pengunjung website per bulan pada
kuartal III 2019. Kemudian selama pandemi
pengunjungnya terus bertambah, namun trennya
cenderung menurun pada dua kuartal pertama tahun ini
seperti terlihat pada grafik. Secara kumulatif, selama
periode kuartal III 2019 sampai kuartal II 2022 jumlah
pengunjung website Shopee sudah tumbuh sekitar 134%
(Databoks, 2022)
Sample footer text 3/1/20XX 2
4. Strategi pemasaran Inovasi digital Kewirausahaan Digital
mengacu pada serangkaian
upaya perusahaan seperti
promosi hasil produk yang
dapat menarik calon
pembeli, harga bersaing
dan kualitas yang dapat
memenuhi selera pembeli,
selanjutnya adalah
penyalurannya tepat waktu
ditambah pelayanan
memuaskan. (Gunardi et
al., 2020). Adapun dimensi
dari strategi pemasaran
meliputi strategi produk,
harga, promosi dan
distribusi.
Model bisnis e-commerce berasal
dari kombinasi inovasi digital dan
kewirausahaan yang kemudian
menghasilkan fenomena
karakteristik baru dalam hal bisnis
(Giones & Brem, 2017). Dalam hal
ini peran inovasi digital memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
unit bisnis baru yang dibuat.
Paradigma inovasi yang muncul
memanfaatkan potensi kolaborasi
dan kecerdasan kolektif untuk
merancang dan meluncurkan
inisitiaf kewirausahan yang lebih
kuat serta berkelanjutan.
Dimensi yang terkait dengan
kewirausahaan digital yaitu
aktor digital (siapa), aktivitas
digital (apa), motivasi digital
(mengapa) dan organisasi
digital (bagaimana) (Elia et al.,
2020), dan demi menstimulus
digitalisasi bagi seluruh pelaku
bisnis antar lain memfokuskan
kembali pada kemajuan inovasi
dalam meningkatkan
kesadaran pelaku usaha
tersebut tentang digitalisasi
(Hanum & Sinarasri, 2017)
5. Metode Riset
Sample footer text 3/1/20XX 5
+ Penelitian ini menerapkan teknik kuantitatif dengan pendekatan survei eksplorasi
+ Data asli berasal dari survey secara offline dengan kuisioner
+ Partisipan dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna E-commerce Shopee Pematang siantar yang
tergolong generasi Milenial. Sayangnya, tidak ada angka pasti jumlah pengguna Shopee Pematang siantar
yang aktif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk fakta bahwa satu orang mungkin memiliki
aplikasi E-commerce yang aktif atau tidak memberikan informasi pada nomor yang sama.
+ Sampel untuk penelitian ini dipilih dengan menggunakan non-probability sampling dan purposive selection.
Dalam analisis ini, ada 99 sampel total. Teknik non-probability purposive sampling ini dipilih karena tidak
ada statistik yang menentukan ukuran populasi.
+ Peneliti menetapkan beberapa persyaratan, antara lain sampel memiliki akun Shopee dan telah
menggunakannya minimal selama tiga bulan. memperkirakan dan mengevaluasi hipotesis yang berasal dari
model penelitian. Model Persamaan Struktural Partial Least Square digunakan (Hair et al., 2009).
7. Outer Loading Factor
Nilai loading factor sebesar 0,50 atau lebih dianggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan
konstruk laten (Hair et al., 2009). Nilai outer loading awal pada variabel inovasi, strategi pemasaran, dan kinerja
pelaku usaha dapat dilihat pada Tabel 5.1. Menurut (Ghozali & Ratmono, 2017) indikator yang memiliki nilai
loading factor antara 0.5 – 0.6 dapat diterima.
Tabel 2. Outer Loading Factor
Sumber: Hasil penelitian, diolah dengan Smart PLS 3.0 (2023)
Variables Kode Outer Loading
Inovasi
X1.1 0.856
X1.2 0.909
X1.3 0.928
X1.4 0.889
Strategi Pemasaran
Z1.1 0.802
Z1.2 0.792
Z1.3 0.763
Kinerja Pelaku Usaha
Y1.1 0.934
Y1.2 0.797
Y1.3 0.940
Y1.4 0.706
Sample footer text 3/1/20XX 7
8. Uji Reliabilitas dan Validitas
Instrumen reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan dua kriteria yaitu nilai composite reliability dan cronbach's
alpha. Penggunaan cronbach’s alpha cenderung menaksir lebih rendah reliabilitas variabel dibandingkan composite
reliability sehinggga disarankan untuk menggunakan composite reliability (Hair et al., 2009). Sebuah konstruk dapat
dikatakan reliabel apabila nilai cronbach's alpha lebih besar 0,70, sedangkan menurut (Ghozali & Ratmono, 2017)
variabel dikatakan reliabel jika nilai composite reliability diatas 0,70. Nilai construct reliability and validity pada
variabel inovasi, strategi pemasaran, dan kinerja pelaku usaha dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Sample footer text 3/1/20XX 8
+ Berdasarkan Tabel 5.2, menunjukkan bahwa semua variabel penelitian memiliki nilai composite reliability
dan cronbach's alpha diatas 0,70. Oleh karena itu indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini
dikatakan reliabel. Sedangkan untuk menguji validitas menggunakan nilai average variance extracted (AVE)
dengan nilai batas diatas 0,50. Pada tabel 3 terlihat bahwa semua variabel memiliki nilai AVE diatas 0,50.
Hal ini dapat diartikan bahwa keseluruhan indikator dan variabel dinyatakan valid.
Tabel 3. Construct Reliability and Validity
Variables Cronbach's Alpha rho_A
Composite
Reliability
Average Variance
Extracted (AVE)
Inovasi 0.918 0.932 0.942 0.803
Strategi Pemasaran 0.706 0.726 0.829 0.618
Kinerja Pelaku Usaha 0.877 0.941 0.911 0.722
Sumber: Hasil penelitian, diolah dengan Smart PLS 3.0 (2023)
9. Tabel 4. Nilai Discriminant
Validity
Pengujian Structural Model
Tabel 5. Nilai R-square
Sumber: Hasil penelitian, diolah dengan Smart PLS 3.0 (2023)
Berdasarkan Tabel 5, diketahui bahwa nilai R-square untuk
variabel kinerja pelaku usaha sebesar 0,310 yang dapat
diinterpretasikan bahwa besarnya interpretasi dari variabel
strategi pemasaran pada variabel kinerja pelaku usaha adalah
31% sedangkan sisanya yaitu 69% dijelaskan oleh variabel lain
di luar penelitian ini. Nilai R-square untuk variabel strategi
pemasaran sebesar 0,159 yang artinya bahwa 15,9% variabel
inovasi mampu menjelaskan variabel strategi pemasaran
sedangkan sisanya sebesar 84,2% dijelaskan oleh variabel lain
di luar penelitian ini.
Sample footer text 3/1/20XX 9
Variables Inovasi
Kinerja
Pelaku
Usaha
Strategi
Pemasaran
Inovasi 0.896
Kinerja Pelaku
Usaha
0.379 0.850
Strategi
Pemasaran
0.327 0.399 0.786
Sumber: Hasil penelitian, diolah dengan Smart PLS 3.0
(2023)
Pada tabel 5.3. perbandingan dari nilai akar AVE
memperlihatkan bahwa masing-masing dari nilai
tersebut lebih besar dibandingkan dengan korelasi antar
variabel lainnya, sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa semua variabel laten dalam penelitian memiliki
construct validity dan discriminant validity yang baik.
Variables R Square
R Square
Adjusted
Kinerja
Pelaku
Usaha
0,310 0.150
Strategi
Pemasaran
0.159 0.098
10. Hyphoteses Coefficients t-Statistics P-Value Kesimpulan
Inovasi → Strategi Pemasaran (H1)
0.327 3.321 0.001 Diterima
Strategi Pemasaran → Kinerja Pelaku Usaha (H2)
0.399 3.965 0.000 Diterima
Sample footer text 3/1/20XX 10
Pengujian Hipotesis
Hasil uji hipotesis disajikan pada tabel 5.5. di bawah ini
Tabel 6. Hasil Pengujian Hipotesis
Sumber: Hasil penelitian, diolah dengan Smart PLS 3.0 (2021)
Hipotesis pertama yaitu inovasi berpengaruh terhadap strategi pemasaran. Berdasarkan Tabel 6. terlihat bahwa
inovasi berpengaruh signifikan dengan arah positif, ini dapat dilihat dari nilai t-statistics sebesar 3.321 > 1,96 atau
bisa dilihat dari p value yang bernilai sebesar 0.001< 0,05. Nilai original sampel sebesar 0.327 yang menunjukkan
bahwa arah hubungan antara inovasi terhadap strategi pemasaran adalah positif, sehingga dapat disimpulkan
hipotesis pertama diterima.
Hipotesis kedua yaitu strategi pemasaran berpengaruh terhadap kinerja pelaku usaha. Nilai t-statistics yang diperoleh
3.965 > 1,96 atau dapat dilihat dari nilai p value nya yang bernilai 0,000 < 0.05. Nilai original sampel adalah positif
sebesar 0.399 yang menunjukkanbahwa arah hubungan antara strategi pemasaran terhadap kinerja pelaku usaha
adalah positif, sehingga dapat disimpulkan hipotesis kedua diterima.
11. Pembahasan
Pengaruh Strategi Pemasaran terhadap Kinerja
Pelaku Usaha di Shopee
+ Gelombang model pemasaran yang tidak lagi
konsumen langsung ke pasar tradisional dan modern
melainkan langsung dengan menggunakan fitur
aplikasi telah membawa perubahan yang signifikan,
adanya disruption mengakibatkan pelaku usaha
harus berpikir kreatif dalam melakukan strategi
pemasaran.
+ Inovasi berperan sangat besar terhadap perubahan
strategi pemasatan yang dilakukan pelaku usaha di
Shopee. Hal ini terlihat dari hasil penelitian
diperoleh nilai koefisien sebesar 0.327 dan P-
value sebesar 0,001 yang berarti bahwa inovasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
strategi pemasaran. Sejalan dengan penelitian
sebelumnya (Gunardi et al., 2020), disimpulkan
bahwa inovasi yang dilakukan berdampak positif
untuk meningkatkan strategi pemasaran pelaku
usaha shopee di Pematang siantar dan memang
menjadi alternatif pemasaran yang inovatif.
Pengaruh Strategi Pemasaran terhadap Kinerja
Pelaku Usaha yang dimediasi oleh Inovasi
+ Hasil penelitian dapat dilihat bahwa pengaruh pemasaran
terhadap kinerja pelaku usaha di shopee yang dimediasi
oleh inovasi menunjukkan hasil sebesar 0.000 (<0,05),
artinya hubungan antar variabel tersebut positif dan
signifikan.
+ Dengan demikian, inovasi mampu memediasi pengaruh
pemasaran terhadap kinerja pelaku usaha shopee di kota
Pematang siantar. Berdasarkan hasil di atas, kinerja usaha
usaha yang menjalankan bisnisnya pada E-commerce
shopee ditingkatkan dengan strategi pemasaran yang
mampu mengembangkan inovasi pada fitur-fitur lama
shopeenya baik dalam proses pemesanan yang mudah,
penempatan produk pada etalase yang benar, bahkan pada
saat pembayaran yang mudah.
+ Ini menjadikan toko yang dilihat calon konsumen lebih
menarik dan memiliki keunggulan produk dari sisi etalase
dan kemudahan pembayaran yang sejalan dengan hasil
penelitian (Hasnatika & Nurnida, 2019).
11
12. Kesimpulan dan saran
Sample footer text 3/1/20XX 12
+ Inovasi berperan sangat besar terhadap perubahan
strategi pemasatan yang dilakukan pelaku usaha di
Shopee. Hal ini terlihat dari hasil penelitian diperoleh
bahwa inovasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap strategi pemasaran. Sejalan dengan penelitian
sebelumnya disimpulkan bahwa inovasi yang dilakukan
berdampak positif untuk meningkatkan strategi
pemasaran pelaku usaha shopee di Pematang siantar
dan memang menjadi alternatif pemasaran yang
inovatif.
+ Hasil penelitian dapat dilihat bahwa pengaruh
pemasaran terhadap kinerja pelaku usaha di shopee
yang dimediasi oleh inovasi, artinya hubungan antar
variabel tersebut positif dan signifikan. Dengan
demikian, inovasi mampu memediasi pengaruh
pemasaran terhadap kinerja pelaku usaha shopee di
kota Pematang siantar.
Kesimpulan Saran
+ Disarankan agar dalam aktivitas pemasaran digital, sebaiknya
penjual menampilkan produk yang sesuai dengan yang
ditawarkan baik dari segi, manfaat produk, ukuran, komposisi,
variasi yang ditawarkan. Sehingga konsumen yang melihat
dan membeli produk tersebut akan percaya dan puas dan
testimoni yang nantinya diberikan juga prositif dan menjadi
indikator pertimbangan bagi konsumen yang lainnya untuk
melakukan pembelian secara online. Untuk pemberian diskon
pada proses distribusi produk kepada konsumen agar jelas
diinformasikan kepada masing-masing akun konsumen supaya
tidak terjadi kesalahan persepsi.
+ Inovasi perlu ditingkatkan oleh shopee dalam hal layanan
pembayaran lainnya seperti pembayaran untuk penggunaan
jasa transportasi. Supaya konsumen yang memiliki aplikasi
SPayLater dapat melakukan pembayarannya dengan lebih
nyaman. Kinerja Shopee masih perlu ditingkatkan melalui
penambahan supplier dari luar Indonesia sehingga konsumen
yang berada di Indonesia yang menginginkan produk dari luar
negeri dapat melakukan pembelian di aplikasi shopee
sehingga jumlah pembelian konsumen akan semakin
meningkat
13. REFERENSI
Arifqi, M. M. (2021). Pemulihan Perekonomian Indonesia Melalui Digitalisasi UMKM Berbasis Syariah di Masa Pandemi Covid-19. Al-
Kharaj: Jurnal Ekonomi, KeuanganBisnis Syariah.
Chong, D., & Ali, H. (2022). Literature Review: Competitive Strategy, Competitive Advantages, And Marketing Performance On E-Commerce
Shopee Indonesia. Dinasti International Journal of Digital Business Management, 3(2), 299–309.
Databoks. (2022). Ini Pertumbuhan Pengunjung Shopee sampai Kuartal II 2022. 2022.
Elia, G., Margherita, A., & Passiante, G. (2020). Digital entrepreneurship ecosystem: How digital technologies and collective intelligence are
reshaping the entrepreneurial process. Technological Forecasting and Social Change, 150(January 2019), 119791.
https://doi.org/10.1016/j.techfore.2019.119791
Ghozali, I., & Ratmono, D. (2017). Analisis Multivariant dan Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Eviews 10 (2nd ed.). Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Giones, F., & Brem, A. (2017). Digital Technology Entrepreneurship: A Definition and Research Agenda. Technology Innovation Management
Review, 7(5), 44–51. https://doi.org/10.22215/timreview1076
Gumilar, G., & Zulfan, I. (2014). Penggunaan Media Massa Dan Internet Sebagai. Kajian Komunikasi, V2(1 Jun 2014), 85–92.
Gunardi, Rahayu, A., & Wibowo, L. A. (2020). Analisa Strategi Pemasaran Online Terhadap Kinerja Keuangan Umkm Fashion di Kota
Bandung. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 3(1), 61–68.
Hair, J. F. J., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2009). Multivariate Data Analysis (7th Editio). Pearson.
Hanum, A. N., & Sinarasri, A. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E-Commerce dan Pengaruh Terhadap Kinerja
UMKM. Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang, 8(1), 1–15.
Hasnatika, I. F., & Nurnida, I. (2019). Analisis Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Pada UKM “Duren Kamu Pasti
Kembali” di Kota Serang. Jurnal Riset Bisnis Dan Investasi, 4(3), 1. https://doi.org/10.35697/jrbi.v4i3.1252
Laudon, K. C., & Traver, C. G. (2013). E-commerce. Pearson Boston, MA.
Suswanto, P., & Setiawati, S. D. (2020). Strategi Komunikasi Pemasaran Shopee Dalam Membangun Positioning Di Tengah Pandemi Covid-19
Di Indonesia. Linimasa: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(2), 16–29.
Sample footer text 3/1/20XX 13
14. Thank you LORA EKANA NAINGGOLAN
loraekana@gmail.com
082162813608
Sample footer text 3/1/20XX 14