Types of lifting equipment include heavy machinery such as the patient lift, overhead cranes, forklifts, jacks, building cradles, and passenger lifts, and can also include smaller accessories such as chains, hooks, and rope.[1] Generally, this equipment is used to move material that cannot be moved with manual labor, and are tools used in most work environments, such as warehouses, and is a requirement for most construction projects, such as bridges and buildings. This equipment can also be used to equip a larger number of packages and goods, requiring less persons to move material. Lifting equipment includes any form of equipment that is used for vertical lifting, and equipment used to move material horizontally is not considered lifting equipment, nor is equipment designed to support.[2] As lifting equipment can be dangerous to use, it is a common subject of safety regulations in most countries, and heavy machinery usually requires certified workers to limit workplace injury.
2. ANGGOTA
Daniel Manurung
Baskara Adiyatma Kusuma
Ajis Saputra
Mishbah Shabhan S
Rizki Sanjaya
Julius Saptra Munthe
Joy R Aritonang
Vrendi Azzam P
M Arif Harwanto
Gita Christo Ginting
120170101
120170108
120170043
120170030
120170005
120170102
120170032
120170120
120170009
120170010
3. Excavator Excavator merupakan alat berat yang
memiliki fungsi utama untuk menggali
tanah dan memuatnya ke dalam truk
atau menimbun tanah tersebut disekitar
shovel dengan cara memutar badan
excavator sampai dengan sudut 360°
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
4. Biasanya jenis ini merupakan
excavator versi standar dan
mudah ditemukan dimana saja.
Jenis excavator ini dapat
dioperasikan pada medan yang
tidak rata, Crawler Excavator
sering digunakan untuk
mengerjakan berbagai proyek
tambang, penataan lanskap,
hingga penggalian parit.
JENIS JENIS
EXCAVATOR crawler Excavator
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
5. Meskipun secara tampilan tidak
terlalu berbeda jauh dengan
Crawler Excavator, namun jenis
ini dilengkapi kapasitasi bucket
serta mesin yang lebih besar
sehingga sering digunakan pada
pekerjaan pertambangan yang
membutuhkan penggalian besar.
JENIS JENIS
EXCAVATOR Hydraulic Shovel Excavator
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
6. Excavator jenis ini juga memiliki istilah lain
yaitu Vacum Excavator. Suction Excavator
merupakan varian yang digunakan pada
penggalian daerah mudah sekali retak.
Contohnya seperti membantu proyek
bawah tanah, hingga membersihkan
puing-puing bangunan. Sehingga
kelebihan yang didapat yakni dapat
mengurangi potensi kerusakan pada
daerah yang mudah retak.
JENIS JENIS
EXCAVATOR Suction Excavator
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
7. ciri khas Wheeled Excavator yaitu
penggunaan roda karet ban karet
sehingga hanya dapat digunakan
pada medan atau area permukaan
yang datar dan keras. Sehingga jenis
exacvator ini memang dimanfaatkan
untuk kebutuhan pekerjaan seperti
pembangunan jalan atau lainnya yang
disesuikan dengan permukaan
jalanan rata.
JENIS JENIS
EXCAVATOR Wheeled Excavator
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
8. ciri khas dari jenis ini memiliki arm dan
boom yang sangat panjang, bahkan
hingga mencapai 30 meter. Sehingga
Long Reach Excavator dimanfaatkan
untuk keperluan pengerjaan dengan
kapasitas besar seperti Seperti
normalisasi sungai, pengerukan
pesisir pantai, pengerukan danau,
pembersihan saluran irigasi,
pembuatan bendungan dan pekerjaan
lainnya.
JENIS JENIS
EXCAVATOR Long Reach Excavator
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
9. Mempunyai ukuran cukup besar,
jenis Dragline Excavator mampu
melakukan penggalian hingga
sedalam 65 meter. Sehingga
memang sering digunakan pada
kebutuhan proyek konstruksi,
pelabuhan, penambangan,
penggalian dalam, pembuatan
jalan raya, dan penggalian
bawah air.
JENIS JENIS
EXCAVATOR Dragline Excavator
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
10. Karena memiliki ukuran yang lebih
kecil, Skid Steer dapat digunakan
untuk membersihkan lokasi dari
berbagai tumpukan puing-puing
material, maupun sampah.
Excavator jenis ini fleksibel
sehingga dapat digunakan pada
ruang terbatas atau sempit.
JENIS JENIS
EXCAVATOR Skid Steer Excavator
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
11. Fluida yang digunakan dalam sistem hidrolik harus memenuhi kriteria: memiliki indeks
kekentalan (viskositas) yang baik, tahan api, tahan dingin, tahan korosi / aus, dan tak berbusa.
Nah, oli memiliki semua kriteria ini, sehingga sering digunakan sebagai fluida dalam sistem
hidrolik.
SISTEM KERJA EXCAVATOR
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Excavator bekerja dengan menggunakan sistem hidrolik
yang terdiri dari pompa hidrolik, silinder hidrolik, dan valve
hidrolik
Prinsip kerja yang digunakan adalah Hukum Pascal, yaitu :
benda cair yang ada diruang tertutup apabila diberi tekanan,
maka tekanan tersebut akan dilanjut ke segala arah dengan
sama besar. Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi
sebagai penerus gaya.
12. SISTEM KERJA EXCAVATOR
Prinsip kerja hidrolik excavator dihasilkan dari putran engine dan memutar pompa
hidrolik, sehingga hidrolik akan mengalir ke control valve. Sedangkan control valve di
atur oleh pilot valve untuk menentukan actuator mana yang akan di gerakkan.
Actuator tersebut adalah boom cylinder (kiri dan kanan), arm cylinder, bucket
cylinder, dan travel motor. Pilot valve di atur langsung oleh operator melalui pedal-
pedal L & R yang terdapat di dalam kabin.
13. -Motor Penggerak Excavator
SISTEM KERJA EXCAVATOR
Ada dua tipe tenaga penggerak pada hydraulic
excavator, yaitu:
·Engine type (diesel)
·Battery type (motor listrik)
Secara umum, tenaga penggerak utama excavator
hidrolik adalah mesin diesel yang akan mengubah
energi mekanik menjadi energi hidrolik melalui
tekanan pompa, kemudian didistribusikan ke
silinder hidrolik untuk menghasilkan gerakan.
Adapun motor listrik berfungsi menghidupkan mesin
dan menyuplai energi ke komponen-komponen
elektrik seperti dinamo, lampu, alat-alat ukur
operator, dan sebagainya.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
14. SISTEM KERJA EXCAVATOR
-Fungsi Excavator
Ekskavator merupakan alat berat yang
mempunyai fungsi utama menggali tanah dan
memuatnya ke dalam truk atau menumpuk tanah
di sekitar sekop dengan cara memutar badan
ekskavator hingga sudut 360°. Selain itu,
excavator dapat digunakan untuk berbagai
keperluan seperti mengangkat beban berat,
membongkar, mengeruk, menebang pohon dan
lain-lain.
15. Mesin adalah pembangkit tenaga ekskavator.
Perawatan rutin mesin mencakup penggantian oli dan
filter, inspeksi sistem bahan bakar, dan pemantauan
level cairan pendingin. Perawatan mesin yang tepat
memastikan kinerja optimal, efisiensi bahan bakar,
dan keandalan ekskavator.
DAFTAR KOMPONEN PENTING
EXCAVATOR
-Mesin
16. Masalah yang berhubungan dengan mesin dapat
mencakup putaran idle yang kasar, hilangnya tenaga,
asap yang berlebihan, atau kesulitan dalam
menghidupkan mesin. Lakukan pemeriksaan dasar
seperti memeriksa filter udara, saluran bahan bakar,
dan ketinggian cairan. Bersihkan atau ganti filter
seperlunya. Jika masalah terus berlanjut, mungkin
diperlukan alat diagnostik atau keahlian profesional
untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah
khusus mesin.
DAFTAR KOMPONEN PENTING
EXCAVATOR
-Masalah Kinerja Mesin
17. t
Sistem hidraulik mengontrol pergerakan lengan,
boom, dan bucket excavator. Itu bergantung pada
cairan hidrolik, filter, pompa, dan katup. Perawatan
rutin meliputi pemeriksaan ketinggian cairan hidrolik,
pemeriksaan kebocoran pada selang dan segel, dan
penggantian filter. Memelihara sistem hidraulik
memastikan pengendalian yang presisi dan responsif,
mencegah masalah seperti gerakan tersentak-
sentak dan kehilangan tenaga.
DAFTAR KOMPONEN PENTING
EXCAVATOR
-Sistem Hidraulik
18. t
Kebocoran sistem hidraulik dapat terjadi karena selang, seal, atau fitting
rusak. Tanda-tanda kebocoran hidrolik antara lain genangan cairan hidrolik,
penurunan performa, atau suara bising yang tidak biasa. Untuk mengetahui
sumber kebocoran, periksa sistem hidrolik, perhatikan selang, sambungan,
dan silinder. Kebocoran kecil dapat diperbaiki dengan mengencangkan alat
kelengkapan atau mengganti segel yang rusak. Namun, jika kebocorannya
cukup besar atau sumbernya sulit ditentukan, sebaiknya cari bantuan
profesional untuk mencegah kerusakan lebih lanjut atau risiko keselamatan.
DAFTAR KOMPONEN PENTING
EXCAVATOR
-Kebocoran Sistem Hidraulik
19. Undercarriage adalah fondasi
excavator dan terdiri dari track,
sprocket, roller, dan idler. Perawatan
rutin pada undercarriage mencakup
pembersihan, pelumasan, dan
pemeriksaan keausan. Perawatan
undercarriage yang tepat akan
memaksimalkan traksi, stabilitas, dan
kemampuan manuver excavator secara
keseluruhan.
DAFTAR KOMPONEN PENTING
EXCAVATOR
-Undercarriage
20. Masalah pada undercarriage atau track dapat memengaruhi stabilitas,
kemampuan manuver, dan kinerja excavator secara keseluruhan. Tanda-tanda
masalah mungkin termasuk suara yang tidak normal, keausan yang tidak
merata, atau kesulitan melacak secara lurus. Periksa komponen undercarriage,
seperti track shoe, roller, dan idler, dari kerusakan, keausan, atau komponen
yang kendor. Kencangkan atau ganti komponen sesuai kebutuhan.Hal ini
mencakup pembersihan serpihan, pemeriksaan tegangan track, penggantian
komponen yang aus atau rusak (misalnya track shoe, roller, idler), dan
penyetelan kesejajaran track
DAFTAR KOMPONEN PENTING
EXCAVATOR
-Masalah Undercarriage
21. Bucket adalah alat tambahan yang digunakan
untuk menggali dan memuat material. Ini dapat
mengalami keausan karena penggunaan terus-
menerus. Perawatan rutin meliputi pemeriksaan
kerusakan pada bucket, pemeriksaan kondisi
gigi, dan perbaikan atau penggantian komponen
yang aus. Memelihara bucket memastikan
operasi penggalian dan pemuatan yang efisien,
mencegah penurunan kinerja dan potensi
bahaya.
DAFTAR KOMPONEN PENTING
EXCAVATOR
-Bucket
22. Ekskavator mengalami keausan seiring berjalannya waktu, yang menyebabkan
kegagalan komponen. Pantau kondisi suku cadang yang aus seperti gigi
bucket, tepi tajam, atau seal hidrolik. Periksa komponen-komponen ini secara
teratur dan gantilah ketika keausan mencapai tingkat kritis atau ketika
kinerjanya tidak lagi sesuai dengan yang diharapkan. Perlengkapan
ekskavator, seperti gigi bucket, tepi tajam, dan pelat aus, dapat mengalami
keausan selama pengoperasian. Suku cadang ini harus diperiksa secara rutin
dan diganti sesuai kebutuhan, berdasarkan tingkat keausan atau pedoman
pabrikan. Frekuensi penggantian bervariasi tergantung pada faktor-faktor
seperti intensitas penggunaan, jenis material, dan kondisi pengoperasian.
DAFTAR KOMPONEN PENTING
EXCAVATOR
-Keausan atau Kegagalan Komponen Bucket
23. Masalah kelistrikan dapat bermanifestasi sebagai masalah pada kontrol, lampu,
atau komponen kelistrikan lainnya. Jika Anda melihat perilaku tidak menentu,
kegagalan sistem kelistrikan, atau sekring putus, ini mungkin mengindikasikan
adanya masalah kelistrikan. Periksa sambungan yang kendor, kabel rusak, atau
terminal terkorosi. Jika Anda memiliki keahlian dan akses terhadap diagram
kelistrikan, Anda dapat mencoba perbaikan sederhana seperti
menyambungkan kembali kabel yang longgar.
DAFTAR KOMPONEN PENTING
EXCAVATOR
-Masalah Kelistrikan
24. Excavator kehilangan tenaga, dikarenakan tekanan
yang rendah, kurangnya aliran oli, attachment
mengalami penurunan, masalah sistem pembakaran,
udara dalam fuel system.
Cara perbaikanya adalah dengan memperbaiki sistem
pembakaran, memperbaiki kerusakan fuel system,
memperbaiki main hydraulic, memperbaiki pilot hydraulic,
dan memperbaiki sistem kelistrikan
DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
Excavator Low Power
25. Kebocoran hidrolik pada excavator ini dapat
disebabkan oleh seal yang aus atau rusak.
Ganti seal yang bocor dan periksa selang hidrolik
untuk memastikan tidak ada kebocoran
DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
Kebocoran Hidrolik
26. Kerusakan pada power train dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti keausan komponen atau
pergerakan yang tidak lancar
Perbaikan power train meliputi pemeriksaan
menyeluruh, pengetesan, dan penyetelan
DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
Kerusakan pada Power Train
27. Kerusakan pada roller dapat disebabkan oleh faktor
keausan dan kegagalan perapatan
Langkah perawatan dan perbaikan pada roller
meliputi analisis kerusakan, penyebab kerusakan,
serta langkah-langkah perbaikan yang sesuai
DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
Kerusakan pada Roller
28. diakibatkan oleh bersinggungan langsung dengan
pin bushing yang ada pada bagian track link.
Kerusakan pada teeth sprocket mengharuskan kita
mengganti dengan melakukan pemotongan dan
dilasi kembali.
DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
Kerusakan Teeth Sprocket
29. diakibatkan oleh Adanya crack atau keretakan di
track link, dan Bagian atas pin mengalami keausan
solusi pada kerusakan ini adalah dengan cara
mengganti track link dengan yang baru, dan
dilakukan pelumasan yang merata.
DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
Kerusakan Track Link
30. Kerusakan ini dapat diakibatkan oleh tanah atau
kotoran yang menempel pada saat mesin bekerja
dan mengeras pada bagian track roller sehingga
bagian carrier roller gagal berputar saat beroperasi
solusi pada kerusakan ini adalah dengan cara
membersihkan pada bagian track roller sampai
bersih dan bisa berputar sempurna
DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
Kerusakan Track Roller
31. diakibatkan oleh adanya gesekan. Aus pada bagian
front idler dapat terjadi akibat adanya gesekan
dengan track link, atau adanya benturan pada track
link akibat track link yang tidak terpasang dengan
kuat sehingga dapat merusak bagian front idler.
apat dilakukan pengecekan dan perawatan secara
berkala agar kerusakan tidak menjalar ke bagian
lain dan dapat diselesaikan dengan cepat.
DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
Kerusakan Front Idler
32. Gangguan umum dapat berupa suara atau bau
asing, serta peningkatan suhu mesin
Cara perbaikanya dengan Pengecekan menyeluruh
terhadap alat, termasuk pemeriksaan suara asing,
bau asing, dan peningkatan suhu mesin, serta
penerapan langkah-langkah troubleshooting
DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
Gangguan Umum
33. Merupakan upaya berbasis tim lingkup perusahaan
untuk membangun kualitas dan produktivitas melalui
perawatan peralatan kedalam sistem produksi dan
meningkatkan Overall Equipment Effectiveness (OEE).
Kegiatan Autonomous Maintenace ini melibatkan
seluruh karyawan mulai dari pimpinan sampai dengan
operator mesin.
PERAWATAN KOMPONEN EXCAVATOR
Total Productive Maintenace
34. PERAWATAN KOMPONEN EXCAVATOR
Inspeksi harian
Operasional fungsi dari limit swicth, dengan cara jalankan crane
tanpa beban padahook secara perlahan-lahan sampai mengenai limit
switch.
Operasional fungsi mekanik seperti penyetelan ulang, kerusakan
fungsi mekanik.
Operasional komponen hidrolik dan pnuematik, pengecekan kurang
kencangnya sambungan, baut karena getaran dan kebocoran.
Deformasi dari hook, pengecekan hooks seperti retak atau terkikis.
Hoisting rope, seperti kawat-kawat mulai putus, aberasi dan tidak
tergulung sesuai alur pada drum.
35. PERAWATAN KOMPONEN EXCAVATOR
Inspeksi Bulanan sampai Tahunan
Sambungan seperti baut, mur, paku keling, pin pengunci, yang mungkin aus atau
kekenduran.
Komponen rail, beam, yang mungkin mengalami deformasi, retak atau pecak atau
karena kerusakan yang diakibatkan karena adanya korosi.
Komponen mekanik seperti Poros, bearing, pin, roda gigi, roller, pengunci dan klem,
yang mungkin mengalami aus, pecah, retak atau distorsi beban.
Komponen pasak, brake, pin, pengangkat, terhadap kotoran/kerak yang berlebihan.
Komponen rope drum dan sheaves, lapisan terhadap kotoran/kerak yang
berlebihan.
Komponen motor yaitu unjuk kerja dari motor, komutator serta slip ring dan bushes,
.
36. Komponen Rantai dan Sproket dari kerak-kerak logam
dan kotoran yang berlebihan.
Komponen hooks dari keretakan yang dapat dideteksi
dengan magnetik parikel, pencelupan kedalam bahan
penetran atau alat pendeteksi lainya. Komponen
komponen hooks lainya seperti baut, pin pengunci, dan
pengaman.
Komponen kelistrikan yang lainya seperti control dan
pengawatan yang mungkin mengalami kekenduran dan
kotoran, serta pembersihan kontaktor dari kotoran.
PERAWATAN KOMPONEN EXCAVATOR
Inspeksi Bulanan sampai Tahunan
37. PERAWATAN KOMPONEN EXCAVATOR
Perawatan harian Chek oli mesin Excavator
Chek oli Hydrolic
Chek oli Axle Gardan
Chek air radiator / air Accu
Chek baut roda / Graple yang kendor
Chek Greasing setiap 2 hari sekali
Chek Handle Crane sebelum dioperasikan
Chek oli mesin excavator
Chek oli Hydrolic Excavator
Chek oli Axle Gardan
Chek air radiator / air Accu
Chek baut roda / Graple yang kendor
Chek Greasing setiap 2 hari sekali
Chek Handle sebelum dioperasikan.
38. PERAWATAN KOMPONEN EXCAVATOR
Perawatan berkala
perawatan ini dilakukan setiap 1 bulan sekali
sesuai dengan tempo jadwal servis
Pembersihan unit 1 minggu sekali
Penggantian Air Filter setiap 1.000 HM
Penggantian Oli Excavator per 250 HM
Penggantian Oli/FuelFilter per250 HM
39. Motor Grader atau Road Grader
merupakan sebutan untuk alat
berat dengan 6 roda yang
berfungsi untuk meratakan
permukaan tanah sebelum
dilakukan perkerasan jalan atau
pembangunan
MOTOR GRADER
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
40. Motor grader rangka kaku hanya
memiliki satu poros. Poros tidak
dapat berbelok ke kiri atau ke
kanan terhadap suatu titik. Motor
grader rangka kaku lebih sulit
berbelok dan memiliki radius
putar yang lebih besar sehingga
akan sulit digunakan pada area
sempit.
JENIS JENIS
Motor Grader Rangka Kaku
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
41. Motor grader rangka artikulasi memiliki
engsel di antara poros depan dan
poros rangka. Jenis grader ini paling
sering digunakan di tempat yang
memiliki ruang kecil salama perataan.
JENIS JENIS
Motor Grader Rangka Artikulasi
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
42. Fungsi utama dari motor grader adalah
melakukan perataan permukaan tanah
dengan presisi tinggi. Alat ini dapat
menghilangkan ketidakrataan, mengisi
lubang, dan meratakan permukaan
tanah dengan menggunakan bilah
yang terletak di bagian tengahnya.
FUNGSI
Perataan Permukaan
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
43. Motor grader dilengkapi dengan roda
penggilas atau pisau penggilas di
bagian belakangnya yang dapat
digunakan untuk memadatkan tanah.
Proses pemadatan ini membantu
menciptakan permukaan yang lebih
padat, stabil, dan kokoh untuk berbagai
proyek konstruksi.
FUNGSI
Pemadatan Tanah
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
44. Motor grader memiliki fungsi untuk
membersihkan permukaan tanah dari
material yang tidak diinginkan, sepert
limbah konstruksi. Alat ini juga dapat
melakukan pemotongan material
dengan presisi, memungkinkan
pengaturan ketinggian tanah yang
tepat sesuai dengan kebutuhan
proyek.
FUNGSI
Pembersihan dan Pemotongan Material
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
45. Motor grader dapat digunakan untuk
membentuk sistem drainase yang
efektif dalam proyek konstruksi. Alat ini
mampu meratakan permukaan tanah
dengan kemiringan yang diinginkan,
sehingga air dapat mengalir dengan
baik dan menghindari terjadinya
genangan atau erosi yang dapat
merusak struktur konstruksi.
FUNGSI
Pembentukan Drainase
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
46. Fungsi lain dari motor grader adalah
pembuatan saluran air dan parit.
Dengan kemampuan blade yang dapat
digerakkan secara fleksibel, motor
grader dapat membentuk saluran air
yang optimal dan parit untuk mengatur
aliran air di area konstruksi.
FUNGSI
Pembuatan Saluran Air dan Parit
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
47. Operator yang ada di ruang kontrol
bertugas untuk mengatur proses kerja
Motor Grader agar sesuai dengan
kebutuhan. Motor Grader bergerak
maju dan mundur berkali-kali sampai
tanah/bidang yang ingin diratakan
sesuai dengan kebutuhan.
CARA KERJA
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
48. Grader bekerja dengan mendorong
bidang menggunakan pisau yang
berukuran besar dan tajam. Ketika
Motor Grader maju, maka pisau akan
diturunkan. Kemudian ketika Motor
Grader mundur, maka pisau akan
terangkat dan begitu seterusnya. Pisau
tersebut posisinya berada di antara
hidrolik yang bekerja dengan memuar
dan juga mengangkat.
CARA KERJA
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
49. Komponen Penting Yang
Perlu Inspeksi
Inspeksi motor grader adalah langkah penting untuk memastikan bahwa mesin beroperasi dengan baik dan
aman. Berikut adalah beberapa komponen penting yang harus diinspeksi pada motor grader:
Halaman 7
Inspeksi Blade
Pengecekan Visual Umum
1.
Keausan Cutting Edge (Tepi Potong)
2.
Koreksi Sudut Blade:
3.
Ketegangan Hydraulik
4.
Pemeliharaan Lubrikasi
5.
Bolt dan Mutter
6.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
50. Komponen Penting Yang
Perlu Inspeksi
Halaman 7
Tanda Kerusakan Pada Blade
Keausan Cutting Edge (Tepi Potong)
1.
Kerusakan Fisik
2.
Ketidakstabilan Blade
3.
Kebocoran Hidrolik
4.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
51. Komponen Penting Yang
Perlu Inspeksi
Halaman 7
Inspeksi pada Mesin
Periksa Tingkat Oli Mesin
1.
Pemeliharaan Filter Udara
2.
Periksa Sistem Pendinginan
3.
Periksa Sistem Hidrolik
4.
Pemeriksaan Sabuk dan Pemindahan Daya
5.
Pengecekan Kabel dan Wiring
6.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
52. Komponen Penting Yang
Perlu Inspeksi
Halaman 7
Tanda kerusakan pada Mesin
Kehilangan Daya atau Akselerasi Lambat
1.
Suara Mesin Kasar atau Berisik
2.
Asap Berwarna Gelap atau Berlebihan
3.
Overheating (Panas Berlebihan)
4.
Kebocoran Minyak atau Cairan
5.
Getaran yang Tidak Biasa
6.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
53. Komponen Penting yang
Perlu di Inspeksi
Halaman 7
Inspeksi pada Sistem Hidrolik
Pengecekan Umum
1.
Tekanan Hidrolik
2.
Level Cairan Hidrolik
3.
Filter Hidrolik
4.
Sistem Kontrol Hidrolik
5.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
54. Komponen Penting Yang
Perlu Inspeksi
Halaman 7
Tanda kerusakan pada Sistem Hidrolik
Kebocoran Hidrolik
1.
Penurunan Kinerja Hidrolik
2.
Getaran yang Tidak Biasa
3.
Kegagalan Responsifitas Kontrol Hidrolik
4.
Perubahan Level Cairan Hidrolik
5.
Kegagalan Posisi dan Pengaturan Hidrolik
6.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
55. Komponen Penting Yang
Perlu Inspeksi
Halaman 7
Inspeksi pada ban dan suspensi
Tekanan Udara
1.
Tebal Kembang Ban (Tread Depth)
2.
Pengecekan Keausan pada Suspensi
3.
Bearing dan Baut Roda
4.
Ketegangan Per
5.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
56. Komponen Penting yang
Perlu Inspeksi
Halaman 7
Tanda kerusakan pada ban dan suspensi
Retakan atau Belah pada Ban
1.
Tread Depth yang Kurang dari Minimum yang
Direkomendasikan
2.
Ban Kempes atau Kehilangan Udara
3.
Getaran yang Tidak Biasa
4.
Ban Bergelombang atau Tidak Stabil
5.
Kebocoran Minyak pada Peredam Kejut
6.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
57. Komponen Penting yang
Perlu Inspeksi
Halaman 7
Inspeksi pada Kabin dan Kontrol
Kebersihan Kabin
1.
Periksa Panel Instrumen
2.
Pencahayaan
3.
Alat Keselamatan
4.
Steering (Kemudi)
5.
Pedal Gas, Rem, dan Kopling (jika ada)
6.
Kontrol Elektronik
7.
Kontrol Keselamatan dan Darurat
8.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
58. Komponen Penting yang
Perlu Inspeksi
Halaman 7
Tanda kerukan pada Kabin dan Kontrol
Retakan atau Patah pada Jendela atau Kaca
1.
Pintu yang Tidak Rata atau Tidak Menutup
dengan Rapat
2.
Sistem Pencahayaan yang Tidak Berfungsi
3.
Pengaturan Pemanas atau Pendingin yang
Tidak Berfungsi
4.
Pengendalian Elektronik yang Tidak
Berfungsi
5.
Kendali yang Tidak Responsif
6.
Indikator atau Lampu Peringatan Menyala
7.
Kendali yang Tidak Stabil atau Goyang
8.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
59. Komponen Penting yang
Perlu Inspeksi
Halaman 7
Inspeksi pada Struktur dan Kerangka
Periksa Sambungan dan Las
1.
Pengecekan Poros dan Sambungan Baut
2.
Pemeriksaan Terhadap Korosi
3.
Periksa Kebulatan dan Kesimetrisan
4.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
60. Komponen Penting yang
Perlu Inspeksi
Halaman 7
Tanda kerusakan pada Struktur dan Kerangka
Retakan atau Patah
1.
Ketidak simetrisan
2.
Korosi atau Karat
3.
Deformasi atau Perubahan Bentuk
4.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
61. PROSES PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN (P2H)
MOTOR GRADER
Halaman 7
Siklus pemeliharaan preventif yang disarankan oleh sebagian
besar produsen motor grader diklasifikasikan ke dalam periode
berikut:
Diary
1.
Mingguan
2.
Bulanan
3.
1000 jam
4.
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
62. PERAWATAN HARIAN
Halaman 7
1.Pengecekan Tire (Ban)
2.Pengecekan cylinder lining
3.Pengecekan Tire Rod
4.Pengecekan Steering
5.Pengecekan bold war
6.Pengecekan blitz cylinder
7.Pengecekan cylinder blade
8.Pengecekan oil transmisi
9.Pengecekan tandom
10.Pengecekan host cylinder
11.Pengecekan stick oil gardan (differential)
12.Pengecekan funbelt engine dan ac
13.Pengecekan stick engine
14.Pengecekan fuel separator
15.Pengecekan radiator mesin
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
63. PROSES PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN (P2H)
MOTOR GRADER
Halaman 7
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Contoh daily check pada workbook:
64. PERAWATAN 1000 JAM
Halaman 7
1.Penggantian engine oil
2.Pengecekan oil filter
3.Pengecekan fuel filter
4.Pengecekan outer air cleaner
5.Pengecekan belt ac
6.Pengecekan belt engine
7.Pengecekan belt alternator
8.Pengecekan level oil hidrolik
9.Pengecakan air radiator
10.Pengecekan oli final grab
11.Pengecekan baterai (cek level elktrolit,ukur voltase)
12.Pengecekan oli tandem
13.Pengecekan grand oli transmisi
14.Penggantian hidrolik filter
15.Penggantian gran oil hidrolik (80 L)
16.Bersihkan breeder hidrolik
17.Pengisian grease tank
18.Pengecekan oil circle
19.Greasing manual
20.Pengecekan lampu
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
65. DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
.Kerusakan pda hidrolik dapat disebabkan karena
Kebocoran minyak hidrolik, filter yang tersumbat, atau
pompa hidrolik yang rusak.
Kerusakan Pada Hidrolik
Periksa dan perbaiki kebocoran, ganti filter hidrolik
secara teratur, dan pastikan pompa hidrolik
beroperasi dengan baik.
Halaman 9
Murad Naser | Universitas Fauget | Ekonomi | 2025
66. Halaman 10
Murad Naser | Universitas Fauget | Ekonomi | 2025
Kekurangan daya atau kinerja mesin rendah
Kekurangan daya atau kinerja mesin dapat disebabkan
karena filter udara yang kotor, tekanan bahan bakar yang
rendah, atau masalah pada sistem pembakaran.
Ganti filter udara, periksa tekanan bahan bakar, dan lakukan
pemeliharaan pada sistem pembakaran seperti pembersihan
injektor
DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
67. Periksa dan perbaiki kebocoran, ganti kampas rem
yang aus, dan lakukan pemeliharaan pada master
silinder rem.
Halaman 11
Murad Naser | Universitas Fauget | Ekonomi | 2025
Rem tidak berfungsi dengan baik dapat disebabkan
karena adanya kebocoran pada sistem rem,
kampas rem aus, atau masalah pada master silinder
rem.
Rem tidak berfungsi dengan baik
DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
68. Keausan pada spider bearing
dapat disebabkan karena
gesekan bearing yang kasar dan
kurangnya pelumas pada
bearing.
Terjadi keausan pada
spider bearing
Halaman 12
Murad Naser | Universitas Fauget | Ekonomi | 2025
DAFTAR KERUSAKAN DAN CARA
PERBAIKANYA
Ganti spider bearing dengan yang
baru dan oleskan grease pada
center bearing untuk menjaga
kinerja dan menjaga ke ausan.