Kayu merupakan suatu bahan mentah yang didapatkan dari pengolahan pohon – pohon yang terdapat di hutan. Kayu dapat menjadi bahan utama pembuatan mebel, bahkan dapat menjadi bahan utama dalam kontruksi suatu bangunan. Kayu merupakan bahan yang serba guna dapat digunakan hampir disegala bidang konstruksi.kayu memiliki tiga komponen utama, yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Gabungan dari ketiganya disebut dengan lignoselulosa.
3. Klasifikasi Tumbuhan Berkayu
(Pohon)
• Pohon didefinisikan sebagai tanaman berkayu yang
mempunyai tinggi 4,5 hingga 6 m atau lebih dengan ciri
batang pokok yg tunggal dan bukan batang yang banyak.
• Terdapat 2 (dua) kategori kayu :
-
‐Kayu Keras (hardwoods)
-
‐Kayu Lunak (softwoods)
• Keduanya termasuk divisi spermatophyta (tumbuhan
berbiji).
4. Kayu Keras
• Subdivisi angiospermae, dikotil
• Cirinya: bijinya diproduksi dalam bakal
buah, seperti polong atau badan buah
yang lain, berdaun lebar & berubah
warna serta tanggal saat musim gugur,
• Contoh: oak, maple, jati, meranti, besi,
balsa (teringan di dunia)
5. Kayu Lunak
• Subdivisi gymnospermae, biji terbuka
(tidak terlindung bakal buah)
• Cirinya: biji terbuka, tdk diproduksi dlm
bakal buah, daun jarum, daun selalu
hijau, buah bersisik seperti kerucut.
• Contoh: pinus
6. Pemanfaatan Kayu:
1. Bahan bangunan (building materials)
2. Perabot rumah tangga (furnitures)
3. Kemasan (packaging)
4. Serat dan kertas (papers)
5. Bahan bakar (firewood)
7. Pengelompokan Kayu untuk
Bahan Bangunan
Di Indonesia, kayu utk bahan bangunan
digolongkan menjadi empat (4) jenis:
1. Kayu berdaun jarum (pinus),
2. Kayu berdaun lebar (jati),
3. Kayu sebangsa palma (kelapa),
4. Kayu sebangsa bambu.
8. B. Kebaikan dan Keburukan
KEBAIKAN
• Ringan (berat jenis di bawah 1,00)
• Mudah untuk dikerjakan (dibentuk)
• Harganya murah (relatif)
• Kekuatannya cukup tinggi (pada beberapa
jenis kayu tertentu)
• Cukup awet (pada beberapa jenis kayu
tertentu)
9. KEBURUKAN
• Tidak homogen, karena ada
ketidaksamaan tumbuh (ujung atas dan
bawah berbeda), serat tepi beda dengan
serat dalam.
• Higroskopis
• Mudah terbakar
• Cacat sewaktu tumbuh, misalnya mata
kayu, serat miring, hati yang busuk, lapuk,
dll.
10. C. Sifat KAYU
Pada dasarnya terdapat 2 sifat utama kayu yang dapat
dipergunakan untuk mengenal kayu,
yaitu :
1. Sifat Fisik (sifat kasar atau makroskopis) dan
2. Sifat Struktur (sifat mikroskopis).
Secara obyektif, sifat struktur lebih dapat diandalkan
daripada sifat fisik dalam mengenal atau menentukan
jenis-‐jenis kayu
11. Sifat Fisik
Sifat fisik jenis-‐jenis kayu dapat diketahui secara jelas melalui panca
indera, baik dengan penglihatan, penciuman, perabaan, dsb tanpa
menggunakan alat bantu Diantaranya :
1. Warna, umumnya yang digunakan adalah warna kayu teras
2. Tekstur, penampilan sifat struktur pada bidang lintang
3. Arah serat, arah umum dari sel-‐sel pembentuk kayu
4. Gambar, baik yang terlihat pada bidang radial maupun
tangensial
5. Berat, umumnya dengan menggunakan berat jenis
6. Kesan raba, yaitu kesan yang diperoleh saat meraba kayu
7. Lingkaran tumbuh
8. Bau
12. Sifat Struktur
Sifat struktur jenis-‐jenis kayu dapat kita ketahui dengan
mempergunakan alat bantu, yaitu kaca pembesar dengan pembesaran
10 kali, diantaranya :
1. Pori, sel yang berbentuk pembuluh dengan arah longitudinal.
2.Parenkim, sel yang berdinding tipis dengan bentuk batu bata
dengan arah longitudinal.
3. Jari-‐jari,parenkim dengan arah horizontal.
4.Saluran interseluler, berada di antara sel-‐sel kayu yang
berfungsi sebagai saluran khusus.
5.Saluran getah, berada dalam batang kayu, dan bentuknya
seperti lensa.
6. Tanda kerinyut, penampilan ujung jari-‐jari yang bertingkat-‐
tingkat dan biasanya terlihat pada bidang tangensial.
7.Kulit tersisip, berada diantara kayu, yang terbentuk sebagai akibat
kesalahan kambium dalam membentuk kulit
13. Sifat-
‐
Sifat Kayu
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang
memiliki sifat-‐sifat yang berbeda-‐beda. Bahkan
dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang
berbeda-‐beda. Dari sekian banyak sifat-‐sifat kayu
yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat
yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :
• Kayu tersusun dari sel-‐selyang memiliki tipe
bermacam-‐macam dan susunan dinding selnya
terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan
hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non
karbohidrat).
14. Sifat Kayu
• Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu
memperlihatkan sifat-‐sifatyang berlainan jika
diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal,
radial dan tangensial).
• Kayu merupakan bahan yang bersifat
higroskopis, yaitu dapat menyerap atau
melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai
akibat perubahan kelembaban dan suhu udara
disekelilingnya.
• Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan
dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.
16. D. Struktur Kayu
Bila pohon kayu berdaun lebar dipotong potongan akan terlihat
sebagai berikut,
• Kulit luar
merupakan bagian yang sudah mati dan keras, mrp
pelindung bagian dalam
• Kulit dalam
lunak,basah,berpori besar seperti spon, berfungsi untuk
mengalirkan makanan dari daun ke bawah, terdapat zat kimia
seperti tanin, getah.
17. • Kambium
Pada lapisan ini sel dapat berkembang biak dengan membelah
diri, bagian sebelah luar menjadi sel mati,menjadi kulit. Sel sebelah
dalam menjadi sel kayu. Sel dalam kambium merupakan sel yang
hidup
• Gubal
berwarna keputihan (muda). Tumbuh menjadi kayu yg keras. F/
mengangkut makanan dari tanah ke daun
• Hati
warnanya relatif tua daripada gubal. Berasal dari gubal yang tidak
berfungsi lagi. Mempunyai kekuatan yang cukup tinggi sehingga
membuat pohon tetap berdiri.
• Lingkaran tahun
tampak garis lingkaran yang mengelilingi pusat kayu, disebut
lingkaran tahun. Pd musim hujan sel yang terbentuk besar, pada
musim kemarau kecil, akibatnya terjadi perbedaan ukuran sel. Pada
beberapa jenis kayu tidak tampak jelas.
18.
19. 1.Pith (hati kayu) : menjadi bagian
paling lunak pada kayu tetapi sangat
kecil ukurannya dibanding diameter
kayu. bagian ini harus selalu dihindari
dan dibuang.
2.Heartwood (kayu teras): bagian
utama kayu yang dibutuhkan. Keras,
berwarna gelap dan lebih berat.
Proporsinya juga paling besar (m3).
3.Sapwood (kayu gubal): berada pada
lapisan luar, berwarna lebih terang
dan lebih mudah menyusut.
4.Cambium layer (lapisan kambium):
lapisan yang berisi zat-‐zatmakanan
untuk perkembangan pohon.
5.Bast : pengirim makanan untuk
diolah oleh daun melalui fotosintesis.
20. • 6. Bark (kulit pohon): melindungi batang
pohon.
7. Annular ring (lingkaran tahun): garis-‐
garis yang melingkar pada pohon yang
menunjukkan umur pohon. Lingkaran
terbentuk setiap tahun berdasarkan
musim di mana pohon itu tumbuh.
8. Spring growth: lapisan yang terbentuk
pada waktu musim gugur. Biasanya lebih
tipis karena pada musim ini
pertumbuhan pohon lebih lambat.
9. Autumn growth: lapisan yang
terbentuk di waktu musim semi.
memiliki ketebalan lebih karena pohon
tumbuh lebih cepat ketika musim ini
dengan adanya proses pengolahan
makanan untuk pohon yang lebih
banyak.
10. Medularry rays: garis yang melintang
dari pusat kayu hingga bagian luar
sebagai media penyimpan makanan bagi
pohon. bagian ini bisa menjadi dekorasi
ketika kita melakukan pemotongan kayu
bulat secara radial.
21.
22. Jenis-
‐
Jenis Kayu
1. Kayu Solid
Kayu utuh yang tidak dibentuk dari sambungan
atau gabungan, itulah yang disebut dengan kayu solid. Ada
juga sebagian orang yang menyebutnya dengan kayu
Jepara. Harga kayu solid cenderung mahal. Yang termasuk
kayu solid antara lain, kayu jati, sungkai, nyatoh, dan jati
belanda.
2. Kayu Lapis (plywood)
Kita juga mengenal kayu lapis dengan sebutan
tripleks atau multipleks. Sesuai dengan namanya, kayu
lapis terbentuk dari beberapa lapis lembaran kayu.
Lembaran-‐lembaran tersebut direkatkan dengan tekanan
tinggi dan menggunakan perekat khusus. Kayu lapis yang
terdiri dari tiga lembar kayu disebut tripleks. Sedangkan
yang terdiri dari lebih dari tiga lembar kayu, disebut
multipleks.
Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm,
4mm, 9mm, dan 18mm. Sedangkan ukuran
penampangnya adalah 120cmx240cm. Kayu lapis bisa
digunakan sebagai material untuk kitchen set, tempat
tidur, lemari, atau meja
23. Jenis jenis kayu
3. Kayu partikel (particle board)
Jenis kayu olahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu kasar
yang dicampur dengan bahan kimia khusus. Campuran tersebut kemudian
disatukan dengan lem dan dikeringkan dengan suhu tinggi.
Kayu partikel banyak digunakan sebagai material untuk berbagai furnitur.
Namun, kayu partikel tergolong jenis kayu yang tidak tahan lama. Dalam
kurun waktu tertentu, kayu partikel bisa berubah bentuk, terutama jika
terkena air dan menahan beban terlalu berat.
4. MDF (Medium Density Fiberboard)
MDF adalah kayu yang terbuat dari campuran bubur kayu
dengan bahan kimia tertentu. Cara pembuatannya mirip dengan kayu
partikel. Kayu MDF merupakan material kayu olahan yang tidak tahan
terhadap air dan kelembapan. Untuk daerah-‐daerah yang memiliki
kelembapan tinggi, sebaiknya tidak menggunakan kayu MDF.
Kayu MDF memiliki berbagai jenis finishing yang bisa Anda pilih.
Anda bisa melapisinya dengan irisan kayu tipis (veneer), atau pelapis
kertas. Berbagai jenis finishing untuk kayu MDF juga tersedia dalam
berbagai warna dan tekstur. Tersedia motif tekstur kayu alami, atau tekstur
lainnya sesuai selera
24. Jenis jenis kayu
5. Blockboard
Jenis kayu olahan lainnya adalah blockboard. Balok-‐
balok kayu berukuran 4cm-‐5cm dipadatkan
menggunakan mesin. Setelah itu diberi pelapis,
sehingga hasil akhirnya berupa lembaran seperti papan
kayu. Blockboard memiliki dua pilihan ketebalan,
15mm dan 18mm. Harganya cenderung lebih murah
dibandingkan kayu solid
25. Kayu Solid
Kayu solid merupakan bahan terkuat
dan paling tahan lama dibandingkan kayu
olahan. Namun persediaannya terbatas
sehingga harganya pun sangat mahal.
Proses pengerjaannya pun membutuhkan
keterampilan yang khusus. Pengeringan
harus sempurna untuk mengindari sifat
muai susut kayu. Kayu yang biasa dipakai
di Indonesia untuk furniture adalah kayu
jati, kayu nyatoh, dan kayu sungkai dan
beberapa jenis kayu lainnya seperti
mahoni, pinus, ramin dan cedar.
26. a. Kayu Jati
Kayu jati merupakan kayu yang paling banyak
diminati karena kualitasnya, ketahanannya
terhadap kondisi cuaca, tahan rayap, dan seratnya
yang menarik. Kayu ini merupakan kayu kelas satu
yang banyak diolah menjadi furniture berkelas.
Jenis furniture ini pun sangat diminati oleh
penduduk mancanegara sehingga permintaan
eksport selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Warna kayu jadi adalah coklat muda, coklat
kelabu hingga coklat tua kemerahan. Sekalipun
keras dan kuat kayu ini mudah dipotong dan
dibentuk. Agar keindahan serat dan urat kayu
terlihat alami, finishing nya bisa menggunakan
politur, melamik atau PU (polyurethane).
27. b. Kayu Sungkai
Kayu sungkai kini semakin
popular penggunaannya sebagai
pengganti kayu jati yang mahal.
Seratnya lebih lunak dan
warnanya pun lebih terang dari
kayu jati.
Kayu sungkai cocok untuk
furniture dalam ruangan.
Walaupun harganya lebih murah
dari kayu jati tapi masih lebih
mahal dari pada kayu nyatoh
28. c. Kayu Nyatoh
Kayu nyatoh biasa disebut kayu
jati muda yang banyak terdapat di
propinsi Riau.
Serat kayunya berwarna coklat
muda dengan guratan yang khas.
Kayu ini juga tahan terhadap
serangan rayap dan tahan lama
29. d. Kayu Mahoni
Kayu mahoni (mahogany)
termasuk kayu tropis yang
banyak dipakai di Eropa untuk
dijadikan bahan mebel, karena
dominannya dahulu di Inggris
pernah dikenal ‘jaman mahoni’
karena dipakai sebagai bahan
untuk semua jenis mebel. Kayu
mahoni banyak terdapat di Asia
Tenggara, Afrika dan Amerika
tengah
30. Kayu Lapis
n
• Kayu lapis merupakan kayu olahan yang biasa kita
kenal dengan sebutan tripleks atau mutipleks.
Kayu lapis dibentuk dari beberapa lembaran kayu
yang direkatkan dengan tekanan tinggi.
Ketabalanya bervariasi dari mulai 3 mm, 4 mm, 9
mm dan 18 mm dan luasannya 244 x 122 cm.
Ketebalan plywood menentukan kekuatan dan
kestabilannya.
•Jenis kayu ini paling banyak dipakai sebagai
material pembuat kitchen set, lemari, meja, da
tempat tidur. Oleh karena plywood mempunyai
permukaan polos dan tidak memiliki serat yang
khas maka kadang perlu diberi pelapis tambahan
seperti venner(irisan kayu tipis) PVC ataupun
melaminto. Harga kayu lapis lebih murah dari
kayu solid tapi lebih mahal dari kayu olahan
lainnya
31. Block Board
• Blockboard merupakan potongan kayu
kotak kecil-‐kecil( sekitar 2.5 -‐5 cm )
yang dipadatkan dengan mesin dan
diberi pelapis venner di kedua sisinya
sehingga menjadi sebuah lembaran
menyerupai papan. Ketebalannya bisa
12 mm, 15 mm dan 18 mm dan
luasannya sama dengan multipleks.
• Blockboard biasanya dibuat dari kayu
lunak sehingga tidak sekuat plywood.
Harganya pun sedikit dibawah plywood.
Jenis block board yang banyak tersedia
adalah teakblok (memakai lapisan
venner kayu jati). Cukup baik untuk
membuat rak, cabinet ataupun kitchen
set
32. MDF (Medium Density Fireboard)
MDF terbuat dari serbuk kayu halus
dan bahan kimia resin yang direkatkan
dan dipadatkan dengan suhu dan
tekanan yang tinggi. Kayu yang dipakai
biasanya diambil dari kayu sisa
perkebunan ataupun bamboo. Ini
membuat MDF lebih ramah
lingkungan. Bentuknya berupa papan
atau lembaran yan siap dipotong
sesuai dengan kebutuhan. Versi yang
lebih padat dan lebih kuat dikenal
dengan HDF (High Density
Fibreboard).
33. MDF
• MDF sangat fleksibel sehingga mudah dibentuk. Ukuran
dan kekuatannyapun konsisten. Namun karena
memakai bahan kimia resin, MDF lebih berat dari
Plywood dan particle board. Di pasaran MDF memiliki
jenis finishing yang sangat berfariasi dari cat kayu,
venner, PVC, HPL ataupun paper laminate. Warna dan
motifnya pun dapat dibuat sangat beragam
• Furniture yang memakai bahan MDF biasa dipakai untuk
furniture praktis yang diproduksi masal oleh pabrik.
Sistem knock down digunakan hampir di semua industry
furniture dengan menggunakan dowel (batang kayu atau
plastic kecil) atau connecting bolt yang membuat produk
dapat dibongkar pasang dengan mudah
34. Particle Board
• Particle board terbuat dari partikel sisa
pekerjaan kayu seperti serbuk gergaji,
potongan kayu kecil, serpihan kayu dan bahan
kimia resin yang direkatkan dengan tekanan
tinggi dan kemudian dikeringkan. Prosesnya
kurang lebih hampir sama dengan MDF hanya
bahan MDF lebih halus dan seragam
sedangkan partikel board lebih kasar dan
tidak beraturan.
• Harga particle board paling murah diantara
kayu olahan lainnya. Musuh terbesarnya
adalah air sehingga mempunyai keterbatasan
dalam pemakaiannya di rumah tangga. Jika
bahan ini basah maka kekuatannya akan
hilang. Selain itu particle board juga dapat
melengkung jika menahan beban berat
35. Particle board
• Dalam proses finishingnya particle tidak bisa di cat
atau di coating karena teksturnya yang kasar.
Sehingga untuk menutupi permukaannya dipakai
lapisan veneer, laminate atau fancy paper laminate
yang direkatkan.
• Berhati hati juga karena partikel board tidak bisa
digabungkan memakai paku atau sekrup biasa.
Biasanya pabrik menggunakan semacan perekat
atau sekrup khusus untuk menginstal furniture
berbahan particle board.
36. Cacat Kayu
• Bagi produsen kayu, cacat kayu merupakan kerugian
yang dapat menyebabkan penurunan harga kayu,
meskipun demikian sebaiknya produsen tetap
melindungi hak konsumen dengan membritahukan
cacat kayu tersebut, mengingat resiko keruntuhan
bangunan yang mengerikan dapat terjadi karena
cacat kayu yang tidak diantisipasi sebelumnya.
37. Jenis –Jenis Cacat padaKayu
Cacat mata kayu
• Pengaruh mata kayu, yaitu mengurangi sifat keteguhan kayu,
menyulitkan pengerjaan karena penampang mata kayu keras (pada
mata kayu sehat), mengurangi keindahan permukaan kayu dan
menyebabkan lubangnya lembaran-‐lembaran finir.
Pecah dan belah
• Cacat ini mengakibatkan keteguhan tarik dan keteguhan tekan kayu
berkurang yang disebabkan karena distribusi tegangan tidak merata
pada saat kayu menahan beban, Kuat geser kayu turun yang
disebabkan karena adanya pengurangan luas daerah yang menahan
geseran
38. Cacat Kayu
Pecah busur dan pecah gelang
• . Pengaruhnya dapat menyebabkan kuat tekan, kuat tarik dan kuat
geser kayu menurun.
Hati kayu rapuh
• Cacat ini biasanya terjadi pada kayu berdaun lebar yang
menyebabkan kekuatan kayu turun dan menyulitkan pada saat
proses pembuatan finir.
Jamur penyerang kayu
• Cacat ini menyebabkan kayu rapuh sehingga kekuatannya turun
kemudian patah secara mendadak bila diberi beban
39. Cacat Kayu
Serangga Perusak kayu
• Cacatnya berupa lubang pada kayu yang menyebabkan
kekuatan kayu turun dan mengurangi keindahan
permukaan kayu.
Lubang gerek dan lubang cacing laut
• Lubang yang disebabkan oleh serangga penggerek atau
cacing laut. Pada umumnya menyerang kayu yang baru
ditebang dan pada pohon yang masih tegak berdiri
40. E. Kadar Air
Kandungan air tergantung kelembaban udara (higroskopis),
akan menyerap jika kandungan air diudara tinggi, akan
melepas jika udara sekitarnya kering
Tingkat kebasahan kayu
• Kayu basah (kadar air pada kayu ringan 200%,kayu berat 40%),
• Kayu kering udara kadar air 12%-‐20%,
• Kayu kering mutlak.
41. • Kadar air = berat air/berat kayu stlh kering tungku
• Berat air= berat setelah kering tungku-‐berat kayu yang
dihitung kadar airnya
42. F. Berat Jenis
Adalah rasio antara berat kayu kering mutlah dan volume kayu
semula saat berat jenisnya ingin dihutung
Berat Jenis=Wk/Vb
Wk=berat kayu kering mutlak,
Vb=Volum kayu semula
43. G. Bobot isi
• Adalah rasio berat kayu sesuluruhnya (termasuk kandungan
air) dan volum kayu saat itu.
bobot isi=berat kayu basah/volum kayu basah
Biasanya dinyatakan dengan gram/cm3
44. H. Susutan
• Jika pohon ditebang maka air yang dikandung dalam kayu
akan meninggalkan kayu.
• Bila kayu dikeringkan kadar airya akan berkurang. Bila
pengeringan masih diatas titik jenuh serat maka tidak
meyebabkan susutan volume kayu,
• Air dalam kayu terdapat pada rongga sel, dan sebagian
diantara sel. Air diantara sel akan keluar terlebih dulu, baru
air didalam rongga sel. Saat air diantara sel habis, dan air
rongga sel keluar. Keadaan saat air dialam rongga sel mulai
keluar disebut titik jenuh serat.
• Saat air dalam rongga sel mulai keluar penurunan kadar air
mulai mengakibatkan penyusutan volume.
45. • Ini salah satu masalah pada kayu yang harus diketahui
sebelum proses lebih lanjut. Penyusutan kayu berbeda
tergantung pada lokasi kayu pada log. Lebih dekat posisinya ke
arah hati kayu (pusat lingkaran tahun) lebih kecil pula
penyusutannya. Akan berguna sekali pada waktu kita ingin
membuat pelebaran papan dengan melihat penampang kayu
dan mengaturnya sesuai dengan arah penyusutan sehingga
walaupun terjadi penyusutan bentuk pelebaran papan tidak
terlalu jauh berbeda.
Prinsipnya kayu menyusut lebih besar ke arah hati kayu. Ini
disebabkan karena struktur pori-‐porikayu lebih terarah ke
pusat log. Dan bentuk akhir dari akibat penyusutan bisa
bermacam-‐macam: melengkung, melintir (twist), trapesium
atau bengkok.
46. Besar susutan berbeda tergantung jenis kayu
dan arah
• Pada arah serat (aksial) susutan kecil
• Pada arah radial susutan agak besar
• Pada arah tangensial susutan paling besar
47.
48.
49. • Pada gambar ilustrasi di atas kita bisa lihat bahwa arah panah warna
merah adalah arah penyusutan paling besar yang mungkin terjadi.
Anak panah biru menunjukkan arah penyusutan yang lebih kecil.
Dari berbagai bentuk dasar penampang kayu gergajian kita bisa
perkirakan bagian mana yang akan mengalami perubahan bentuk
sehingga lokasi komponen dan kualitas kayu bisa ditentukan lebih
awal.
Pada beberapa jenis kayu akan agak sulit dengan melihat
penampang kayu. Bisa dilakukan dengan cara lain yaitu melihat
bentuk dan arah permukaan serat kayu, apakah merupakan serat
dengan potongan tangensial, radial atau longitudinal.
Apabila pada sisi lebar kayu berupa tangensial, berarti kemungkinan
besar kayu akan menyusut ke arah sisi tebal.
50. I. Kekuatan kayu
Kayu yang berat jenisnya tinggi mempunyai modulus elastisitas dan
kekuatan yang tinggi
Kayu bersifat anisotropis dengan kekuatan yang berbeda pada
berbagai arah.
Tinjauan kekuatan meliputi
• arah aksial(arah sejajar serat)
• Arah radial (arah kepusat)
• Dan arah tangensial (arah garis singgung)
Kekuatan arah tangensial dan aksial tidak terlalu berbeda besar
Sifat mekanis kayu ditinjau arah sejajar serat (aksial) dan arah tegak
lurus serat (arah tangensial dan radial)
Next…….
57. J. Mutu kayu
Mutu A
• Kadar air<20%
• Besar mata kayu <1/6 lebar
balok atau 35 mm
• Kandungan gubal <1/20
tinggi balok
• Kemiringan serat <1/10
• Retak arah radial <1/4 tebal
kayu
• Retak tangensial,1/5 tebal
kayu
• Kekuatan yang diijinkan
61% dari kayu tanpa cacat
Mutu B
• Kadar air<30%
• Besar mata kayu <1/4 lebar
balok atau 35 mm
• Kandungan gubal <1/10
tinggi balok
• Kemiringan serat <1/7
• Retak arah radial <1/3 tebal
kayu
• Retak tangensial,1/4 tebal
kayu
• Kekuatan yang diijinkan
46% dari kayu tanpa cacat
58. Tabel kelas, BJ, modulus Elastis dan
tegangan ijin
Sifat mekanika kayu Kelas kuat
I II III IV v
Berat jenis >0,9 0,9-‐0,6 0,6-‐0,4 0,4-‐0,3 <0,3
Modulus elastis
(x 1000 Mpa)
>12,5 10-‐12,5 8-‐10 6-‐8 <6
Kuat lentur mutlak
(Mpa)
>110 110-‐72,5 72,5-‐50 50-‐36 <36
Kuat tekan mutlak
(Mpa)
>65 65-‐42,5 42,5-‐30 30-‐21,5 <21,5
Tegangan ijin (Mpa)
Tarik // serat 15 10 7,5 5 -
‐
Tekan // serat 13 8,5 6 4,5 -
‐
Tekan tegak lurus
serat
4 2,5 1,5 1 -
‐
59. Tingkat keawetan kayu
Uji keawetan kayu dilaksanakan dengan memeriksa daya
tahan kayu terhadap pengaruh cuaca (panas matahari,angin,
air) dan pengrusakan oleh rayap serta serangga lainnya.
Ada 5 tingkat keawetan kayu
60. • Kayu dikategorikan ke dalam beberapa kelas awet.
1. Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, sonokeling
2. Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni
Pinus
3. Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet,
4. Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia
5. Kelas awet V (sangat tidak awet)
61. K. Pengeringan kayu
Manfaat
• Mengurangi berat
• Menambah kekuatan
• Menghindari serangan cendawan dan bubuk
• Untuk merekatkan lem
•Memudahkan memasukan pengawet
Kecepatan pengeringan dipengaruhi oleh
• Suhu udara
• Kelembaban udara
• Peredaran udara
• Jenis kayu
62. Cara pengeringan
• Pengeringan udara Biasa
ditumpuk dengan susunan tertentu dibiarkan diudara terbuka
• Pengeringan buatan
Dimasukan dalam ruang pengering, suhu udara diatur, aliran
udara dibuat baik. Hindari terjadinya penguapan air
permukaan kayu yang cepat karena bisa retak.
63.
64. L. Pengawetan Kayu
Keawetan kayu adalah daya tahan kayu thd serangan serangga
dan cendawan
Tujuan pengawetan
• Agar tahan lama
• Tidak lekas lapuk
•Kayu yang kurang awet dapat dipakai
Cara pengawetan
• Diteer
• Diarangkan
• Dicat
• Direndam air
• Dimasukan zat pengawet
65. Pengawetan Kayu
• Beberapa jenis kayu tertentu harus diawetkan untuk mencegah
serangan serangga/organisme maupun jamur perusak kayu. Yang
dimaksudkan dengan pengawetan yaitu memasukkan bahan kimia ke
dalam (pori-‐pori) kayu sehingga menembus permukaan kayu setebal
beberapa mm ke dalam daging kayu.
Pengawetan bertujuan untuk menambah
umur pakai kayu lebih lama terutama kayu
yang dipakai untuk bahan bangunan
ataupun untuk perabot di luar ruangan.
66. • Tindakan pencegahan
Namun demikian dalam hubungannya dengan lingkungan dan
kesehatan pemakai, pengawetan kayu pada perabot sebaiknya
memhatikan hal-‐hal berikut:
1.Jangan lakukan pengawetan kayu apabila produk furniture yang
akan anda produksi terdapat kontak langsung dengan makanan,
misalnya: piring, rak makanan dll. Bahan kimia
preservatives akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan
konsumen.
2. Jangan mengawetkan kayu yang akan digunakan untuk bagian top
table.
3. Gunakan bahan pengawet, apabila memungkinkan, hanya pada
area yang mudah terlihat misalnya lantai kayu, decking dan panel
dinding.
67. • 4. Hindari penggunaan kayu yang diawetkan untuk kontruksi yang
berpotensi kontak langsung dengan air minum dan air
bersih, misalnya struktur jembatan.
5. Buanglah sisa-‐sisa kayu yang diawetkan dengan cara dikubur atau
sampah biasa. Jangan dibakar atau digunakan untuk
pembakaran kompor, api penghangat ruangan karena asapnya yang
mengandung bahan kimia bisa berubah menjadi asap.
6. Hindari diri anda dari debu gergaji atau amplas terlalu banyak,
gunakan masker yang memadai.
7.Terutama bagi anda yang bekerja di area pengawetan kayu dan/
atau yang kontak langsung dengan bahan kimia tersebut, cucui
bersih tangan dan bagian tubuh anda hingga benar-‐benar
bersih sebelum makan atau minum.
8. Apabila baju yang anda kenakan terdapat kemungkinan terkena
percikan bahan kimia atau debu dan cara kontaminasi
lainnya, pisahkan pakaian tersebut dari yang lain pada saat
pencucian.
68. • Dengan tingkat keawetan tersebut di atas, hanya Kelas awet III, IV
dan V yang perlu diawetkan. Pada keperluan tertentu, bagian kayu
gubal dari kayu kelas awet I & II juga perlu diawetkan.
Kayu-‐kayuyang telah diawetkan akan tahan terhadap serangan
serangga perusak dan jamur kayu walaupun kayu diletakkan di luar
ruangan.
Bahan pengawet yang kandungan intinya berupa bubuk memiliki
berbagai jenis. Bahan tersebut dicampurkan dengan air pada kadar
campuran tertentu (lihat SNI-‐3233-‐1992) dan metode
pengawetannya bermacam-‐macam.
Borax menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk
mengawetkan kayu dari metode vakum, pencelupan dingin,
pencelupan panas (rebus) hingga metode pemolesan.
69. Macam Penggunaan Kayu
Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu
tergantung dari sifat-‐sifatkayu yang bersangkutan dan
persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-‐jenis kayu yang
mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu
antara lain dapat dikemukan sebagai berikut :
Bangunan (Konstruksi)
• Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan
mempunyai keawetan alam yang tinggi.
• Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati,
kapur, kempas, keruing, lara, rasamala.
Veneer biasa
• Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat,
bebas cacat dan beratnya sedang.
• Jenis kayu : merant i merah, merant i putih, nyatoh, ramin,
agathis, benuang
70. Manfaat
Veneer mewah
• Persyaratan teknis : disamping syarat di atas, kayu harus bernilai
dekoratif.
• Jenis kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi,
rengas, sungkai, weru, sonokembang.
Perkakas (mebel)
• Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil, dekoratif,
mudah dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan
dikerat.
• Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas,
sonokeling, sonokembang, ramin
71. Manfaat
Lantai (parket)
• Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku
dan cukup kuat.
• Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati,
kuku.
Bantalan Kereta Api
• Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet.
• Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran, bintangur,
kempas, ulin.
Alat Olah Raga
• Persyaratan teknis : kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat
halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet.
• Jenis kayu : agathis, bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli,
sonokeling, teraling
72. Manfaat
Alat Musik
• Persyaratan teknis : tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah
belah, daya resonansi baik.
• Jenis kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni.
Alat Gambar
• Persyaratan teknis : ringan, tekstur halus, warna bersih.
• Jenis kayu : jelutung, melur, pulai, pinus.
Tong Kayu (Gentong)
• Persyaratan teknis : tidak tembus cairan dan tidak
mengeluarkan bau.
• Jenis kayu : balau, bangkirai, jati, pasang
73. Manfaat
Tiang Listrik dan Telepon
• Persyaratan teknis : kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk
lurus.
• Jenis kayu : balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu, ulin.
Patung dan Ukiran Kayu
• Persyaratan teknis : serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah
patah dan berwarna gelap.
• Jenis kayu : jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni.
Korek Api
• Persyaratan teknis : sama dengan persyaratan veneer, cukup kuat (anak
korek api), elastis dan tidak mudah pecah (kotak).
• Jenis kayu : agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon, perupuk, pulai,
terentang, pinus
74. Manfaat
Pensil
• Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok,
warna agak merah, berserat lurus.
• Jenis kayu : agathis, jelutung, melur, pinus.
Moulding
• Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah
dikerjakan, mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif.
• Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, merant i dll
75. Manfaat
Perkapalan
• Lunas
• Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
• Jenis kayu : ulin, kapur.
• Gading
• Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang
laut.
• Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
• Senta
• Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang
laut.
• Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
76. • Pembungkus as baling-‐baling
• Persyaratan teknis : liat, lunak sehingga
tidak merusak logam.
• Jenis kayu : nangka, bungur, sawo.
• Popor Senjata
• Persyaratan teknis : ringan, liat, kuat,
keras, dimensi stabil.
• Jenis kayu : waru, salimuli, jati.
77. Kulit
Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, kuat,
liat, tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, meranti merah.
Bangunan dan dudukan mesin
Persyaratan teknis : ringan, kuat dan awet, tidak
mudah pecah karena getaran mesin.
Jenis kayu : kapur, meranti merah, medang, ulin,
bangkirai.
78. Konstruksi Kayu
• Sistem panel, mebel dengan bentuk dasar kotak seperti
lemari dan meja dibuat dari penggabungan panel dengan
posisi vertikal dan horisontal. Sistem sambungan dapat
menggunakan dowel dan sekruf dan baut. (meja, lemari dll)
• Sistem built-‐in,merupakan sistem konstruksi yang ditanam
pada dinding ruangan sebagai bagian pokok struktur sehingga
menjadi bagian dari dinding ruangan. Alat bantu berupa
fisher, berupa sekruf dengan tambahan penguat (lemari
display, kitchen set, lemari dll)
• Sistem sambungan kayu, menggunakan alat bantu seperti
dowel, fisher, sekruf knock down dll