Tulisan tersebut membahas ekspresi iman melalui media, khususnya melalui literatur dan tulisan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain bahwa ekspresi iman tidak hanya berupa simbol atau istilah, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Tulisan juga menjelaskan kelebihan menggunakan literatur sebagai media ekspresi iman serta prinsip-prinsip penulisan Kristen yang sesuai dengan tujuan dan konteks
2. “10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah,
supaya mereka diselamatkan.
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka
sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang
benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan
oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka
sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran
diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah
Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan
Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan
mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Roma 10:1-4;9-10Roma 10:1-4;9-10
3.
4. IMANIMAN
Perjanjian Baru (PB) :
πίστις
(pistis)=kepercayaan,
keyakinan, iman
Kristen,
kekuatan iman.
Kata kerjanya πιστεύω
(pisteuoo),= percaya.
5. IMANIMAN
Perjanjian Lama (PL): Ibrani (aman)=
keadaan yang benar;dapat
dipercayai/diandalkan.
Digunakan untuk menyatakan rasa
percaya kepada Allah dan firmanNya.
Percaya bahwa Ia benar dan dpt
diandalkan; mempercayakan diri
kepadaNya, dan taat serta setia
kepadaNya.
6. Unsur Iman:
• Tindakan Aktif untuk percaya dan
menerima, bahwa sesuatu itu benar.
• Mengandalkan/mempercayakan
diri kepada yang dipercayai.
• Setia dan taat kepada yang
dipercayaai.
IMANIMAN
7. PERTANYAAN
1. Apakah iman itu sekadar soal
percayamempercayai?
2. Apakah iman itu cukup hanya
untuk dimiliki atau digenggam
sendiri?
3. Perlukah/mungkinkah iman itu
diekspresikan/diaktualisasi
dalam kehidupan yang lebih
konkrit?
8. JAWABAN Roma 10:1-4;9-10
1. Iman itu tidak untuk dipendam, Iman
tidak hanya didiamkan saja.
•Beriman itu harus diekspresikan.
Respon/tanggapan batiniah & tindakan
lahiriah yg konkrit.
•Ada pernyataan iman (pengakuan).
•Menegaskan bagi diri & orang, tentang
keilahian dan kemuliaan Kristus, yang
beranugerah atas dirinya.
9. JAWABAN Roma 10:1-4;9-10
• Konteks : Paulus geram dng Israel yg tegar
tengkuk. Terlalu PD mereka bangsa pilihan,
pasti akan diselamatkan. Padahal, Israel sejati
bukan Israel biologis, tapi Israel iman. (Roma
2:28-29, Matius 3:9). Israel sejati adalah Israel
yang imannya terekspresi. (batin dan lahiriah)
• Apakah Israel tidak berbuat apa-apa?
• Tidak mengekspresikan Iman percayanya?
10. • Israel “teladan” dalam ekspresi iman.
• Mengejar Hukum/menaati yang dipercaya (Rom
9:32)
• Dipuji Paulus:Sungguh giat untuk Allah(Rom
10:1-2), tanpa pengertian yang benar. Tidak
mengenal kebenaran & mendirikan kebenaran
sendiri(3).
• Iman sejati harus terekspresi, harus berbuat.
Tidak berbuat=mati ( Yak 2:17); Pohon dikenal
dari Buah. (Luk 6:43-45); Kerjakan Keselamatan
(Filipi 2:12-13)
11. ANUGERAH BERIMAN & EKSPRESI
• Iman adalah anugerah Allah:
Ketika orang dapat berespon atas
pemberitaan/penginjilan, itu anugerah Allah.
• Semua orang berdosa (Roma 3:23). Orientasi
kecemaran(Roma 3:10-12). Diselamatkan oleh
iman, bukan hasil usaha manusia, tetapi
pemberian Allah(Efesus 2:8-9)
• Ekspresi Iman pun anugerah Allah.
Allah yang berprakarsa, Allah yang memberi
Kemampuan (Filipi 2:12-13)
12. EKSPRESI IMANEKSPRESI IMAN
Bagaimana Cara Mengekspresikan Iman?
• Simbol2 salib, kalung salib, kaus salib, tato
salib, dan aneka asesories
bergambar/bermotif salib.
• Nama Kristen?
• Istilah-istilah kristen. Puji Tuhan, haleluya,
Tuhan memberkati, dlsb.
• Mengekspresikannya melalui media. Suara
(podcast), video (VLOG), tulisan (Artikel
atau literatur).
13. EKSPRESI IMANEKSPRESI IMAN
• Tidak memperdebatkan mana yang
lebih sejati atau mana yang lebih
benar dari ekspresi itu.
• Tetapi belajar tentang bagaimana
mengekspresikan iman melalui
media, khususnya media tulis/
literatur.
14. MEDIAMEDIA
• KBBI: Media: alat atau sarana untuk
menyeberluaskan informasi. Media juga
berarti penengah(mediasi/medium).
• Unsur multiplikasi informasi.
• Aktivitas (pergerakan) tutur-tinular
informasi, dari sumber satu kepada
orang kedua, ketiga, bahkan kepada
khalayak luas.
15. MEDIAMEDIA
• Mengapa memilih media/literatur
sebagai ekspresi iman?
• Media tulis/literatur memiliki kelebihan
tertentu (unik) dibandingkan dengan
ekspresi iman yang konvensional
(pertukaran informasi lisan).
• George Verwer, penulis, tokoh
penginjilan literatur: “Media
Tulis/Literatur Adalah“Utusan Injil
Tercetak".
16. GEORGE:KELEBIHAN LITERATUR
1. Dapat pergi ke mana-mana tanpa dilihat sebagai
orang asing.
2. Lewat pos, ia dapat masuk sampai ke tempat-
tempat, dimana seorang penginjil tidak diizinkan
masuk.
3. Ia menyampaikan beritanya dengan rajin tanpa
mengenal batas waktu, istirahat atau cuti.
4. Ia mempersembahkan beritanya sesuai dengan
kecepatan berpikir seseorang dan menurut
kesenangan pembacanya.
5. Ia memungkinkan si pembaca mendalami berita yang
sama berulang-ulang.
17. GEORGE:KELEBIHAN LITERATUR
6. Ia adalah pengkhotbah estafet yang menyampaikan
beritanya dari satu orang ke orang lain.
7. Ia memungkinkan si pembaca mempelajari satu
bagian khusus dari berita yang menarik hatinya.
8. Dalam bentuk buku, ia dapat memberi makanan
rohani kepada mereka yang lapar berjam-jam,
bahkan berhari-hari seperti pengkhotbah
bersambung yang tidak berkeputusan.
9. Pada umumnya tidak mahal, tetapi juga tidak kalah
baik buahnya dibandingkan dengan cara penginjilan
lainnya.
10. Dalam waktu satu jam, ia dapat dibagikan kepada
lebih banyak orang daripada jumlah rata-rata
pengunjung setiap Minggu pagi.
18. PRINSIP MEDIA KRISTENPRINSIP MEDIA KRISTEN
• Media tidak selalu identik dengan alat,
sarana, atau pelipatganda informasi.
• Kekristenan melihat media adalah
“oknum”, person atau pribadi orang
itu sendiri.
• Setiap orang kristen memiliki
kewajiban untuk menjadi media/
pembawa/penyebar kabar baik (injil). -
Amanat Agung (Matius 28:19).
19. PRINSIP MEDIA KRISTENPRINSIP MEDIA KRISTEN
• Sekaligus adalah (dituntut menjadi)
ekspresi dari pesan itu sendiri.
• Mengekspresikan seperti menjadi
surat terbuka yang bisa dibaca orang,
(kehadiran).
• Kita (orang Kristen) adalah surat
kristus yang terbuka. (2 korintus 3:2-
3)
20. PRINSIP MEDIA KRISTENPRINSIP MEDIA KRISTEN
• Maksudnya: ketika orang melihat sikap
dan laku kita, ekspresi iman kita, maka
orang dapat memuji/memuliakan
Allah yang menjadi “penyebab”,
pemrakarsa iman.
• “Benar, dia memang Kristen!” Benar,
dia memang pengikut Yesus!”
• TIDAK MUDAH!!. Semua orang masih
belajar dan akan terus belajar.
21. PRINSIP MEDIA KRISTENPRINSIP MEDIA KRISTEN
• Seorang Penulis/ yg berhasrat
mengekspresikan iman melalui
tulisan perlu mengerti prinsip ini.
• Bahwa kehadiran dirinya untuk
mengekspresikan iman, untuk
menceritakan berita keselamatan itu,
baik melalui kehadiran secara
lahiriah, maupun melalui media
(tulisan).
.
22. EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
• Jauh lebih sulit. Tidak harus
membela Kristus mati-matian
dalam sebuah tulisan.
• Tidak selalu menggunakan kata-
kata/istilah kristen.
• Ekspresi ada/mewujud melalui
bagaimana penulis bertutur
dalam tulisan.
• Mengemukakan pemikiran
dengan cara yang bermartabat,
sesuai dengan kaidah-kaidah
penulisan yang kristiani
23. LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
• Refrensi dari Lukas (Lukas 1:1-4)
• Kebebasan dalam media masa kini.
• Bebas menerbitkan majalah, koran, dll (tanpa SIUP)
• Para penulis kian liar. Tidak lagi takut mengritik,
menjelek-jelekkan, atau mendiskreditkan
kepercayaan orang lain.
• Fiksi-non fiksi banyak melecehkan melecehkan
agama/kepercayaan orang
24. LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
• Serupa dng konteks sosial latar penulisan Injil
Lukas.
• Banyak orang menulis tentang kisah Yesus.
• Penulis baik diilhami Allah, & masuk kanon.
• Penulis buruk memiliki tujuan tertentu (negatif)
dalam menuliskan kisah tentang Yesus. .” (Lukas
1:1) (band. Mat 28:11-15)
Tentang dusta mahkamah Agama/kesaksian
palsu dengan membayar para serdadu agar
menceritakan kebohongan, bahwa mayat Yesus
dicuri/Yesus tidak bangkit.
25.
26. LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
• Kacaunya situasi sosial juga membuat Theofilus,
seorang pembesar yang bukan dari kalangan
Yahudi merasa gundah, bingung/sangsi dengan
pengajaran yang didengar tentang Yesus.
• Bagaimana Lukas menyikapi kondisi kekristenan
yang pelik? Apakah Lukas menyerang balik?
Membuat tulisan dengan menjelek-jelekkan
mereka yang memfitnah Yesus?
• Bagaimana Lukas mengekspresikan Iman dalam
konteks seperti ini?
27. LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
1. Menulis Dengan Tujuan
•Menulis bukan mengalir saja; Tidak berdasarkan
mood; Tak mau dipusingkan dengan tujuan atau
maksud-maksud yang rumit. Pokoknya apa yang
ada di benak, itu yang ditulis.
•Dalam menulis Lukas tidak asal-asalan. Latar
belakang Lukas bukan penulis (dokter), namun
Lukas memperhatikan betul alasan untuk apa dia
menulis. Menetapkan suatu tujuan tertentu
sebelum menulis.
28. LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
1. Menulis Dengan Tujuan
•Bukan tujuan negatif, tapi tujuan mulia.
•Tidak memusingkan berita-berita bohong/bernafsu
membantah/balik melawan .
•Roh kudus membimbing dia untuk tujuan yang lebih
besar. Agar orang Kristen, terkhusus orang bukan Yahudi
(seperti Theofilus), yang notabene adalah Kristen baru,
agar mendapatkan peneguhan.
•Apa yang didengar, diajarkan secara lisan (Luk 1:3-4),
Benar adanya. Kristus adalah benar-benar Tuhan dan juru
selamat itu. Kematian dan kebangkitan Kristus bukan
cerita bohong, tetapi fakta sesungguhnya.
29. LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
1. Menulis Dengan Tujuan, Penting!:
•Tahu tujuan menulis, mengandaikan suatu kondisi dimana
penulis mahfum:
•Target pembaca. Kemana dialamatkan
surat/tulisannya.
•Siapa penerima surat (Theofilus adalah (non
Yahudi)). Pendekatan seyogyanya seperti apa.
•Memahami latar berpikir/filsafat, persoalan sosial
bagaimana.
•Apakah sebelumnya sudah mengenal tentang
isi/sosok/tokoh yang akan dituliskan.
30. LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
1. Menulis Dengan Tujuan:
•Menurut: Imron Rosidi, “Menulis Siapa Takut”!
“Sebuah tulisan yang baik harus disesuaikan
dengan berbagai situasi. Situasi yang dimaksud
meliputi:
•Tujuan menulis (perubahan yang diharapkan terjadi
pada diri pembaca);
•Keadaan dan tingkat kemampuan pembaca
(kelompok usia, terpelajar/tidak terpelajar, pebisnis
atau bukan);
•Keadaan yang terlibat dalam penulisan (waktu,
tempat, kejadian atau peristiwa, masalah yang
memerlukan pemecahan, dan sebagainya).
31. 1. Menulis Dengan Tujuan:
•Kejelian Lukas menulis,
menjelaskan dari A-Z, dari
anak-anak, sampai
kepada kematian dan
Kemuliaan Yesus di
kenaikanNYa,
mengandaikan
kematangan tujuan Lukas
menulis.
•Tahu target pembacanya
32. LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISANLUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
2. Menulis Berdasar Riset
• Bukan pemulung tulisan.
Karya tulis yang baik bukanlah tempelan-tempelan
data dari berbagai literatur atau bahan bacaan.
Seorang penulis harus meracik kembali data yang ada
untuk dibuat satu karya yang sama sekali baru dan
berbeda.
Lukas Serius dalam hal ini. “Karena itu, setelah aku
menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama
dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk
membukukannya dengan teratur bagimu.” (Luk1:3)
33. LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISANLUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
2. Menulis Berdasar Riset
• Bukan Asal Menyelidiki
Lukas tidak alakadarnya dalam
menyelidiki peristiwa. Dia bahkan
menelusuri sampai “keakarnya”. Ini
nampak misalnya dari (Lukas 3:23-38).
Lukas ingin menunjukkan urutan dari
Yesus, mundur sampai ke adam,
sampai ke Allah (Yesus anak Allah).
Memberi penegasan tentang ayat
sebelumnya, Yesus a/ Anak Allah yg
diperkenan Allah.
34. LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISANLUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
2. Menulis Berdasar Riset
• Lukas Memanfaatkan
Banyak Data
- Injil (Matius & Markus)
- Literatur lain/Bahan khusus
yang tidak dijumpai dalam
Injil.
- Nara Sumber (1:3)
35. LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISANLUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
2. Menulis Berdasar Riset
- Bahan yang khusus muncul dalam kisah-
kisah:
2. ”masa kanak-kanak” (1-2)
3. Kisah mukjizat (7:1-17; 13:10-17; 14:1-6;
17:12-19),
4. Kisah pertobatan (7:36-50; 19:1-10; 23:40-
43), cerita
5. Herodes (13:31-33; 23:8-12)
6. Penampakan Yesus yang bangkit (24:12-
35,36-53).
36. LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISANLUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN
3. Penyajian yang Baik
• Sistematika, Runut Teratur (Luk
1:3)
• Penafsir: mempunyai
kesusastraan terbaik dari semua
Injil.
• Tata bahasa Yunani yang baik
• Menunjukkan keselamatan yang
“universal”. Terbuka bagi semua
orang, baik orang Yahudi maupun