3. PENGERTIAN SYIRKAHPENGERTIAN SYIRKAH
ي نْنالنصيب خلط اللغة في الشركة
ع ن الواحد يتميز ل بحيث اً فصاعد
الخر
Syirkah menurut pengertian bahasa =
mencampurkan dua bagian atau lebih
sedemikian rupa sehingga tidak dapat
lagi dibedakan satu bagian dengan
bagian lainnya.
(An-Nabhani, An-Nizham al-Iqtishadi
fil Islam, hal. 134).
4. PENGERTIAN SYIRKAHPENGERTIAN SYIRKAH
اثني ن بي ن دٌ بقْن عَق هي اً شرع والشركة
يٍّ مال لٍ بعم القيام على هِ ع يْنفِ ع نِ ع قاَقفِ عتَّفيَق رَق ثَقفأك
حِ ع بْنرِّ ال دِ عصْن قَقب
Adapun menurut makna syariat,
syirkah adalah suatu akad antara dua
pihak atau lebih, yang bersepakat
untuk melakukan suatu usaha/bisnis
dengan tujuan memperoleh
keuntungan.
(An-Nabhani, An-Nizham al-Iqtishadi fil
Islam, hal. 134).
5. HUKUM SYIRKAHHUKUM SYIRKAH
Hukumnya jâ’iz (mubah).
Dalilnya As-Sunnah, a.l.
(1) Nabi SAW men-taqrir muamalah syirkah.
(2) Nabi SAW bersabda :
خان فإن ،بهَقصاح دهماُهأح خ نُه يَق لم ما الشريكي ن ثالث أنا تعالى ال قال
بينهما م ن تُه خرج
"Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman: Aku
adalah pihak ketiga dari dua pihak yang ber-
syirkah selama salah satunya tidak mengkhianati
yang lainnya. Kalau salah satunya berkhianat,
Aku keluar dari keduanya."
[HR. Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad-
Daruquthni]
6. RUKUN & SYARAT SYIRKAHRUKUN & SYARAT SYIRKAH
Rukun syirkah ada 3 (tiga) :
1. Dua pihak yang berakad (‘âqidâni),
syaratnya : memiliki ahliyah at-
tasharruf (kecakapan melakukan
tindakan hukum);
2. Obyek akad (ma’qûd ‘alayhi),
mencakup pekerjaan (amal) dan/atau
modal (mâl);
3. Shighat (ijab-kabul).
7. RUKUN & SYARAT SYIRKAHRUKUN & SYARAT SYIRKAH
Syarat sah syirkah ada 2 (dua) :
1. obyek akadnya berupa tasharruf, yaitu
perbuatan atau perkataan yang mempunyai
akibat hukum. Contoh : menerima barang
(perbuatan), atau mengadakan akad jual-
beli (perkataan).
2. obyek akadnya dapat diwakilkan (qabilun
li al-wakalah), agar keuntungan syirkah
menjadi hak bersama di antara para syarîk
(mitra usaha). (An-Nabhani, 1990: 146).
8. MACAM-MACAM SYIRKAHMACAM-MACAM SYIRKAH
Secara garis besar ada 2 (dua)
macam syirkah :
1. SYIRKAH AMLAK= kepemilikan
bersama oleh dua pihak atau lebih atas suatu
barang yang diperoleh melalui salah satu
sebab kepemilikan, seperti hibah, jual beli,
waris, dll.
2. SYIRKAH AKAD = akad antara dua
pihak atau lebih dalam pekerjaan (amal)
dan/atau modal (mal) atau keuntungan.
9. MACAM-MACAM SYIRKAHMACAM-MACAM SYIRKAH
Syirkah Akad dapat dibagi lagi
menjadi 5 (lima) macam :
(1) SYIRKAH INAN
(2) SYIRKAH ABDAN
(3) SYIRKAH MUDHARABAH
(4) SYIRKAH WUJUH
(5) SYIRKAH MUFAWADHAH
10. MODEL SYIRKAH INANMODEL SYIRKAH INAN
ADALAH SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU :
PIHAK PERTAMA, PENGELOLA SEKALIGUS PEMODAL
PIHAK KEDUA, PENGELOLA SEKALIGUS PEMODAL
PENGELOLA
& PEMODAL
PENGELOLA
& PEMODAL
11. SYIRKAH INANSYIRKAH INAN
Syirkah Inan adalah syirkah antara
dua pihak atau lebih yang masing-
masing memberi konstribusi kerja
(‘amal) dan modal (mâl).
Modal harus berupa uang (nuqûd);
barang (‘urûdh) (misal rumah) tidak
boleh dijadikan modal syirkah, kecuali
jika barang itu dihitung nilainya
(qîmah al-‘urûdh) pada saat akad.
12. SYIRKAH INANSYIRKAH INAN
Keuntungan didasarkan pada kesepakatan,
sedangkan kerugian ditanggung oleh
masing-masing mitra usaha (syarîk)
berdasarkan porsi modal.
Diriwayatkan oleh Abdur Razaq dalam
kitab Al-Jâmi’, Ali bin Abi Thalib ra.
berkata :
عليه اصطلحوا ما على الربح و المال على الوضيعة
"Kerugian didasarkan atas besarnya modal,
sedangkan keuntungan didasarkan atas
kesepakatan mereka (pihak-pihak yang
bersyirkah)." (An-Nabhani, 1990: 151).
13. MODEL SYIRKAH ABDANMODEL SYIRKAH ABDAN
ADALAH SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU :
PIHAK PERTAMA, BERKONTRIBUSI AMAL (PEKERJAAN)
PIHAK KEDUA, BERKONTRIBUSI AMAL (PEKERJAAN)
Pengelola di sini, maksudnya orang yang berkontribusi
kerja (‘amal), tanpa memberi modal (maal).
PENGELOLAPENGELOLA
14. SYIRKAH ABDANSYIRKAH ABDAN
Konstribusi kerja dapat berupa kerja
pikiran (seperti penulis) ataupun kerja
fisik (seperti pekerjaan tukang kayu,
sopir, pemburu, nelayan, dst)
Tidak disyaratkan kesamaan keahlian,
boleh berbeda profesi. Jadi, boleh
misalnya terdiri dari beberapa tukang
kayu dan tukang batu.
15. SYIRKAH ABDANSYIRKAH ABDAN
Namun, disyaratkan bahwa pekerjaan
yang dilakukan merupakan pekerjaan
halal. Tidak boleh berupa pekerjaan
haram, misalnya, merampok,
membunuh, berburu babi hutan
(celeng), dll
Keuntungan yang diperoleh dibagi
berdasarkan kesepakatan; nisbahnya
boleh sama dan boleh juga tidak sama
di antara mitra-mitra usaha (syarîk).
16. SYIRKAH MUDHARABAHSYIRKAH MUDHARABAH
Syirkah mudhârabah = syirkah antara dua
pihak atau lebih dengan ketentuan, satu
pihak memberikan konstribusi kerja
(‘amal), sedangkan pihak lain memberikan
konstribusi modal (mâl)
Dalam syirkah ini, kewenangan melakukan
tasharruf hanyalah menjadi hak pengelola
(mudhârib/‘âmil). Pemodal tidak berhak
turut campur dalam tasharruf. Namun
pengelola terikat dengan syarat yang
ditetapkan pemodal.
17. MODEL MUDHARABAH IMODEL MUDHARABAH I
MODEL PERTAMA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK
YAITU :
PIHAK PERTAMA, PEMODAL (SHAHIBUL MAL),
PIHAK KEDUA, PENGELOLA (AMIL / MUDHARIB)
PEMODAL PENGELOLA
18. MODEL MUDHARABAH IIMODEL MUDHARABAH II
MODELKEDUA: SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK
YAITU :
PIHAK PERTAMA, PEMODAL,
PIHAK KEDUA, PENGELOLA SEKALIGUS PEMODAL
PEMODAL
PENGELOLA
& PEMODAL
19. MODEL MUDHARABAH IIIMODEL MUDHARABAH III
MODEL KETIGA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK
YAITU :
PIHAK PERTAMA, GABUNGAN DUA PEMODAL ATAU
LEBIH
PIHAK KEDUA, PENGELOLA
PEMODAL
PENGELOLA
PEMODAL
20. SYIRKAH MUDHARABAHSYIRKAH MUDHARABAH
Dalam syirkah mudhârabah, Keuntungan
dibagi sesuai kesepakatan di antara pemodal
dan pengelola modal, sedangkan kerugian
ditanggung hanya oleh pemodal.
Namun pengelola modal turut menanggung
kerugian, jika kerugian itu terjadi karena
kesengajaannya atau karena melanggar
syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemodal.
(Al-Khayyath, Asy-Syarîkât fî asy-Syarî‘ah
al-Islâmiyyah, 2/66).
21. SYIRKAH WUJUHSYIRKAH WUJUH
Syirkah wujûh adalah syirkah yang
didasarkan pada wujûh (kedudukan,
ketokohan, atau keahlian) seseorang di
tengah masyarakat.
Terdapat 2 (dua) bentuk/model
syirkah wujuh :
1. Syirkah wujuh yang termasuk
kategori syirkah mudharabah.
2. Syirkah wujuh yang termasuk
kategori syirkah abdan..
22. SYIRKAH WUJUH MODEL ISYIRKAH WUJUH MODEL I
MODEL PERTAMA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK
YAITU :
PIHAK PERTAMA, GABUNGAN DUA PENGELOLA ATAU
LEBIH
PIHAK KEDUA, PEMODAL
PEMODAL
PENGELOLA
PENGELOLA
23. SYIRKAH WUJUHSYIRKAH WUJUH
Syirkah wujûh model pertama ini, adalah
syirkah antara dua pihak (misal A dan B)
yang sama-sama memberikan konstribusi
kerja (‘amal), dengan pihak ketiga
(misalnya C) yang memberikan konstribusi
modal (mâl). Pihak A dan B adalah tokoh
masyarakat.
Syirkah semacam ini hakikatnya termasuk
dalam syirkah mudhârabah sehingga
berlaku ketentuan-ketentuan syirkah
mudhârabah padanya
25. SYIRKAH WUJUHSYIRKAH WUJUH
Syirkah wujûh model kedua, adalah syirkah antara
dua pihak atau lebih yang ber-syirkah dalam
barang yang mereka beli secara kredit, atas dasar
kepercayaan pedagang kepada keduanya, tanpa
konstribusi modal dari masing-masing pihak (An-
Nabhani, 1990: 154).
Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan,
bukan berdasarkan prosentase barang dagangan
yang dimiliki; sedangkan kerugian ditanggung oleh
masing-masing mitra usaha berdasarkan prosentase
barang dagangan yang dimiliki, bukan berdasarkan
kesepakatan.
Syirkah wujûh kedua ini hakikatnya termasuk
dalam syirkah ‘abdan (An-Nabhani, 1990: 154).
26. SYIRKAH MUFAWADHAHSYIRKAH MUFAWADHAH
Syirkah mufâwadhah = syirkah antara dua
pihak atau lebih yang menggabungkan
semua jenis syirkah di atas (syirkah inân,
‘abdan, mudhârabah, dan wujûh). (An-
Nabhani, 1990: 156; Al-Khayyath, 1982: 25).
Syirkah mufâwadhah dalam pengertian ini,
menurut An-Nabhani adalah boleh. Sebab,
setiap jenis syirkah yang sah ketika berdiri
sendiri, maka sah pula ketika digabungkan
dengan jenis syirkah lainnya. (An-Nabhani,
1990: 156).
27. SYIRKAH MUFAWADHAHSYIRKAH MUFAWADHAH
Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai
dengan kesepakatan.
Kerugian ditanggung sesuai dengan jenis
syirkah-nya;
1. Ditanggung oleh para pemodal sesuai
porsi modal, jika berupa syirkah inân,
2. Ditanggung pemodal saja, jika berupa
syirkah mudhârabah,
3. Ditanggung mitra-mitra usaha
berdasarkan persentase barang dagangan
yang dimiliki, jika berupa syirkah wujûh.
28. SYIRKAH KAPITALISSYIRKAH KAPITALIS
يلتزم بمقتضاه عقد الرأسمالي النظام في الشركة
مشروع في منهما كل يساهم بأن أكثر أو شخصان
ينشأ قد ما لقتسام عمل أو مال من حصة بتقديم مالي
خسارة أو ربح من المشروع هذا .عن
The company in the Capitalist system
is a contract according to which two
persons or more are bound to associate
in a financial project by providing a
share of property or work, so as to
divide among themselves the profit or
loss which may result from this
project.
29. SYIRKAH KAPITALISSYIRKAH KAPITALIS
ٍٍٍٍٍSyirkah dalam sistem kapitalis adalah
Akad (kontrak) antara dua orang atau
lebih di mana mereka terikat untuk
andil pada suatu kegiatan usaha
(bisnis) dengan cara menyertakan
sejumlah dana atau pekerjaan, dengan
tujuan berbagi hasil dari kegiatan
usaha tersebut, baik berupa laba
maupun kerugian.
30. SYIRKAH MUSAHAMAH (P.T)SYIRKAH MUSAHAMAH (P.T)
ٍٍٍٍٍP.T. tidak sah dalam pandangan
Syariah Islam.
Alasannya :
(1) TIDAK TERDAPAT IJAB & QABUL
DARI KEDUA BELAH PIHAK UNTUK
MELAKUKAN USAHA.
DALAM PT HANYA ADA
PENGGABUNGAN MODAL DARI SATU
PIHAK SAJA, BUKAN IJAB & QABUL
DARI KEDUA BELAH PIHAK.
31. SYIRKAH MUSAHAMAH (P.T)SYIRKAH MUSAHAMAH (P.T)
ٍٍٍٍٍ(2) PERTANGGUNG JAWABAN
KEUANGAN YANG BERSIFAT
TERBATAS.
ARTINYA, jika PT rugi, para pemilik
hak tak dapat menuntut para pesero
perusahaan sedikit pun, berapa pun
modal yang telah mereka setorkan.
Para pemilik hak hanya mendapatkan
aset perusahaan yang tersisa.
32. JAM’IYAH TA’AWUNIYAHJAM’IYAH TA’AWUNIYAH
(KOPERASI)(KOPERASI)
KOPERASI TIDAK SAH MENURUT SYARIAH,
KARENA 2 ALASAN :
1. TIDAK TERDAPAT IJAB & QABUL DARI KEDUA
BELAH PIHAK UNTUK MELAKUKAN USAHA.
2. SISTEM BAGI HASIL TIDAK MENGACU PADA
MODAL ATAU KERJA, MELAINKAN PADA :
(a) KUANTITAS PENJUALAN PRODUK KE PASAR (PADA
KOPERASI PEMASARAN)
(B) KUANTITAS BELANJA ANGGOTA KPD KOPERASI
(PADA KOPERASI PEMBELIAN)
(c) KUANTITAS KREDIT YG DIAMBIL ANGGOTA
DITAMBAH BUNGA DAN BEA ADMINISTRASI (PADA
KOPERASI SIMPAN PINJAM)