Materi Grade 12

1. Wajarkah perceraian itu ?
Alex Tampubolon S.Th., M.Psi.
jalanHikmat.com

3. Kepada orang-orang yang telah kawin aku--
tidak, bukan aku, tetapi Tuhan--
perintahkan, supaya seorang isteri tidak
boleh menceraikan suaminya. (1Co 7:10)

4. Apakah tujuan kita
diciptakan Allah?

5. “…Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan
cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;”
(Mazmur 19b)
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-
Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki
dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
(Gen 1:27)
“Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan
burung unta…”
(Yesaya 43:20)
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan
kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
(Rom 11:36)

8. Maka...
Tujuan dari pernikahan adalah
juga memuliakan Allah

9. RAHASIA BESAR
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan
ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga
keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar,
tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus
dan jemaat. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-
masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu
sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
(Eph 5:31-33)

10. Mengapa Monogami dan
bukan Poligami ?

11. TAMBAH ISTRI – TAMBAH CACAT
Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami
dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi
tumpangan, cakap mengajar orang, (1Timotius 3:2)
ALLAH MENCIPTA SATU HAWA BAGI ADAM
"... perempuan itu dibuat dari sepotong tulang rusuk di bagian samping
Adam; bukan dibuat dari bagian kepala untuk memerintah atasnya,
ataupun dari bagian kaki untuk diinjak-injak, melainkan dari bagian
samping supaya setara dengannya, di bawah lengannya supaya
dilindungi, dan dekat dengan jantungnya supaya disayangi.“ – (Mattew
Henry)

12. Apa alasan orang Kristen
tidak boleh bercerai ?

13. Jawabnya ...
Karena Allah tidak pernah
menceraikan kita!

14. Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya
dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan
kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan
menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau
akan mengenal TUHAN. (Hosea 2:18-19)
STUDI KASUS # 1 – kitab HOSEA
Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Pergilah lagi, cintailah perempuan
yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai
orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan
menyukai kue kismis." (Hos 3:1)

15. STUDI KASUS # 2 – kitab YEHEZKIEL
“Dan namamu termasyhur di antara bangsa-bangsa karena
kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya, oleh karena
semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu, demikianlah
firman Tuhan ALLAH. Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu
dan engkau seumpama bersundal dalam menganggarkan
ketermasyhuranmu dan engkau menghamburkan persundalanmu
kepada setiap orang yang lewat…. Aku akan menyerahkan engkau
di dalam tangan mereka dan mereka akan meruntuhkan tempatmu
yang tinggi dan merusakkan bukit-bukitmu, mereka akan
menelanjangi engkau, akan merampas perhiasan-perhiasanmu
dan membiarkan engkau telanjang bugil. (Yehezkiel 16:15, 39)

16. …Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada
masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang
kekal... dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa
malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu
Aku mengadakan pendamaian bagimu karena segala
perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH." (Yehezkiel 16:60, 63)
“... Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah
orang tidak setia terhadap isteri dari
masa mudanya. Sebab Aku membenci
perceraian, firman TUHAN...”
(Maleakhi 2:15-16)

17. Mengapa kesetiaan Allah
berhubungan dengan
kesetiaan kita kepada
pasangan hidup kita?

18. 1. Kita dipanggil menjadi imitasi-nya Allah
2. Allah tidak pernah berdusta
3. Kita dipanggi menjadi umat yang
berintegritas
4. Kesetiaan Allah menjadi keteguhan
pengharapan kita.
5. Kesetiaan kita adalah suratan yg terbuka
Sebab itu jadilah penurut-penurut
(mimētēs) Allah, seperti anak-anak yang
kekasih (Eph 5:1)
“..pengharapan akan hidup yang kekal
yang sebelum permulaan zaman sudah
dijanjikan oleh Allah yang tidak
berdusta” (Titus 1:1-2)
Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika
tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa
yang lebih dari pada itu berasal dari
si jahat. (Mat 5:37)
“... Allah tidak mungkin berdusta, kita yang
mencari perlindungan, beroleh dorongan
yang kuat untuk menjangkau pengharapan
yang terletak di depan kita. (Ibrani 6:18)

19. KESATUAN PERNIKAHAN MEMULIAKAN ALLAH
“... supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa,
di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam
Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus
Aku. (Joh 17:21)
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana
Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya (Efesus 5:25)

20. Apa saja prinsip yang
dapat menjaga keutuhan
pernikahan?

21. #2 HORMATI IKRAR PERNIKAHAN
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia." (Mar 10:9)
#1 TAKUT AKAN TUHAN
Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu,
takutlah akan Allah, hormatilah raja! (1Pe 2:17)
#3 BERJAGA-JAGA
“... Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap
isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman
TUHAN...”(Mal 2:15-16)

22. #5 SALING MEMAHAMI
Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana
seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan
janganlah berlaku kasar terhadap dia. (Col 3:18-19)
#4 SADARI: KETIDAK SEMPURNAAN PERNIKAHAN
AKAN MENYEMPURNAKAN KITA
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam
kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan
itu menimbulkan ketekunan, (Rom 5:3)

23. Bagi pria, rute utama
terhadap nilai pribadi adalah
makna, dan bagi wanita
adalah jaminan keamanan.
(DR. Larry Crabb)

24. Rasional Emosional

25. DIFFERENCES

26. • “Terkotak”
• Kotak Favorit adl:
Kotak “Kosong”
• Ketika berbicara:
Mencari solusi/
perbaikan diri.
• Solusi terbaik: Aku
Jawab.
• Sederhana
• Single Task
• “Berjaring”
• Bercerita
• Ketika berbicara:
Hanya ingin di
dengarkan
• Solusi terbaik: Aku
dengarkan
• Detail
• Multi Task

27. Perbedaan Makna
• 5 menit
• “Tidak ada apa-apa!”
• (Menghela Nafas)
• “Teruskan Aja”

28. Wajarkah perceraian itu ?
Alex Tampubolon S.Th., M.Psi.
jalanHikmat.com