SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 51
Downloaden Sie, um offline zu lesen
LAPORAN 
PRAKTIK KERJA INDUSTRI 
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI 
16 JUNI - 12 JULI 2014 
Oleh : 
LOUIS FERNANDO DION PERDANA 
NIS. 027/072.079
LEMBAR PENGESAHAN 
Diterima dan disahkan guna memenuhi salah satu syarat dalam menempuh 
ujian SMK Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono Tahun Pelajaran 2014/2015. 
Laporan Praktik Kerja Industri ini telah diterima, diperiksa, dan disahkan oleh 
Pembimbing dan Pemimpin Instalasi Praktik Kerja Industri. 
Nama : 
NIS : 
Tempat Praktik : 
Pendamping/ Pendamping Industri 
Pembimbing Sekolah 
Arif Wijayanto, S.Farm., Apt Debby Christianti, S.Farm., Apt 
SIK. SIK. 
Mengetahui, 
Kepala SMK Farmasi Katolik 
WIYATA FARMA Kertosono 
Drs. Yusuph Randa Bunga, M.Si
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, atas petunjuk-Nya 
penulis dapat menyelesaikan tugas laporan tentang Praktek Kerja Industri Tahun 
Pelajaran 2014/2015 yang bertempat di Rumah Sakit BAPTIS Kediri ini pada waktu 
yang telah direncanakan. 
Penyusunan Laporan Prakerin ini merupakan pemaparan dari kegiatan Praktek 
Kerja Industri yang telah dilaksanakan dan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti 
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional di SMK Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono. 
Selama penyusunan Laporan Prakerin ini penulis banyak menerima bantuan 
baik bantuan moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada 
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 
1. Bapak Drs. Yusuph Randa Bunga, M.Si selaku Kepala SMK Farmasi Katolik 
Wiyata Farma Kertosono 
2. Bapak Arif Wijayanto, S.Farm., Apt selaku Pembimbing di Sekolah yang 
selalu menuntun dalam persiapan Prakerin tahun ini 
3. Ibu Debby Christianti, S.Farm., Apt selaku Pembimbing Prakerin di Rumah 
Sakit Baptis Kediri serta penanggung jawab di Instalasi Farmasi RS Baptis 
Kediri yang telah memberikan izin untuk menggunakan Instalasi Farmasi RS 
Baptis Kediri sebagai sarana pembelajaran 
4. Seluruh Karyawan Rumah Sakit Baptis Kediri atas bantuan, bimbingan dan 
arahan yang telah diberikan selama menjalani Prakerin di Instalasi Farmasi 
RS Baptis Kediri. 
Saya sebagai penulis berharap bahwa laporan ini dapat berguna bagi siapapun 
yang membacanya. Penulis juga selalu berharap semoga Laporan ini dapat menambah 
ilmu bagi pembaca, terutama Ilmu di bidang Kefarmasian. Terima Kasih. 
Kertosono, 19 Juli 2014 
Penulis
DAFTAR ISI 
1. Bagian Awal, terdiri dari : 
a. Lembar Pengesahan ……………………………………… 1 
b. Kata Pengantar ……..……………………………………… 2 
c. Daftar Isi ………….……………………………………… 3 
d. Daftar Gambar ……..……………………………………… 4 
2. Bagian Tengah, terdiri dari : 
Bab I Pendahuluan, yang meliputi : 
a. Latar Belakang …....……………………………………… 5 
b. Tujuan Umum …...………………………………………. 6 
c. Tujuan Pembelajaran ………………………………………. 7 
d. Manfaat Praktik Kerja Industri ……………………………... 8 
e. Kegiatan Peserta Praktik di Industri ……………………….. 9 
Bab II Uraian Umum, yang meliputi : 
a. Tinjauan Umum tentang “ RS Baptis Kediri ” ……………… 10 
b. Sejarah singkat “ RS Baptis Kediri ” ….……………………. 11 
c. Struktur Organisasi di “ RS Baptis Kediri ” ...……………… 12 
d. Deskripsi tugas di “ IFRS Baptis Kediri ” …………………. 13 
e. Pengelolaan “ IFRS Baptis Kediri ” …………………………. 14 
f. Persyaratan Apoteker Pengelola Instalasi Farmasi ...………. 15 
g. Kelengkapan “ IFRS Baptis Kediri ” ………………………... 16 
h. Jenis Pelayanan “ IFRS Baptis Kediri ” …………………….. 17 
Bab III Penutup, yang meliputi : 
a. Kesimpulan ………………………………………………… 18 
b. Saran ………………………………………………………. 19 
3. Bagian Akhir, terdiri dari : 
a. Daftar Pustaka ……………………………………………… 20 
b. Daftar Lampiran ……………………………………………. 21
DAFTAR GAMBAR 
 Denah Farmasi Rawat Inap RS Baptis Kediri 
Keterangan : 
1 = Rak Obat Reguler 
2 = Lemari Narkotika dan Psikotropika 
3 = Tempat Penyerahan Obat 
4 = Kursi 
5 = Rak Alat Kesehatan 
6 = Rak Obat Inhealth 
7 = Kasir 
3 
1 
1 
2 
1 
1 
1 
1 
5 
4 
5 
5 
6 
6 
4 
4 
7
 Denah Farmasi Blok A RS Baptis Kediri 
1 
Keterangan : 
1 = Rak Obat Reguler 
2 = Meja Peracikan 
3 = Lemari Psikotropika 
4 = Lemari Narkotika 
5 = Meja Pengkajian Resep 
6 = Tempat Penyerahan Obat 
7 = Kasir Blok A 
1 
1 
1 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7
 Denah Farmasi Blok B RS Baptis Kediri 
Keterangan : 
1 
2 
5 
1 = Kasir Blok B 4 = Lemari Narkotika dan Psikotropika 
2 = Rak Obat Reguler 5 = Meja Pengkajian Resep 
3 = Tempat Penyerahan Obat 
2 
4 
2 
2 
3
 Denah Farmasi Blok C RS Baptis Kediri 
3 
Keterangan : 
4 
1 = Rak Obat Reguler 
2 = Meja Peracikan 
3 = Meja Pengkajian Resep 
4 = Rak Persediaan 
5 = Kasir Blok C 
6 = Tempat Penyerahan Obat 
1 
1 
1 
5 6
 Denah Gudang Logistik Farmasi RS Baptis Kediri 
Keterangan : 
1 
1 
1 
1 
2 
3 
1 = Rak Penyimpanan Obat 
1 
3 
2 = Tempat Penyimpanan Sediaan Infus 
2 
3 = Meja Administrasi ( Penerimaan Perbekalan Farmasi )
BAB 1 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu upaya meningkatkan pengetahuan, 
pemahaman, ketrampilan serta kemampuan di bidang kefarmasian atau bidang yang 
berkaitan dengan kefarmasian yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Selain 
itu juga berfungsi sebagai kegiatan pengembangan sumber daya manusia untuk 
meningkatkan potensi dan produktivitas secara optimal, serta untuk mendapatkan 
wawasan, pengetahuan, dan ketrampilan dibidang farmasi. Diharapkan dengan 
adanya Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dapat meningkatkan potensi serta 
mempersiapkan diri untuk mampu berkompetisi dan lebih siap serta matang berperan 
sebagai tenaga kefarmasian dengan menerapkan kode etik seorang farmasi. Siswa 
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi dibekali materi umum (Normatif), pengetahuan 
dasar penunjang (Adaptif), serta teori dan ketrampilan dasar kejuruan (Produktif). 
SMK Farmasi memiliki kegiatan yaitu melaksanakan Prakerin yang ditujukan untuk 
menambah pengetahuan serta pengalaman siswa dan juga sebagai syarat untuk 
mengikuti Ujian Akhir Nasional Tahun ajaran 2014 - 2015 
Disini, SMK Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono menggunakan sarana 
Prakerin yaitu, Sarana Kesehatan sebagai tempat yang digunakan untuk 
menyelenggarakan pengupayaan kesehatan. Sarana Kesehatan yang digunakan adalah 
Rumah Sakit dan Apotek. Salah satunya terdapat pada UU No. 23 Tahun 1992 
tentang Kesehatan adalah mencakup pembuatan, pengendalian mutu sediaan farmasi, 
pengadaan, penyimpanan, distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat 
berdasarkan resep dokter, pengembangan obat, serta bahan obat atau obat tradisional. 
Sesuai dengan kejuruan SMK Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono di bidang 
kesehatan, maka dilakukannya Prakerin di Rumah Sakit tepatnya di Instalasi Farmasi. 
B. TUJUAN UMUM 
Berikut ini merupakan tujuan dari Prakerin, yaitu : 
 Memberikan pengalaman kerja kepada siswa, serta membandingkan pelajaran 
yang terdapat di sekolah dengan pengetahuan dan pengalaman yang didapat di 
Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri, serta memahami hubungan antara
pelajaran yang didapat dengan pekerjaan sebagai Asisten Apoteker di Rumah 
Sakit. 
 Memberi pengakuan serta penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai 
bagian dari proses pendidikan. 
 Mengetahui peran Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian dalam 
mengelola obat di RS Baptis Kediri dan memberikan Pelayanan Kefarmasian. 
 Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepaduan ( Link and Match ) 
antara Sekolah dan Industri. 
 Mengatur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan 
 Mengatur pembuatan Laporan Praktik Kerja Lapangan 
D. TUJUAN PEMBELAJARAN 
Selain itu tujuan yang paling penting adalah, sebagai berikut : 
 Mengetahui Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas ( Job Description ) di 
Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri 
 Mengetahui fungsi pengelolaan obat di lingkungan Rumah Sakit 
 Mengetahui tentang pengadaan, administrasi, dan pendistribusian obat 
 Mengetahui pengkhususan pelayanan dengan system blok 
 Mengetahui berbagai macam jenis obat baik dengan nama Generik maupun 
dengan nama Paten yang belum pernah dijumpai di Sekolah 
 Mengetahui pengetahuan tentang fungsi, tugas, dan wewenang Asisten 
Apoteker di Instalasi Farmasi 
E. MANFAAT 
Adapun manfaat dilaksanakannya Prakerin antara lain : 
 Mengetahui tentang Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas yang terdapat di 
Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri 
 Calon Tenaga Teknis Kefarmasian diharapkan mampu memahami fungsi dan 
peran Tenaga Teknis Kefarmasian di RS Baptis Kediri 
 Mengetahui tentang sistem pelayanan yang terdapat di Instalasi Farmasi RS 
baptis 
 Mampu menjalin kerjasama dan komunikasi dengan petugas kesehatan lain 
secara professional 
 Calon Tenaga Teknis Kefarmasian diharapkan mampu berfikir secara umum 
untuk melihat perbedaan antara teori dan praktik
F. KEGIATAN PESERTA PRAKERIN 
 Minggu Pertama di IFRS Baptis Kediri : 
a. Mempresentasikan tentang Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit 
b. Mempelajari sediaan yang ada di Gudang Logistik Farmasi 
c. Mempelajari tentang Alur Pengadaan Obat, Penerimaan Obat, dan Retur 
Obat 
 Minggu Kedua di IFRS Baptis Kediri : 
a. Belajar membaca Resep 
b. Pengenalan tentang Farmasi Blok A 
c. Mempelajari sediaan dagang dan generic di Farmasi Blok A 
d. Mengamati proses pelayanan kefarmasian di Farmasi Blok A 
e. Mempelajari alur pelayanan resep di Farmasi Blok A 
f. Mengamati proses Dispensing 
g. Menyesuaikan Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit dengan 
Pelayanan Kefarmasian di Farmasi Blok A 
h. Melakukan pengamatan proses KIE kepada pasien 
 Minggu Ketiga di IFRS Baptis Kediri 
a. Pengenalan tentang Farmasi Blok B 
b. Mempelajari sediaan dagang dan generic di Farmasi Blok B 
c. Mengamati proses Dispensing 
d. Mengamati proses pelayanan kefarmasian di Farmasi Blok B 
e. Mempelajari alur pelayanan resep di Farmasi Blok B 
f. Pengamatan proses KIE kepada pasien 
g. Menyesuaikan Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit dengan 
Pelayanan Kefarmasian di Farmasi Blok B 
h. Belajar membaca resep 
i. Melayani resep sesuai dengan dosis yang diminta 
j. Menyetok persediaan obat yang masuk 
k. Pengenalan tentang Farmasi Blok C 
l. Mempelajari sediaan dagang dan generic 
m. Mengamati proses Dispensing 
n. Mengamati proses pelayanan kefarmasian di Farmasi Blok C 
o. Mengamati proses KIE kepada pasien 
p. Menyetok persediaan obat yang keluar 
q. Belajar membaca resep dan mengambil sediaan sesuai dengan dosis yang 
diminta
 Minggu Keempat di IFRS Baptis Kediri 
a. Pengenalan tentang Farmasi Rawat Inap 
b. Mempelajari sediaan dagang dan generic, serta macam-macam Alat 
Kesehatan 
c. Mengamati proses Dispensing 
d. Mengamati proses pelayanan kefarmasian di Farmasi Rawat Inap 
e. Mengamati proses KIE kepada pasien 
f. Mengamati proses pengambilan obat Inhealth dan regular 
g. Mempelajari system distribusi obat untuk pasien rawat inap 
h. Mempelajari system DDD ( Daily Doses Dispensing ) 
i. Mempelajari alur permintaan obat rawat inap bila dokter tidak ada 
ditempat atau permintaan baru yang mendadak 
j. Mempelajari alur pengerjaan IGD pulang 
k. Mempelajari pengerjaan obat pasien rawat inap disertai informasi obat 
pulang dan telaah resep 
l. Mempelajari alur pengerjaan pasien Instalasi Rawat Jalan pulang di 
Farmasi Rawat Inap 
m. Mempelajari alur pemesanan obat Inhealth 
Terdapat pula Hak dan Kewajiban selama masa Prakerin berlangsung, antara lain : 
Hak Peserta Prakerin 
1. Mendapatkan kwitansi pembayaran biaya Prakerin 
2. Mendapatkan kartu tanda pengenal sebagai praktikan 
3. Mendapatkan kesempatan, fasilitas dan pembimbingan Prakerin sesuai 
kesepakatan 
4. Mendapatkan Sertifikat Prakerin 
Kewajiban Peserta Prakerin 
1. Menyelesaikan tanggung jawab administrasi 
2. Berkoordinasi dengan pejabat berwenang di tempat Prakerin dan menaati 
peraturan yang ada di ruang tersebut 
3. Berpakaian rapi/seragam, menjaga kesopanan dan menghargai hak-hak 
pasien 
4. Melakukan praktik sesuai standart pelayanan yang ditetapkan 
5. Tidak melakukan hal-hal yang merugikan dan membahayakan pasien 
6. Menjaga nama baik RS Baptis Kediri
7. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan Prakerin dengan melaporkannya ke 
Rumah Sakit Baptis Kediri 
Disamping itu juga, peserta Prakerin harus mengupayakan Kesanggupan Etika 
Prakerin, yaitu : 
1. Selama Prakerin menjaga kesopanan dan menghargai hak-hak pasien untuk 
bersedia dan tidak bersedia diberi layanan. 
2. Selama Prakerin tidak merugikan reputasi dan pelayanan RS Baptis Kediri. 
3. Selama Prakerin tidak melakukan tindakan yang membahayakan 
keselamatan pasien. 
4. Selama Prakerin tidak melakukan tindakan yang merugikan pasien. 
5. Selama Prakerin sanggup mentaati peraturan dan tata tertib di RS Baptis 
Kediri. 
Jika terjadi pelanggaran Etika selama masa pembelajaran peserta Prakerin, maka akan 
dikenai sanksi pelanggaran, yaitu : 
1. Permintaan maaf kepada pasien yang telah dirugikan akibat pelanggaran 
yang dilakukan peserta Prakerin. 
2. Pemindahan tempat Prakerin jika menimbulkan suasana kerja tidak nyaman. 
3. Konsekuensi hukum atas kelakuan selama Prakerin yang memfitnah atau 
merusak reputasi RS Baptis Kediri
BAB II 
URAIAN UMUM 
A. TINJAUAN RUMAH SAKIT UMUM 
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang 
Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang 
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna yang 
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit 
adalah suatu lembaga komunitas yang merupakan instrument masyarakat yang 
menjadi titik fokus untuk mengkoordinasikan dan menghantarkan pelayanan 
kesehatan kepada komunitasnya. Berdasarkan hal tersebut, rumah sakit dapat 
dipandang sebagai suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama semua 
profesi kesehatan, fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas 
fisik ke dalam suatu sistem terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan 
bagi masyarakat. 
Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang 
Rumah Sakit, Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan 
perorangan secara paripurna. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan 
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative 
Untuk menjalankan tugas sebagaimana yang dimaksud, rumah sakit mempunyai 
fungsi sebagai berikut : 
 Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai 
dengan Standar Pelayanan Rumah Sakit. 
 Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan 
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai dengan kebutuhan 
medis. 
 Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam 
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan. 
 Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi 
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan 
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. 
Indikator merupakan variabel ukuran atau tolok ukur yang dapat menunjukkan 
indikasi-indikasi terjadinya perubahan tertentu. Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 228/MENKES/SK/III/2002 tentang Pedoman Penyusunan 
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang wajib dilaksanakan daerah, untuk 
mengukur kinerja rumah sakit ada beberapa indikator, yaitu 
 Input, yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau orang yang 
memberikan pelayanan misalnya jumlah dokter, kelengkapan alat, prosedur 
tetap dan lain-lain. 
 Proses, yang dapat mengukur perubahan pada saat pelayanan yang misalnya 
kecepatan pelayanan, pelayanan dengan ramah dan lain-lain. 
 Output, yang dapat menjadi tolok ukur pada hasil yang dicapai, misalnya 
jumlah yang dilayani, jumlah pasien yang dioperasi, kebersihan ruangan. 
 Outcome, yang menjadi tolok ukur dan merupakan dampak dari hasil 
pelayanan sebagai misalnya keluhan pasien yang merasa tidak puas terhadap 
pelayanan dan lain-lain. 
 Benefit, adalah tolok ukur dari keuntungan yang diperoleh pihak rumah sakit 
maupun penerima pelayanan atau pasien yang misalnya biaya pelayanan yang 
lebih murah, peningkatan pendapatan rumah sakit. 
 Impact, adalah tolok ukur dampak pada lingkungan atau masyarakat luas 
misalnya angka kematian ibu yang menurun, meningkatnya derajat kesehatan 
masyarakat, meningkatnya kesejahteraan karyawan. 
Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah 
Sakit, Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan pengelolaannya, 
antara lain : 
 Berdasarkan jenis Pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan 
dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah sakit Khusus, 
 Rumah Sakit Umum, memberikan pelayanan kesehatan pada semua 
bidang dan jenis penyakit. 
 Rumah Sakit Khusus, memberikan pelayanan utama pada satu bidang 
atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan 
umur, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya. 
 Berdasarkan Pengelolaannya, Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit 
Publik dan Rumah Sakit Privat, 
 Rumah Sakit Publik sebagaimana yang dimaksud dapat dikelola oleh 
pemerintah, pemerintah daerah, dan badan hukum yang bersifat 
nirlaba. Rumah Sakit Publik yang dikelola pemerintah dan pemerintah 
daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Badan Layanan 
Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Rumah Sakit Publik yang dikelola 
pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana yang dimaksud tidak 
dapat dialihkan menjadi Rumah Sakit Privat. 
 Rumah Sakit Privat sebagaimana dimaksud dikelola oleh badan 
hukum dengan tujuan profit yang terbentuk perseroan terbatas atau 
persero 
Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah 
Sakit, Rumah Sakit Umum diklasifikasikan sebagai berikut : 
 Rumah Sakit Umum Kelas A 
Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai 
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialistik 
luas. 
 Rumah Sakit Umum Kelas B 
Rumah Sakit Umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai 
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya sebelas 
spesialistik dan subspesialistik terbatas. 
 Rumah Sakit Umum Kelas C 
Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai 
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar. 
 Rumah Sakit Umum Kelas D 
Rumah Sakit Umum Kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai 
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar 
A. TINJAUAN RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI 
Data Umum RS Baptis Kediri 
Nama : Rumah Sakit Baptis Kediri 
Pemilik Yayasan : Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia 
Direktur : DR.dr. Hudi Winarso, Sp.And, M.Kes 
Berdiri : 28 Februari 1957 
Kelas : Kelas B 
Akreditasi : 16 Pelayanan 
Tempat Tidur : 214 Tempat Tidur 
Luas Bangunan : 15.470,26 m2 
Luas Tanah : 21.202 m2 
Alamat : Jl. Brigjen (pol) I.B.H. Pranoto 1-7 Kediri, Jawa Timur
Nomor Telepon : (0354) 682170, 684172 
Faksmile : (0354) 681173 
E-mail : rsbaptiskediri@yahoo.com 
Website : www.rsbaptiskdr.com 
 VISI 
Menjadi Rumah Sakit Pilihan dan Rujukan Utama dengan dasar Kasih Kristus 
 MISI 
1. Memberikan pelayanan kesehatan prima secara Holistik, berlandaskan Kasih 
Kristus kepada setiap orang tanpa membedakan Status Sosial, Golongan, 
Suku dan Agama. 
2. Memberikan pelayanan kesehatan berstandart akkreditasi terbaik 
 NILAI DASAR 
Iman, Pengaharapan, dan Kasih 
 BUDAYA ORGANISASI 
Keramahtamahan dan Kekeluargaan 
 MOTTO 
“SAHABAT TERPERCAYA MENUJU SEHAT” 
 FASILITAS DAN PELAYANAN 
Pelayanan 24 jam 
1. Instalasi Gawat Darurat 
2. Instalasi Laboratorium 
3. Instalasi Farmasi 
4. Instalasi Radiologi 
5. Instalasi Bedah Sentral 
Pelayanan Rawat Jalan 
1. Spesialis Penyakit Dalam 
2. Spesialis Bedah Umum 
3. Spesialis Bedah Ortopedi 
4. Spesialis Bedah Urologi 
5. Spesialis Anak 
6. Spesialis Kandungan dan Kebidanan
7. Spesialis Saraf 
8. Spesialis Jantung 
9. Spesialis Kedokteran Jiwa 
10. Spesialis Mata 
11. Spesialis THT-KL 
12. Spesialis Andrologi 
13. Spesialis Ortodonsi 
14. Anti Aging 
15. Sistem Blok 
16. Sistem SIM 
17. Ruangan Ber-AC 
Pelayanan Rawat Inap 
1. Kelas III 
2. Kelas II 
3. Kelas I 
4. VIP 
5. VVIP 
6. IPI 
7. Risti 
8. Isolasi 
Klinik Tumbuh Kembang 
Pelayanan kepada anak-anak dengan masalah atau keabnormalan pertumbuhan 
dan perkembangan 
1. Medis 
2. Gizi 
3. Fisioterapis 
4. Terapi Wicara 
5. Psikologis 
Klinik Ortodonsi 
Perawatan meratakan gigi 
1. Gigi mrongos, gingsul, berjejal, bogang 
2. Muka burung, gigi atas maju 
3. Gigi bawah terlalu maju 
4. Paska kecelakaan, rahang patah
5. Gigi goyang, modot, miring 
Layanan Treadmill 
Suatu uji latih beban jantung untuk mengetahui Penyakit Jantung Koroner (PJK) 
1. Mengetahui beban jantung yang aman 
2. Menilai kegawatan irama jantung 
3. Menilai respon tekanan darah 
4. Menilai kemampuan Cardiopulmoner 
5. Mendapatkan gambaran kekuatan otot jantung 
Layanan Ekokardiografi 
Pemeriksaan jantung canggih dengan menggunakan ultrasonografi. 
Manfaat 
1. Mengetahui penyakit jantung bawaan 
2. Menilai fungsi jantung 
3. Menilai kontraksi otot jantung 
4. Menilai kelainan katub jantung 
5. Menilai keadaan pembuluh koroner 
6. Menilai terdapatnya thrombus 
7. Menilai adanya Infark Jantung 
8. Menilai adanya peradangan jantung 
9. Menilai komplikasi jantung 
Medical Check Up 
1. Paket Ekonomis ( Pelajar, Mahasiswa, Calon pengantin, Tenaga kerja ) 
2. Paket Premium 
3. Paket Silver 
4. Paket Gold 
Sarana dan Prasarana 
1. Gedung nyaman dan aman 
2. Area parkir luas 
3. Anjungan Tunai mandiri ( ATM) 
4. Taman Dahar, Kantin, Toko Buku 
Berikut ini adalah daftar Dokter RS Baptis Kediri, sesuai dengan tempat praktik 
masing-masing,
BLOK A (Klinik Lantai 1) 
Jantung & Pembuluh Darah : dr. Arijanto, Sp.JP FIHA 
Saraf : dr. Novian Wibowo, Sp.S 
Mata : dr. Rosse E. Grace Lomboan, Sp.M 
Kedokteran Jiwa : dr. Hedina Suwondo, Sp.KJ 
BLOK B (Klinik Lantai 1) 
Penyakit dalam : dr. Sebastianus Jobul, Sp.PD 
dr. Heru Hermawan , Sp.PD 
dr. Rahaju Astuti Gunadi 
dr. Mary Elisabeth W.M. 
Bedah umum : dr. Dominggus Langgar, Sp.B 
dr. Andreas Wahyudi, Sp.B 
Bedah urologi : dr. Prijambodo Tjatur Adi, Sp.U 
Bedah Ortopedi : dr. Yoyok Prasetijo K, Sp.OT 
Kebidanan & Kandungan : dr. Arnold K. Serworwora, Sp.OG 
BLOK C (Klinik Lantai 2) 
Anak : dr. Iva Yuana, M.Si.Med., Sp.A 
dr. Rihi Here Willa, Sp.A 
Andrologi : Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., S.And 
THT-KL : dr. Suharyono, Sp.THT-KL 
dr. Lidwina, Sp.THT-KL 
Anti Aging : dr. Sukoyo Suwandani, M.Biomed 
KLINIK GIGI (Lantai 1) 
Ortodonsi : drg. Petrus Rimba, Sp.Ort 
Gigi : drg. Martitik Sumadani 
drg. Christinne Triwidawati 
drg. Avi Yulinda Fury 
Anastesi : dr. Marolop Sihombing, Sp.An 
Radiologi : dr. Franco Jesaja W. S.Rad 
Patologi Klinik : dr. Eva Nirmala, Sp.PK 
Asuransi Inhealth : dr. Wisnaningsih 
Instalasi Rawat Jalan : dr. Ruth Winanti K. 
GEDUNG DUVALL (Lantai 1)
Klinik Rehabilitasi Medik : dr. Guido Okta Vianney, Sp.KFR 
dr. Dewi Gunawan, Sp.KFR 
Instalasi Gawat Darurat : dr. Lilik Wahyu Endang 
dr. Wahyu Yulianto 
dr. Yunita Lilliana 
dr. Lina Aprilia 
dr. Pebtu Gita hartanto 
dr. Ivan Christianto Jobul 
dr. Christophorus Oetama Adiatmaja 
B. SEJARAH RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI 
“Rumah Sakit Baptis” Kediri dibidani oleh Badan Misi Amerika untuk kesehatan di 
Indonesia yang datang pada tahun 1951 dengan tujuan menyatakan cinta kasih Yesus 
Kristus di bidang kesehatan dalam rangka mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. 
“Rumah Sakit Baptis” Kediri dirintis pada bulan September 1954 oleh Miss Ruth L. 
Ford bersama Miss Everly Hayes dengan membuka sebuah klinik kesehatan di desa 
Semampir, Kediri yang mulai operasional pada tanggal 28 Februari 1955 dan 
diresmikan oleh dr. Saiful Anwar selaku kepala IKES Jawa Timur. Pada tanggal 28 
Februari 1957 ditutup dan sebagai gantinya dibuka klinik baru di desa Bangsal, 
Kecamatan Pesantren. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai kelahiran “Rumah 
sakit Baptis” Kediri. 
Dokumen tertulis yang menyatakan alasan keberadaan “Rumah Sakit Baptis” 
Kediri yang tercantum dalam sambutan dr. Kathleen C.Jones, MD selaku direktur 
menyebutkan bahwa Rumah Sakit Baptis Kediri ada karena ingin meneladani 
pelayanan Yesus Kristus. “Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea, Ia mengajar di 
rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil kerajaan Allah serta melenyapkan segala 
penyakit dan kelemahan diantara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia 
diseluruh Syria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, lalu 
Yesus menyembuhkan mereka.”(Matius 4:23-24)
Laporan Prakerin Rumah Sakit
C. DESKRIPSI TUGAS 
a. Kepala Instalasi Farmasi : 
 Bertanggung jawab terhadap berjalannya seluruh fungsi dan kegiatan 
kefarmasian di lingkungan RS Baptis Kediri 
 Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana strategis dan program 
kerja Instalasi Farmasi 
 Melakukan kajian untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di RS 
Baptis Kediri 
 Mengkoordinasi fungsi pelayanan lintas sekitar yang mendukung 
pelaksanaan pekerjaan kefarmasian di lingkungan RS Baptis Kediri 
 Menyusun laporan pertanggungjawaban terhadap kegiatan kefarmasian 
dalam periode pelaporan tertentu secara administrative dan legal hukum 
 Melakukan pengembangan staf dan program pendidikan sesuai dengan 
musrenbag Instalasi Farmasi 
 Mengkoordinir pengumpulan data evaluasi dalam upaya pengembangan 
Formularium RS Baptis Kediri, pada perannya sebagai sekretaris Panitia 
Farmasi dan Terapi 
b. Penanggung Jawab Farmasi Rawat Inap : 
 Mengkoordinasi pelaksanaan teknis pekerjaan kefarmasian di Depo Farmasi 
Rawat Inap 
 Mensupervisi pelaksanaan teknis lain dalam pelaksanaan pekerjaan 
kefarmasian di Depo Farmasi Rawat Inap 
 Memastikan berlangsungnya kegiatan administrasi dan pencatatan sesuai 
dengan ketentuan yang berlaku sebagai sumber data untuk evaluasi 
 Memberikan masukan evaluasi kegiatan dan penilaian karyawan pada 
Kepala Instalasi Farmasi 
c. Administrasi Farmasi Rawat Inap : 
 Melakukan rekapitulasi pengeluaran perbekalan farmasi dari Farmasi Rawat 
Inap ke Ruang Perawatan 
 Merekap output kerja Farmasi Rawat Inap untuk dapat dikirimkan ke 
Instalasi Rekam Medik dan Infokes 
 Koordinasi penjadwalan dinas untuk menunjang pelayanan farmasi di 
Farmasi Rawat Inap 
 Stok akhir obat-obat golongan narkotika dan psikotropika dalam lemari 
penyimpanan khusus
 Membuat notulen pertemuan 
d. Staf Pelaksana Pekerjaan Farmasi Rawat Inap 
 Menyiapkan permintaan obat dan alat kesehatan dari Ruang Perawatan 
 Menyiapkan pesanan obat pasien pulang 
e. Penanggung Jawab Farmasi Rawat Jalan 
 Mengkoordinasi pelaksanaan teknis pekerjaan kefarmasian di Depo Farmasi 
Rawat Jalan 
 Mensupervisi pelaksanaan teknis lain dalam pelaksanaan pekerjaan 
kefarmasian di Depo Farmasi Rawat Jalan 
 Memastikan berlangsungnya kegiatan administrasi dan pencatatan sesuai 
dengan ketentuan yang berlaku sebagai sumber data untuk evaluasi 
 Memberikan masukan evaluasi kegiatan dan penilaian karyawan pada 
Kepala Instalasi Farmasi 
f. Administrasi Farmasi Rawat Jalan 
 Melakukan pencatatan pengeluaran obat dari Farmasi Rawat Jalan untuk 
pasien asal Instalasi Rawat jalan 
 Menghitung jumlah pasien dan jumlah resep yang dikerjakan setiap hari 
g. Staf Pelaksana Pekerjaan Farmasi Rawat jalan 
 Melakukan kegiatan administrasi stok obat yang dipakai 
 Menyiapkan obat pasien pulang 
h. Penanggung Jawab Gudang Logistik Farmasi 
 Melakukan estimasi pembelian, penerimaan, penyimpanan, dan 
mendistribusikan perbekalan farmasi dll dalam lingkup penunjang medis, 
sesuai dengan peraturan yang berlaku 
 Mengontrol ketersediaan perbekalan farmasi untuk dapat menunjang 
perbekalan farmasi 
 Inveristarisasi pemenuhan kebutuhan obat semua Depo Pelayanan Farmasi 
baik di Rawat Inap dan Rawat jalan 
 Melakukan kegiatan administrasi berupa pencatatan manual dan 
komputerisasi semua obat, bahan obat, reagen laboratorium 
i. Penanggung Jawab Unit Kamar Steril
 Mengkoordinir pelaksana teknis pekerjaan pengelolaan dan produksi bahan 
menjadi steril 
 Mensupervisi pelaksanaan teknis pekerjaan di Unit kamar Steril 
 Memastikan pencatatan dan kegiatan administrasi berjalan sesuai dengan 
persyaratan 
 Berperan aktif pada Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 
j. Penanggung Jawab Monitoring dan Evaluasi 
 Melaksanakan evaluasi dan monitoring terhadap pencapaian kinerja dan 
permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan kefarmasian 
 Mengupayakan upaya perbaikan mutu terlaksana sesuai dengan keputusan 
yang disepakati 
 Mengkoordinasikan update keprofesian pada semua Tenaga Teknis 
Kefarmasian di RS Baptis Kediri 
D. PENGELOLAAN INSTALASI FARMASI RS BAPTIS KEDIRI 
Dalam Instalasi Farmasi Rumah Sakit Baptis Kediri dikelola oleh seorang 
Apoteker yang bernama Debby Christianti S.Farm, Apt dibantu oleh beberapa 
Apoteker Pendamping dan Asisten Apoteker yang memenuhi persyaratan perundang 
undangan yang berlaku dan bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan kefarmasian, 
yang terdiri dari pelayanan paripurna yang mencakup perencanaan, pengadaan, 
produksi, penyimpanan perbekalan farmasi/kesehatan, dispensing berdasarkan resep 
bagi pasien rawat inap dan rawat jalan, pengendalian mutu, distribusi, dan 
penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di Rumah sakit. 
 Pengelolaan Perbekalan Farmasi RS Baptis Kediri, meliputi 
1. Memilih perbekalan farmasi sesuai dengan kebutuhan pelayanan 
Rumah Sakit 
2. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal 
3. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang 
telah dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku 
4. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan 
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit 
5. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan 
yang berlaku 
6. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan 
persyaratan kefarmasian
7. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di Rumah 
Sakit 
 Administrasi dan Pengelolaan, meliputi 
1. Pelayanan diselenggarakan dan diatur demi berlangsungnya pelayanan 
farmasi yang efisien dan bermutu 
2. Adanya badan organisasi yang menggambarkan uraian tugas, fungsi, 
wewenang dan tanggung jawab serta hubungan koordinasi baik 
didalam atau diluar pelayanan farmasi yang ditetapkan oleh pimpinan 
RS Baptis Kediri 
3. Dokumentasi yang rapi dan rinci dari pelayanan farmasi dan dilakukan 
evaluasi terhadap pelayanan farmasi setiap tiga tahun 
 Staf dan Pimpinan, meliputi 
1. Pelayanan Farmasi diatur dan dikelola demi tercapainya tujuan 
pelayanan 
2. IFRS (Instalasi Farmasi Rumah Sakit) dipimpin oleh Apoteker yang 
telah terdaftar di Dinkes Kota dan Provinsi dan mempunyai Surat Izin 
Kerja 
3. Pada pelaksanaannya Apoteker dibantu oleh Tenaga Ahli Madya dan 
Tenaga Menengah Farmasi 
4. Adanya uraian tugas dan (job description) bagi staf dan pimpinan 
farmasi 
5. Adanya Komite/Panitia Farmasi dan Terapi di rumah sakit dan 
apoteker IFRS menjadi sekretaris komite/panitia. 
 Kebijakan dan Prosedur 
1. Semua kebijakan dan prosedur yang dikeluarkan harus tertulis, 
dicantumkan tanggal dikeluarkannya peraturan tersebut 
2. Kebijakan dan prosedur yang ada harus mencerminkan standar 
pelayanan farmasi dan tujuan dari pelayanan farmasi itu sendiri 
3. Criteria kebijakan dan prosedur dibuat oleh kepala IFRS, serta Panitia 
Farmasi dan Terapi 
4. Obat hanya dapat diberikan setelah mendapat pesanan dari dokter, dan 
dilakukan analisa secara kefarmasian 
5. Harus ada system yang mendokumentasikan penggunaan obat yang 
salah dan atau mengatasi masalah obat
Dalam pengelolaan dan pelayanan farmasi di RS Baptis Kediri, Tenaga Kefarmasian 
(Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian) harus memenuhi standar kompetensi 
sebagai Tenaga Kefarmasian, meliputi 
Elemen dan Konseptual : 
1. Perencanaan dan Penyimpanan sediaan Farmasi 
2. Penyediaan dan Penyerahan perbekalan Farmasi 
3. Penyediaan Pelayanan Farmasi 
4. Partisipasi dalam penggunaan sediaan Farmasi yang rasional 
5. Penyediaan Informasi Kefarmasian 
6. Pengembangan Pelayanan Kefarmasian 
7. Penerapan kemampuan manajerial/organisasional dalam pekerjaan 
kefarmasian, pemahaman UU dan Peraturan dalam implementasi Akreditasi 
RS 
. 
E. PERSYARATAN APOTEKER PENGELOLA INSTALASI FARMASI 
1. Apoteker harus mempunyai SIPA dan STRA 
2. Telah mengucapkan janji/sumpah sebagai Apoteker 
3. Ijazah Apoteker telah terdaftar di Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten tempat 
Pekerjaan Kefarmasian dilakukan 
4. Mempunyai pengalaman minimal 2 tahun dibagian farmasi Rumah Sakit 
5. Mempunyai kemampuan untuk melihat masalah, menganalisa, dan 
memecahkan masalah 
6. Mampu melakukan akuntabilitas praktik kefarmasian 
7. Terdaftar di Asosiasi Profesi Apoteker 
8. Sehat fisik dan mental untuk melaksanakan tugas sebagai seorang Apoteker 
9. Mampu memberikan pelayanan kefarmasian 
10. Tidak bekerja di Industri Farmasi, Apotek, Klinik lain 
11. Mampu mengelola manajemen praktis farmasi 
12. Mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang farmasi klinik 
F. KELENGKAPAN PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI 
 Perbekalan Farmasi 
Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri menyediakan perbekalan farmasi yang 
dibutuhkan masing-masing blok dan ruangan di RS Baptis Kediri, meliputi 
1. Alat Kesehatan 
2. Cairan Infus
3. Injeksi (Ampul/Vial) 
4. Obat-obatan Generik (Tablet, Kaplet, Syrup, Dry Syrup) 
5. Obat-obatan dengan nama Dagang (Tablet, Kaplet, Syrup, Dry Syrup) 
6. Reagensia Laboratorium 
7. Gas Medis ( Gudang Umum ) 
 Salinan resep (Copy Resep) 
Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh Instalasi Farmasi RS Baptis 
Kediri jika sediaan yang ada di resep tidak tersedia. 
 Etiket 
Etiket berisi segala aturan tentang pemakaian sediaan farmasi. Kelengkapan 
pada etiket, 
1 Tanggal penulisan etiket 
2 Nama pasien 
3 No. klinik 
4 Keterangan tentang aturan pakai obat 
Etiket dibedakan menjadi 2 warna yaitu putih dan biru, putih untuk obat 
dengan pemakaian secara oral (mulut) atau obat yang diminum, sedangkan 
yang berwarna biru untuk obat dengan pemakaian luar. Pada wadah pula 
dipasang etiket tambahan, misalnya Obat Diminum Sampai Habis, Simpan 
Ditempat Kering. 
 Skrininng Resep (Pengkajian Resep) 
Kegiatan dalam pelayanan kefarmasian yang dimulai dari seleksi persyaratan 
administrasi, persyaratan farmasi, dan persyaratan klinik baik untuk pasien 
rawat inap maupun rawat jalan. 
 Persyaratan administrasi, meliputi 
1 Nama, SIP, dan Alamat Dokter 
2 Tanggal Penulisan Resep 
3 Tanda tangan/paraf dokter penulis resep 
4 Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien 
5 Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta 
6 Cara pemakaian yang jelas 
 Persyaratan farmasi, meliputi 
1 Bentuk sediaan obat, dosis, potensi 
2 Stabilitas obat dan Inkompatibilitas
3 Cara dan lama pemberian 
 Persyaratan klinik, meliputi 
1 Ketepatan indikasi, dosis, dan waktu penggunaan obat 
2 Duplikasi pengobatan 
3 Alergi, interaksi dan efek samping obat 
4 Kontra indikasi 
5 Efek adiktif 
Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter 
penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternative seperlunya 
bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan. 
G. JENIS PELAYANAN DI IFRS BAPTIS KEDIRI 
Alur Pelayanan Resep yang dilayani Farmasi Rawat Inap ( dari ) : 
1. IGD 
a. Inhealth 
- Opname ( Masuk langsung opname ) 
- Pulang ( Masuk langsung pulang ) 
- Pada saat Opname 
- Setelah Opname, pulang 
b. Reguler 
- Opname ( Masuk langsung opname ) 
- Pulang ( Masuk langsung pulang ) 
- Pada saat Opname 
- Setelah Opname, pulang 
2. KLINIK 
a. Inhealth 
- Hanya untuk Pasien Purna 
- Pasien ( Karyawan ) Verifikasi/Acc di Loket 10 Apotek 
- Pasien ( Umum ) Apotek 
b. Reguler 
PENGAMBILAN OBAT DI INSTALASI RAWAT JALAN
A. Buku Administrasi 
1. Buku Register Obat Pasien Pulang/Kontrol ( PURNA ) 
2. Buku Penyerahan Obat Pasien Opname ( INHEALTH ) 
3. Buku Register Obat Pasien INHEALTH ( IGD/Klinik/Opname/Pulang ) 
4. Buku Penyerahan Obat Pasien Opname ( PURNA ) 
5. Laporan Dinas INHEALTH 
6. Buku Pengambilan Obat Pasien INHEALTH Pulang 
7. Buku Pengambilan Obat ( PURNA ) 
8. Buku Penerimaan Resep Pasien Pulang/Kontrol VIP dan VVIP 
9. Buku Penerimaan Resep Pasien Pulang ( Opname – Pulang ) Rawat Inap 
10. Daftar Nama Pasien IGD/Klinik/Ruangan yang obatnya belum diambil 
11. Buku Register Pasien ambil obat Resep separo Farmasi Rawat Inap 
12. Buku Register obat Pasien REGULAR ( IGD/Klinik/Opname/Pulang ) 
PENJELASAN ALUR PELAYANAN DI FARMASI RAWAT INAP 
A. IGD ( Inhealth ) 
Opname ( Masuk Langsung Opname ) 
Obat diberikan 1 hari, Opname, Besoknya obat diberikan per 3 hari ( untuk 
pengambilan obat sendiri, langsung di Loket 10 ) 
Alur Pengambilan Obat : 
Resep datang ( Resep + Foto Copy Inhealth ). Jangan lupa untuk menulis sediaan 
farmasi yang ada di resep kedalam buku Register pasien opname ( Inhealth ). Dilihat 
pada buku Daftar Nama Periksa Inhealth sesuai dengan status pasien ( Purna, 
Karyawan, Umum ), sudah ada belum ? Kalau belum ada dibuatkan baru pada Kartu 
Obat Pasien. Kemudian kartu Inhealthnya diberi nomor sesuai dengan Nomor Daftar 
Periksa Akses Inhealth. Kalau sudah ada di buku Daftar Periksa, obat yang ada di 
Resep ditulis pada Kartu Obat Pasien. Setelah itu, masukkan nama obat yang ada di 
Resep kedalam Lembar Pemakaian Obat Rawat Inap (Hijau). Berikan No. Urut sesuai 
dengan Status Pasien. Kemudian proses pemberian Etiket, Pengambilan Obat, Dalam 
pengambilan obat harus memperhatikan Formularium Obat Inhealth untuk 
menentukan batas maksimum penggunanaan sediaan tersebut. Dalam pengambilan, 
terdapat pada Rak tersendiri yang memang diatur sedemikian rupa untuk obat-obat
Inhealth. Pengecekan kembali sediaan farmasi yang diambil sebelum diserahkan ke 
pasien. Penyerahan obat yang sebelumnya Pasien disuruh untuk memberikan paraf di 
Resep dan Buku Penyerahan Obat Pasien Opname (Inhealth), KIE. 
Kelengkapan Resep setelah KIE ( Nomor Resep (walaupun terdapat lebih dari 1 
lembar, penomoran tetap satu pada waktu resep datang), Resep, Form. Permintaan 
Obat Khusus (kalau ada), Lembar Pemakaian Obat Inhealth (putih untuk farmasi, 
hijau untuk perawat), Kartu Obat Pasien sesuai dengan status pasien, Surat Jaminan 
Pelayanan. Untuk plastic dijepret dengan No Urut. Kelengkapan Resep ditaruh di 
tempat tersendiri ( Opname ) 
Pulang ( Masuk Langsung Pulang ) 
Obat diberikan 3 hari, Resep datang + FC Inhealth + SJP 
Alur Pengambilan obat : 
Resep datang ( Resep + FC Inhealth + SJP ), dilihat pada buku daftar nama periksa 
Inhealth, sudah ada belum ? ( Sesuai dengan status pasien ). Memberikan No. Urut 
sesuai dengan status pasien. Kalau belum ada dibuatkan baru pada Kartu Obat Pasien, 
kemudian kartu Inhealthnya diberi nomor sesuai dengan nomor daftar periksa akses 
Inhealth. Kalau sudah ada di buku daftar periksa, ditulis pada Kartu Obat. Menulis 
jenis obat yang diambil pada buku Register pengambilan Obat Inhealth pulang. 
Penulisan etiket, pengambilan obat. Dalam pengambilan obat harus memperhatikan 
Formularium Obat Inhealth untuk menentukan batas maksimum penggunanaan 
sediaan tersebut. Dalam pengambilan, terdapat pada Rak tersendiri yang memang 
diatur sedemikian rupa untuk obat-obat Inhealth. Jika ada obat yang tidak tersedia di 
rak tersebut, bisa dibelikan di Apotek. Apabila suatu sediaan mempunyai batas 
maksimum 60, sedangkan yang dibutuhkan adalah 90, maka pasien harus membayar 
sisa obat 30 itu, karena obat tidak ditanggung oleh Asuransi ( Inhealth ). Pengecekan 
sediaan farmasi yang diambil, sebelum diserahkan pasien. Penyerahan obat yang 
sebelumnya pasien disuruh untuk memberikan paraf di resep dan buku pengambilan 
obat pasien Inhealth pulang, KIE. 
Kelengkapan resep setelah KIE ( No. Resep , Resep, Form. Permintaan obat khusus ( 
kalau ada ), FC Surat Jaminan Pelayanan ) 
Pada Saat Opname 
Alur Pengambilan obat : 
Perawat datang ke Depo Farmasi Rawat Inap dengan membawa Resep + Lembar 
Pemakaian Obat Inhealth ( Hijau ). Memberikan No. Urut sesuai dengan status
pasien. Jangan lupa untuk mengisi sediaan farmasi yang ada di resep tersebut 
kedalam buku Register pasien Opname ( Inhealth ). Kemudian petugas farmasi 
mencari ( rumah ) Kartu Obat Pasien, dan mengisinya. Selain itu petugas juga 
mengisi Lembar Pemakaian Obat Rawat Inap. Setelah itu melihat pada buku 
Formularium Obat Inhealth untuk menentukan batas maksimum obat yang diberikan. 
Pengambilan obat terdapat pada Rak tersendiri ( khusus Inhealth ). Jika ada obat yang 
tidak tersedia di rak tersebut, bisa dibelikan di Apotek. Setelah mengambil obat, 
jangan lupa menulis jenis-jenis obat yang diambil di resep kedalam Buku penyerahan 
obat Opname ( Inhealth ). Pengecekan kembali jenis sediaan yang diambil, kemudian 
memberikan potongan no. Urut untuk dijepretkan pada plastik dan ditulisi nama serta 
No. Klinik. Kemudian perawat ditelpon untuk memberitahu pasien, bahwa obat sudah 
dapat diambil. Pasien datang membawa kwitansi pembayaran. Kwitansi yang 
dimaksud adalah bukti pembayaran selain obat yang ditanggung oleh Inhealth. 
Sediaan farmasi diberikan kepada pasien dengan membawa Lembar pemakaian Obat 
Rawat Inap (Hijau) untuk diberikan kepada perawat. Setelah itu kelengkapan resep 
ditempatkan pada tempat tersendiri ( di kardus yang ditulisi Pasien Inhealth Masih 
Opname ) 
Setelah Opname Pulang 
Perawat datang dengan membawa Resep pulang + Intake - Output + Surat Jaminan 
Pelayanan asli, Foto Copy Form. Obat, Perasat dan Makanan, Lembar Pemakaian 
Obat Rawat Inap Hijau, kemudian obat-obat yang masih tersisa beserta Slip Retur. 
Lalu perawat menuliskan data singkat tentang pasien pulang pada buku penerimaan 
Resep Pasien Pulang ( Opname - Pulang ) Rawat Inap. Setelah itu petugas farmasi 
memberikan no. Urut sesuai dengan status pasien. Petugas farmasi menuliskan obat-obat 
tersebur di buku Register obat pasien inhealth pulang. Kemudian petugas 
farmasi menuliskan sisa obat pada baris ke 2 di obat tersebut dalam Lembar 
pemakaian obat. Mencari tempat pasien inhealth opname, menuliskan obat pada 
lembar pemakaian obat rawat inap putih, kartu obat pasien. Penulisan etiket, 
pengambilan obat. Melihat pada buku Formularium Obat Inhealth untuk menentukan 
batas maksimum obat yang diberikan. Pengambilan obat terdapat pada Rak tersendiri 
( khusus Inhealth ). Pengecekan oleh petugas farmasi yang berbeda. Kemudian Pasien 
datang dengan membawa kwitansi pembayaran, sebelum diserahkan dicek kembali, 
penyerahan obat yang sebelumnya pasien disuruh untuk memberi paraf pada resep 
dan buku pengambilan pasien Inhealth pulang. KIE
Kelengkapan resep ( No. Resep, Resep, Form Permintaan Obat khusus ( bila ada ), 
Foto Copy surat jaminan pelayanan + yang asli, intake - output, foto copy obat, 
perasat dan makanan, Lembar Pemakaian obat putih dan hijau, dan kartu obat pasien ) 
B. IGD ( Reguler ) 
Opname (Masuk langsung Opname) 
Obat diberikan 2 hari, pasien opname, besoknya obat diberikan per 3 hari + untuk 
pengobatan diantarkan. Setelah itu kelengkapan resep ditaruh pada map sendiri-sendiri 
sesuai dengan ruangan. 
Alur pengambilan Obat 
Resep datang (Resep), pengambilan Lembar Pemakaian Obat + Map yang baru. 
Kemudian mengambil lembar serah terima obat DDD, setelah itu menuliskan jenis-jenis 
obat yang diambil ke Lembar Pemakaian Obat. Pengambilan obat dan tidak 
dietiketi (kecuali ruang anak memakai etiket). Pengambilan obat, penulisan pada 
kartu stok. Masukkan kedalam map sesuai dengan ruangan. Pengecekan kembali oleh 
petugas farmasi yang berbeda. Kemudian petugas hantaran obat akan mengirim obat 
ke ruangan masing-masing. 
Pulang ( masuk langsung pulang ) 
Obat diberikan sampai dengan tanggal kontrolnya, kecuali antibiotic. 
Alur pengambilan obat 
Resep datang ( Resep ). Jenis-jenis obat dientry kedalam STNK. STNK akan 
mengeluarkan list merah dan otomatis computer kasir mengerti apabila obat ada dan 
siap diberikan. Pasien membayar di kasir. Petugas farmasi melakukan penulisan 
telaah resep dan informasi obat pasien, kemudian penulisan etiket. Pengambilan obat, 
jangan lupa kartu stok. Kemudian ditulis di register obat pasien regular pulang. 
Pengecekan kembali oleh petugas farmasi yang berbeda. Setelah itu pasien diminta 
untuk menandatangani informasi obat pasien beserta menuliskan no.telepon. Proses 
KIE terjadi. 
Kelengkapan resep setelah KIE ( Resep, Telaah Resep, Informasi Obat Pasien ) 
Pada Saat Opname 
Obat diberikan per 3 hari + penghantaran obat diantarkan 
Alur Pelayanan : 
Perawat menelepon kepada petugas farmasi untuk memesan obat, kemudian petugas 
farmasi menulis jenis obat di lembar biru. Kemudian menuliskan pada LPO, 
pengambilan obat, pengecekan kembali oleh petugas farmasi yang berbeda, setelah
itu diantarkan ke masing-masing ruangan. Di Ruang Perawat mengecek kembali obat 
yang dipesan, kemudian memberi ACC pada lembar serah terima obat DDD. 
Setelah Opname Pulang 
Obat diberikan sesuai dengan tanggal pasien control. 
Alur pengambilan : 
Perawat memberikan Resep pulang, kemudian penghantar obat membawa resep, 
setelah itu petugas farmasi memasukkan jenis-jenis obat pada LPO ( obat pulang ), 
penulisan etiket, penulisan telaah resep, informasi obat pasien, kemudian 
pengambilan obat , pengecekan dengan petugas berbeda. Penulisan pada penulisan 
pada buku register pasien opname pulang, penyerahan obat yang sebelumnya pasien 
diminta untuk menandatangani informasi obat pasien, kemudian pasien menyerahkan 
kwitansi, proses KIE terjadi. 
Kelengkapan Resep setelah KIE ( Resep,LPO,Telaah Resep,Informasi Obat Pasien ) 
C. KLINIK 
Yang dilayani adalah pasien Purna (Inhealth) 
Resep diterima, beri no. urut resep (warna biru), 1 no resep 1 pasien. Cek 
kelengkapan resep (misal tgl R/ belum ada, WAJIB dilengkapi), cek obat dan jumlah 
obat dalam resep (obat setara Inhealth, jumlah obat sesuaikan dengan tgl kembali 
control dan peresepan maksimal di FOI 2014), tulis macam dan jumlah obat dalam 
Kartu Obat Pasien/Kartu Pemakaian Obat (sesuai dengan nama dan jumlah obat yang 
diberikan), buat etiket, pengambilan obat, pengecekan oleh petugas farmasi yang 
berbeda setelah itu ditulis pada buku register pasien purna pulang, proses KIE terjadi. 
PENJELASAN ALUR PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT JALAN 
Perawat membawa resep dari dokter, kemudian petugas farmasi melakukan 
pengkajian resep secara teliti dan cermat. Kemudian penulisan telaah resep dan 
informasi obat pasien, serta penulisan etiket. Lembar Resep warna pink + Lembar 
berjalan dimasukkan ke STNK blok tersebut, setelah itu diberikan kepada kasir, dari 
kasir proses validasi terjadi. Lembar Resep warna putih digunakan untuk membantu 
pengambilan obat. Setelah selesai pengecekan dilakukan oleh petugas farmasi yang 
berbeda. Kemudian siap untuk diserahkan pasien. Setelah itu petugas farmasi maju ke 
tempat penyerahan obat dengan memanggil nama dan alamat secara lengkap. Setelah 
pasien menghampiri, petugas farmasi meminta bukti pembayaran untuk meneliti No.
Billing, beserta no. klinik. Setelah benar, pasien diminta untuk menandatangani 
informasi obat pasien, setelah itu proses KIE terjadi. 
LAMPIRAN 
LAPORAN LAPANGAN 
DI 
INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI 
TAHUN 2014
GUDANG ( 18 JUNI – 20 JUNI 2014 ) 
Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara 
menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari 
pencurian serta gangguan dari fisik yang dapat merusak mutu obat. 
1. Tujuan penyimpanan obat-obatan adalah : 
a. Untuk memelihara mutu obat 
b. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab 
c. Menjaga kelangsungan persediaan 
d. Memudahkan pencarian dan pengawasan 
2. Gudang tempat penyimpanan obat mempunyai beberapa ciri, yaitu 
a. Mempunyai ukuran 4,6 m x 5,4 m ( standar minimal 3 m x 4 m ) 
b. Ruang kering tidak lembab 
c. Suhu rata-rata pada gudang adalah 20 derajat 
d. Penataan obat sesuai dengan alfabetis dan bentuk sediaan 
e. Penyimpanan obat menggunakan system FEFO / FIFO 
f. Penyimpanan obat menggunakan rak 
g. Dilengkapi dengan kartu stok, pencatatan secara komputerisasi ( system ) 
h. Penataan infuse maksimal 8, dan dilengkapi dengan palet 
i. Dilengkapi dengan kereta dorong trolley 
j. Terhindar dari debu, tetapi pada waktu membersihkan menggunakan sapu 
sehingga timbulnya debu. Sebaiknya untuk membersihkan lantai 
menggunakan sapu dari kain, sehingga mengurangi debu pada saat 
membersihkannya 
3. Alur Pengadaan obat 
a. Mengecek sisa stok obat yang ada dan memperkirakan bahwa obat 
tersebut untuk beberapa hari kemudian bisa keluar 
b. Menulis pada Surat Permintaan Pembelian
c. Surat Permintaan Pembelian ada 2 rangkap. Yang putih dikirim ke bagian 
pembelian, dan copy Surat permintaan pembelian warna merah disimpan 
untuk arsip Gudang Logistik Farmasi 
4. Alur Penerimaan Obat 
a. Barang datang 
b. Memeriksa kesesuaian jenis barang yang dipesan, jumlah barang, tanggal 
kadaluarsa, no batch dengan faktur yang diterima. Faktur asli dibawa 
petugas pengiriman barang, yang 2 untuk arsip Gudang Logistik Farmasi 
dan Bagian Pembelian 
c. Setelah semua sesuai dengan Faktur yang diterima, barang diterima 
d. Kemudian menandatangani Faktur dan memberikan stempel Gudang 
Logistik 
e. Petugas Farmasi memeriksa kesesuaian item dan jumlah barang dengan 
pesanan yang dikaitkan pada SP 
f. Petugas memasukkan data barang yang tadi dan membuat laporan 
penerimaan barang 
g. 1 lembar copy LPB ( kuning ) + 1 copy faktur untuk arsip Gudang 
Logistik dan 1 lembar LPB ( putih ) + 1 copy faktur dikirimkan ke bagian 
pembelian, sebagai bukti bahwa barang sudah datang, serta 1 lembar copy 
LPB ( merah ) ke bagian keuangan 
5. Alur suatu ruangan memesan ( mengebon ) obat : 
a. Ruangan memeriksa stok obat, kemudian membuatkan surat pengambilan 
barang, dan mengambil persediaan obat di gudang 
b. Kemudian petugas farmasi mengambil obat dan membuat laporan 
pengeluaran gudang 
c. LPG yang putih dibawa pengambil, yang pink dibawa petugas Gudang 
sebagai arsip yang sebelumnya ditandatangani oleh pengambil 
6. Alur Retur obat 
a. Petugas gudang akan melakukan retur jika obat tidak memenuhi 
persyaratan seperti kemasan yang rusak, kelebihan obat 
b. Petugas melaporkan ke bagian pembelian untuk melakukan retur barang 
dan mencari faktur barang yang akan diretur 
c. Petugas menghubungi petugas pengiriman barang untuk melakukan retur 
obat
d. Petugas pengiriman barang menghubungi distributor mengenai 
permasalahan barang/obat akan diretur karena tidak sesuai dengan 
ketentuan 
e. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak distributor untuk retur 
barang, petugas gudang membuat memo 2 rangkap, yang ditandatangani 
oleh petugas pengiriman barang dan petugas Gudang 
f. Barang yang diretur diserahkan ke petugas pengiriman barang beserta 
faktur dan copy memorandum yang ditandatangani dan distempel oleh 
petugas gudang 
7. Perencanaan pengadaan menggunakan pedoman 
a. Formularium Rumah Sakit 
b. Sisa persediaan 
8. Pengadaan obat 
a. Pembelian secara langsung dari distributor farmasi 
b. Terdapat sumbangan/donasi dari ditrsibutor farmasi kepada RS Baptis 
dalam rangka mempromosikan obat. Obat disimpan di Rawat Inap
FARMASI RAWAT JALAN / BLOK A ( 23 JUNI-25 JUNI 2014 ) 
1. Bagian Admnistrasi mengerjakan keluarnya obat yang diperlukan. Untuk 
laporan diserahkan pada akhir bulan ke Medical Record. Untuk penyimpanan 
arsip resep diletakkan pada kardus sesuai dengan tanggal dan tersusun rapi, 
kemudian disimpan di gudang. 
2. Narkotika 
- Kunci tidak dibawa 
- Lemari pada sebelah kiri seharusnya digunakan untuk penyimpanan 
narkotika tetapi untuk menyimpan barang lain. 
- Mempunyai panjang 72 cm x 32,5 cm x 54 cm ( seharusnya 100 cm x 40 
cm x 80 cm ) sehingga lemari harus dibaut pada tembok. Tetapi lemari 
tersebut berada dalam satu lemari besar, sehingga sesuai dengan 
Permenkes No. 28 tahun 1978 tentang Penyimpanan Narkotika pasal 5 
ayat 2d dibolehkan untuk menyimpan Bahan Narkotika di lemari yang 
menjadi satu bagian dengan lemari besar 
- Tersedia laporan pengeluaran Narkotika dan Psikotropika 
- Narkotika diserahkan berdasarkan resep dokter 
- Dalam label obat Narkotika tidak ada tanda High Alert ( Kewaspadaan 
Tinggi ) 
- Dalam penyimpanan Narkotika tidak ada tanda tengkorak 
3. Psikotropika 
- Penyerahan Psikotropika berdasarkan resep dokter 
- Dalam label Obat Psikotropika tidak ada tanda High Alert ( Kewaspadaa 
Tinggi ) 
- Dalam Lemari penyimpanan Psikotropika tidak ada tanda plus. 
4. Penataan Obat 
- Sesuai dengan jenis sediaan. 
- Alfabetis 
- Obat PTU tutupnya tidak rapat. 
- Dilengkapi dengan kartu stok. 
- Penyimpanan obat dengan suhu rendah di lemari pendingin 
- Apabila Exp. lebih panjang, ditaruh dibelakang obat yang tersisa 
- Apabila Exp. lebih pendek, ditaruh didepan obat yang tersisa
- Apabila Exp. sama, ditaruh depan atau belakang 
- Expire Date minimal 3 bulan 
- Barang sudah mendekati Expire Date, dilaporkan ke dokter. Apabila 
dokter tidak mau menggunakan obat tersebut, maka obat akan diretur ke 
gudang. 
5. Fasilitas 
- Pembagian Ruang 
a. Ruang staf 
b. Ruang kerja 
c. Ruang penyimpanan 
#disesuaikan dengan kondisi IFRS 
- Sediaan non steril yang dibuat seperti obat racikan. Sediaan steril seperti 
mencampurkan sediaan intravena kedalam cairan infuse tidak 
dilaksanakan karena memang lokasi terdapat di Rawat jalan, dan Farmasi 
Klinik belum berjalan, sehingga yang melakukan pencampuran sediaan 
intravena kedalam infuse adalah perawat. 
- Terdapat ruang arsip dokumen resep dan administrasi lainnya. 
- Tersedia fasilitas pemberian informasi dan edukasi 
- Tersedia penyimpanan arsip resep ( dikumpulkan selama 3 tahun, 
kemudian diadakan pemusnahan ) 
- Tersedia fasilitas pendistribusian obat 
6. Peralatan 
- Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip tersedia 
- Tersedia lemari pendingin dan AC 
- Penerangan, sarana air, ventilasi ( memakai AC sehingga ventilasi tidak 
ada ) dan system pembuangan limbah yang memadai dan baik 
- Tidak ada alarm 
7. Alur Resep 
Perawat membawa resep dari dokter, kemudian petugas farmasi melakukan 
pengkajian resep secara teliti dan cermat. Kemudian penulisan telaah resep 
dan informasi obat pasien, serta penulisan etiket. Lembar Resep warna pink + 
Lembar berjalan dimasukkan ke STNK blok tersebut, setelah itu diberikan 
kepada kasir, dari kasir proses validasi terjadi. Lembar Resep warna putih 
digunakan untuk membantu pengambilan obat. Setelah selesai pengecekan
dilakukan oleh petugas farmasi yang berbeda. Kemudian siap untuk 
diserahkan pasien. Setelah itu petugas farmasi maju ke tempat penyerahan 
obat dengan memanggil nama dan alamat secara lengkap. Setelah pasien 
menghampiri, petugas farmasi meminta bukti pembayaran untuk meneliti No. 
Billing, beserta no. klinik. Setelah benar, pasien diminta untuk 
menandatangani informasi obat pasien, setelah itu proses KIE terjadi
FARMASI RAWAT JALAN / BLOK B ( 19 JUNI-23 JUNI 2014 ) 
1. Fasilitas 
- Peralatan untuk peracikan tidak ada karena sesuai dengan praktek dokter 
yang tidak menggunakan metode peracikan obat 
- Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip tersedia 
- Tidak ada lemari pendingin ( menggunakan AC untuk jenis sediaan yang 
seharusnya disimpan dalam lemari pendingin ) 
- Tidak ada Alarm 
- Penerangan, sarana air, ventilasi, pembuangan limbah yang baik 
2. Narkotika 
- Lemari khusus penyimpanan narkotika dijadikan satu dengan 
psikotropika, seharusnya terdapat 2 bagian untuk lemari narkotika 
- Kunci lemari tidak dibawa 
- Narkotika berdasarkan resep dokter 
- Dalam penyerahan Narkotika, yang melakukan adalah asisten apoteker, 
seharusnya Apoteker Pendamping 
- Dilengkapi dengan kartu stok 
- Terdapat lembar pengeluaran Narkotika 
- Menggunakan metode FEFO dalam penataan obat Narkotika 
3. Psikotropika 
- Lemari Psikotropika tidak disendirikan, tetapi dijadikan satu dengan 
Narkotika 
- Psikotropika dapat terlayani dengan menggunakan resep dokter 
- Tidak ada label lemari penyimpanan Psikotropika ( tanda plus ) 
- Dalam penyerahan psikotropika, yang melakukan adalah Asiten Apoteker, 
tidak Apoteker pendamping. 
- Dilengkapi dengan kartu stok 
- Menggunakan metode FEFO 
- Terdapat data pengeluaran Psikotropika 
4. Penataan Obat 
- Menggunakan metode FEFO 
- Menurut bentuk sediaan 
- Alfabetis 
- Apabila Exp. lebih panjang, ditaruh dibelakang obat yang tersisa 
- Apabila Exp. lebih pendek, ditaruh didepan obat yang tersisa 
- Apabila Exp. sama, ditaruh depan atau belakang
- Expire Date minimal 3 bulan 
- Barang sudah mendekati Expire Date, dilaporkan ke dokter. Apabila 
dokter tidak mau menggunakan obat tersebut, maka obat akan diretur ke 
gudang. 
5. Alur Resep 
Perawat membawa resep dari dokter, kemudian petugas farmasi melakukan 
pengkajian resep secara teliti dan cermat. Kemudian penulisan telaah resep 
dan informasi obat pasien, serta penulisan etiket. Lembar Resep warna pink + 
Lembar berjalan dimasukkan ke STNK blok tersebut, setelah itu diberikan 
kepada kasir, dari kasir proses validasi terjadi. Lembar Resep warna putih 
digunakan untuk membantu pengambilan obat. Setelah selesai pengecekan 
dilakukan oleh petugas farmasi yang berbeda. Kemudian siap untuk 
diserahkan pasien. Setelah itu petugas farmasi maju ke tempat penyerahan 
obat dengan memanggil nama dan alamat secara lengkap. Setelah pasien 
menghampiri, petugas farmasi meminta bukti pembayaran untuk meneliti No. 
Billing, beserta no. klinik. Setelah benar, pasien diminta untuk 
menandatangani informasi obat pasien, setelah itu proses KIE terjadi
FARMASI RAWAT JALAN / BLOK C ( 24 JUNI-26 JUNI 2014 ) 
1. Fasilitas 
- Peralatan untuk penyimpanan, dan peracikan baik 
- Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip tersedia 
- Tidak ada lemari pendingin 
- Tersedia alarm 
- Penerangan, Sarana air, ventilasi, pembuangan limbah yang baik 
- Tersedia arsip dokumen resep dan administrasi lainnya 
- Tersedia ruangan untuk pemberian informasi dan edukasi 
2. Narkotika dan Psikotropika 
Blok C hanya mempunyai 2 macam obat Psikotropika, dan obat tersebut 
disimpan di Farmasi Rawat Inap. Sedangkan Narkotika di Blok C tidak 
tersedia. 
3. Penataan Obat 
- Sesuai dengan jenis sediaan 
- Alfabetis 
- Dilengkapi dengan kartu stok 
- Menggunakan metode FEFO 
- Expire Date minimal 3 bulan 
- Apabila exp. lebih panjang, diletakkan dibelakang obat yang tersisa 
- Apabila exp. lebih pendek, diletakkan didepan obat yang tersedia 
- Apabila exp. sama, maka diletakkan didepan atau dibelakang obat yang 
tersisa 
4. Jika terjadi kesalahan pada pemberian obat, yang pertama dilakukan adalah 
menelpon pasien dan memberitahu apa yang kurang atau yang salah. 
Kemudian menuliskan secara teratur bagaimana obat tersebut bisa salah dalam 
pemberiannya di kertas Komite Mutu dan Keselamatan (KMK). Setelah itu 
laporan tersebut dikirimkan ke Farmasi Rawat Inap agar Apoteker tahu bahwa 
sudah terjadi kesalahan pemberian obat. 
5. Alur resep
Perawat membawa resep dari dokter, kemudian petugas farmasi melakukan 
pengkajian resep secara teliti dan cermat. Kemudian penulisan telaah resep 
dan informasi obat pasien, serta penulisan etiket. Lembar Resep warna pink + 
Lembar berjalan dimasukkan ke STNK blok tersebut, setelah itu diberikan 
kepada kasir, dari kasir proses validasi terjadi. Lembar Resep warna putih 
digunakan untuk membantu pengambilan obat. Setelah selesai pengecekan 
dilakukan oleh petugas farmasi yang berbeda. Kemudian siap untuk 
diserahkan pasien. Setelah itu petugas farmasi maju ke tempat penyerahan 
obat dengan memanggil nama dan alamat secara lengkap. Setelah pasien 
menghampiri, petugas farmasi meminta bukti pembayaran untuk meneliti No. 
Billing, beserta no. klinik. Setelah benar, pasien diminta untuk 
menandatangani informasi obat pasien, setelah itu proses KIE terjadi
FARMASI RAWAT INAP ( 27 JUNI-12 JULI 2014 ) 
1. Fasilitas 
- Kepustakaan obat yang memadai 
- Tersedia ruang tunggu bagi pasien dan tersedia TV 
- Tidak ada alarm 
- Tersedia lemari pendingin dan AC 
- Penerangan, sarana air, ventilasi, dan pembuangan limbah yang baik 
- Tersedianya ruangan dan fasilitas pendistribusian obat 
- Obat yang bersifat adiksi (Narkotika) disimpan sedemikian rupa 
- Tersedia fasilitas dan ruangan pemberian informasi dan edukasi 
2. Peralatan 
- Peralatan untuk penyimpanan dan peracikan baik 
- Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip tersedia 
- Tersedia lemari penyimpanan Narkotika dan Psikotropika 
3. Narkotika 
- Lemari khusus penyimpanan narkotika dijadikan satu dengan 
Psikotropika, seharusnya disendirikan 
- Kunci lemari tidak dibawa karena Farmasi Rawat Inap buka 24 jam, 
sehingga kunci tetap di lemari 
- Tidak ada label lemari penyimpanan Narkotika (tanda tengkorak) 
- Narkotika dapat terlayani dengan menggunakan resep dokter 
- Dilengkapi dengan kartu stok 
- Terdapat lembar pengeluaran dan pemasukan Narkotika 
- Dalam penataannya menggunakan metode FEFO 
- Laporan Narkotika dikirim ke BPOM dan Dinkes Kota maksimal setiap 
tanggal 10 setiap bulan 
- Memesan obat Narkotika menggunakan SP sendiri 
4. Psikotropika 
- Lemari psikotropika dijadikan satu dengan Narkotika, seharusnya 
disendirikan 
- Tidak ada label lemari penyimpanan Psikotropika (tanda plus) 
- Psikotropika dapat terlayani dengan menggunakan resep dokter 
- Dilengkapi dengan kartu stok
- Terdapat lembar pengeluaran dan pemasukan Psikotropika 
- Dalam penataannya menggunakan metode FEFO 
- Laporan psikotropika dikirim ke BPOM dan Dinkes Kota pada tanggal 10 
setiap bulannya 
- Memesan obat Psikotropika menggunakan SP sendiri 
5. Ruang penyimpanan 
Kondisi umum untuk ruang penyimpanan 
- Obat jadi 
- Bahan baku obat 
- Alat Kesehatan 
Kondisi khusus untuk ruang penyimpanan 
- Obat yang mudah terbakar 
- Obat narkotika dan psikotropika 
- Obat dengan suhu rendah ( Termolabil ) 
- Vaksin dan Insulin 
6. Penataan Obat 
- Sesuai dengan jenis sediaan 
- Alfabetis 
- Dipisahkan antara penyimpanan Obat regular dan Obat Inhealth 
- Dilengkapi dengan kartu stok 
- Penyimpanan obat dengan suhu rendah di lemari pendingin 
- Expire date minimal 3 bulan 
- Apabila exp. lebih panjang, diletakkan dibelakang obat yang tersisa 
- Apabila exp. lebih pendek, diletakkan didepan obat yang tersisa 
- Apabila exp. sama, diletakkan didepan atau dibelakang obat yang tersisa 
- Penyimpanan Alat kesehatan disendirikan 
7. Alur pelayanan 
a. Dari IGD ( pasien umum dan Inhealth ) 
b. Dari Klinik ( pasien purna )
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Baptis Kediri dipimpin oleh Apoteker yang 
bernama Debby Christianti, S.Farm., Apt dan dibantu oleh beberapa asiten 
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian lainnya yang memenuhi persyaratan 
perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung jawab atas seluruh 
pekerjaan, menjalankan tugas dan wewenang dengan baik serta bijaksana 
dalam pelayanan kefarmasian. 
2. Akhirnya bisa dimengerti perbedaan antara Instalasi Farmasi Rumah Sakit 
dengan Apotek. 
3. Pelayanan dalam Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri sangat luas dan 
dibutuhkan waktu lebih dari 1 bulan untuk memahami system pelayanan 
secara baik dan benar. 
4. Instalasi Farmasi RS Baptis dibagi beberapa blok, untuk mempermudah 
pelayanan kepada pasien sesuai dengan dokter spesialis yang ada di blok 
tersebut. 
5. Mengetahui tentang dasar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. 
6. Memahami tentang Undang Undang yang berkaitan dengan pelayanan 
kefarmasian di Rumah Sakit. 
7. Mengerti bahwa materi yang dipelajari disekolah berbeda dengan yang 
dipelajari di tempat kerja. 
8. Mendapat pengalaman tentang bagaimana pelayanan di Instalasi Farmasi RS 
Baptis Kediri dan mengetahui macam-macam obat. 
B. SARAN 
1. Sebaiknya Prakerin ini dilaksanakan pada waktu kelas XI, sehingga pada 
waktu kelas XII bisa focus ke materi Ujian. 
2. Untuk waktu Prakerin 1 bulan dirasa sangat kurang untuk lebih memahami 
tentang pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri, 
sehingga diperlukan waktu yang lebih lama. 
3. Untuk pengisian Lembar Jurnal dari sekolah dirasa sangat rumit dan kurang 
begitu efektif selama siswa menjalankan Prakerin di IFRS.
4. Untuk Farmasi Rawat Jalan Blok A, disarankan agar dalam bekerja lebih 
tenang dan jangan begitu ramai. 
DAFTAR PUSTAKA 
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 
1197/MENKES/SK/X/2004 tentang STANDAR PELAYANAN FARMASI DI 
RUMAH SAKIT 
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129/MENKES/SK/II/2008 tentang 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT 
3. Undang Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang RUMAH 
SAKIT 
4. Undang Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang 
NARKOTIKA 
5. Undang Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1997 tentang 
PSIKOTROPIKA 
6. Undang Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang 
KESEHATAN 
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 Tahun 2009 tentang 
PEKERJAAN KEFARMASIAN 
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 
889/MENKES/PER/V/2011 tentang REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, dan IZIN 
KERJA TENAGA KEFARMASIAN 
9. Kebijakan dan Prosedur Instalasi Farmasi Rumah Sakit Baptis Kediri
Laporan Prakerin Rumah Sakit

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekSurya Amal
 
Persyaratan mendirikan pbf
Persyaratan mendirikan pbfPersyaratan mendirikan pbf
Persyaratan mendirikan pbfNevada Farahiyah
 
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmasMi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
LAPORAN PKPA DI RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR
LAPORAN PKPA DI RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMURLAPORAN PKPA DI RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR
LAPORAN PKPA DI RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMURNur Fadillah
 
Mi 1 3. penerimaan obat di puskesmas
Mi 1   3. penerimaan obat di puskesmasMi 1   3. penerimaan obat di puskesmas
Mi 1 3. penerimaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Laporan Pkl apotek fera revisi 4 done Oke.docx
Laporan Pkl apotek fera revisi 4 done Oke.docxLaporan Pkl apotek fera revisi 4 done Oke.docx
Laporan Pkl apotek fera revisi 4 done Oke.docxcvhrisfrobrother
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsHenry Nobito
 
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanLaporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanMaulana Sakti
 
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasibuku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi FarmasiAlorka 114114
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitKANDA IZUL
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Lalla Haflah
 
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmasTugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmasmcjhoe
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Surya Amal
 

Was ist angesagt? (20)

Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 
Farmasi
FarmasiFarmasi
Farmasi
 
Persyaratan mendirikan pbf
Persyaratan mendirikan pbfPersyaratan mendirikan pbf
Persyaratan mendirikan pbf
 
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmasMi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
 
LAPORAN PKPA DI RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR
LAPORAN PKPA DI RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMURLAPORAN PKPA DI RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR
LAPORAN PKPA DI RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR
 
Mi 1 3. penerimaan obat di puskesmas
Mi 1   3. penerimaan obat di puskesmasMi 1   3. penerimaan obat di puskesmas
Mi 1 3. penerimaan obat di puskesmas
 
Laporan Pkl apotek fera revisi 4 done Oke.docx
Laporan Pkl apotek fera revisi 4 done Oke.docxLaporan Pkl apotek fera revisi 4 done Oke.docx
Laporan Pkl apotek fera revisi 4 done Oke.docx
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rs
 
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanLaporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
 
Ifrs
IfrsIfrs
Ifrs
 
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasibuku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek
 
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmasTugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 
Swamwdikasi ppt
Swamwdikasi pptSwamwdikasi ppt
Swamwdikasi ppt
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Laporan siti rohayani 04
Laporan siti rohayani 04Laporan siti rohayani 04
Laporan siti rohayani 04
 

Ähnlich wie Laporan Prakerin Rumah Sakit

Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016
Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016
Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016Sri Puji Astuti
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...Alorka 114114
 
Pedoman resertifikasi apoteker 2015
Pedoman resertifikasi apoteker 2015Pedoman resertifikasi apoteker 2015
Pedoman resertifikasi apoteker 2015Amphie Yuurisman
 
Laporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 Ajibarang
Laporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 AjibarangLaporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 Ajibarang
Laporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 AjibarangIqball Bayhaqi
 
Pedoman pelayanan pkpo fix
Pedoman pelayanan pkpo fixPedoman pelayanan pkpo fix
Pedoman pelayanan pkpo fixDina Lestari
 
Laporan praktek kerja lapangan nisaaaaaa baruu
Laporan praktek kerja lapangan nisaaaaaa baruuLaporan praktek kerja lapangan nisaaaaaa baruu
Laporan praktek kerja lapangan nisaaaaaa baruuasril burhan
 
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rsPedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rserna yanti
 
STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docx
STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docxSTUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docx
STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docxameetria
 
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004Achmad Fauzi Al' Amrie
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANWidyasari Izmi Haida
 
PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI APOTEKER.pptx
PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI APOTEKER.pptxPENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI APOTEKER.pptx
PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI APOTEKER.pptxAstiPratiwi3
 
Pedoman interpretasi data klinik 2011
Pedoman interpretasi data klinik 2011Pedoman interpretasi data klinik 2011
Pedoman interpretasi data klinik 2011Universitas Pancasila
 
Pedoman Interpretasi Data Klinik
Pedoman Interpretasi Data Klinik Pedoman Interpretasi Data Klinik
Pedoman Interpretasi Data Klinik Surya Amal
 
Pedoman interpretasi data klinik
Pedoman interpretasi data klinikPedoman interpretasi data klinik
Pedoman interpretasi data kliniksaninuraeni
 
Petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek (sk nomor...
Petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek (sk nomor...Petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek (sk nomor...
Petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek (sk nomor...Chynthya Riiweuh
 
02. Blueprint-UKAI_OSCE-2017.pdf
02. Blueprint-UKAI_OSCE-2017.pdf02. Blueprint-UKAI_OSCE-2017.pdf
02. Blueprint-UKAI_OSCE-2017.pdfWildanHilmi2
 

Ähnlich wie Laporan Prakerin Rumah Sakit (20)

cpfbCpfb praktik apoteker
cpfbCpfb praktik apotekercpfbCpfb praktik apoteker
cpfbCpfb praktik apoteker
 
Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016
Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016
Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...
 
Pedoman resertifikasi apoteker 2015
Pedoman resertifikasi apoteker 2015Pedoman resertifikasi apoteker 2015
Pedoman resertifikasi apoteker 2015
 
Laporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 Ajibarang
Laporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 AjibarangLaporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 Ajibarang
Laporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 Ajibarang
 
Pedoman pelayanan pkpo fix
Pedoman pelayanan pkpo fixPedoman pelayanan pkpo fix
Pedoman pelayanan pkpo fix
 
laporan magang
laporan maganglaporan magang
laporan magang
 
Laporan praktek kerja lapangan nisaaaaaa baruu
Laporan praktek kerja lapangan nisaaaaaa baruuLaporan praktek kerja lapangan nisaaaaaa baruu
Laporan praktek kerja lapangan nisaaaaaa baruu
 
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rsPedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
 
STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docx
STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docxSTUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docx
STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI.docx
 
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
 
PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI APOTEKER.pptx
PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI APOTEKER.pptxPENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI APOTEKER.pptx
PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI APOTEKER.pptx
 
Pedoman interpretasi data klinik 2011
Pedoman interpretasi data klinik 2011Pedoman interpretasi data klinik 2011
Pedoman interpretasi data klinik 2011
 
Pedoman Interpretasi Data Klinik
Pedoman Interpretasi Data Klinik Pedoman Interpretasi Data Klinik
Pedoman Interpretasi Data Klinik
 
Pedoman interpretasi data klinik
Pedoman interpretasi data klinikPedoman interpretasi data klinik
Pedoman interpretasi data klinik
 
Petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek (sk nomor...
Petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek (sk nomor...Petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek (sk nomor...
Petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek (sk nomor...
 
Mi 5 Materi perijinan
Mi 5 Materi perijinanMi 5 Materi perijinan
Mi 5 Materi perijinan
 
KFT
KFTKFT
KFT
 
02. Blueprint-UKAI_OSCE-2017.pdf
02. Blueprint-UKAI_OSCE-2017.pdf02. Blueprint-UKAI_OSCE-2017.pdf
02. Blueprint-UKAI_OSCE-2017.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfSMP Hang Kasturi, Batam
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxagunk4
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSABDA
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpAanSutrisno
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxrulimustiyawan37
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxSuarniSuarni5
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3sekolah9304
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daWijaya Kusumah
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 

Laporan Prakerin Rumah Sakit

  • 1. LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI 16 JUNI - 12 JULI 2014 Oleh : LOUIS FERNANDO DION PERDANA NIS. 027/072.079
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN Diterima dan disahkan guna memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian SMK Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono Tahun Pelajaran 2014/2015. Laporan Praktik Kerja Industri ini telah diterima, diperiksa, dan disahkan oleh Pembimbing dan Pemimpin Instalasi Praktik Kerja Industri. Nama : NIS : Tempat Praktik : Pendamping/ Pendamping Industri Pembimbing Sekolah Arif Wijayanto, S.Farm., Apt Debby Christianti, S.Farm., Apt SIK. SIK. Mengetahui, Kepala SMK Farmasi Katolik WIYATA FARMA Kertosono Drs. Yusuph Randa Bunga, M.Si
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, atas petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas laporan tentang Praktek Kerja Industri Tahun Pelajaran 2014/2015 yang bertempat di Rumah Sakit BAPTIS Kediri ini pada waktu yang telah direncanakan. Penyusunan Laporan Prakerin ini merupakan pemaparan dari kegiatan Praktek Kerja Industri yang telah dilaksanakan dan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional di SMK Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono. Selama penyusunan Laporan Prakerin ini penulis banyak menerima bantuan baik bantuan moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Yusuph Randa Bunga, M.Si selaku Kepala SMK Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono 2. Bapak Arif Wijayanto, S.Farm., Apt selaku Pembimbing di Sekolah yang selalu menuntun dalam persiapan Prakerin tahun ini 3. Ibu Debby Christianti, S.Farm., Apt selaku Pembimbing Prakerin di Rumah Sakit Baptis Kediri serta penanggung jawab di Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri yang telah memberikan izin untuk menggunakan Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri sebagai sarana pembelajaran 4. Seluruh Karyawan Rumah Sakit Baptis Kediri atas bantuan, bimbingan dan arahan yang telah diberikan selama menjalani Prakerin di Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri. Saya sebagai penulis berharap bahwa laporan ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya. Penulis juga selalu berharap semoga Laporan ini dapat menambah ilmu bagi pembaca, terutama Ilmu di bidang Kefarmasian. Terima Kasih. Kertosono, 19 Juli 2014 Penulis
  • 4. DAFTAR ISI 1. Bagian Awal, terdiri dari : a. Lembar Pengesahan ……………………………………… 1 b. Kata Pengantar ……..……………………………………… 2 c. Daftar Isi ………….……………………………………… 3 d. Daftar Gambar ……..……………………………………… 4 2. Bagian Tengah, terdiri dari : Bab I Pendahuluan, yang meliputi : a. Latar Belakang …....……………………………………… 5 b. Tujuan Umum …...………………………………………. 6 c. Tujuan Pembelajaran ………………………………………. 7 d. Manfaat Praktik Kerja Industri ……………………………... 8 e. Kegiatan Peserta Praktik di Industri ……………………….. 9 Bab II Uraian Umum, yang meliputi : a. Tinjauan Umum tentang “ RS Baptis Kediri ” ……………… 10 b. Sejarah singkat “ RS Baptis Kediri ” ….……………………. 11 c. Struktur Organisasi di “ RS Baptis Kediri ” ...……………… 12 d. Deskripsi tugas di “ IFRS Baptis Kediri ” …………………. 13 e. Pengelolaan “ IFRS Baptis Kediri ” …………………………. 14 f. Persyaratan Apoteker Pengelola Instalasi Farmasi ...………. 15 g. Kelengkapan “ IFRS Baptis Kediri ” ………………………... 16 h. Jenis Pelayanan “ IFRS Baptis Kediri ” …………………….. 17 Bab III Penutup, yang meliputi : a. Kesimpulan ………………………………………………… 18 b. Saran ………………………………………………………. 19 3. Bagian Akhir, terdiri dari : a. Daftar Pustaka ……………………………………………… 20 b. Daftar Lampiran ……………………………………………. 21
  • 5. DAFTAR GAMBAR  Denah Farmasi Rawat Inap RS Baptis Kediri Keterangan : 1 = Rak Obat Reguler 2 = Lemari Narkotika dan Psikotropika 3 = Tempat Penyerahan Obat 4 = Kursi 5 = Rak Alat Kesehatan 6 = Rak Obat Inhealth 7 = Kasir 3 1 1 2 1 1 1 1 5 4 5 5 6 6 4 4 7
  • 6.  Denah Farmasi Blok A RS Baptis Kediri 1 Keterangan : 1 = Rak Obat Reguler 2 = Meja Peracikan 3 = Lemari Psikotropika 4 = Lemari Narkotika 5 = Meja Pengkajian Resep 6 = Tempat Penyerahan Obat 7 = Kasir Blok A 1 1 1 1 2 3 4 5 6 7
  • 7.  Denah Farmasi Blok B RS Baptis Kediri Keterangan : 1 2 5 1 = Kasir Blok B 4 = Lemari Narkotika dan Psikotropika 2 = Rak Obat Reguler 5 = Meja Pengkajian Resep 3 = Tempat Penyerahan Obat 2 4 2 2 3
  • 8.  Denah Farmasi Blok C RS Baptis Kediri 3 Keterangan : 4 1 = Rak Obat Reguler 2 = Meja Peracikan 3 = Meja Pengkajian Resep 4 = Rak Persediaan 5 = Kasir Blok C 6 = Tempat Penyerahan Obat 1 1 1 5 6
  • 9.  Denah Gudang Logistik Farmasi RS Baptis Kediri Keterangan : 1 1 1 1 2 3 1 = Rak Penyimpanan Obat 1 3 2 = Tempat Penyimpanan Sediaan Infus 2 3 = Meja Administrasi ( Penerimaan Perbekalan Farmasi )
  • 10. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu upaya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan serta kemampuan di bidang kefarmasian atau bidang yang berkaitan dengan kefarmasian yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Selain itu juga berfungsi sebagai kegiatan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan potensi dan produktivitas secara optimal, serta untuk mendapatkan wawasan, pengetahuan, dan ketrampilan dibidang farmasi. Diharapkan dengan adanya Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dapat meningkatkan potensi serta mempersiapkan diri untuk mampu berkompetisi dan lebih siap serta matang berperan sebagai tenaga kefarmasian dengan menerapkan kode etik seorang farmasi. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi dibekali materi umum (Normatif), pengetahuan dasar penunjang (Adaptif), serta teori dan ketrampilan dasar kejuruan (Produktif). SMK Farmasi memiliki kegiatan yaitu melaksanakan Prakerin yang ditujukan untuk menambah pengetahuan serta pengalaman siswa dan juga sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional Tahun ajaran 2014 - 2015 Disini, SMK Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono menggunakan sarana Prakerin yaitu, Sarana Kesehatan sebagai tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pengupayaan kesehatan. Sarana Kesehatan yang digunakan adalah Rumah Sakit dan Apotek. Salah satunya terdapat pada UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan adalah mencakup pembuatan, pengendalian mutu sediaan farmasi, pengadaan, penyimpanan, distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat berdasarkan resep dokter, pengembangan obat, serta bahan obat atau obat tradisional. Sesuai dengan kejuruan SMK Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono di bidang kesehatan, maka dilakukannya Prakerin di Rumah Sakit tepatnya di Instalasi Farmasi. B. TUJUAN UMUM Berikut ini merupakan tujuan dari Prakerin, yaitu :  Memberikan pengalaman kerja kepada siswa, serta membandingkan pelajaran yang terdapat di sekolah dengan pengetahuan dan pengalaman yang didapat di Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri, serta memahami hubungan antara
  • 11. pelajaran yang didapat dengan pekerjaan sebagai Asisten Apoteker di Rumah Sakit.  Memberi pengakuan serta penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.  Mengetahui peran Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian dalam mengelola obat di RS Baptis Kediri dan memberikan Pelayanan Kefarmasian.  Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepaduan ( Link and Match ) antara Sekolah dan Industri.  Mengatur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan  Mengatur pembuatan Laporan Praktik Kerja Lapangan D. TUJUAN PEMBELAJARAN Selain itu tujuan yang paling penting adalah, sebagai berikut :  Mengetahui Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas ( Job Description ) di Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri  Mengetahui fungsi pengelolaan obat di lingkungan Rumah Sakit  Mengetahui tentang pengadaan, administrasi, dan pendistribusian obat  Mengetahui pengkhususan pelayanan dengan system blok  Mengetahui berbagai macam jenis obat baik dengan nama Generik maupun dengan nama Paten yang belum pernah dijumpai di Sekolah  Mengetahui pengetahuan tentang fungsi, tugas, dan wewenang Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi E. MANFAAT Adapun manfaat dilaksanakannya Prakerin antara lain :  Mengetahui tentang Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas yang terdapat di Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri  Calon Tenaga Teknis Kefarmasian diharapkan mampu memahami fungsi dan peran Tenaga Teknis Kefarmasian di RS Baptis Kediri  Mengetahui tentang sistem pelayanan yang terdapat di Instalasi Farmasi RS baptis  Mampu menjalin kerjasama dan komunikasi dengan petugas kesehatan lain secara professional  Calon Tenaga Teknis Kefarmasian diharapkan mampu berfikir secara umum untuk melihat perbedaan antara teori dan praktik
  • 12. F. KEGIATAN PESERTA PRAKERIN  Minggu Pertama di IFRS Baptis Kediri : a. Mempresentasikan tentang Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit b. Mempelajari sediaan yang ada di Gudang Logistik Farmasi c. Mempelajari tentang Alur Pengadaan Obat, Penerimaan Obat, dan Retur Obat  Minggu Kedua di IFRS Baptis Kediri : a. Belajar membaca Resep b. Pengenalan tentang Farmasi Blok A c. Mempelajari sediaan dagang dan generic di Farmasi Blok A d. Mengamati proses pelayanan kefarmasian di Farmasi Blok A e. Mempelajari alur pelayanan resep di Farmasi Blok A f. Mengamati proses Dispensing g. Menyesuaikan Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit dengan Pelayanan Kefarmasian di Farmasi Blok A h. Melakukan pengamatan proses KIE kepada pasien  Minggu Ketiga di IFRS Baptis Kediri a. Pengenalan tentang Farmasi Blok B b. Mempelajari sediaan dagang dan generic di Farmasi Blok B c. Mengamati proses Dispensing d. Mengamati proses pelayanan kefarmasian di Farmasi Blok B e. Mempelajari alur pelayanan resep di Farmasi Blok B f. Pengamatan proses KIE kepada pasien g. Menyesuaikan Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit dengan Pelayanan Kefarmasian di Farmasi Blok B h. Belajar membaca resep i. Melayani resep sesuai dengan dosis yang diminta j. Menyetok persediaan obat yang masuk k. Pengenalan tentang Farmasi Blok C l. Mempelajari sediaan dagang dan generic m. Mengamati proses Dispensing n. Mengamati proses pelayanan kefarmasian di Farmasi Blok C o. Mengamati proses KIE kepada pasien p. Menyetok persediaan obat yang keluar q. Belajar membaca resep dan mengambil sediaan sesuai dengan dosis yang diminta
  • 13.  Minggu Keempat di IFRS Baptis Kediri a. Pengenalan tentang Farmasi Rawat Inap b. Mempelajari sediaan dagang dan generic, serta macam-macam Alat Kesehatan c. Mengamati proses Dispensing d. Mengamati proses pelayanan kefarmasian di Farmasi Rawat Inap e. Mengamati proses KIE kepada pasien f. Mengamati proses pengambilan obat Inhealth dan regular g. Mempelajari system distribusi obat untuk pasien rawat inap h. Mempelajari system DDD ( Daily Doses Dispensing ) i. Mempelajari alur permintaan obat rawat inap bila dokter tidak ada ditempat atau permintaan baru yang mendadak j. Mempelajari alur pengerjaan IGD pulang k. Mempelajari pengerjaan obat pasien rawat inap disertai informasi obat pulang dan telaah resep l. Mempelajari alur pengerjaan pasien Instalasi Rawat Jalan pulang di Farmasi Rawat Inap m. Mempelajari alur pemesanan obat Inhealth Terdapat pula Hak dan Kewajiban selama masa Prakerin berlangsung, antara lain : Hak Peserta Prakerin 1. Mendapatkan kwitansi pembayaran biaya Prakerin 2. Mendapatkan kartu tanda pengenal sebagai praktikan 3. Mendapatkan kesempatan, fasilitas dan pembimbingan Prakerin sesuai kesepakatan 4. Mendapatkan Sertifikat Prakerin Kewajiban Peserta Prakerin 1. Menyelesaikan tanggung jawab administrasi 2. Berkoordinasi dengan pejabat berwenang di tempat Prakerin dan menaati peraturan yang ada di ruang tersebut 3. Berpakaian rapi/seragam, menjaga kesopanan dan menghargai hak-hak pasien 4. Melakukan praktik sesuai standart pelayanan yang ditetapkan 5. Tidak melakukan hal-hal yang merugikan dan membahayakan pasien 6. Menjaga nama baik RS Baptis Kediri
  • 14. 7. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan Prakerin dengan melaporkannya ke Rumah Sakit Baptis Kediri Disamping itu juga, peserta Prakerin harus mengupayakan Kesanggupan Etika Prakerin, yaitu : 1. Selama Prakerin menjaga kesopanan dan menghargai hak-hak pasien untuk bersedia dan tidak bersedia diberi layanan. 2. Selama Prakerin tidak merugikan reputasi dan pelayanan RS Baptis Kediri. 3. Selama Prakerin tidak melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan pasien. 4. Selama Prakerin tidak melakukan tindakan yang merugikan pasien. 5. Selama Prakerin sanggup mentaati peraturan dan tata tertib di RS Baptis Kediri. Jika terjadi pelanggaran Etika selama masa pembelajaran peserta Prakerin, maka akan dikenai sanksi pelanggaran, yaitu : 1. Permintaan maaf kepada pasien yang telah dirugikan akibat pelanggaran yang dilakukan peserta Prakerin. 2. Pemindahan tempat Prakerin jika menimbulkan suasana kerja tidak nyaman. 3. Konsekuensi hukum atas kelakuan selama Prakerin yang memfitnah atau merusak reputasi RS Baptis Kediri
  • 15. BAB II URAIAN UMUM A. TINJAUAN RUMAH SAKIT UMUM Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit adalah suatu lembaga komunitas yang merupakan instrument masyarakat yang menjadi titik fokus untuk mengkoordinasikan dan menghantarkan pelayanan kesehatan kepada komunitasnya. Berdasarkan hal tersebut, rumah sakit dapat dipandang sebagai suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama semua profesi kesehatan, fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas fisik ke dalam suatu sistem terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative Untuk menjalankan tugas sebagaimana yang dimaksud, rumah sakit mempunyai fungsi sebagai berikut :  Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Rumah Sakit.  Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai dengan kebutuhan medis.  Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.  Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. Indikator merupakan variabel ukuran atau tolok ukur yang dapat menunjukkan indikasi-indikasi terjadinya perubahan tertentu. Menurut Keputusan Menteri
  • 16. Kesehatan RI Nomor 228/MENKES/SK/III/2002 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang wajib dilaksanakan daerah, untuk mengukur kinerja rumah sakit ada beberapa indikator, yaitu  Input, yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau orang yang memberikan pelayanan misalnya jumlah dokter, kelengkapan alat, prosedur tetap dan lain-lain.  Proses, yang dapat mengukur perubahan pada saat pelayanan yang misalnya kecepatan pelayanan, pelayanan dengan ramah dan lain-lain.  Output, yang dapat menjadi tolok ukur pada hasil yang dicapai, misalnya jumlah yang dilayani, jumlah pasien yang dioperasi, kebersihan ruangan.  Outcome, yang menjadi tolok ukur dan merupakan dampak dari hasil pelayanan sebagai misalnya keluhan pasien yang merasa tidak puas terhadap pelayanan dan lain-lain.  Benefit, adalah tolok ukur dari keuntungan yang diperoleh pihak rumah sakit maupun penerima pelayanan atau pasien yang misalnya biaya pelayanan yang lebih murah, peningkatan pendapatan rumah sakit.  Impact, adalah tolok ukur dampak pada lingkungan atau masyarakat luas misalnya angka kematian ibu yang menurun, meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, meningkatnya kesejahteraan karyawan. Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan pengelolaannya, antara lain :  Berdasarkan jenis Pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah sakit Khusus,  Rumah Sakit Umum, memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.  Rumah Sakit Khusus, memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.  Berdasarkan Pengelolaannya, Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit Publik dan Rumah Sakit Privat,  Rumah Sakit Publik sebagaimana yang dimaksud dapat dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba. Rumah Sakit Publik yang dikelola pemerintah dan pemerintah daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan
  • 17. peraturan perundang-undangan. Rumah Sakit Publik yang dikelola pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana yang dimaksud tidak dapat dialihkan menjadi Rumah Sakit Privat.  Rumah Sakit Privat sebagaimana dimaksud dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang terbentuk perseroan terbatas atau persero Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit Umum diklasifikasikan sebagai berikut :  Rumah Sakit Umum Kelas A Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialistik luas.  Rumah Sakit Umum Kelas B Rumah Sakit Umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya sebelas spesialistik dan subspesialistik terbatas.  Rumah Sakit Umum Kelas C Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar.  Rumah Sakit Umum Kelas D Rumah Sakit Umum Kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar A. TINJAUAN RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI Data Umum RS Baptis Kediri Nama : Rumah Sakit Baptis Kediri Pemilik Yayasan : Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia Direktur : DR.dr. Hudi Winarso, Sp.And, M.Kes Berdiri : 28 Februari 1957 Kelas : Kelas B Akreditasi : 16 Pelayanan Tempat Tidur : 214 Tempat Tidur Luas Bangunan : 15.470,26 m2 Luas Tanah : 21.202 m2 Alamat : Jl. Brigjen (pol) I.B.H. Pranoto 1-7 Kediri, Jawa Timur
  • 18. Nomor Telepon : (0354) 682170, 684172 Faksmile : (0354) 681173 E-mail : rsbaptiskediri@yahoo.com Website : www.rsbaptiskdr.com  VISI Menjadi Rumah Sakit Pilihan dan Rujukan Utama dengan dasar Kasih Kristus  MISI 1. Memberikan pelayanan kesehatan prima secara Holistik, berlandaskan Kasih Kristus kepada setiap orang tanpa membedakan Status Sosial, Golongan, Suku dan Agama. 2. Memberikan pelayanan kesehatan berstandart akkreditasi terbaik  NILAI DASAR Iman, Pengaharapan, dan Kasih  BUDAYA ORGANISASI Keramahtamahan dan Kekeluargaan  MOTTO “SAHABAT TERPERCAYA MENUJU SEHAT”  FASILITAS DAN PELAYANAN Pelayanan 24 jam 1. Instalasi Gawat Darurat 2. Instalasi Laboratorium 3. Instalasi Farmasi 4. Instalasi Radiologi 5. Instalasi Bedah Sentral Pelayanan Rawat Jalan 1. Spesialis Penyakit Dalam 2. Spesialis Bedah Umum 3. Spesialis Bedah Ortopedi 4. Spesialis Bedah Urologi 5. Spesialis Anak 6. Spesialis Kandungan dan Kebidanan
  • 19. 7. Spesialis Saraf 8. Spesialis Jantung 9. Spesialis Kedokteran Jiwa 10. Spesialis Mata 11. Spesialis THT-KL 12. Spesialis Andrologi 13. Spesialis Ortodonsi 14. Anti Aging 15. Sistem Blok 16. Sistem SIM 17. Ruangan Ber-AC Pelayanan Rawat Inap 1. Kelas III 2. Kelas II 3. Kelas I 4. VIP 5. VVIP 6. IPI 7. Risti 8. Isolasi Klinik Tumbuh Kembang Pelayanan kepada anak-anak dengan masalah atau keabnormalan pertumbuhan dan perkembangan 1. Medis 2. Gizi 3. Fisioterapis 4. Terapi Wicara 5. Psikologis Klinik Ortodonsi Perawatan meratakan gigi 1. Gigi mrongos, gingsul, berjejal, bogang 2. Muka burung, gigi atas maju 3. Gigi bawah terlalu maju 4. Paska kecelakaan, rahang patah
  • 20. 5. Gigi goyang, modot, miring Layanan Treadmill Suatu uji latih beban jantung untuk mengetahui Penyakit Jantung Koroner (PJK) 1. Mengetahui beban jantung yang aman 2. Menilai kegawatan irama jantung 3. Menilai respon tekanan darah 4. Menilai kemampuan Cardiopulmoner 5. Mendapatkan gambaran kekuatan otot jantung Layanan Ekokardiografi Pemeriksaan jantung canggih dengan menggunakan ultrasonografi. Manfaat 1. Mengetahui penyakit jantung bawaan 2. Menilai fungsi jantung 3. Menilai kontraksi otot jantung 4. Menilai kelainan katub jantung 5. Menilai keadaan pembuluh koroner 6. Menilai terdapatnya thrombus 7. Menilai adanya Infark Jantung 8. Menilai adanya peradangan jantung 9. Menilai komplikasi jantung Medical Check Up 1. Paket Ekonomis ( Pelajar, Mahasiswa, Calon pengantin, Tenaga kerja ) 2. Paket Premium 3. Paket Silver 4. Paket Gold Sarana dan Prasarana 1. Gedung nyaman dan aman 2. Area parkir luas 3. Anjungan Tunai mandiri ( ATM) 4. Taman Dahar, Kantin, Toko Buku Berikut ini adalah daftar Dokter RS Baptis Kediri, sesuai dengan tempat praktik masing-masing,
  • 21. BLOK A (Klinik Lantai 1) Jantung & Pembuluh Darah : dr. Arijanto, Sp.JP FIHA Saraf : dr. Novian Wibowo, Sp.S Mata : dr. Rosse E. Grace Lomboan, Sp.M Kedokteran Jiwa : dr. Hedina Suwondo, Sp.KJ BLOK B (Klinik Lantai 1) Penyakit dalam : dr. Sebastianus Jobul, Sp.PD dr. Heru Hermawan , Sp.PD dr. Rahaju Astuti Gunadi dr. Mary Elisabeth W.M. Bedah umum : dr. Dominggus Langgar, Sp.B dr. Andreas Wahyudi, Sp.B Bedah urologi : dr. Prijambodo Tjatur Adi, Sp.U Bedah Ortopedi : dr. Yoyok Prasetijo K, Sp.OT Kebidanan & Kandungan : dr. Arnold K. Serworwora, Sp.OG BLOK C (Klinik Lantai 2) Anak : dr. Iva Yuana, M.Si.Med., Sp.A dr. Rihi Here Willa, Sp.A Andrologi : Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., S.And THT-KL : dr. Suharyono, Sp.THT-KL dr. Lidwina, Sp.THT-KL Anti Aging : dr. Sukoyo Suwandani, M.Biomed KLINIK GIGI (Lantai 1) Ortodonsi : drg. Petrus Rimba, Sp.Ort Gigi : drg. Martitik Sumadani drg. Christinne Triwidawati drg. Avi Yulinda Fury Anastesi : dr. Marolop Sihombing, Sp.An Radiologi : dr. Franco Jesaja W. S.Rad Patologi Klinik : dr. Eva Nirmala, Sp.PK Asuransi Inhealth : dr. Wisnaningsih Instalasi Rawat Jalan : dr. Ruth Winanti K. GEDUNG DUVALL (Lantai 1)
  • 22. Klinik Rehabilitasi Medik : dr. Guido Okta Vianney, Sp.KFR dr. Dewi Gunawan, Sp.KFR Instalasi Gawat Darurat : dr. Lilik Wahyu Endang dr. Wahyu Yulianto dr. Yunita Lilliana dr. Lina Aprilia dr. Pebtu Gita hartanto dr. Ivan Christianto Jobul dr. Christophorus Oetama Adiatmaja B. SEJARAH RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI “Rumah Sakit Baptis” Kediri dibidani oleh Badan Misi Amerika untuk kesehatan di Indonesia yang datang pada tahun 1951 dengan tujuan menyatakan cinta kasih Yesus Kristus di bidang kesehatan dalam rangka mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. “Rumah Sakit Baptis” Kediri dirintis pada bulan September 1954 oleh Miss Ruth L. Ford bersama Miss Everly Hayes dengan membuka sebuah klinik kesehatan di desa Semampir, Kediri yang mulai operasional pada tanggal 28 Februari 1955 dan diresmikan oleh dr. Saiful Anwar selaku kepala IKES Jawa Timur. Pada tanggal 28 Februari 1957 ditutup dan sebagai gantinya dibuka klinik baru di desa Bangsal, Kecamatan Pesantren. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai kelahiran “Rumah sakit Baptis” Kediri. Dokumen tertulis yang menyatakan alasan keberadaan “Rumah Sakit Baptis” Kediri yang tercantum dalam sambutan dr. Kathleen C.Jones, MD selaku direktur menyebutkan bahwa Rumah Sakit Baptis Kediri ada karena ingin meneladani pelayanan Yesus Kristus. “Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea, Ia mengajar di rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan diantara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia diseluruh Syria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, lalu Yesus menyembuhkan mereka.”(Matius 4:23-24)
  • 24. C. DESKRIPSI TUGAS a. Kepala Instalasi Farmasi :  Bertanggung jawab terhadap berjalannya seluruh fungsi dan kegiatan kefarmasian di lingkungan RS Baptis Kediri  Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana strategis dan program kerja Instalasi Farmasi  Melakukan kajian untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di RS Baptis Kediri  Mengkoordinasi fungsi pelayanan lintas sekitar yang mendukung pelaksanaan pekerjaan kefarmasian di lingkungan RS Baptis Kediri  Menyusun laporan pertanggungjawaban terhadap kegiatan kefarmasian dalam periode pelaporan tertentu secara administrative dan legal hukum  Melakukan pengembangan staf dan program pendidikan sesuai dengan musrenbag Instalasi Farmasi  Mengkoordinir pengumpulan data evaluasi dalam upaya pengembangan Formularium RS Baptis Kediri, pada perannya sebagai sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi b. Penanggung Jawab Farmasi Rawat Inap :  Mengkoordinasi pelaksanaan teknis pekerjaan kefarmasian di Depo Farmasi Rawat Inap  Mensupervisi pelaksanaan teknis lain dalam pelaksanaan pekerjaan kefarmasian di Depo Farmasi Rawat Inap  Memastikan berlangsungnya kegiatan administrasi dan pencatatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai sumber data untuk evaluasi  Memberikan masukan evaluasi kegiatan dan penilaian karyawan pada Kepala Instalasi Farmasi c. Administrasi Farmasi Rawat Inap :  Melakukan rekapitulasi pengeluaran perbekalan farmasi dari Farmasi Rawat Inap ke Ruang Perawatan  Merekap output kerja Farmasi Rawat Inap untuk dapat dikirimkan ke Instalasi Rekam Medik dan Infokes  Koordinasi penjadwalan dinas untuk menunjang pelayanan farmasi di Farmasi Rawat Inap  Stok akhir obat-obat golongan narkotika dan psikotropika dalam lemari penyimpanan khusus
  • 25.  Membuat notulen pertemuan d. Staf Pelaksana Pekerjaan Farmasi Rawat Inap  Menyiapkan permintaan obat dan alat kesehatan dari Ruang Perawatan  Menyiapkan pesanan obat pasien pulang e. Penanggung Jawab Farmasi Rawat Jalan  Mengkoordinasi pelaksanaan teknis pekerjaan kefarmasian di Depo Farmasi Rawat Jalan  Mensupervisi pelaksanaan teknis lain dalam pelaksanaan pekerjaan kefarmasian di Depo Farmasi Rawat Jalan  Memastikan berlangsungnya kegiatan administrasi dan pencatatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai sumber data untuk evaluasi  Memberikan masukan evaluasi kegiatan dan penilaian karyawan pada Kepala Instalasi Farmasi f. Administrasi Farmasi Rawat Jalan  Melakukan pencatatan pengeluaran obat dari Farmasi Rawat Jalan untuk pasien asal Instalasi Rawat jalan  Menghitung jumlah pasien dan jumlah resep yang dikerjakan setiap hari g. Staf Pelaksana Pekerjaan Farmasi Rawat jalan  Melakukan kegiatan administrasi stok obat yang dipakai  Menyiapkan obat pasien pulang h. Penanggung Jawab Gudang Logistik Farmasi  Melakukan estimasi pembelian, penerimaan, penyimpanan, dan mendistribusikan perbekalan farmasi dll dalam lingkup penunjang medis, sesuai dengan peraturan yang berlaku  Mengontrol ketersediaan perbekalan farmasi untuk dapat menunjang perbekalan farmasi  Inveristarisasi pemenuhan kebutuhan obat semua Depo Pelayanan Farmasi baik di Rawat Inap dan Rawat jalan  Melakukan kegiatan administrasi berupa pencatatan manual dan komputerisasi semua obat, bahan obat, reagen laboratorium i. Penanggung Jawab Unit Kamar Steril
  • 26.  Mengkoordinir pelaksana teknis pekerjaan pengelolaan dan produksi bahan menjadi steril  Mensupervisi pelaksanaan teknis pekerjaan di Unit kamar Steril  Memastikan pencatatan dan kegiatan administrasi berjalan sesuai dengan persyaratan  Berperan aktif pada Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) j. Penanggung Jawab Monitoring dan Evaluasi  Melaksanakan evaluasi dan monitoring terhadap pencapaian kinerja dan permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan kefarmasian  Mengupayakan upaya perbaikan mutu terlaksana sesuai dengan keputusan yang disepakati  Mengkoordinasikan update keprofesian pada semua Tenaga Teknis Kefarmasian di RS Baptis Kediri D. PENGELOLAAN INSTALASI FARMASI RS BAPTIS KEDIRI Dalam Instalasi Farmasi Rumah Sakit Baptis Kediri dikelola oleh seorang Apoteker yang bernama Debby Christianti S.Farm, Apt dibantu oleh beberapa Apoteker Pendamping dan Asisten Apoteker yang memenuhi persyaratan perundang undangan yang berlaku dan bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan kefarmasian, yang terdiri dari pelayanan paripurna yang mencakup perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan perbekalan farmasi/kesehatan, dispensing berdasarkan resep bagi pasien rawat inap dan rawat jalan, pengendalian mutu, distribusi, dan penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di Rumah sakit.  Pengelolaan Perbekalan Farmasi RS Baptis Kediri, meliputi 1. Memilih perbekalan farmasi sesuai dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit 2. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal 3. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku 4. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit 5. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku 6. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian
  • 27. 7. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di Rumah Sakit  Administrasi dan Pengelolaan, meliputi 1. Pelayanan diselenggarakan dan diatur demi berlangsungnya pelayanan farmasi yang efisien dan bermutu 2. Adanya badan organisasi yang menggambarkan uraian tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan koordinasi baik didalam atau diluar pelayanan farmasi yang ditetapkan oleh pimpinan RS Baptis Kediri 3. Dokumentasi yang rapi dan rinci dari pelayanan farmasi dan dilakukan evaluasi terhadap pelayanan farmasi setiap tiga tahun  Staf dan Pimpinan, meliputi 1. Pelayanan Farmasi diatur dan dikelola demi tercapainya tujuan pelayanan 2. IFRS (Instalasi Farmasi Rumah Sakit) dipimpin oleh Apoteker yang telah terdaftar di Dinkes Kota dan Provinsi dan mempunyai Surat Izin Kerja 3. Pada pelaksanaannya Apoteker dibantu oleh Tenaga Ahli Madya dan Tenaga Menengah Farmasi 4. Adanya uraian tugas dan (job description) bagi staf dan pimpinan farmasi 5. Adanya Komite/Panitia Farmasi dan Terapi di rumah sakit dan apoteker IFRS menjadi sekretaris komite/panitia.  Kebijakan dan Prosedur 1. Semua kebijakan dan prosedur yang dikeluarkan harus tertulis, dicantumkan tanggal dikeluarkannya peraturan tersebut 2. Kebijakan dan prosedur yang ada harus mencerminkan standar pelayanan farmasi dan tujuan dari pelayanan farmasi itu sendiri 3. Criteria kebijakan dan prosedur dibuat oleh kepala IFRS, serta Panitia Farmasi dan Terapi 4. Obat hanya dapat diberikan setelah mendapat pesanan dari dokter, dan dilakukan analisa secara kefarmasian 5. Harus ada system yang mendokumentasikan penggunaan obat yang salah dan atau mengatasi masalah obat
  • 28. Dalam pengelolaan dan pelayanan farmasi di RS Baptis Kediri, Tenaga Kefarmasian (Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian) harus memenuhi standar kompetensi sebagai Tenaga Kefarmasian, meliputi Elemen dan Konseptual : 1. Perencanaan dan Penyimpanan sediaan Farmasi 2. Penyediaan dan Penyerahan perbekalan Farmasi 3. Penyediaan Pelayanan Farmasi 4. Partisipasi dalam penggunaan sediaan Farmasi yang rasional 5. Penyediaan Informasi Kefarmasian 6. Pengembangan Pelayanan Kefarmasian 7. Penerapan kemampuan manajerial/organisasional dalam pekerjaan kefarmasian, pemahaman UU dan Peraturan dalam implementasi Akreditasi RS . E. PERSYARATAN APOTEKER PENGELOLA INSTALASI FARMASI 1. Apoteker harus mempunyai SIPA dan STRA 2. Telah mengucapkan janji/sumpah sebagai Apoteker 3. Ijazah Apoteker telah terdaftar di Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten tempat Pekerjaan Kefarmasian dilakukan 4. Mempunyai pengalaman minimal 2 tahun dibagian farmasi Rumah Sakit 5. Mempunyai kemampuan untuk melihat masalah, menganalisa, dan memecahkan masalah 6. Mampu melakukan akuntabilitas praktik kefarmasian 7. Terdaftar di Asosiasi Profesi Apoteker 8. Sehat fisik dan mental untuk melaksanakan tugas sebagai seorang Apoteker 9. Mampu memberikan pelayanan kefarmasian 10. Tidak bekerja di Industri Farmasi, Apotek, Klinik lain 11. Mampu mengelola manajemen praktis farmasi 12. Mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang farmasi klinik F. KELENGKAPAN PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI  Perbekalan Farmasi Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri menyediakan perbekalan farmasi yang dibutuhkan masing-masing blok dan ruangan di RS Baptis Kediri, meliputi 1. Alat Kesehatan 2. Cairan Infus
  • 29. 3. Injeksi (Ampul/Vial) 4. Obat-obatan Generik (Tablet, Kaplet, Syrup, Dry Syrup) 5. Obat-obatan dengan nama Dagang (Tablet, Kaplet, Syrup, Dry Syrup) 6. Reagensia Laboratorium 7. Gas Medis ( Gudang Umum )  Salinan resep (Copy Resep) Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri jika sediaan yang ada di resep tidak tersedia.  Etiket Etiket berisi segala aturan tentang pemakaian sediaan farmasi. Kelengkapan pada etiket, 1 Tanggal penulisan etiket 2 Nama pasien 3 No. klinik 4 Keterangan tentang aturan pakai obat Etiket dibedakan menjadi 2 warna yaitu putih dan biru, putih untuk obat dengan pemakaian secara oral (mulut) atau obat yang diminum, sedangkan yang berwarna biru untuk obat dengan pemakaian luar. Pada wadah pula dipasang etiket tambahan, misalnya Obat Diminum Sampai Habis, Simpan Ditempat Kering.  Skrininng Resep (Pengkajian Resep) Kegiatan dalam pelayanan kefarmasian yang dimulai dari seleksi persyaratan administrasi, persyaratan farmasi, dan persyaratan klinik baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.  Persyaratan administrasi, meliputi 1 Nama, SIP, dan Alamat Dokter 2 Tanggal Penulisan Resep 3 Tanda tangan/paraf dokter penulis resep 4 Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien 5 Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta 6 Cara pemakaian yang jelas  Persyaratan farmasi, meliputi 1 Bentuk sediaan obat, dosis, potensi 2 Stabilitas obat dan Inkompatibilitas
  • 30. 3 Cara dan lama pemberian  Persyaratan klinik, meliputi 1 Ketepatan indikasi, dosis, dan waktu penggunaan obat 2 Duplikasi pengobatan 3 Alergi, interaksi dan efek samping obat 4 Kontra indikasi 5 Efek adiktif Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternative seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan. G. JENIS PELAYANAN DI IFRS BAPTIS KEDIRI Alur Pelayanan Resep yang dilayani Farmasi Rawat Inap ( dari ) : 1. IGD a. Inhealth - Opname ( Masuk langsung opname ) - Pulang ( Masuk langsung pulang ) - Pada saat Opname - Setelah Opname, pulang b. Reguler - Opname ( Masuk langsung opname ) - Pulang ( Masuk langsung pulang ) - Pada saat Opname - Setelah Opname, pulang 2. KLINIK a. Inhealth - Hanya untuk Pasien Purna - Pasien ( Karyawan ) Verifikasi/Acc di Loket 10 Apotek - Pasien ( Umum ) Apotek b. Reguler PENGAMBILAN OBAT DI INSTALASI RAWAT JALAN
  • 31. A. Buku Administrasi 1. Buku Register Obat Pasien Pulang/Kontrol ( PURNA ) 2. Buku Penyerahan Obat Pasien Opname ( INHEALTH ) 3. Buku Register Obat Pasien INHEALTH ( IGD/Klinik/Opname/Pulang ) 4. Buku Penyerahan Obat Pasien Opname ( PURNA ) 5. Laporan Dinas INHEALTH 6. Buku Pengambilan Obat Pasien INHEALTH Pulang 7. Buku Pengambilan Obat ( PURNA ) 8. Buku Penerimaan Resep Pasien Pulang/Kontrol VIP dan VVIP 9. Buku Penerimaan Resep Pasien Pulang ( Opname – Pulang ) Rawat Inap 10. Daftar Nama Pasien IGD/Klinik/Ruangan yang obatnya belum diambil 11. Buku Register Pasien ambil obat Resep separo Farmasi Rawat Inap 12. Buku Register obat Pasien REGULAR ( IGD/Klinik/Opname/Pulang ) PENJELASAN ALUR PELAYANAN DI FARMASI RAWAT INAP A. IGD ( Inhealth ) Opname ( Masuk Langsung Opname ) Obat diberikan 1 hari, Opname, Besoknya obat diberikan per 3 hari ( untuk pengambilan obat sendiri, langsung di Loket 10 ) Alur Pengambilan Obat : Resep datang ( Resep + Foto Copy Inhealth ). Jangan lupa untuk menulis sediaan farmasi yang ada di resep kedalam buku Register pasien opname ( Inhealth ). Dilihat pada buku Daftar Nama Periksa Inhealth sesuai dengan status pasien ( Purna, Karyawan, Umum ), sudah ada belum ? Kalau belum ada dibuatkan baru pada Kartu Obat Pasien. Kemudian kartu Inhealthnya diberi nomor sesuai dengan Nomor Daftar Periksa Akses Inhealth. Kalau sudah ada di buku Daftar Periksa, obat yang ada di Resep ditulis pada Kartu Obat Pasien. Setelah itu, masukkan nama obat yang ada di Resep kedalam Lembar Pemakaian Obat Rawat Inap (Hijau). Berikan No. Urut sesuai dengan Status Pasien. Kemudian proses pemberian Etiket, Pengambilan Obat, Dalam pengambilan obat harus memperhatikan Formularium Obat Inhealth untuk menentukan batas maksimum penggunanaan sediaan tersebut. Dalam pengambilan, terdapat pada Rak tersendiri yang memang diatur sedemikian rupa untuk obat-obat
  • 32. Inhealth. Pengecekan kembali sediaan farmasi yang diambil sebelum diserahkan ke pasien. Penyerahan obat yang sebelumnya Pasien disuruh untuk memberikan paraf di Resep dan Buku Penyerahan Obat Pasien Opname (Inhealth), KIE. Kelengkapan Resep setelah KIE ( Nomor Resep (walaupun terdapat lebih dari 1 lembar, penomoran tetap satu pada waktu resep datang), Resep, Form. Permintaan Obat Khusus (kalau ada), Lembar Pemakaian Obat Inhealth (putih untuk farmasi, hijau untuk perawat), Kartu Obat Pasien sesuai dengan status pasien, Surat Jaminan Pelayanan. Untuk plastic dijepret dengan No Urut. Kelengkapan Resep ditaruh di tempat tersendiri ( Opname ) Pulang ( Masuk Langsung Pulang ) Obat diberikan 3 hari, Resep datang + FC Inhealth + SJP Alur Pengambilan obat : Resep datang ( Resep + FC Inhealth + SJP ), dilihat pada buku daftar nama periksa Inhealth, sudah ada belum ? ( Sesuai dengan status pasien ). Memberikan No. Urut sesuai dengan status pasien. Kalau belum ada dibuatkan baru pada Kartu Obat Pasien, kemudian kartu Inhealthnya diberi nomor sesuai dengan nomor daftar periksa akses Inhealth. Kalau sudah ada di buku daftar periksa, ditulis pada Kartu Obat. Menulis jenis obat yang diambil pada buku Register pengambilan Obat Inhealth pulang. Penulisan etiket, pengambilan obat. Dalam pengambilan obat harus memperhatikan Formularium Obat Inhealth untuk menentukan batas maksimum penggunanaan sediaan tersebut. Dalam pengambilan, terdapat pada Rak tersendiri yang memang diatur sedemikian rupa untuk obat-obat Inhealth. Jika ada obat yang tidak tersedia di rak tersebut, bisa dibelikan di Apotek. Apabila suatu sediaan mempunyai batas maksimum 60, sedangkan yang dibutuhkan adalah 90, maka pasien harus membayar sisa obat 30 itu, karena obat tidak ditanggung oleh Asuransi ( Inhealth ). Pengecekan sediaan farmasi yang diambil, sebelum diserahkan pasien. Penyerahan obat yang sebelumnya pasien disuruh untuk memberikan paraf di resep dan buku pengambilan obat pasien Inhealth pulang, KIE. Kelengkapan resep setelah KIE ( No. Resep , Resep, Form. Permintaan obat khusus ( kalau ada ), FC Surat Jaminan Pelayanan ) Pada Saat Opname Alur Pengambilan obat : Perawat datang ke Depo Farmasi Rawat Inap dengan membawa Resep + Lembar Pemakaian Obat Inhealth ( Hijau ). Memberikan No. Urut sesuai dengan status
  • 33. pasien. Jangan lupa untuk mengisi sediaan farmasi yang ada di resep tersebut kedalam buku Register pasien Opname ( Inhealth ). Kemudian petugas farmasi mencari ( rumah ) Kartu Obat Pasien, dan mengisinya. Selain itu petugas juga mengisi Lembar Pemakaian Obat Rawat Inap. Setelah itu melihat pada buku Formularium Obat Inhealth untuk menentukan batas maksimum obat yang diberikan. Pengambilan obat terdapat pada Rak tersendiri ( khusus Inhealth ). Jika ada obat yang tidak tersedia di rak tersebut, bisa dibelikan di Apotek. Setelah mengambil obat, jangan lupa menulis jenis-jenis obat yang diambil di resep kedalam Buku penyerahan obat Opname ( Inhealth ). Pengecekan kembali jenis sediaan yang diambil, kemudian memberikan potongan no. Urut untuk dijepretkan pada plastik dan ditulisi nama serta No. Klinik. Kemudian perawat ditelpon untuk memberitahu pasien, bahwa obat sudah dapat diambil. Pasien datang membawa kwitansi pembayaran. Kwitansi yang dimaksud adalah bukti pembayaran selain obat yang ditanggung oleh Inhealth. Sediaan farmasi diberikan kepada pasien dengan membawa Lembar pemakaian Obat Rawat Inap (Hijau) untuk diberikan kepada perawat. Setelah itu kelengkapan resep ditempatkan pada tempat tersendiri ( di kardus yang ditulisi Pasien Inhealth Masih Opname ) Setelah Opname Pulang Perawat datang dengan membawa Resep pulang + Intake - Output + Surat Jaminan Pelayanan asli, Foto Copy Form. Obat, Perasat dan Makanan, Lembar Pemakaian Obat Rawat Inap Hijau, kemudian obat-obat yang masih tersisa beserta Slip Retur. Lalu perawat menuliskan data singkat tentang pasien pulang pada buku penerimaan Resep Pasien Pulang ( Opname - Pulang ) Rawat Inap. Setelah itu petugas farmasi memberikan no. Urut sesuai dengan status pasien. Petugas farmasi menuliskan obat-obat tersebur di buku Register obat pasien inhealth pulang. Kemudian petugas farmasi menuliskan sisa obat pada baris ke 2 di obat tersebut dalam Lembar pemakaian obat. Mencari tempat pasien inhealth opname, menuliskan obat pada lembar pemakaian obat rawat inap putih, kartu obat pasien. Penulisan etiket, pengambilan obat. Melihat pada buku Formularium Obat Inhealth untuk menentukan batas maksimum obat yang diberikan. Pengambilan obat terdapat pada Rak tersendiri ( khusus Inhealth ). Pengecekan oleh petugas farmasi yang berbeda. Kemudian Pasien datang dengan membawa kwitansi pembayaran, sebelum diserahkan dicek kembali, penyerahan obat yang sebelumnya pasien disuruh untuk memberi paraf pada resep dan buku pengambilan pasien Inhealth pulang. KIE
  • 34. Kelengkapan resep ( No. Resep, Resep, Form Permintaan Obat khusus ( bila ada ), Foto Copy surat jaminan pelayanan + yang asli, intake - output, foto copy obat, perasat dan makanan, Lembar Pemakaian obat putih dan hijau, dan kartu obat pasien ) B. IGD ( Reguler ) Opname (Masuk langsung Opname) Obat diberikan 2 hari, pasien opname, besoknya obat diberikan per 3 hari + untuk pengobatan diantarkan. Setelah itu kelengkapan resep ditaruh pada map sendiri-sendiri sesuai dengan ruangan. Alur pengambilan Obat Resep datang (Resep), pengambilan Lembar Pemakaian Obat + Map yang baru. Kemudian mengambil lembar serah terima obat DDD, setelah itu menuliskan jenis-jenis obat yang diambil ke Lembar Pemakaian Obat. Pengambilan obat dan tidak dietiketi (kecuali ruang anak memakai etiket). Pengambilan obat, penulisan pada kartu stok. Masukkan kedalam map sesuai dengan ruangan. Pengecekan kembali oleh petugas farmasi yang berbeda. Kemudian petugas hantaran obat akan mengirim obat ke ruangan masing-masing. Pulang ( masuk langsung pulang ) Obat diberikan sampai dengan tanggal kontrolnya, kecuali antibiotic. Alur pengambilan obat Resep datang ( Resep ). Jenis-jenis obat dientry kedalam STNK. STNK akan mengeluarkan list merah dan otomatis computer kasir mengerti apabila obat ada dan siap diberikan. Pasien membayar di kasir. Petugas farmasi melakukan penulisan telaah resep dan informasi obat pasien, kemudian penulisan etiket. Pengambilan obat, jangan lupa kartu stok. Kemudian ditulis di register obat pasien regular pulang. Pengecekan kembali oleh petugas farmasi yang berbeda. Setelah itu pasien diminta untuk menandatangani informasi obat pasien beserta menuliskan no.telepon. Proses KIE terjadi. Kelengkapan resep setelah KIE ( Resep, Telaah Resep, Informasi Obat Pasien ) Pada Saat Opname Obat diberikan per 3 hari + penghantaran obat diantarkan Alur Pelayanan : Perawat menelepon kepada petugas farmasi untuk memesan obat, kemudian petugas farmasi menulis jenis obat di lembar biru. Kemudian menuliskan pada LPO, pengambilan obat, pengecekan kembali oleh petugas farmasi yang berbeda, setelah
  • 35. itu diantarkan ke masing-masing ruangan. Di Ruang Perawat mengecek kembali obat yang dipesan, kemudian memberi ACC pada lembar serah terima obat DDD. Setelah Opname Pulang Obat diberikan sesuai dengan tanggal pasien control. Alur pengambilan : Perawat memberikan Resep pulang, kemudian penghantar obat membawa resep, setelah itu petugas farmasi memasukkan jenis-jenis obat pada LPO ( obat pulang ), penulisan etiket, penulisan telaah resep, informasi obat pasien, kemudian pengambilan obat , pengecekan dengan petugas berbeda. Penulisan pada penulisan pada buku register pasien opname pulang, penyerahan obat yang sebelumnya pasien diminta untuk menandatangani informasi obat pasien, kemudian pasien menyerahkan kwitansi, proses KIE terjadi. Kelengkapan Resep setelah KIE ( Resep,LPO,Telaah Resep,Informasi Obat Pasien ) C. KLINIK Yang dilayani adalah pasien Purna (Inhealth) Resep diterima, beri no. urut resep (warna biru), 1 no resep 1 pasien. Cek kelengkapan resep (misal tgl R/ belum ada, WAJIB dilengkapi), cek obat dan jumlah obat dalam resep (obat setara Inhealth, jumlah obat sesuaikan dengan tgl kembali control dan peresepan maksimal di FOI 2014), tulis macam dan jumlah obat dalam Kartu Obat Pasien/Kartu Pemakaian Obat (sesuai dengan nama dan jumlah obat yang diberikan), buat etiket, pengambilan obat, pengecekan oleh petugas farmasi yang berbeda setelah itu ditulis pada buku register pasien purna pulang, proses KIE terjadi. PENJELASAN ALUR PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT JALAN Perawat membawa resep dari dokter, kemudian petugas farmasi melakukan pengkajian resep secara teliti dan cermat. Kemudian penulisan telaah resep dan informasi obat pasien, serta penulisan etiket. Lembar Resep warna pink + Lembar berjalan dimasukkan ke STNK blok tersebut, setelah itu diberikan kepada kasir, dari kasir proses validasi terjadi. Lembar Resep warna putih digunakan untuk membantu pengambilan obat. Setelah selesai pengecekan dilakukan oleh petugas farmasi yang berbeda. Kemudian siap untuk diserahkan pasien. Setelah itu petugas farmasi maju ke tempat penyerahan obat dengan memanggil nama dan alamat secara lengkap. Setelah pasien menghampiri, petugas farmasi meminta bukti pembayaran untuk meneliti No.
  • 36. Billing, beserta no. klinik. Setelah benar, pasien diminta untuk menandatangani informasi obat pasien, setelah itu proses KIE terjadi. LAMPIRAN LAPORAN LAPANGAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI TAHUN 2014
  • 37. GUDANG ( 18 JUNI – 20 JUNI 2014 ) Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan dari fisik yang dapat merusak mutu obat. 1. Tujuan penyimpanan obat-obatan adalah : a. Untuk memelihara mutu obat b. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab c. Menjaga kelangsungan persediaan d. Memudahkan pencarian dan pengawasan 2. Gudang tempat penyimpanan obat mempunyai beberapa ciri, yaitu a. Mempunyai ukuran 4,6 m x 5,4 m ( standar minimal 3 m x 4 m ) b. Ruang kering tidak lembab c. Suhu rata-rata pada gudang adalah 20 derajat d. Penataan obat sesuai dengan alfabetis dan bentuk sediaan e. Penyimpanan obat menggunakan system FEFO / FIFO f. Penyimpanan obat menggunakan rak g. Dilengkapi dengan kartu stok, pencatatan secara komputerisasi ( system ) h. Penataan infuse maksimal 8, dan dilengkapi dengan palet i. Dilengkapi dengan kereta dorong trolley j. Terhindar dari debu, tetapi pada waktu membersihkan menggunakan sapu sehingga timbulnya debu. Sebaiknya untuk membersihkan lantai menggunakan sapu dari kain, sehingga mengurangi debu pada saat membersihkannya 3. Alur Pengadaan obat a. Mengecek sisa stok obat yang ada dan memperkirakan bahwa obat tersebut untuk beberapa hari kemudian bisa keluar b. Menulis pada Surat Permintaan Pembelian
  • 38. c. Surat Permintaan Pembelian ada 2 rangkap. Yang putih dikirim ke bagian pembelian, dan copy Surat permintaan pembelian warna merah disimpan untuk arsip Gudang Logistik Farmasi 4. Alur Penerimaan Obat a. Barang datang b. Memeriksa kesesuaian jenis barang yang dipesan, jumlah barang, tanggal kadaluarsa, no batch dengan faktur yang diterima. Faktur asli dibawa petugas pengiriman barang, yang 2 untuk arsip Gudang Logistik Farmasi dan Bagian Pembelian c. Setelah semua sesuai dengan Faktur yang diterima, barang diterima d. Kemudian menandatangani Faktur dan memberikan stempel Gudang Logistik e. Petugas Farmasi memeriksa kesesuaian item dan jumlah barang dengan pesanan yang dikaitkan pada SP f. Petugas memasukkan data barang yang tadi dan membuat laporan penerimaan barang g. 1 lembar copy LPB ( kuning ) + 1 copy faktur untuk arsip Gudang Logistik dan 1 lembar LPB ( putih ) + 1 copy faktur dikirimkan ke bagian pembelian, sebagai bukti bahwa barang sudah datang, serta 1 lembar copy LPB ( merah ) ke bagian keuangan 5. Alur suatu ruangan memesan ( mengebon ) obat : a. Ruangan memeriksa stok obat, kemudian membuatkan surat pengambilan barang, dan mengambil persediaan obat di gudang b. Kemudian petugas farmasi mengambil obat dan membuat laporan pengeluaran gudang c. LPG yang putih dibawa pengambil, yang pink dibawa petugas Gudang sebagai arsip yang sebelumnya ditandatangani oleh pengambil 6. Alur Retur obat a. Petugas gudang akan melakukan retur jika obat tidak memenuhi persyaratan seperti kemasan yang rusak, kelebihan obat b. Petugas melaporkan ke bagian pembelian untuk melakukan retur barang dan mencari faktur barang yang akan diretur c. Petugas menghubungi petugas pengiriman barang untuk melakukan retur obat
  • 39. d. Petugas pengiriman barang menghubungi distributor mengenai permasalahan barang/obat akan diretur karena tidak sesuai dengan ketentuan e. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak distributor untuk retur barang, petugas gudang membuat memo 2 rangkap, yang ditandatangani oleh petugas pengiriman barang dan petugas Gudang f. Barang yang diretur diserahkan ke petugas pengiriman barang beserta faktur dan copy memorandum yang ditandatangani dan distempel oleh petugas gudang 7. Perencanaan pengadaan menggunakan pedoman a. Formularium Rumah Sakit b. Sisa persediaan 8. Pengadaan obat a. Pembelian secara langsung dari distributor farmasi b. Terdapat sumbangan/donasi dari ditrsibutor farmasi kepada RS Baptis dalam rangka mempromosikan obat. Obat disimpan di Rawat Inap
  • 40. FARMASI RAWAT JALAN / BLOK A ( 23 JUNI-25 JUNI 2014 ) 1. Bagian Admnistrasi mengerjakan keluarnya obat yang diperlukan. Untuk laporan diserahkan pada akhir bulan ke Medical Record. Untuk penyimpanan arsip resep diletakkan pada kardus sesuai dengan tanggal dan tersusun rapi, kemudian disimpan di gudang. 2. Narkotika - Kunci tidak dibawa - Lemari pada sebelah kiri seharusnya digunakan untuk penyimpanan narkotika tetapi untuk menyimpan barang lain. - Mempunyai panjang 72 cm x 32,5 cm x 54 cm ( seharusnya 100 cm x 40 cm x 80 cm ) sehingga lemari harus dibaut pada tembok. Tetapi lemari tersebut berada dalam satu lemari besar, sehingga sesuai dengan Permenkes No. 28 tahun 1978 tentang Penyimpanan Narkotika pasal 5 ayat 2d dibolehkan untuk menyimpan Bahan Narkotika di lemari yang menjadi satu bagian dengan lemari besar - Tersedia laporan pengeluaran Narkotika dan Psikotropika - Narkotika diserahkan berdasarkan resep dokter - Dalam label obat Narkotika tidak ada tanda High Alert ( Kewaspadaan Tinggi ) - Dalam penyimpanan Narkotika tidak ada tanda tengkorak 3. Psikotropika - Penyerahan Psikotropika berdasarkan resep dokter - Dalam label Obat Psikotropika tidak ada tanda High Alert ( Kewaspadaa Tinggi ) - Dalam Lemari penyimpanan Psikotropika tidak ada tanda plus. 4. Penataan Obat - Sesuai dengan jenis sediaan. - Alfabetis - Obat PTU tutupnya tidak rapat. - Dilengkapi dengan kartu stok. - Penyimpanan obat dengan suhu rendah di lemari pendingin - Apabila Exp. lebih panjang, ditaruh dibelakang obat yang tersisa - Apabila Exp. lebih pendek, ditaruh didepan obat yang tersisa
  • 41. - Apabila Exp. sama, ditaruh depan atau belakang - Expire Date minimal 3 bulan - Barang sudah mendekati Expire Date, dilaporkan ke dokter. Apabila dokter tidak mau menggunakan obat tersebut, maka obat akan diretur ke gudang. 5. Fasilitas - Pembagian Ruang a. Ruang staf b. Ruang kerja c. Ruang penyimpanan #disesuaikan dengan kondisi IFRS - Sediaan non steril yang dibuat seperti obat racikan. Sediaan steril seperti mencampurkan sediaan intravena kedalam cairan infuse tidak dilaksanakan karena memang lokasi terdapat di Rawat jalan, dan Farmasi Klinik belum berjalan, sehingga yang melakukan pencampuran sediaan intravena kedalam infuse adalah perawat. - Terdapat ruang arsip dokumen resep dan administrasi lainnya. - Tersedia fasilitas pemberian informasi dan edukasi - Tersedia penyimpanan arsip resep ( dikumpulkan selama 3 tahun, kemudian diadakan pemusnahan ) - Tersedia fasilitas pendistribusian obat 6. Peralatan - Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip tersedia - Tersedia lemari pendingin dan AC - Penerangan, sarana air, ventilasi ( memakai AC sehingga ventilasi tidak ada ) dan system pembuangan limbah yang memadai dan baik - Tidak ada alarm 7. Alur Resep Perawat membawa resep dari dokter, kemudian petugas farmasi melakukan pengkajian resep secara teliti dan cermat. Kemudian penulisan telaah resep dan informasi obat pasien, serta penulisan etiket. Lembar Resep warna pink + Lembar berjalan dimasukkan ke STNK blok tersebut, setelah itu diberikan kepada kasir, dari kasir proses validasi terjadi. Lembar Resep warna putih digunakan untuk membantu pengambilan obat. Setelah selesai pengecekan
  • 42. dilakukan oleh petugas farmasi yang berbeda. Kemudian siap untuk diserahkan pasien. Setelah itu petugas farmasi maju ke tempat penyerahan obat dengan memanggil nama dan alamat secara lengkap. Setelah pasien menghampiri, petugas farmasi meminta bukti pembayaran untuk meneliti No. Billing, beserta no. klinik. Setelah benar, pasien diminta untuk menandatangani informasi obat pasien, setelah itu proses KIE terjadi
  • 43. FARMASI RAWAT JALAN / BLOK B ( 19 JUNI-23 JUNI 2014 ) 1. Fasilitas - Peralatan untuk peracikan tidak ada karena sesuai dengan praktek dokter yang tidak menggunakan metode peracikan obat - Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip tersedia - Tidak ada lemari pendingin ( menggunakan AC untuk jenis sediaan yang seharusnya disimpan dalam lemari pendingin ) - Tidak ada Alarm - Penerangan, sarana air, ventilasi, pembuangan limbah yang baik 2. Narkotika - Lemari khusus penyimpanan narkotika dijadikan satu dengan psikotropika, seharusnya terdapat 2 bagian untuk lemari narkotika - Kunci lemari tidak dibawa - Narkotika berdasarkan resep dokter - Dalam penyerahan Narkotika, yang melakukan adalah asisten apoteker, seharusnya Apoteker Pendamping - Dilengkapi dengan kartu stok - Terdapat lembar pengeluaran Narkotika - Menggunakan metode FEFO dalam penataan obat Narkotika 3. Psikotropika - Lemari Psikotropika tidak disendirikan, tetapi dijadikan satu dengan Narkotika - Psikotropika dapat terlayani dengan menggunakan resep dokter - Tidak ada label lemari penyimpanan Psikotropika ( tanda plus ) - Dalam penyerahan psikotropika, yang melakukan adalah Asiten Apoteker, tidak Apoteker pendamping. - Dilengkapi dengan kartu stok - Menggunakan metode FEFO - Terdapat data pengeluaran Psikotropika 4. Penataan Obat - Menggunakan metode FEFO - Menurut bentuk sediaan - Alfabetis - Apabila Exp. lebih panjang, ditaruh dibelakang obat yang tersisa - Apabila Exp. lebih pendek, ditaruh didepan obat yang tersisa - Apabila Exp. sama, ditaruh depan atau belakang
  • 44. - Expire Date minimal 3 bulan - Barang sudah mendekati Expire Date, dilaporkan ke dokter. Apabila dokter tidak mau menggunakan obat tersebut, maka obat akan diretur ke gudang. 5. Alur Resep Perawat membawa resep dari dokter, kemudian petugas farmasi melakukan pengkajian resep secara teliti dan cermat. Kemudian penulisan telaah resep dan informasi obat pasien, serta penulisan etiket. Lembar Resep warna pink + Lembar berjalan dimasukkan ke STNK blok tersebut, setelah itu diberikan kepada kasir, dari kasir proses validasi terjadi. Lembar Resep warna putih digunakan untuk membantu pengambilan obat. Setelah selesai pengecekan dilakukan oleh petugas farmasi yang berbeda. Kemudian siap untuk diserahkan pasien. Setelah itu petugas farmasi maju ke tempat penyerahan obat dengan memanggil nama dan alamat secara lengkap. Setelah pasien menghampiri, petugas farmasi meminta bukti pembayaran untuk meneliti No. Billing, beserta no. klinik. Setelah benar, pasien diminta untuk menandatangani informasi obat pasien, setelah itu proses KIE terjadi
  • 45. FARMASI RAWAT JALAN / BLOK C ( 24 JUNI-26 JUNI 2014 ) 1. Fasilitas - Peralatan untuk penyimpanan, dan peracikan baik - Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip tersedia - Tidak ada lemari pendingin - Tersedia alarm - Penerangan, Sarana air, ventilasi, pembuangan limbah yang baik - Tersedia arsip dokumen resep dan administrasi lainnya - Tersedia ruangan untuk pemberian informasi dan edukasi 2. Narkotika dan Psikotropika Blok C hanya mempunyai 2 macam obat Psikotropika, dan obat tersebut disimpan di Farmasi Rawat Inap. Sedangkan Narkotika di Blok C tidak tersedia. 3. Penataan Obat - Sesuai dengan jenis sediaan - Alfabetis - Dilengkapi dengan kartu stok - Menggunakan metode FEFO - Expire Date minimal 3 bulan - Apabila exp. lebih panjang, diletakkan dibelakang obat yang tersisa - Apabila exp. lebih pendek, diletakkan didepan obat yang tersedia - Apabila exp. sama, maka diletakkan didepan atau dibelakang obat yang tersisa 4. Jika terjadi kesalahan pada pemberian obat, yang pertama dilakukan adalah menelpon pasien dan memberitahu apa yang kurang atau yang salah. Kemudian menuliskan secara teratur bagaimana obat tersebut bisa salah dalam pemberiannya di kertas Komite Mutu dan Keselamatan (KMK). Setelah itu laporan tersebut dikirimkan ke Farmasi Rawat Inap agar Apoteker tahu bahwa sudah terjadi kesalahan pemberian obat. 5. Alur resep
  • 46. Perawat membawa resep dari dokter, kemudian petugas farmasi melakukan pengkajian resep secara teliti dan cermat. Kemudian penulisan telaah resep dan informasi obat pasien, serta penulisan etiket. Lembar Resep warna pink + Lembar berjalan dimasukkan ke STNK blok tersebut, setelah itu diberikan kepada kasir, dari kasir proses validasi terjadi. Lembar Resep warna putih digunakan untuk membantu pengambilan obat. Setelah selesai pengecekan dilakukan oleh petugas farmasi yang berbeda. Kemudian siap untuk diserahkan pasien. Setelah itu petugas farmasi maju ke tempat penyerahan obat dengan memanggil nama dan alamat secara lengkap. Setelah pasien menghampiri, petugas farmasi meminta bukti pembayaran untuk meneliti No. Billing, beserta no. klinik. Setelah benar, pasien diminta untuk menandatangani informasi obat pasien, setelah itu proses KIE terjadi
  • 47. FARMASI RAWAT INAP ( 27 JUNI-12 JULI 2014 ) 1. Fasilitas - Kepustakaan obat yang memadai - Tersedia ruang tunggu bagi pasien dan tersedia TV - Tidak ada alarm - Tersedia lemari pendingin dan AC - Penerangan, sarana air, ventilasi, dan pembuangan limbah yang baik - Tersedianya ruangan dan fasilitas pendistribusian obat - Obat yang bersifat adiksi (Narkotika) disimpan sedemikian rupa - Tersedia fasilitas dan ruangan pemberian informasi dan edukasi 2. Peralatan - Peralatan untuk penyimpanan dan peracikan baik - Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip tersedia - Tersedia lemari penyimpanan Narkotika dan Psikotropika 3. Narkotika - Lemari khusus penyimpanan narkotika dijadikan satu dengan Psikotropika, seharusnya disendirikan - Kunci lemari tidak dibawa karena Farmasi Rawat Inap buka 24 jam, sehingga kunci tetap di lemari - Tidak ada label lemari penyimpanan Narkotika (tanda tengkorak) - Narkotika dapat terlayani dengan menggunakan resep dokter - Dilengkapi dengan kartu stok - Terdapat lembar pengeluaran dan pemasukan Narkotika - Dalam penataannya menggunakan metode FEFO - Laporan Narkotika dikirim ke BPOM dan Dinkes Kota maksimal setiap tanggal 10 setiap bulan - Memesan obat Narkotika menggunakan SP sendiri 4. Psikotropika - Lemari psikotropika dijadikan satu dengan Narkotika, seharusnya disendirikan - Tidak ada label lemari penyimpanan Psikotropika (tanda plus) - Psikotropika dapat terlayani dengan menggunakan resep dokter - Dilengkapi dengan kartu stok
  • 48. - Terdapat lembar pengeluaran dan pemasukan Psikotropika - Dalam penataannya menggunakan metode FEFO - Laporan psikotropika dikirim ke BPOM dan Dinkes Kota pada tanggal 10 setiap bulannya - Memesan obat Psikotropika menggunakan SP sendiri 5. Ruang penyimpanan Kondisi umum untuk ruang penyimpanan - Obat jadi - Bahan baku obat - Alat Kesehatan Kondisi khusus untuk ruang penyimpanan - Obat yang mudah terbakar - Obat narkotika dan psikotropika - Obat dengan suhu rendah ( Termolabil ) - Vaksin dan Insulin 6. Penataan Obat - Sesuai dengan jenis sediaan - Alfabetis - Dipisahkan antara penyimpanan Obat regular dan Obat Inhealth - Dilengkapi dengan kartu stok - Penyimpanan obat dengan suhu rendah di lemari pendingin - Expire date minimal 3 bulan - Apabila exp. lebih panjang, diletakkan dibelakang obat yang tersisa - Apabila exp. lebih pendek, diletakkan didepan obat yang tersisa - Apabila exp. sama, diletakkan didepan atau dibelakang obat yang tersisa - Penyimpanan Alat kesehatan disendirikan 7. Alur pelayanan a. Dari IGD ( pasien umum dan Inhealth ) b. Dari Klinik ( pasien purna )
  • 49. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Baptis Kediri dipimpin oleh Apoteker yang bernama Debby Christianti, S.Farm., Apt dan dibantu oleh beberapa asiten apoteker dan tenaga teknis kefarmasian lainnya yang memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan, menjalankan tugas dan wewenang dengan baik serta bijaksana dalam pelayanan kefarmasian. 2. Akhirnya bisa dimengerti perbedaan antara Instalasi Farmasi Rumah Sakit dengan Apotek. 3. Pelayanan dalam Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri sangat luas dan dibutuhkan waktu lebih dari 1 bulan untuk memahami system pelayanan secara baik dan benar. 4. Instalasi Farmasi RS Baptis dibagi beberapa blok, untuk mempermudah pelayanan kepada pasien sesuai dengan dokter spesialis yang ada di blok tersebut. 5. Mengetahui tentang dasar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. 6. Memahami tentang Undang Undang yang berkaitan dengan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. 7. Mengerti bahwa materi yang dipelajari disekolah berbeda dengan yang dipelajari di tempat kerja. 8. Mendapat pengalaman tentang bagaimana pelayanan di Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri dan mengetahui macam-macam obat. B. SARAN 1. Sebaiknya Prakerin ini dilaksanakan pada waktu kelas XI, sehingga pada waktu kelas XII bisa focus ke materi Ujian. 2. Untuk waktu Prakerin 1 bulan dirasa sangat kurang untuk lebih memahami tentang pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi RS Baptis Kediri, sehingga diperlukan waktu yang lebih lama. 3. Untuk pengisian Lembar Jurnal dari sekolah dirasa sangat rumit dan kurang begitu efektif selama siswa menjalankan Prakerin di IFRS.
  • 50. 4. Untuk Farmasi Rawat Jalan Blok A, disarankan agar dalam bekerja lebih tenang dan jangan begitu ramai. DAFTAR PUSTAKA 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang STANDAR PELAYANAN FARMASI DI RUMAH SAKIT 2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129/MENKES/SK/II/2008 tentang STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT 3. Undang Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang RUMAH SAKIT 4. Undang Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang NARKOTIKA 5. Undang Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1997 tentang PSIKOTROPIKA 6. Undang Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang KESEHATAN 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 Tahun 2009 tentang PEKERJAAN KEFARMASIAN 8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 889/MENKES/PER/V/2011 tentang REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, dan IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN 9. Kebijakan dan Prosedur Instalasi Farmasi Rumah Sakit Baptis Kediri