Pelajaran ini membahas perbedaan antara janji, wasiat, dan hukum dalam Alkitab dengan menggunakan ayat Galatia 3:15-20. Ia menjelaskan bahwa janji Allah kepada Abraham bersifat unilateral dan tidak bergantung pada tindakan manusia, sedangkan hukum ditambahkan untuk menunjukkan dosa manusia dan digenapi oleh kedatangan Kristus. Hukum penting namun tidak dapat menyelamatkan, hanya janji kar
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran sekolah sabat ke 6 triwulan 3 2017
1. Pelajaran 6 untuk 5 Agustus 2017 Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Galatia 3:18
“Sebab, jikalau apa yang ditentukan
Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak
berasal dari janji; tetapi justru oleh
janjilah Allah telah menganugerahkan
kasih karunia-Nya kepada Abraham.”
2. Ada 3 kata kunci dalam Galatia
3:15-20: JANJI; WASIAT; dan
HUKUM. Kita akan belajar
bagaimana Paulus menggunakan 3
kata tersebut dalam pelajaran
pekan ini.
3. WASIAT DAN
JANJI
“Saudara-saudara, baiklah kupergunakan suatu
contoh dari hidup sehari-hari. Suatu wasiat
yang telah disahkan, sekalipun ia dari
manusia, tidak dapat dibatalkan atau
ditambahi oleh seorang pun.” (Galatia 3:15)
Kata dalam B. Yunani untuk kata “WASIAT”
adalah diathēkē. Ia dapat berarti baik
WASIAT maupun Janji. Ini adalah suatu
janji di mana hanya satu pihak yang
membuat janji kepada pihak yang lainnya.
Wasiat/janji itu biasanya selesai pada saat
tertentu (Contohnya: Setelah si pembuat
wasiat meninggal dunia).
Janji itu dinyatakan dalam Galatia 3:16,
bahwa “segala janji itu” yang ALLAH buat
“kepada Abraham dan keturunannya,”
“Adalah Kristus.” (Galatia 3:16).
ALLAH memberikan janji, dan kita
menerima. Abraham hanya menerima janji
dari ALLAH oleh imannya dan ALLAH selalu
memenuhi janji-janji-Nya. (2 Kor. 1:20).
4. JANJI DAN HUKUM
Paulus membandingkan janji yang diterima oleh
iman dengan hukum yang diumumkan 430 tahun
kemudian.
Apakah hukum membatalkan janji yang
sebelumnya? Tidak. Apakah penggenapan janji
(KRISTUS Sendiri) itu membatalkan hukum? Tidak.
Paulus menulis tentang hal ini dalam Roma 3:
“Jika demikian, adakah kami membatalkan
hukum Taurat karena iman?” (Roma 3:31). Apakah
ALLAH menghapus hukum setelah menggenapi
janji-Nya? Jawabannya adalah jelas: “Sama sekali
tidak!”
Keselamatan adalah oleh iman dalam JANJI, jadi
hukum tidak dapat menyelamatkan kita. Di sisi
lain, iman tidak membatalkan hukum. Jadi, apa
TUJUAN/MAKSUD dari hukum?
“Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat
dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun
kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.” (Galatia 3:17)
5. MAKSUD
HUKUM
“Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia
ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran --
sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu --
dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat
ke dalam tangan seorang pengantara.” (Galatia 3:19)
Paulus tidak bermaksud bahwa hukum
ditambahkan kepada wasiat/janji sebagai
suatu lampiran. Janji itu adalah sepihak,
jadi ia tidak bergantung pada hal-hal
yang manusia dapat lakukan.
Hukum diperkenalkan untuk menunjukkan keadaan kita yang berdosa dan
untuk membuka mata rohani kita terhadap dosa-dosa dalam kehidupan kita.
(Roma 7:13).
Istilah “sampai datang keturunan” dapat bermakna bahwa hukum tidak lagi
dibutuhkan setelah KRISTUS datang. Namun, kata “sampai” tidak selalu
bermakna suatu periode waktu tertentu saja.
Sebagai contoh, YESUS berkata:
“…peganglah itu sampai Aku datang.”
(Wahyu 2:25) Artinya bukanlah kita tidak
lagi melakukannya setelah Ia datang
kembali.
6. 10 Hukum (Yang diberikan ALLAH di Sinai)
tidak hanya berlaku sejak 430 tahun setelah
janji itu diberikan hingga saat ia digenapi
(Kristus).
Sebagai contoh, ALLAH berkata bahwa Abraham
“mendengarkan firman-Ku dan memelihara
kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala
perintah, ketetapan dan hukum-Ku.” (Kej.
26:5) Yusuf mengetahui bahwa perzinahan
adalah dosa terhadap ALLAH (Kej. 39:7-10).
Bangsa Israel memelihara Sabat sebelum Hukum
itu diberikan di G. Sinai (Keluaran 16:22-26).
Lantas, mengapakah ALLAH memberikan hukum
di Sinai kepada bangsa Israel melalui Musa?
Karena mereka telah melupakan hampir
keseluruhan hukum ALLAH selama
perbudakan di Mesir.
MAKSUD
HUKUM
“Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia
ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran --
sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu --
dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat
ke dalam tangan seorang pengantara.” (Galatia 3:19)
8. KEUNGGULAN DARI JANJI
“Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia
tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah
menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.” (Galatia 3:18)
Hukum yang ALLAH berikan kepada bangsa Israel adalah kekal, namun ia
tidak dapat menyelamatkan siapapun.
Pengorbanan YESUS (Janji tersebut) adalah saat yang menentukan dalam
kisah keselamatan. Sejak saat itu, ada sebuah jalan menuju keselamatan,
(yang telah dibayang-bayangi oleh hukum upacara).
Hukum adalah penting, namun ia tidak dapat menggantikan janji
keselamatan oleh kasih karunia dan iman saja. Oleh karena hukumlah, kita
dapat memahami dengan lebih baik betapa ajaibnya janji ALLAH tersebut.