SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 29
RITEL DAN WARALABA
BAHAN BACAAN :
 PHILIP KOTLER :
MANAJEMEN PEMASARAN JLD 2
 CHRISTINA WHIDYA UTAMI :
MANAJEMEN RITEL
 HENDRI MA’RUF :
PEMASARAN RITEL
 INTERNET
PERBANDINGAN ANTARA KONSEP PENJUALAN DAN
KONSEP PEMASARAN
Pabrik Produk
Menjual
dan
berpromsi
Laba
melalui
penjualan
Pasar
sasaran
Kebutuhan
pelanggan
Pemasaran
terintegrasi
Laba
melalui
kepuasan
pelanggan
Titik awal Fokus Sasaran Hasil
Konsep Penjualan
Konsep Pemasaran
NO MATERI
METODE
PEMBLJRN
ALOKS
WAKTU
KETE-
RANGAN
1 Pengantar Ritel & Waralaba
2 Perilaku Belanja Pelanggan dalam Bisnis Ritel
3 Strategi Pemasaran dalam Bisnis Ritel
4 Aspek SDM & Manajemen Keuangan dalam Bisnis Ritel
5 Pemilihan Lokasi dalam Bisnis Ritel
6 Sistem Informasi dan Jaringan Manejemen Persediaan
dalam Bisnis Ritel
7 Membangun Manajemen Relasional dam Bisnis Ritel
8 Perencenaan & Pengelolaan Barang Dagangan
9 Strategi Penetapan Harga dalam Bisnis Ritel
10 Bauran Komunikasi dalam Bisnis Ritel
11 Rancangan Tata Ruang Toko
12 Kualitas Layanan dalam Bisnis Ritel
13 Sistem Antrean dan Penanganan Keluhan
14 Menganalisis Kinerja bisnis Ritel
RENCANA PEMBELAJARAN
MK. MANAJEMEN RITEL &
WARALABA
MENGELOLA RITEL
 Kata Ritel berasal dari bahasa Perancis : ritellier, yg berarti
memotong, atau memecah sesuatu.
 Eceran (retailing) meliputi semua kegiatan yg terlibat dalam
penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir
untuk penggunaan pribadi dan non-bisnis (Kotler).
 Setiap organisasi yg melakukan penjualan kepada konsumen
akhir – apakah itu produsen, pedagang besar, atau pengecer –
melakukan eceran. Apakah melalui orang, surat, telepon,
mesin penjaja, internet, apakah di toko, di pinggir jalan, atau di
rumah konsumen). (Kotler).
 Bisnis ritel dapat dipahami sebagai semua kegiatan yg terlibat
dalam penjualan barang atau jasa, secara langsung kepada
konsumen akhir untuk penggunaan pribadi atau bukan bisnis.
Christina W Utami (Manajemen Ritel, hal. 5).
JENIS-JENIS RITEL
Kotler membagi tipe-tipe pedagang eceran menjadi
3 bagian besar yaitu:
1. Store Retailer (Pengecer Umum)
- speciality store
- departement store
- supermarket
- convenience store
- superstore, combination store and hypermarket
- discount store
- off price retailer
- catalog showroom.
JENIS-JENIS RITEL
2. Non Store Retailer (Eceran Non Toko)
- direct selling
- direct marketing
- automatic vending machine
- buying service
3. Retailer Organization (Eceran Korporat)
- corporate chain
- valuntary chain and retail cooperative
- customer cooperative
- franchise organization
- merchandising conglomerate.
Major Retailer Types
• Specialty store
• Department store
• Supermarket
• Convenience store
• Discount store
• Off-price retailer
• Superstore
• Catalog showroom
Major Retailer Types
• Speciality Store : lini produk yg sempit dg keragaman yg dalam. Cth:
Athlete’s Foot, The Body Shop.
• Department Shop : Beberapa lini produk – biasanya pakaian, perlengkapan
rumah, brg kebutuhan rumah tangga, cth Matahari, dll.
• Supermarket : Usaha yg relatif besar, berbiaya rendah, marjin rendah,
volume tinggi, swa layan - kebutuhan makanan, sarana mencuci, produk2
keluarga – Cth : Hero, Giant, Indomart.
• Convinience Store : toko yg relatif kecil terletak di daerah pemukiman,
dibuka berjam-jam, tujuh hari dalam seminggu, menjual lini terbatas produk-
2 kenyamanan dg tkt perputaran tinggi, hrg sedikit rendah, ada minuman
ringan. Cth : 7-Eleven, Circle K.
• Discount Store : Brg dagangan standar, lebih murah, marjin rendah, volume
tinggi. Cth : Wal-mart,
• Off-Price Retailer : Brg dagangan dijual di bawah harga pedagang besar,
sering merupakan brg sisa, berlebihan dan tdk biasa,
• Superstore : Ruang penjualan sekitar 35.000 kaki persegi, memenuhi
seluruh kebutuhan konsumen untk jenis produk makanan / non makanan yg
lebih rutin, ditambah layanan seperti binatu, perbaikan sepatu, pencairan
cek, pembayaran tagihan. Cth : Hipermarket, Carrefour.
• Ruang Pameran Katalog : Barang berharga tinggi, perputaran cepat,
bermerek dg harga tinggi.
Nonstore Retailing
Direct
selling
Buying
service
Automatic
vending
Direct
marketing
Nonstore Retailing
 Direct selling : penjualan dari rumah ke rumah. Cth :
Electrolux, Tupperware
 Direct marketing : berakar dalam pemasaran surat
langsung dan katalog seperti telemarketing,
tanggapan langsung televisi, belanja elektronik
(amazon.com)
 Automatic vending machine : mesin penjaja otomatis
untuk produk-2 seperti rokok, minuman ringan,
permen, kosmetik, makanan hangat, dll. Mesin tsb
menerina uang receh dan memberikan kembalian
uang kertas. Biasanya di tempatkan di kantor, toko
eceran besar, pompa bensin, hotel, restoran dsb.
 Buying service : jasa pembelian yg melayani
karyawan dg mendapatkan diskon sbg imbalan
keanggotaan.
Major Types of Corporate
Retail Organizations
• Corporate chain store
• Voluntary chain
• Retailer cooperative
• Consumer cooperative
• Franchise organization
• Merchandising conglomerate
Major Types of Corporate
Retail Organizations
 Corporate chain store: Memiliki dua gerai atau lebih, dg melakukan
pembelian dan perdagangan terpusat, dan menjual lini dagangan yg mirip.
Cth : GAP
 Valuntary chain : kelompok pengecer independen yg disponsori pedagang
besar, melakukan pembelian besar-besaran dan perdagangan umum.
 Retail cooperative : pengecer-2 independen yg membentuk organisasi
pembelian pusat dan melakukan kegiatan promosi bersama. Cth : ACE
Hardware.
 Customer cooperative : kelompok menyerahkan uang untuk membuka toko
bersama, memberikan suara unt menetapkan kebijakan, memilih kelompok
pengelola, menerima dividen keanggotaan
 Franchise organization : perhimpunan berdasarkan kontrak antara pemberi
waralaba (produsen, pedagang besar, organisasi jasa) dan pemegang
waralaba (pengusaha independen yg membeli hak) untuk memiliki dan
menjalankan satu atau beberapa unit dlm sistem waralaba. Cth :
McDonald’s, Pizza Hut, 7-Eleven.
 Merchandising conglomerate : Perusahaan berbentuk bebas yg
menggabungkan beberapa unit eceran yg berbeda-beda dan terbentuk di
bawah kepemilikan yg terpusat, penggabungan distribusi dan manajemen.
Cth : Dunkin’ Donuts.
Corporate Retailing
• Pengecer dapat memposisikan diri dalam menawarkan salah
satu dari empat tingkat layanan :
1. Swa-layan (self service). Pelanggan bersedia melakukan
proses menemukan, membandingkan, memilih sendiri guna
menghemat uang.
2. Swa-pilih (self selection). Pelanggan mencari barangnya
sendiri, walaupun mereka dapat meminta bantuan.
3. Layanan terbatas (limited service). Pelanggan memerlukan
lebih banyak informasi dan bantuan. Pengecer menawar-kan
sistem kredit dan hak mengembalikan barang.
4. Layanan lengkap (full service). Wiraniaga siap membantu
dalam setiap tahap proses menemukan, membandingkan,
memilih barang. Biaya karyawan yg tinggi, ditambah dg jlh
barang khusus yg tinggi dan jenis brg yg perputarannya
lambat, menyebabkan ”ritel” yg berbiaya tinggi.
TINGKAT LAYANAN RITEL
Levels of Retail Service
Self-service
Self-selection
Limited service
Full service
Strategi Pemosisian Bagi Pengecer
1. Toko-toko yg menampilkan produk yg sangat beragam dan
bernilai tinggi. Memperhatikan rancangan toko, mutu produk,
layanan, dan citra. Marjin laba tinggi & volume tinggi.
2. Menampilkan keragaman produk yg sempit dan bernilai
tambah tinggi. Mengembangkan citra eksklusif dan
cenderung beroperasi dg marjin tinggi dan volume rendah.
3. Menampilkan lini sempit dan bernilai rendah. Biaya dan harga
rendah, melakukan pembelian, perdagangan, iklan, dan
distribusi terpusat. Marjin rendah, volume rendah
4. Menampilkan lini produk yg luas dan bernilai rendah.
Mempertahankan harga tetap rendah sehingga memiliki citra
sbg tempat untuk membeli brg. Marjin laba rendah dg volume
yg tinggi.
Retail Positioning Map
WARALABA
• Waralaba (franchise) adalah kelompok usaha yg terkait erat,
pengelolaannya sistematis, direncanakan, diarahkan, dan
dikendalikan inovator usaha tsb (franchiser).
• Waralaba memiliki tiga ciri / karakter :
1. Pemberi waralaba memiliki merek dagang atau merek jasa
dan melisensikannya kepada pemegang hak waralaba dg
imbalan royalti.
2. Pemegang waralaba membayar hak tsb untuk menjadi
bagian sistem. Biaya awal meliputi perlengkapan sewa dan
kontrak, peralatan tetap, dan biasanya biaya lisensi reguler.
Pemegang waralaba kemudian membayar persentase
penjualan ditambah sewa pokok bulanan.
3. Pemberi waralaba memberikan ”sistem bisnis” kepada
pemegang hak waralaba. Umumnya mengikuti pelatihan
sistem, standar operasi dan prosedur menjalankan bisnis.
What is a Franchising System?
A franchising system is a system of individual
franchisees, a tightly knit group of enterprises
whose systematic operations are planned,
directed, and controlled by the operation’s
franchisor.
Characteristics of Franchises
• The franchisor owns a trade or service mark
and licenses it to franchisees in return for
royalty payments
• The franchisee pays for the right to be part of
the system
• The franchisor provides its franchisees with a
system for doing business
Franchising
• Menurut Hisrich-Peters: Franchising didefinisikan sbg
pelimpahan dari pabrikan atau distributor suatu
produk atau jasa yg diberikan kepada agen-2 lokal
atau pengecer dgn membayar royalti.
• Menurut Robert T. Justis:
Frachising merupakan sebuah peluang bisnis dimana
pemilik, produsen atau distributor sbg franchisor dari
barang & jasa atau merek tertentu memberi hak kpd
individu atau franchising utk menjadi agen lokal dari
barang & jasa & sebagai imbalannya menerima
pembayaran atau royalti yg telah ditetapkan.
• Orang yang memberikan franchising disebut
franchisor, sedangkan orang yang menerima
franchising disebut franchisee.
• Untuk pelaksanaan franchising dibuat
semacam kontrak antara frachisor &
franchisee. Kontrak franchising ini disebut
license agreement atau franchise contract
Apa saja yang dapat dijadikan
franchising?
1. Barang atau jasa yang telah mempunyai
pasaran luas dan citra unggul
2. Formula paten atau desain tertentu
3. Nama dagang atau merek dagang
4. Konsultan manajemen keuangan atau
pengawasan
5. Promosi advertising dan pembelian
6. Kantor pusat pelayanan.
Keuntungan Frachising
1. Produk yang ditawarkan telah memasuki pasaran
yang luas dan diterima oleh umum
2. Franchising tidak perlu mengeluarkan biaya lagi
untuk memperkenalkan kredibilitas perusahaan
induknya
3. Keahlian manajemen karena pengalaman sudah
lama dari franchisor dia dapat memberikan bantuan
manajemen kepada franchisee
4. Kelengkapan modal. Mudah meminjam uang dari
lembaga-lembaga keuangan.
5. Pengetahuan tentang pasar. Menerima dukungan
dari berbagai bidang, mulai pemasaran dan iklan,
pemilihan tempat, pengelolaan karyawan
6. Pengawasan.
Quiznos is a Franchising System
SALURAN TRADISIONAL
Mendesain, membuat, memberi merek,
menetapkan menetapkan harga, mempromosikan.
Produsen tdk menjual langsung ke konsumen.
Membeli, melakukan stocking, mempromosikan,
men-display, menjual, mengirimkan, membayar
kpd produsen. Agen tdk membuat brg dan tidak
menjual ke konsumen
Membeli, melakukan stocking, mempromosikan,
men-display, menjual, mengirimkan, membayar
kpd Agen. Peritel tdk membuat brg dan tidak
menjual ke pengecer lain.
Produsen
Ritel
Agen/Distributor
Konsumen akhir
SALURAN DISTRIBUSI VERTIKAL
.
Agen / distribusi
Ritel
Perusahaan
Pembeli
PARADIGMA RITEL MODEREN
1. Lokasi strategis merupakan faktor penting
2. Prediksi cermat terhadap potensi pembeli
3. Pengelolaan jenis barang dagangan terarah
4. Seleksi merek yg sangat ketat
5. Seleksi ketat terhadap pemasok
6. Pencatatan penjualan dg cermat
7. Evaluasi terhadap keuntungan per produk
8. Arus kas terencana
9. Pengembangan bisnis terencana
SEKIAN
TERIMAKASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persainganBab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persainganJudianto Nugroho
 
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21Mohamad Alfajar
 
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Mirza Syah
 
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenJudianto Nugroho
 
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen - Bab 5 Prinsip-prinsip Pemasa...
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen - Bab 5 Prinsip-prinsip Pemasa...Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen - Bab 5 Prinsip-prinsip Pemasa...
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen - Bab 5 Prinsip-prinsip Pemasa...Mirza Syah
 
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasarBab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasarJudianto Nugroho
 
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Tika Nafisah
 
Mengelola pedagang eceran, grosir, dan logistik
Mengelola pedagang eceran, grosir, dan logistikMengelola pedagang eceran, grosir, dan logistik
Mengelola pedagang eceran, grosir, dan logistikKadek Elda Primadistya
 
Mengelola Informasi Pemasaran - Bab 4 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler Armstrong
Mengelola Informasi Pemasaran - Bab 4 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler ArmstrongMengelola Informasi Pemasaran - Bab 4 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler Armstrong
Mengelola Informasi Pemasaran - Bab 4 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler ArmstrongMirza Syah
 
Pemasaran: Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan - Bab 1 Prinsip-pri...
Pemasaran: Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan - Bab 1 Prinsip-pri...Pemasaran: Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan - Bab 1 Prinsip-pri...
Pemasaran: Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan - Bab 1 Prinsip-pri...Mirza Syah
 
Resume mendefinisakan pemasaran untuk abad 21
Resume mendefinisakan pemasaran untuk abad 21Resume mendefinisakan pemasaran untuk abad 21
Resume mendefinisakan pemasaran untuk abad 21Gifta Nirwana Sumantri
 
Bab 16 2007
Bab 16 2007Bab 16 2007
Bab 16 2007Diarta
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTYesica Adicondro
 
Bab V Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan
Bab V Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas PelangganBab V Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan
Bab V Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas Pelangganarief kurniawan
 
Shaping The Market Offerings
Shaping The Market OfferingsShaping The Market Offerings
Shaping The Market OfferingsUmul Sidikoh
 
Lingkungan Pemasaran - Bab 3 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler Armstrong
Lingkungan Pemasaran - Bab 3 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler ArmstrongLingkungan Pemasaran - Bab 3 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler Armstrong
Lingkungan Pemasaran - Bab 3 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler ArmstrongMirza Syah
 

Was ist angesagt? (20)

Bab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persainganBab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persaingan
 
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
 
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
 
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
 
Presentasi retail
Presentasi retailPresentasi retail
Presentasi retail
 
Merancang dan Mengelola Jasa
Merancang dan Mengelola JasaMerancang dan Mengelola Jasa
Merancang dan Mengelola Jasa
 
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen - Bab 5 Prinsip-prinsip Pemasa...
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen - Bab 5 Prinsip-prinsip Pemasa...Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen - Bab 5 Prinsip-prinsip Pemasa...
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen - Bab 5 Prinsip-prinsip Pemasa...
 
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasarBab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
 
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
 
Mengelola pedagang eceran, grosir, dan logistik
Mengelola pedagang eceran, grosir, dan logistikMengelola pedagang eceran, grosir, dan logistik
Mengelola pedagang eceran, grosir, dan logistik
 
Mengelola Informasi Pemasaran - Bab 4 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler Armstrong
Mengelola Informasi Pemasaran - Bab 4 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler ArmstrongMengelola Informasi Pemasaran - Bab 4 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler Armstrong
Mengelola Informasi Pemasaran - Bab 4 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler Armstrong
 
Pemasaran: Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan - Bab 1 Prinsip-pri...
Pemasaran: Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan - Bab 1 Prinsip-pri...Pemasaran: Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan - Bab 1 Prinsip-pri...
Pemasaran: Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan - Bab 1 Prinsip-pri...
 
Resume mendefinisakan pemasaran untuk abad 21
Resume mendefinisakan pemasaran untuk abad 21Resume mendefinisakan pemasaran untuk abad 21
Resume mendefinisakan pemasaran untuk abad 21
 
Bab 16 2007
Bab 16 2007Bab 16 2007
Bab 16 2007
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPT
 
Manajemen Pemasaran ch 13
Manajemen Pemasaran ch 13Manajemen Pemasaran ch 13
Manajemen Pemasaran ch 13
 
Bab V Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan
Bab V Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas PelangganBab V Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan
Bab V Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan
 
Analisis pasar (2)
Analisis pasar (2)Analisis pasar (2)
Analisis pasar (2)
 
Shaping The Market Offerings
Shaping The Market OfferingsShaping The Market Offerings
Shaping The Market Offerings
 
Lingkungan Pemasaran - Bab 3 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler Armstrong
Lingkungan Pemasaran - Bab 3 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler ArmstrongLingkungan Pemasaran - Bab 3 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler Armstrong
Lingkungan Pemasaran - Bab 3 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler Armstrong
 

Ähnlich wie Pengantar ritel & waralaba

SCM Retail
SCM RetailSCM Retail
SCM RetailJoko Joe
 
Pertemuan 3 Sifat Pembeli Industri.pptx
Pertemuan 3 Sifat Pembeli Industri.pptxPertemuan 3 Sifat Pembeli Industri.pptx
Pertemuan 3 Sifat Pembeli Industri.pptxBANKMEGA1
 
Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik
Perdagangan Eceran, Grosir dan LogistikPerdagangan Eceran, Grosir dan Logistik
Perdagangan Eceran, Grosir dan LogistikPanji Ulum
 
PPT KEL 4 - Mengelola Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik.pdf
PPT KEL 4 - Mengelola Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik.pdfPPT KEL 4 - Mengelola Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik.pdf
PPT KEL 4 - Mengelola Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik.pdfABEDNEGOSINAGA
 
Logistik pasar & ritel
Logistik pasar & ritelLogistik pasar & ritel
Logistik pasar & ritelRizky103
 
Logistik pasar & ritel
Logistik pasar & ritelLogistik pasar & ritel
Logistik pasar & ritelRizky103
 
zulkifli Pedagang eceran dan pedagang besar.ppt
zulkifli Pedagang eceran dan pedagang besar.pptzulkifli Pedagang eceran dan pedagang besar.ppt
zulkifli Pedagang eceran dan pedagang besar.pptChoirulArif1
 
SAluran Distribusi Manajemen Pemasaran 1pdf
SAluran Distribusi Manajemen Pemasaran 1pdfSAluran Distribusi Manajemen Pemasaran 1pdf
SAluran Distribusi Manajemen Pemasaran 1pdfAliaTriUtami1
 
Mengelola saluran distribusi(slide)
Mengelola saluran distribusi(slide)Mengelola saluran distribusi(slide)
Mengelola saluran distribusi(slide)Andhyka Maneva
 
Sistem Agribisnis: Pedagang eceran (Retail)
Sistem Agribisnis: Pedagang eceran (Retail)Sistem Agribisnis: Pedagang eceran (Retail)
Sistem Agribisnis: Pedagang eceran (Retail)Silfiya Amaliyana Saefas
 
Manajemen retailsmk
Manajemen retailsmkManajemen retailsmk
Manajemen retailsmkAgus Marhadi
 

Ähnlich wie Pengantar ritel & waralaba (20)

Penjualan eceran
Penjualan eceranPenjualan eceran
Penjualan eceran
 
Menpas13 3T Place2
Menpas13 3T Place2Menpas13 3T Place2
Menpas13 3T Place2
 
SCM Retail
SCM RetailSCM Retail
SCM Retail
 
Aspek pemasaran ii
Aspek pemasaran iiAspek pemasaran ii
Aspek pemasaran ii
 
Pertemuan 3 Sifat Pembeli Industri.pptx
Pertemuan 3 Sifat Pembeli Industri.pptxPertemuan 3 Sifat Pembeli Industri.pptx
Pertemuan 3 Sifat Pembeli Industri.pptx
 
Aspekpemasaranii 130923015435-phpapp02
Aspekpemasaranii 130923015435-phpapp02Aspekpemasaranii 130923015435-phpapp02
Aspekpemasaranii 130923015435-phpapp02
 
Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik
Perdagangan Eceran, Grosir dan LogistikPerdagangan Eceran, Grosir dan Logistik
Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik
 
PPT KEL 4 - Mengelola Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik.pdf
PPT KEL 4 - Mengelola Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik.pdfPPT KEL 4 - Mengelola Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik.pdf
PPT KEL 4 - Mengelola Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik.pdf
 
Logistik pasar & ritel
Logistik pasar & ritelLogistik pasar & ritel
Logistik pasar & ritel
 
Profil usaha
Profil usahaProfil usaha
Profil usaha
 
Logistik pasar & ritel
Logistik pasar & ritelLogistik pasar & ritel
Logistik pasar & ritel
 
Managing retailing, wholesale and logistics finish
Managing retailing, wholesale and logistics finishManaging retailing, wholesale and logistics finish
Managing retailing, wholesale and logistics finish
 
zulkifli Pedagang eceran dan pedagang besar.ppt
zulkifli Pedagang eceran dan pedagang besar.pptzulkifli Pedagang eceran dan pedagang besar.ppt
zulkifli Pedagang eceran dan pedagang besar.ppt
 
SAluran Distribusi Manajemen Pemasaran 1pdf
SAluran Distribusi Manajemen Pemasaran 1pdfSAluran Distribusi Manajemen Pemasaran 1pdf
SAluran Distribusi Manajemen Pemasaran 1pdf
 
Management pemasaran
Management pemasaranManagement pemasaran
Management pemasaran
 
Mengelola saluran distribusi(slide)
Mengelola saluran distribusi(slide)Mengelola saluran distribusi(slide)
Mengelola saluran distribusi(slide)
 
Mengelola saluran distribusi(slide)
Mengelola saluran distribusi(slide)Mengelola saluran distribusi(slide)
Mengelola saluran distribusi(slide)
 
Bab 16
Bab 16Bab 16
Bab 16
 
Sistem Agribisnis: Pedagang eceran (Retail)
Sistem Agribisnis: Pedagang eceran (Retail)Sistem Agribisnis: Pedagang eceran (Retail)
Sistem Agribisnis: Pedagang eceran (Retail)
 
Manajemen retailsmk
Manajemen retailsmkManajemen retailsmk
Manajemen retailsmk
 

Pengantar ritel & waralaba

  • 1. RITEL DAN WARALABA BAHAN BACAAN :  PHILIP KOTLER : MANAJEMEN PEMASARAN JLD 2  CHRISTINA WHIDYA UTAMI : MANAJEMEN RITEL  HENDRI MA’RUF : PEMASARAN RITEL  INTERNET
  • 2. PERBANDINGAN ANTARA KONSEP PENJUALAN DAN KONSEP PEMASARAN Pabrik Produk Menjual dan berpromsi Laba melalui penjualan Pasar sasaran Kebutuhan pelanggan Pemasaran terintegrasi Laba melalui kepuasan pelanggan Titik awal Fokus Sasaran Hasil Konsep Penjualan Konsep Pemasaran
  • 3. NO MATERI METODE PEMBLJRN ALOKS WAKTU KETE- RANGAN 1 Pengantar Ritel & Waralaba 2 Perilaku Belanja Pelanggan dalam Bisnis Ritel 3 Strategi Pemasaran dalam Bisnis Ritel 4 Aspek SDM & Manajemen Keuangan dalam Bisnis Ritel 5 Pemilihan Lokasi dalam Bisnis Ritel 6 Sistem Informasi dan Jaringan Manejemen Persediaan dalam Bisnis Ritel 7 Membangun Manajemen Relasional dam Bisnis Ritel 8 Perencenaan & Pengelolaan Barang Dagangan 9 Strategi Penetapan Harga dalam Bisnis Ritel 10 Bauran Komunikasi dalam Bisnis Ritel 11 Rancangan Tata Ruang Toko 12 Kualitas Layanan dalam Bisnis Ritel 13 Sistem Antrean dan Penanganan Keluhan 14 Menganalisis Kinerja bisnis Ritel RENCANA PEMBELAJARAN MK. MANAJEMEN RITEL & WARALABA
  • 4. MENGELOLA RITEL  Kata Ritel berasal dari bahasa Perancis : ritellier, yg berarti memotong, atau memecah sesuatu.  Eceran (retailing) meliputi semua kegiatan yg terlibat dalam penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan non-bisnis (Kotler).  Setiap organisasi yg melakukan penjualan kepada konsumen akhir – apakah itu produsen, pedagang besar, atau pengecer – melakukan eceran. Apakah melalui orang, surat, telepon, mesin penjaja, internet, apakah di toko, di pinggir jalan, atau di rumah konsumen). (Kotler).  Bisnis ritel dapat dipahami sebagai semua kegiatan yg terlibat dalam penjualan barang atau jasa, secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi atau bukan bisnis. Christina W Utami (Manajemen Ritel, hal. 5).
  • 5. JENIS-JENIS RITEL Kotler membagi tipe-tipe pedagang eceran menjadi 3 bagian besar yaitu: 1. Store Retailer (Pengecer Umum) - speciality store - departement store - supermarket - convenience store - superstore, combination store and hypermarket - discount store - off price retailer - catalog showroom.
  • 6. JENIS-JENIS RITEL 2. Non Store Retailer (Eceran Non Toko) - direct selling - direct marketing - automatic vending machine - buying service 3. Retailer Organization (Eceran Korporat) - corporate chain - valuntary chain and retail cooperative - customer cooperative - franchise organization - merchandising conglomerate.
  • 7. Major Retailer Types • Specialty store • Department store • Supermarket • Convenience store • Discount store • Off-price retailer • Superstore • Catalog showroom
  • 8. Major Retailer Types • Speciality Store : lini produk yg sempit dg keragaman yg dalam. Cth: Athlete’s Foot, The Body Shop. • Department Shop : Beberapa lini produk – biasanya pakaian, perlengkapan rumah, brg kebutuhan rumah tangga, cth Matahari, dll. • Supermarket : Usaha yg relatif besar, berbiaya rendah, marjin rendah, volume tinggi, swa layan - kebutuhan makanan, sarana mencuci, produk2 keluarga – Cth : Hero, Giant, Indomart. • Convinience Store : toko yg relatif kecil terletak di daerah pemukiman, dibuka berjam-jam, tujuh hari dalam seminggu, menjual lini terbatas produk- 2 kenyamanan dg tkt perputaran tinggi, hrg sedikit rendah, ada minuman ringan. Cth : 7-Eleven, Circle K. • Discount Store : Brg dagangan standar, lebih murah, marjin rendah, volume tinggi. Cth : Wal-mart, • Off-Price Retailer : Brg dagangan dijual di bawah harga pedagang besar, sering merupakan brg sisa, berlebihan dan tdk biasa, • Superstore : Ruang penjualan sekitar 35.000 kaki persegi, memenuhi seluruh kebutuhan konsumen untk jenis produk makanan / non makanan yg lebih rutin, ditambah layanan seperti binatu, perbaikan sepatu, pencairan cek, pembayaran tagihan. Cth : Hipermarket, Carrefour. • Ruang Pameran Katalog : Barang berharga tinggi, perputaran cepat, bermerek dg harga tinggi.
  • 10. Nonstore Retailing  Direct selling : penjualan dari rumah ke rumah. Cth : Electrolux, Tupperware  Direct marketing : berakar dalam pemasaran surat langsung dan katalog seperti telemarketing, tanggapan langsung televisi, belanja elektronik (amazon.com)  Automatic vending machine : mesin penjaja otomatis untuk produk-2 seperti rokok, minuman ringan, permen, kosmetik, makanan hangat, dll. Mesin tsb menerina uang receh dan memberikan kembalian uang kertas. Biasanya di tempatkan di kantor, toko eceran besar, pompa bensin, hotel, restoran dsb.  Buying service : jasa pembelian yg melayani karyawan dg mendapatkan diskon sbg imbalan keanggotaan.
  • 11. Major Types of Corporate Retail Organizations • Corporate chain store • Voluntary chain • Retailer cooperative • Consumer cooperative • Franchise organization • Merchandising conglomerate
  • 12. Major Types of Corporate Retail Organizations  Corporate chain store: Memiliki dua gerai atau lebih, dg melakukan pembelian dan perdagangan terpusat, dan menjual lini dagangan yg mirip. Cth : GAP  Valuntary chain : kelompok pengecer independen yg disponsori pedagang besar, melakukan pembelian besar-besaran dan perdagangan umum.  Retail cooperative : pengecer-2 independen yg membentuk organisasi pembelian pusat dan melakukan kegiatan promosi bersama. Cth : ACE Hardware.  Customer cooperative : kelompok menyerahkan uang untuk membuka toko bersama, memberikan suara unt menetapkan kebijakan, memilih kelompok pengelola, menerima dividen keanggotaan  Franchise organization : perhimpunan berdasarkan kontrak antara pemberi waralaba (produsen, pedagang besar, organisasi jasa) dan pemegang waralaba (pengusaha independen yg membeli hak) untuk memiliki dan menjalankan satu atau beberapa unit dlm sistem waralaba. Cth : McDonald’s, Pizza Hut, 7-Eleven.  Merchandising conglomerate : Perusahaan berbentuk bebas yg menggabungkan beberapa unit eceran yg berbeda-beda dan terbentuk di bawah kepemilikan yg terpusat, penggabungan distribusi dan manajemen. Cth : Dunkin’ Donuts.
  • 14. • Pengecer dapat memposisikan diri dalam menawarkan salah satu dari empat tingkat layanan : 1. Swa-layan (self service). Pelanggan bersedia melakukan proses menemukan, membandingkan, memilih sendiri guna menghemat uang. 2. Swa-pilih (self selection). Pelanggan mencari barangnya sendiri, walaupun mereka dapat meminta bantuan. 3. Layanan terbatas (limited service). Pelanggan memerlukan lebih banyak informasi dan bantuan. Pengecer menawar-kan sistem kredit dan hak mengembalikan barang. 4. Layanan lengkap (full service). Wiraniaga siap membantu dalam setiap tahap proses menemukan, membandingkan, memilih barang. Biaya karyawan yg tinggi, ditambah dg jlh barang khusus yg tinggi dan jenis brg yg perputarannya lambat, menyebabkan ”ritel” yg berbiaya tinggi. TINGKAT LAYANAN RITEL
  • 15. Levels of Retail Service Self-service Self-selection Limited service Full service
  • 16. Strategi Pemosisian Bagi Pengecer 1. Toko-toko yg menampilkan produk yg sangat beragam dan bernilai tinggi. Memperhatikan rancangan toko, mutu produk, layanan, dan citra. Marjin laba tinggi & volume tinggi. 2. Menampilkan keragaman produk yg sempit dan bernilai tambah tinggi. Mengembangkan citra eksklusif dan cenderung beroperasi dg marjin tinggi dan volume rendah. 3. Menampilkan lini sempit dan bernilai rendah. Biaya dan harga rendah, melakukan pembelian, perdagangan, iklan, dan distribusi terpusat. Marjin rendah, volume rendah 4. Menampilkan lini produk yg luas dan bernilai rendah. Mempertahankan harga tetap rendah sehingga memiliki citra sbg tempat untuk membeli brg. Marjin laba rendah dg volume yg tinggi.
  • 18. WARALABA • Waralaba (franchise) adalah kelompok usaha yg terkait erat, pengelolaannya sistematis, direncanakan, diarahkan, dan dikendalikan inovator usaha tsb (franchiser). • Waralaba memiliki tiga ciri / karakter : 1. Pemberi waralaba memiliki merek dagang atau merek jasa dan melisensikannya kepada pemegang hak waralaba dg imbalan royalti. 2. Pemegang waralaba membayar hak tsb untuk menjadi bagian sistem. Biaya awal meliputi perlengkapan sewa dan kontrak, peralatan tetap, dan biasanya biaya lisensi reguler. Pemegang waralaba kemudian membayar persentase penjualan ditambah sewa pokok bulanan. 3. Pemberi waralaba memberikan ”sistem bisnis” kepada pemegang hak waralaba. Umumnya mengikuti pelatihan sistem, standar operasi dan prosedur menjalankan bisnis.
  • 19. What is a Franchising System? A franchising system is a system of individual franchisees, a tightly knit group of enterprises whose systematic operations are planned, directed, and controlled by the operation’s franchisor.
  • 20. Characteristics of Franchises • The franchisor owns a trade or service mark and licenses it to franchisees in return for royalty payments • The franchisee pays for the right to be part of the system • The franchisor provides its franchisees with a system for doing business
  • 21. Franchising • Menurut Hisrich-Peters: Franchising didefinisikan sbg pelimpahan dari pabrikan atau distributor suatu produk atau jasa yg diberikan kepada agen-2 lokal atau pengecer dgn membayar royalti. • Menurut Robert T. Justis: Frachising merupakan sebuah peluang bisnis dimana pemilik, produsen atau distributor sbg franchisor dari barang & jasa atau merek tertentu memberi hak kpd individu atau franchising utk menjadi agen lokal dari barang & jasa & sebagai imbalannya menerima pembayaran atau royalti yg telah ditetapkan.
  • 22. • Orang yang memberikan franchising disebut franchisor, sedangkan orang yang menerima franchising disebut franchisee. • Untuk pelaksanaan franchising dibuat semacam kontrak antara frachisor & franchisee. Kontrak franchising ini disebut license agreement atau franchise contract
  • 23. Apa saja yang dapat dijadikan franchising? 1. Barang atau jasa yang telah mempunyai pasaran luas dan citra unggul 2. Formula paten atau desain tertentu 3. Nama dagang atau merek dagang 4. Konsultan manajemen keuangan atau pengawasan 5. Promosi advertising dan pembelian 6. Kantor pusat pelayanan.
  • 24. Keuntungan Frachising 1. Produk yang ditawarkan telah memasuki pasaran yang luas dan diterima oleh umum 2. Franchising tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk memperkenalkan kredibilitas perusahaan induknya 3. Keahlian manajemen karena pengalaman sudah lama dari franchisor dia dapat memberikan bantuan manajemen kepada franchisee 4. Kelengkapan modal. Mudah meminjam uang dari lembaga-lembaga keuangan. 5. Pengetahuan tentang pasar. Menerima dukungan dari berbagai bidang, mulai pemasaran dan iklan, pemilihan tempat, pengelolaan karyawan 6. Pengawasan.
  • 25. Quiznos is a Franchising System
  • 26. SALURAN TRADISIONAL Mendesain, membuat, memberi merek, menetapkan menetapkan harga, mempromosikan. Produsen tdk menjual langsung ke konsumen. Membeli, melakukan stocking, mempromosikan, men-display, menjual, mengirimkan, membayar kpd produsen. Agen tdk membuat brg dan tidak menjual ke konsumen Membeli, melakukan stocking, mempromosikan, men-display, menjual, mengirimkan, membayar kpd Agen. Peritel tdk membuat brg dan tidak menjual ke pengecer lain. Produsen Ritel Agen/Distributor Konsumen akhir
  • 27. SALURAN DISTRIBUSI VERTIKAL . Agen / distribusi Ritel Perusahaan Pembeli
  • 28. PARADIGMA RITEL MODEREN 1. Lokasi strategis merupakan faktor penting 2. Prediksi cermat terhadap potensi pembeli 3. Pengelolaan jenis barang dagangan terarah 4. Seleksi merek yg sangat ketat 5. Seleksi ketat terhadap pemasok 6. Pencatatan penjualan dg cermat 7. Evaluasi terhadap keuntungan per produk 8. Arus kas terencana 9. Pengembangan bisnis terencana