Dinasti Shafawi merupakan kerajaan Islam di Persia yang berkuasa antara tahun 1502-1722 M. Berawal dari gerakan tarekat oleh Safiuddin Ardabili yang menjadi gerakan pengaruh besar di Persia, Suriah, dan Anatolia dengan tujuan memerangi orang-orang ingkar dan ahli bidah. Masa kejayaannya dicapai pada masa Abbas I yang berhasil memperluas wilayah kekuasaan. Akan tetapi dinasti ini mulai mengalami
4. Shafawiyah berasal dari
kata Shafi, yaitu bagian
dari nama Shafi Ad-Din Al-
Ardabily
Shafawi berasal dari
kata Shafi yaitu gelar yang
diberikan kepada nenek
moyang raja-raja Shafawinya,
yaitu Shafi ad-Din Ishak Al-
Ardabily (1225-1334)
Ada dua pendapat yang berbeda tentang
etimologi dari nama Shafawi
6. Berasal dari sebuah gerakan tarekat oleh Safi Al-
Din di Ardabil kota Azerbaijan.
Pada awalnya tarekat ini bertujuan memerangi
orang-orang yang ingkar dan pada akhirnya
memerangi orang-orang ahli bid'ah.
Tarekat ini menjadi semakin penting setelah ia
mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian
tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan
keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia,
Syiria dan Anatolia.
7. Memerangi orang-orang ingkar
Memerangi golongan ahli-ahli
bid’ah
Gerakan penamaan yang besar
pengaruhnya di wilayah
Persia, Syiria dan Anatolia
Tujuan Gerakan Tasawwuf :
11. Pada tahun 1470 M,
kepemimpinan
gerakan Shafawi baru
dapat diserahkan
kepada Haidar secara
resmi
Hubungan Haidar
semakin erat
setelah Haidar
mengawini
seorang putri
Uzur Hasan
Lahirlah Ismail
yang kemudian
menjadi pendiri
kerajaan Shafawi
di Persia
13. األول عباس الشاه نزعات
Berusaha menghilangkan dominasi
pasukan Qizilbash (baret merah).
Mengadakan perjanjian damai dengan
Turki Utsmani dan Abbas berjanji
tidak akan menghina tiga Khalifah
pertama dalam Islam (Abu Bakar,
Umar dan Usman) dalam khutbah
Jum'at.
Berhasil mengatasi gejolak politik
dalam negeri yang mengganggu
stabilitas negara.
Berhasil merebut kembali beberapa
wilayah kekuasaan yang pernah
direbut oleh kerajaan lain seperti
Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang
sebelumnya lepas direbut oleh
kerajaan Utsmani.
14. Pada Masa Abbas I
Sultan salim memaksa membunuh 40.000 orang. Tindakan ini amat
kejam dan dahsyat walaupun dijalankan atas nama agama.
Periode Shafawi di persia (1502-1722 M) persaingan untuk mendapatkan kekuasaan antara Turki
dan Persia menjadi kenyataan antara Ismail dengan saingan, yaitu Sultan Salim I dari Turki.
Pada tahun 1602 M, disaat Turki Usmani berada di bawah Sultan Muhammad III,
pasukan Abbas I menyerang dan berhasil merebut tabris, sirwan dan baghdad.
Pada tahun 1598 M, ia menyerang dan menaklukkan herat (marw dan
balk) dan menyerang dan merebut kembali Turki Usmani.
Berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang pernah direbut oleh
kerajaan lain pada masa raja-raja sebelumnya
Secara politik ia mampu mengatasi berbagai kemelut di dalam negeri
yang mengganggu stabilitas negara
Puncak kejayaan kerajaan Shafawi diraih pada masa kekuasaan Abbas I
15. • Bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang
memiliki peradaban tinggi dengan tokoh-
tokoh yang terkenal, seperti : Bahauddin
Syaerazi (generalis ilmu pengetahuan) dan
Muhammad Baqir bin Muhammad (Filosof).
1. Bidang
Ilmu
Pengetahuan
• Setelah kepulauan Hurmuz dikuasai dan
pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bndar Abbas,
menjadi milik kerajaan Shafawi setelah salah satu
jalur dagang laut antara timur dan barat yang
diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis.
2. Bidang
Ekonomi
• Di kota Isfahan, berdiri bangunan besar
dengan arsitektur bernilai tinggi dan indah
seperti 162 masjid, 48 akademi, 273
pemandian umum.
3. Bidang
Arsitektur
Kemajuan Peradaban Dinasti Shafawi
16. • Seni lukis mulai dirintis sejak zaman Tahmasp I.
Raja Ismail I pada tahun 1522 M membawa
seorang pelukis timur bernama Bizhad ke Tabriz.
Mengalami kemajuan diantaranya, kerajinan
tangan, keramik, karpet, permadani, pakaian
dan tenunan, mode, tembikar dan lainnya
4. Bidang
Kesenian
• Gerakan tarekat tidak hanya berpikir dalam
bidang keagamaan, tetapi juga dalam bidang
politik dan pemerintahan.
5. Bidang
Keagamaan
(Tarekat)
17.
18. No ـاكمـحلا الحـيـــاة الحـــكم
1 األول إمساعيل Ismail I 1487-1524 1501-1524
2 األول طهماسب Tahmasb I 1414-1576 1524-1576
3 الصفوي الثاين إمساعيل Ismail II ....-.... 1576-1578
4
بنده خدا حممد Muhammad
Khudabandah
....-.... 1578-1587
5 األكرب عباس Abbas I ....-.... 1587-1629
6 الصفوي صفي Shafi Mirza ....-.... 1629-1642
7 الصفوي الثاين عباس Abbas II ....-.... 1642-1666
9 سليمانالصفوي Sulaiman ....-.... 1666-1694
10
الصفوي األول حسني سلطان Husein I 1668-1726 1694-1722
11 الثاين طهماسب Tahmasb II 1704-1740 1722-1732
12 الصفوي الثالث عباس Abbas III 1732-1740 1732-1736
20. Meninggalnya Abbas I
Kota Qandahar lepas dari kekuasaan kerajaan
Shafawi, diduduki oleh kerajaan Mughal yang ketika
itu diperintah oleh Sultan Syah Jehan, sementara
Baghdad direbut oleh kerajaan Utsmani
Rakyat bersikap masa bodoh terhadap pemerintah
Adanya konflik yang berkepanjangan dengan
kerajaan Utsmani 2
Terjadinya dekandensi moral yang melanda
sebagian pemimpin
Pasukan ghulam (budak-budak) yang dibentuk
Abbas I ternyata tidak memiliki semangat
perjuangan yang tinggi seperti semangat Qizilbash.
Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk
perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana
21. No Nama Raja Masa Berkuasa
Indikasi
Kemunduran & Kehancuran
1 Shafi Mirza 628-1642 M
• Jiwa leadershipnya lemah.
• Sangat kejam terhadap para
pembesar Kerajaan.
• Memiliki sifat cemburu terhadap
petinggi kerajaan.
• Kota Qandahar lepas dan
diduduki Kerajaan Mughal
(Sultan Syah Jehan).
• Bagdad direbut oleh Kerajaan
Turki Usmani.
2 Abbas II 1642-1667 M
• Sifat dan Moralnya jelek.
• Pemabuk / suka minum
minuman keras.
3 Sulaiman 667-1694 M
• Kejam terhadap para pembesar
Kerajaan, terutama terhadap
orang-orang yang dicurigainya
• Karena sifat & moralnya yang
buruk itu rakyat bersikap masa
bodoh terhadap
pemerintahannya
Raja-raja yang memerintah setelah Abbas I dan problematikanya
sebagai berikut:
Sumber: Hamka, Sejarah Umat Islam, III, (Jakarta : Bulan Bintang, 1981). hal 71-73.
22. 4 Husen 1694-1722 M
• Memberi kekuasaan yang besar
kepada para ‘ulama Syi’ah.
• Ulama Syi’ah sering salah
menggunakan kewenangan /
kekuasaan yang diberikan raja.
• Ulama Syi’ah sering
memaksakan pendapat terhadap
penganut aliran Sunni sehingga
membuat golongan Sunni
marah.
• Konflik yang terjadi antara
golongan Syi’ah dengan Sunni
berimplikasi pada sistem
pemerintahan menjadi tidak
stabil secara berkelanjutan.
• Pernah terjadi pemberontakan
bangsa Afghan yang di pimpin
oleh Mir Vays yang kemudian
digantikan oleh Mir Mahmud.
Pada masa pemberontakan Mir
mahmud ini, kota Qandahar
lepas dari safawi, kemudian
disusul kota Isfahan. Pada 12
oktober 1722 M Shah Husein
menyerah.
Sumber: Hamka, Sejarah Umat Islam, III, (Jakarta : Bulan Bintang, 1981). hal 71-73.
23. 5 Tahmasp II 1722-1732 M
Dengan dukungan dari suku Qazar
Rusia, ia memproklamirkan diri
sebagai raja yang berkuasa atas
Persia dengan pusat kekuasannya
di Astarabad. Kemudian ia bekerja
sama dengan Madhir Khan untuk
memerangi bangsa Afghan yang
menduduki kota Isfahan. Isfahan
berhasil direbut dan Safawi
kembali berdiri. Kemudian
Tahmasp II dipecat oleh Nadir
Khan pada 1732 M.
6 Abbas III 1732-1736 M
• Tidak berpengalaman.
• Diangkat menjadi Raja pada saat
masih kecil.
• Pada 1736 M, Abbas III
dilengserkan kemudian kerajaan
Safawi diambil alih oleh Nadir
Khan. Dengan begitu, maka
berakhirlah kerajaan Safawi.
Sumber: Hamka, Sejarah Umat Islam, III, (Jakarta : Bulan Bintang, 1981). hal 71-73.
25. |جهان نقش ميدان
Dibangun antara 1598- sampai 1629, Maidan Iman merupakan salah satu
lapangan terbesar di dunia yang terletak di pusat Kota Isfahan, Iran. Area
ini juga dikelilingi oleh bangunan Dinasti Safawi lainnya seperti Masjid
Shah di sisi selatan, Masjid Syekh Lutfallah di sisi timur, Istana Ali Qafu di
barat.
Bangunan ini sekarang sudah ditetapkan UNESCO sebagai situs sejarah
penting dalam daftar warisan dunia ini memiliki pintu masuk utama yang
terkenal dengan sebutan Bazar Isfahan di bagian utara. Bazar Isfahan
adalah pasar yang menjual macam-macam cendera mata khas Isfahan,
seperti mutiara istana, seni kaligrafi, dan lukisan.
26. Jembatan Khaju
Jembatan ini dibangun oleh Shah Abbas II yang
memiliki fungsi ganda sebagai bendungan untuk
mengurai taman di sepanjang Sungai Zayandeh.
Jembatan yang melintang di atas sungai Zayandeh ini
dibangun pada abad ke-17 M dan memiliki lorong
beratap yang dihiasai dengan keramik warna-warni.
Jembatan Khaju memiliki luas 23 meter persegi
dengan panjang 105 meter dan lebar 14 meter.
Pada prasasti yang terdapat di jembatan tersebut
terlihat bahwa jembatan itu pernah diperbaiki
pada 1873.
27. Gedung Chahar Bagh
Dibangun Dinasti Safawiyah pada masa Shah
Husein 1706 ini diperuntukkan untuk sarana
pendidikan. Letaknya di jalan Chahar-Bagh, salah
satu jalan utama di Kota Isfahan.
Shah Husein memerintahkan pembangunan sekolah ini
sebagai pusat pendidikan agama dan ilmu pengetahuan di
Isfahan. Sehingga, bangunan ini dikenal sebagai kawah
candradimuka bagi orang-orang yang belajar ilmu agama
pada zaman tersebut.
29. Ading Kusdiana, Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan, Bandung: CV. Pustaka Setia,
2013.
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada,
2004.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
Carl Brockelman, Tarikh al-Syu’ub al-Islamiyah, Beirut : Dar al-Ilmu, 1974.
Hassan Ibrahim Hassan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Yogyakarta: Kota Kembang, 1989.
https://ar.wikipedia.org/wiki/ الدولة_الصفوية
Marshal G.S. Hodgson, The Venture of Islam, Vol. III, Chicago: The University of Chicago Press,1981.
Mubasyoh, Sejarah Dakwah, Kudus: Nora Media Enterprise, 2010.
Muhammad Sahil Thaqqusy ( ايران )فى الصفوية دولة تاريخ , Beirut, Daren Nafies, 2009.
P.M.Holt, dkk, (ed), The Cambridge History Of Islam.Vol.IA, London: Cambridge University Press, 1970.
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : Amzah, 2013.
Siti Fatimah (ed), dkk., Sejarah Peradaban Islam: dari Masa Klasik hingga Modern, Yogyakarta: Lesfi,
2004.