Banyak orang kehilangan makna sebenarnya dari Natal karena terlalu sibuk dengan perayaan dan aktivitas lain, seperti penjaga penginapan yang tidak memperhatikan kondisi Maria dan Yusuf ketika melahirkan Yesus. Ada juga yang kehilangan Natal karena takut kekuasaannya tergantikan seperti Herodes, atau karena sombong dan tidak peduli seperti para ahli agama. Pemujaan berhala dan keakraban berlebihan juga dapat menyebabkan sese
1. 1
Cara Iblis Mencuri Makna Natal
Sebagian besar orang di dunia kehilangan arti Natal
yang sebenarnya. Bagaimana mungkin? Mengapa
mereka kehilangan makna Natal, mengingat begitu
banyak iklan, publikasi, promosi, dan acara natal setiap
tahunnya? Walaupun banyak orang yang merayakan
Natal tiap tahun, kebanyakan dari mereka tidak tahu
apa arti sesungguhnya dari Natal Kristus itu).
Bagi kita yang mengerti dan mengasihi Yesus Kristus,
Natal adalah waktu untuk berfokus pada tujuan
kelahiran-Nya. Akan tetapi, terkadang kita sering
terperangkap dalam pusaran aktivitas natal dan
melewatkan pesan utama dari Natal Kristus. Iblis
seringkali mengacaukan konsep Natal orang Kristen
dengan pernak-pernik perlengkapan Natal yang
sebenarnya tidak berkaitan, dan membuat arti Natal
sebenarnya jadi hilang.
Melalui Kitab Injil, kita akan melihat 6 cara orang
kehilangan Natal dan belajar bagaimana menghindari
kesalahan yang sama :
1. Keseronokan yang Bodoh
Lukas 2:7 memberitahukan kita bahwa orang pertama
yang kehilangan Natal adalah penjaga penginapan. Dia
tidak bisa membawa masuk Maria dan Yusuf karena
tdk ada kamar utk mereka. Kelihatannya dia tdk peduli
2. 2
dengan keadaan Maria dan Yusuf yang menyedihkan.
Alkitab tidak mencatat bahwa penjaga itu mencari
bantuan.
Orang-orang pada abad pertengahan memang ramah,
baik dan perhatian, mereka bukan orang Barbar,
mereka bukanlah org yang suka membiarkan
seorang wanita melahirkan sendiri, tetapi dalam
kasus ini mereka kejam. Lukas memberitahu kita,
Maria membaringkan-Nya dalam palungan, yang
adalah empat utk memberikan makan pada
binatang. Kain yang dibugkusnya pada Yesus
adalah kain panjang. Bisa dibayangkan
kesedihan/penderitaannya. Maria membungkusnya
dalam kain lampin, sangat cantik tetapi sangat
menyedihkan, tragedi, kesepian. Ketika seharusnya
Maria ditemani oleh kaum wanita, diberikan
perhatian dan kasih, maria sendiri! Tidak ada yg
membantunya. Tidak ada keterangan apapun
tentang penjaga penginapan tersebut karena
Alkitab tidak menulisnya.
Penjaga itu sibuk karena penginapannya penuh karena
sensus yang diadakan di Betlehem. Banyak orang yang
seperti penjaga penginapan itu yang mana ruang dalam
jiwa mereka dipenuhi oleh hal-hal yg tdk penting,
tidak berguna, yang mengakibatkan kehilangan Kristus
sebagai Juruselamat. Mereka sibuk mengurus pernak-
pernik, asesoris, dan kue Natal, namun melewatkan
3. 3
bagian penting dari Natal, yakni Keselamatan melalui
Yesus Kristus, sang Natal.
2. Cemburu yang Ketakutan
Dalam Injil Matius 2 kita mengetahui ada juga yang
kehilangan Natal (ayat 1-3 & 7-8). Herodes adalah raja
pada waktu itu. Herodes pura-pura ingin menyembah
Yesus Kristus, padahal sebenarnya dia takut karena
yang lahir itu disebut Raja orang Yahudi. Herodes
panik, gelisah, mengapa? Karena dia takut ada Raja
yang lain yang akan menggantikannya.
Herodes seorang yang pintar dan petarung yang cakap,
juga orator dan diplomat yang hebat. Tetapi ia juga
seorang yang kejam dan tidak kenal belas kasihan, dia
orang yang iri hati, penuh curiga dan takut posisinya
tergantikan. Merasakan ada ancaman, Herodes
menenggelamkan Imam besar Aristobulus, saudara
istrinya, lalu mengadakan pemakaman yang megah
dimana ia berpura-pura mencucurkan air mata.
Herodes lalu membunuh istrinya, Mariamne dan juga
ibu dari istrinya dan kedua anak kandungnya sendiri.
Lima hari sebelum kematiannya, Herodes mengeksekusi
anak ketiganya. Salah satu bukti terbesar dari
kekejaman dan kegilaan Herodes adalah menangkap
dan memenjarakan warga terhormat dari Yerusalem,
tepat sebelum kematiannya. Karena Herodes tahu
bahwa tidak ada seorangpun yang akan berduka pada
hari kematiannya, dia memerintahkan orang-orang
4. 4
yang dipenjara itu dihukum mati pada saat Herodes
meninggal, dia menjamin jika para tahanannya mati,
maka pasti ada yang berduka di Yerusalem.
Sikap barbar nya tersebut mencapai puncaknya ketika
ia memerintahkan dilakukannya pembantaian atas
semua anak-anak di Betlehem dan sekitarnya
yang berumur 2 tahun ke bawah (Mat. 2:16) dan dgn
aksinya tersebut Herodes berharap tidak ada yang bisa
mengancam kekuasaannya.
Herodes kehilangan Natal Yesus, mengapa? Ketakutan
dan kecemburuan! Jangan-jangan saudara berpikir
tidak ada lagi orang-orang yang kejam seperti Herodes
di dunia ini? Jika demikian, maka anda harus membaca
dan menonton berita setiap hari. Kejahatan semakin
merajalela. Banyak Herodes-Herodes di dalam
masyarakat.
Hari ini banyak orang takut untuk menyerahkan
rencana mereka, kepentingan mereka, dan nilai moral
mereka. Mereka menolak datang kepada Kristus karena
merasa Ia akan mengekang gaya hidup mereka – Dia
ingin memiliki kehidupan kita. Artinya kita harus
merubah cara hidup kita. Dunia berkata orang-orang
berhak melakukan apapun untuk hidupnya, berhak atas
nasibnya, atas rencananya. Dunia ini penuh dengan
raja-raja yang tidak mau berlutut kepada Yesus
Kristus, sehingga kehilangan makna Natal seperti
Herodes.
5. 5
3. Ketidakpedulian yang Sombong
Matius 2:4-6 mencatat bahwa Herodes mengumpulkan
ahli-ahli: mulai dari ahli pemerintahan, bahasa,
astrologi, kebudayaan politik, sampai alhi kitab dan
agama. Kelompok alhi kitab dan para Imam-imam tahu
di mana Mesias akan dilahirkan karena kitab Mikha 5:2
sudah meramalkan bahwa Betlehem adalah tempat
kelahiran-Nya. Satu hal yang masih dicari dan
ditunggu bangsa Yahudi sampai hari ini adalah
Mesias. Mereka masih menunggu pembebas mereka
sepanjang sejarah mereka, khususnya ketika berada di
bawah penganiayaan bangsa Romawi. Bagaimanapun
imam-iman dan para ahli ini tidak memiliki kemauan
untuk mencari tahu apakah mungkin bayi itu adalah
Mesias.
Mengapa mereka kehilangan Natal? Ketidakpedulian!
Mereka tidak peduli. Mereka memiliki seluruh faktanya,
tetapi mereka tidak menemukan Mesias. Mengapa?
Mereka hanya peduli pada diri sendiri, mereka merasa
sebagai orang yang paling tau tentang hukum. Mereka
bangga dengan ketidakpedulian mereka, mereka
dipenuhi kebanggaan yang lalai, karena hasil akhir dari
kebanggaan adalah pengabaian. Ketika Anak itu hadir,
mereka membenci-Nya dan menghina-Nya, mereka
merencanakan pembunuhan-Nya dan menginginkan
darah-Nya.
6. 6
Banyak orang kehilangan Natal karena mereka tidak
sadar bahwa mereka orang berdosa, dan mereka
mengacuhkan atau tidak menghiraukan Kristus. Mereka
tidak tertarik berada dalam keselamatan karena tidak
mengerti bahwa mereka perlu diselamatkan. Mereka
tidak mengerti bahwa upah dosa adalah maut (Roma
6:23) dan Yesus Kristus lahir untuk membereskan
dosa-dosa mereka (Matius 1:21).
4. Agama Ritual
Lukas 2 mengindikasikan kelompok lain yang juga
kehilangan Natal. Para gembala-gembala di padang
pergi menyambut kelahiran Juruselamat, sementara
banyak orang dari Yerusalem tidak menghiraukannya.
Dari semua orang yg di Yerusalem, Tuhan memilih
para gembala yang adalah kumpulan tidak dipandang
utk menerima kabar besar tentang kelahiran Kristus.
Para Gembala adalah kelompok yang tidak disukai
orang. Tidak seorangpun dari kota yang melihat
Kristus kecuali gembala-gembala yg tidak bersih itu.
Banyak orang di Yerusalem kehilangan Natal. Kelahiran
Kristus hanya beberapa mil jauhnya, kelahiran ini
adalah pemenuhan atas semua impian dan harapan,
peristiwa yang akan merubah dunia, tetapi mereka
mengabaikannya. Mereka terlalu sibuk dengan ritual
keagamaan yang mengakibatkan kehilangan peristiwa
kelahiranNya. Ketika Yesus bertanya kepada murid-
murid-Nya: Kata orang, Siapakah Anak manusia itu?
7. 7
(Matius 16:13). Jawaban mereka, “beberapa mengatakan
Yohanes Pembaptis, Elia, ada yg mengatakan Yeremia
atau salah seorang dari para Nabi (ayat 14).
Semua spekulasi atau tebakan itu salah. Yesus tidak
cocok dengan sistem keagamaan yang mereka buat.
Dan orang-orang tidak pernah menyadari siapa diri-
Nya, hingga ketika Ia menyampaikan khotbah-Nya di
bukit.
5. Pemujaan Terhadap Berhala
Bangsa Romawi juga kehilangan Natal. Melalui
kehidupan Kristus, kita menyaksikan kehadiran bangsa
Romawi. Sebelum kematian-Nya, Kristus menghadap
Pilatus, gubernur Romawi di Yudea (Yoh. 18:28-40).
Dia dieksekusi oleh bangsa Romawi (Mat 27:27-36).
Prajurit Romawi berbohong tentang kebangkitan-Nya,
menyebarkan kebohongan untuk menutupi kenyataan
bahwa Dia bangkit dari maut (Mat. 28:11-15).
Mereka kehilangan Natal karena pemujaan berhala
mereka: mereka menyembah diri mereka sebagai dewa
atau tuhan. Kristus tidak cocok dengan mereka.
Mereka menyembah dewa-dewi yang banyak dan
puncak dari pemujaan mereka adalah penyembahan
kepada Kaisar.
Dunia sekarang juga secara tidak langsung sedang
melakukan penyembahan berhala, yaitu menyembah
kepentingan mereka sendiri seperti uang, sex, materi,
mobil, rumah, pekerjaan, kekuasaan dan keegoan.
8. 8
Semua hal tersebut adalah Dewa-dewa pagan/berhala
abad modern. Jika anda adalah orang-orang yang
mengejar kesenangan duniawi, lebih mengutamakan
kesan dari pada kebenaran, lebih mengutamakan hal-
hal lahiriah ketimbang hal-hal yang rohani, anda
sedang menyembah berhala.
6. Keakraban yang Berlebihan
Mungkin yang paling menyedihkan dari semuanya
adalah orang-orang Nazaret kehilangan Natal. Yesus
dibesarkan di kota Nazaret (Lukas 2:39-47). Ketika
Yesus kembali ke Nazaret, Dia tidak seperti umumnya
anak di Nazaret, Dia menemani orangtua-Nya ke
Yerusalem utk merayakan paskah ketika Dia berumur
12 tahun. Dia mulai membaurkan diri dgn doktor-
doktor teologi dalam bait Allah. Dia menghabiskan 30
tahun kehidupanNya di Nazaret, tetapi tetap saja
orang-orang di sana tidak mengenal-Nya.
Lukas 4:29-30 menceritakan tragedi yang terjadi ketika
Yesus mengatakan identitas-Nya kepada orang Nazaret.
Mereka tahu Yesus adalah anak Yusuf, tetapi mereka
menganggap tidak ada yg spesial dengan itu. Setelah
Yesus selesai berbicara disinagog, mereka mau
membunuh Yesus. Orang Nazaret kehilangan Natal
karena keakraban yg berlebihan
Dalam Markus 6: Yesus sangat heran atas
ketidakpercayaan mereka (Mat. 13:58). Keakraban yg
berlebihan atas kebenaran Natal dapat menghasilkan
9. 9
hati yg membatu. Lebih baik merespon ketika hati kita
lembut atau hati akan menjadi keras dan tidak ada
kesempatan utk merespon (Amsal 29:1)
Kesimpulan
Dibalik 6 alasan orang kehilangan Natal yang
dikemukakan di atas yang menjadi pemicunya adalah
ketidakpercayaan. Banyak orang menolak untuk
percaya kepada Yesus Kristus. Rasul Yohanes berkata:
“Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-
Nya, Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi
orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
Tetapi semua orang yg menerima-Nya diberi-Nya kuasa
supaya menjadi anak-anak Allah yaitu mereka yg
percaya dalam nama-Nya” (Yoh. 1:10-12). Apabila
saudara percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Juruselamatmu secara pribadi, Natal akan menjadi
nyata dalam hidupmu.