SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 101
Downloaden Sie, um offline zu lesen
i
Integritas
Profesionalitas
Peduli
Inovatif
ii
BUKU PRAKTIS
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR –
ADMINSITRASI PEMERINTAHAN
Tim Penulis :
Suripto, Abdul Muis, Marsono, Selfy Andreany,
Antonius Galih Prasetyo, Dedi Cahyadi
Editor :
Haris Faozan
iii
BUKU PRAKTIS : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR – ADMINSITRASI PEMERINTAHAN
vii + 49 + 35;
ISBN: 978-602-71859-3-7
Tim Penyusun Suripto, Abdul Muis, Marsono, Selfy Andreany, Antonius Galih
Prasetyo, Dedi Cahyadi
Editor Haris Faozan
Tim Pendukung Niken Andonrani, Sainem Indrawati, Irma Dewi Sofia
Hak Cipta @ 2014 pada Pusat Inovasi Tata Pemerintahan Lembaga Administrasi Negara
Cetakan Pertama: April 2014
Cetakan Kedua : Mei 2015
Diterbitkan dan dipublikasikan
PUSAT INOVASI TATA PEMERINTAHAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Jl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat (10110) DKI Jakarta
Telp. 021-3868201 – 7 ext. 149 – 151 Website : www.inovasi.lan.go.id
iv
Penyelenggaraan pelayanan pulbik yang efektif, efisien dan
bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)
merupakan idaman seluruh masyarakat. Hal tersebut hanya
dapat diwujudkan apabila penyelengggara pelayanan publik
yang professional. Pemerintah sebagai salah satu
penyelenggara pelayanan publik juga wajib
menyelenggarakan pelayanan secara professional. Sikap
professionalitas pelayananantara lain ditunjukankejelasan
dalam setiap aktivitas kegiatan, waktu dan pelayanan.Untuk
mendapatkan hal tersebut dibutuhkan Standar Operasional
Prosedur pelayanan (SOP). Pentingnya SOP pelayanan
bergunauntukmeminimalisir atau bahkan menghilangkan
terjadinya mal administrasi dalam penyelengaraan
administasi pemerintahan. Apabila masih tetap terjadi
penyimpangan penyelenggaraan, maka aktor (unit tersebut)
atau stakeholder dapat ditemukan penyebabnya dan
diselesaikan dengan cepat dan tepat. Sehingga demikian
akan memberikan impact pada kualitas mutu dan kepuasan
masyarakat pengguna jasa layanan pemerintah.
Guna memudahkan penyusunan standard operasinal
prosedur (SOP) bagi instansi pemerintah sebagaimana telah
diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun
2012 sebagai tindak lanjut Undang-Undang Pelayanan
Publik, maka Buku Praktis Standar Operasional Prosedur –
Administrasi Pemerintahan sangat berguna bagi para praktisi
pemerintahan.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
sumbang pemikiran dalam penyusunan buku ini dan semoga
buku ini memberikan manfaat yang nyata bagi tumbuh
kembang pelayanan birokrasi di Indonensia.
Jakarta, April 2015
Pusat INTAN
v
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Glossary vii
Pendahuluan 2
Latar Belakang 2
Metode Coaching 3
Tujuan 4
Kompetensi 5
Konsep dan Kebijakan 6
Pengertian 6
Manfaat SOP 8
Prinsip-Prinsip 9
Jenis SOP 11
Kebijakan 13
Bisnis Proses dalam SOP 15
Konsep analisis Bisnis Proses 15
Langkah Praktis Penataan Bisnis Proses 17
Analisis Bisnis Proses dalam SOP 19
vi
Anatomi SOP 22
Simbol SOP 32
Langkah Praktis SOP 43
Identifikasi Kebutuhan SOP 43
Penilaian Prioritas 45
Identifikasi Aktivitas SOP 46
Menentukan Format 47
Menyusun dan Pendokumentasian SOP 48
Pengesahan SOP 49
Referensi
Lampiran
vii
Standar
Operasional
Prosedur (SOP)
: serangkaian instruksi tertulis
yang dibakukan mengenai
berbagai proses
penyelenggaraan aktivitas
organisasi, bagaimana dan
kapan harus dilakukan,
dimana dan oleh siapa
dilakukan
Administrasi
Pemerintahan (AP)
: pengelolaan proses
pelaksanaan tugas dan fungsi
pemerintahan yang
dijalankan oleh organisasi
pemerintah
Standar
Operasional
Prosedur
Administrasi
: standar operasional prosedur
dari berbagai proses
penyelenggaraan
administrasi pemerintahan
Pemerintahan
(SOP-AP)
yang sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan yang berlaku
SOP administratif : prosedur standar yang
bersifat umum dan tidak rinci
dari kegiatan yang dilakukan
oleh lebih dari satu orang
aparatur atau pelaksana
dengan lebih dari satu peran
atau jabatan
SOP teknis : prosedur standar yang sangat
rinci dari kegiatan yang
dilakukan oleh satu orang
aparatur atau pelaksana
dengan satu peran atau
jabatan
1
2
Latar Belakang
Birokrasi professional adalah birokrasi yang mampu
memberikan pelayanansesuai standar peraturan yang
telah ditetapkan. Dalam lingkungan birokrasi kita saat ini,
semangat mewujudkan birokrasi professional tersebut
tercermin dalamdokumen road map reformasi birokrasi
periode 2010-2014, yang antara lain dijabarkan dengan
Permen.PANRB No. 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan. Peraturan ini
mengamanatkan setiap unit dalam
kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian /
Pemerintah Daerah untuk menyusun dan menerapkan
SOP.
Penyusunan dan penerapan SOP yang baik semakin
memberikan peluang instansi persebut semakin
professional. Hal ini akan memberikan kepastian
penyelenggaraan administrasi pemerintahanyang lebih
efektif dan efisien dalam waktu dan pekerjaan. Selain
itu,SOP juga dapatmeminimalisir atau bahkan
menghilangkan terjadinya mal administrasi dalam
……. memberikan kepastian
penyelenggaraan administrasi
pemerintahan yang lebih efektif
dan efisien dalam waktu dan
pekerjaan
3
penyelengaraan administasi pemerintahan. Apabila
masih tetap terjadi penyimpangan penyelenggaraan,
maka aktor (unit tersebut) atau stakeholder dapat
ditemukan penyebabnya dan diselesaikan dengan cepat
dan tepat. Sehingga demikian akan memberikan impact
pada kualitas mutu dan kepuasan masyarakat pengguna
jasa layanan pemerintah.
Dengan menyadari peran pentingnya SOP dalam
penyelenggaraan administrasi pemerintahan tersebut,
maka buku ini disusun sebagai practical hand book bagi
para praktisi instansi pemerintah dalam menciptakan
penyelenggaraan administrasi pemerintahanyang lebih
efektif dan efisien dalam waktu dan pekerjaan.
Metode Coaching
1. Metode Coaching diselenggarakan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
2. Prinsip , yaitu bahwa selama pelatihan
peserta berhak untuk didengarkan,
dihargai, dan dipertimbangkan setiap ide
dan pendapatnya, sejauh berada di dalam
konteks pelatihan.
3. Berorientasi kepada peserta, di mana peserta berhak
untuk:
 Mendapatkan practical hand bookSOP dan
mendapatkan pengajar/widyaiswara
profesional.
……. peserta berhak untuk didengarkan,
dihargai, dan dipertimbangkan setiap ide
dan pendapatnya
4
 Melakukan refleksi dan memberikan umpan
balik secara terbuka, serta melakukan evaluasi
dan dievaluasi.
4. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta
untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap langkah demi langkah dalam memperoleh
kompetensi yang diharapkan.
5. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk
berkesempatan melakukan practical baik secara
individu maupun kelompok.
Tujuan
Melalui pembelajaran ini, peserta diharapkan memiliki
pengetahuan, keterampilan dalam menyusun Standar
Operasional Prosedur secara benar sesuai
Permen.PANRB No. 35 tahun 2012 dengan :
1. memahami konsep dan kebijakan SOP,
2. mampu menganalisa bisnis proses sesuai tingkatan
unit organisasinya,
3. memahami anatomi SOP,
4. memahami simbol-simbol SOP,
5. memahami langkah praktis
menyusun SOPMampu menyusun Standar Operasional Prosedur
secara praktis dan benar
5
Kompetensi
Peserta diharapkan mempunyai kompetensi dalam:
1. memahami konsepsi SOP dengan
mempertimbangkan berbagai kebijakan sektoral
sesuai dengan urusan kewenangannya
2. mampu membuat analisis bisnis proses sesuai
dengan tingkatan level organisasi / unit kerjanya
3. Memahami anatomi dalam penyusunan SOP
4. Memahami dan mampu menggunakan symbol-
simbol SOP secara benar
5. Mampu menyusun SOP secara praktis
6
Pengertian
SOP atau Standar Operasional
Prosedur menurut pengertian
dalam Permenpan No 35 Tahun
2012 adalah serangkaian
instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai berbagai proses
penyelenggaraan aktivitas
organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan,
dimana dan oleh siapa dilakukan;. Seiring dengan definisi
tersebut, ENA State Leaders Conference:2007
menyatakan bahwa “SOPs should be organized to ensure
ease and efficiency in use and to be specific to the
organization which develops it.”.Dengan pengertian
tersebut, maka setiap organisasi dapat menyusun SOP
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi. Secara
umum format SOP tidak memiliki format yang baku /
sama, sehingga sangat mungkin terjadi berbeda
organisasi akan berbeda juga format SOP-nya. Dengan
kondisi tersebut, International Organization for
Standardization dapat memberikan sertifikasi ISO pada
format SOP yang berbeda-beda. Sedangkan untuk
“…….setiap organisasi dapat menyusun SOP sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan organisasi&“SOP
tidak memiliki format yang baku / sama” ……..
7
lingkungan instansi pemerintah merujuk pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PerMenPan) no. 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan, yang kemudian dijadikan
sebagai acuan bagi Kementerian, Lembaga dan
Pemerintah Daerah.
Intinya, pada Hakekat SOP disusun dan dilaksanakan
untuk menghindari miskomunikasi, konflik, dan
permasalahan pada pelaksanaan aktivitas sebuah
organisasi. Untuk itu, SOP memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Suatu petunjuk organisatoris yang menetapkan suatu
tindakan baku;
2. SOP berisi petunjuk yang menjelaskan cara yang
diharapkan dan diperlukan oleh pekerja/petugas
dalam melakukan/menyelenggarakan pekerjaan
mereka;
3. Secara menyeluruh satuan SOP akan
menggambarkan secara detail cara organisasi
beroperasi mengenai apa yang harus dilakukan,
kapan, dimana, dan oleh siapa.
4. SOP Administrasi tidak menggambarkan cara
melakukan pekerjaan (technical skills), tetapi
menggambarkan peraturan
organisasi untuk melakukan
pekerjaan (procedural guidance).
Dari uraian penjelasan tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa
SOP adalah serangkain instruksi
“SOP disusun dan dilaksanakan untuk menghindari
miskomunikasi, konflik, dan permasalahan pada
pelaksanaan aktivitas sebuah organisasi”
8
tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan aktivitas orgnisasi, bagamana dan
kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
SOP yang disusun harus menghasilkan informasi yang
menjadi jembatan komunikasi antara organisasi.
Informasi sebagai hasil proses adalah dasar bagi anggota
organisasi untuk mengambil keputusan dan melakukan
tindakan.
Manfaat SOP
Penyusunan dan penerapan SOP pada setiap
penyelenggaraan aktivitas organisasi khususnya dalam
administasi pemerintahan memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan aparatur
dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya;
2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang
mungkin dilakukan oleh seorang aparatur atau
pelaksana dalam melaksanakan tugas;
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab individual aparatur dan
organisasi secara keseluruhan;
4. Membantu aparatur menjadi lebih mandiri dan tidak
tergantung pada intervensi manajemen, sehingga
akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam
pelaksanaan proses sehari-hari;
5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas
6. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan
memberikan aparatur cara konkrit untuk
memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi
usaha yang telah dilakukan;
9
7. Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan
pemerintahan dapat berlangsung dalam berbagai
situasi;
8. Menjamin konsistensi pelayanan kepada
masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu, dan
prosedur;
9. Memberikan informasi mengenai kualifikasi
kompetensi yang harus dikuasai oleh aparatur
dalam melaksanakan tugasnya;
10. Memberikan informasi bagi upaya peningkatan
kompetensi aparatur;
11. Memberikan informasi mengenai beban tugas yang
dipikul oleh seorang aparatur dalam melaksanakan
tugasnya;
12. Sebagai instrumen yang dapat melindungi aparatur
dari kemungkinan tuntutan hukum karena tuduhan
melakukan penyimpangan;
13. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas;
14. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-
kesalahan prosedural dalam memberikan
pelayanan;
15. Membantu memberikan informasi yang diperlukan
dalam penyusunan standar pelayanan, sehingga
sekaligus dapat memberikan informasi bagi kinerja
pelayanan.
10
Prinsip-Prinsip
Pada hakekatnya SOP sangat sederhana, dimana jika kita
merujuk prinsip“Write what you do, do what you write” .
Sebelum menyusun SOP ada beberapa prinsip
penyusunan SOP yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Kemudahan dan kejelasan.
2. Efisiensi dan efektifitas.
3. Keselarasan.
4. Keterukuran.
5. Dinamis.
6. Berorientasi pada pengguna atau pihak yang
dilayani.
7. Kepatuhan hukum.
8. Kepastian hukum.
Sedangkan prinsip dalam pelaksanaan SOP sebagai
berikut :
1. Konsisten
2. Komitmen.
3. Perbaikan berkelanjutan.
4. Peningkatan Kualitas
5. Seluruh unsur memiliki peran penting.
6. Terdokumentasi dengan balk.
“Write what you do, do what you write”
11
Jenis SOP
SOPdalam kegiatan penyelenggaraan administrasi
pemerintahan umumnya di bedakan menjadi dua jenis
yaitu:
1. SOP berdasarkan Sifat Kegiatan
a) SOP teknis adalah standar prosedur
yang sangat rinci dari kegiatan yang
dilakukan oleh satu orang aparatur atau
pelaksana dengan satu peran atau
jabatan. Setiap prosedur diuraikan
dengan sangat teliti sehingga tidak ada
kemungkinan-kemungkinan variasi lain.
Contoh SOP teknis dapat diterapkan
pada bidang-bidang antara lain:
pemeliharaan sarana dan prasarana,
pemeriksaan keuangan (auditing),
kearsipan, korespondensi, dokumentasi,
Pelayanan-pelayanan kepada
masyarakat, kepegawaian dan lainnya.
b) SOP administratif adalah standar
prosedur yang diperuntukkan bagi jenis-
jenis pekerjaan yang bersifat
administratif. Contoh lingkup makro, SOP
4 Jenis SOP:
Berdasarkan Sifat
Kegiatan,Menurut Cakupan dan
Besaran Kegiatan,Menurut
Cakupan dan Kelengkapan
Kegiatan,Menurut Cakupan dan
Jenis Kegiatan
12
administratif dapat digunakan untuk
proses-proses perencanaan,
pengganggaran, dan lainnya, atau secara
garis besar proses-proses dalam siklus
penyelenggaraan administrasi
pemerintahan. Lingkup mikro, SOP
administratif disusun untuk proses-
proses administratif dalam operasional
seluruh instansi pemerintah,
2. SOP Menurut Cakupan dan Besaran Kegiatan
a) SOP Makro adalah SOP berdasarkan
cakupan dan besaran kegiatannya
mencakup beberapa SOP (SOP mikro)
yang mencerminkan bagian dari kegiatan
tersebut atau SOP yang merupakan
integrasi dari beberapa SOP (SOP mikro)
yg membentuk serangkaian kegiatan
dalam SOP tersebut tidak mencerminkan
kegiatan yang sesungguhnya dilakukan
oleh pelaksanaanya, Contoh: SOP
Pengelolaan Surat yang merupakan SOP
makro dari SOP Penanganan Surat
Masuk, SOP Pemberian Tanggapan
terhadap Surat Masuk
b) SOP Mikro adalah SOP yang berdasarkan
cakupan dan besaran kegiatannya
merupakan bagian dari sebuah SOP (SOP
makro) atau SOP yang kegiatannya
menjadi bagian dari kegiatan SOP (SOP
makro) yang lebih besar cakupannya.
Contoh: SOP Penanganan Surat Masuk,
SOP Pemberian Tanggapan terhadap
Surat Masuk, dan SOP Pengiriman Surat
SOP merupakan SOP mikro dari SOP
Pengelolaan Surat. SOP Persiapan
Bimbingan Teknis
13
3. SOP Menurut Cakupan dan Kelengkapan
Kegiatan
a) SOP Final adalah SOP yang berdasarkan
cakupan kegiatan telah menghasilkan
produk utama yang paling akhir atau
final, Contoh: SOP Penyusunan Pedoman
Merupakan SOP final dari SOP
Penyiapan Bahan Penyusunan Program
b) SOP Parsial adalah SOP yang
berdasarkan cakupan kegiatannya
belum menghasilkan produk utama yang
paling akhir dan final,sehingga masih
memiliki rangkaian kegiatan lanjutan
yang mencerminkan produk utama
akhirya
4. SOP Menurut Cakupan dan Jenis Kegiatan
a) SOP Generic (Umum) adalah SOP
berdasarkan sifat dan muatan
kegiatannya relative memiliki kesamaan
baik dari kegiatan yang di SOP-kan
maupun dari tahapan kegiatan dan
pelaksanaannya.Variasi SOP yang ada
hanya disebabkan perbedaan lokasi SOP
itu diterapkan
b) SOP Spesifik (khusus) SOP berdasarkan
sifat dan muatan kegiatannya relative
memiliki perbedaan dari kegiatan yang di
SOP-kan, tahapan kegiatan,actor,dan
tempat SOP tersebut diterapkan.SOP ini
tidak dapat diterapkan ditempat lain
karena sifatnya yang spesifik tersebut
14
Kebijakan
Sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya, salah satu prinsip
penyusunan SOP adalah kepatuhan
hukum. Dalam kontek penyusunan
SOP Administasi pemerintahan
bebebrapa kebiajakn yang menjadi
rujukan antara lain :
1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang
Pedoman Umum Reformasi Birokrasi;
2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 35 tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
3. PermenPAN dan RB Nomor 12 Tahun 2011 Tentang
Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process);
4. Permendagri No. 4 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan SOP di Lingkungan Kemendagri;
5. Permendagri No. 52 Tahun 2011 tentang SOP di
Lingkungan Pemerintah Daerah.
6. Permen PAN Nomor : PER/21/M.PAN/11/2008
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan
PermenPAN dan RB No. 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan
15
Konsep Analisis Bisnis Proses
Bisnis proses merupakan sekumpulan
aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait
yang menghasilkan keluaran sesuai
kebutuhan pengguna (PermenPANRB No.
12 Tahun 2011).Disisi lain, LAN
memberikan pengertian bahwa proses
bisnis adalah suatu pendekatan
manajemen untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi proses organisasi dengan memaksimalkan
nilai tambah sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat (LAN, 2011). Beberapa pendekatan dalam
penyusunan bisnis proses sebagai berikut :
1. Model Quick Hits
Pendekatan ini merupakan modifikasi dari Model
Business Process Management (BPM) yang
befungsiuntuk memperbaiki bagian tertentu dari
Bisnis Proses merupakan sekumpulan
aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait
yang menghasilkan keluaran sesuai
kebutuhan pengguna
16
keseluruhan proses bisnisyang sudah ada dan sudah
berjalan dalam organisasi. Untuk itu, modelquick hits
dilakukan dengan membuang proses atau kegiatan
dalam suatu bisnis proses yang tidak memberikan
kontribusi secara signifikan terhadap peningkatan
kualitas produk dan atau kepuasan
pelanggan.Sehingga, Model Quick Hitsini merupakan
tindakan dengan resiko yang relatif rendah, mudah
dengan hasil yang cepat dalam memerbaiki bisnis
proses.
2. Model Business Process Management (BPM)
Model BPMmerupakan pendekatan dengan
mengembangkan bisnis proses secara
berkesinambungan (incremental).BPM ini lebih tepat
untuk dilakukan dalam “lingkup kecil (minor)”, tujuan
perbaikan skala kecil, dan keterlibatan pimpinan
puncak , namun cukup berarti dalam hasil (business
results. Sehingga model ini sangat tepat untuk
perbaikan bisnis proses yang berpengaruh langsung
terhadap kinerja organisasi.
3. Model Business Process Reengineering (BPR)
BPR merupakan metode merancang bisnis proses
secara radikal fundamental dengan menfokuskan
proses “apa seharusnya” dan nilai tambah outputnya.
Penerapan Model BPR memberikan manfaat, antara
lain : (1) meningkatkan efektivitas; (2) meningkatkan
efisiensi; (3) mengurangi biaya; (4) memberikan
pekerjaan yang berarti bagi karyawan; (5)
peningkatan dalam pendekatan organisasi; dan (6)
mengembangkan usaha.
17
Langkah Praktis Penataan Bisnis Proses
Bisnis Proses mempunyai peranan penting
dalamefektivitas dan efisiensi kinerja organisasi. Dengan
melihat strategisnya peran tersebut, maka perlu
dilakukan manajemen bisnis proses secara
benar.Merujuk pada LAN, 2011 terdapat delapan
langkah dalam manejemen bisnis proses sebagai berikut
:
1. Analisis Kebutuhan dan Identifikasi Leveling Bisnis
Proses
Analisis kebutuhan merupakan langkah awal untuk
menentukan hal-hal yang mempengaruhi dalam
menata tata laksana di instansi pemerintah. Aspek-
aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis
kebutuhan tata laksana instansi pemerintah antara
lain: nilai-nilai (values), kebijakan, situasi sosial baru
dan paradigma baru. Selain itu juga perlu dibuat
leveling bisnis proses, yang akan mementukan
Standar Operasional Prosedur (SOP).
2. Membuat Rancangan Awal Bisnis Proses Baru
(Modeling)
Tahap modeling dilakukan dengan membuat
rancangan awal bisnis proses yang baru atau
mendesain ulang proses bisnis, dengan
mengidentifikasi berbagai faktor penting dan atau
hambatan yang berhubungan dengan proses serta
spesifikasi proses.
3. Ujicoba Rancangan Awal Bisnis Proses
Uji rancang awalmerupakan langkahsimulasi
jalannya proses bisnis untuk mengidentifikasi
hambatan yang mungkin terjadi, sehingga pada saat
bisnis proses diimplementasikan dapat
18
menghasilkan proses yang optimal dan memiliki
kinerja yang cukup tinggi.
4. Review Hasil Uji Coba
Review dilakukan untuk mengevaluasi hasil ujicoba,
sehingga akhirnya rancangan proses bisnis tersebut
benar-benar valid dan reliabel. Valid artinya bahwa
bisnis proses benar-benar dibutuhkan secara tepat
oleh pengguna dalam penyelenggaraan pelayanan
dalam organisasi. Sedangkan reliabel memiliki arti
bahwa bisnis proses yang dirumuskan akan bersifat
konsisten selama tidak terjadi perubahan-perubahan
pada lingkungan organisasi yang mengharuskan
dilakukannya perumusan ulang.
5. Penyempurnaan Bisnis Proses
Penyempurnaan bisnis proses dilakukan agar
berbagai hambatan yang mungkin terjadi bisa
diminimalisir, sehingga ketika bisnis proses
diimplementasikan dapat menunjukkan kinerja yang
optimal.
6. Penetapan
Penetapan bisnis proses dilakukan setelah tahapan
analisis kebutuhan, identifikasi leveling, modeling,
ujicoba rancangan dan penyempurnaan bisnis
proses. Penetapan ini dilakukan ketika bisnis proses
yang telah dibuat diyakini sudah bisa dilaksanakan,
sehingga akan dihasilkan produk kebijakan sebagai
dasar pelaksanaan bisnis proses.
7. Implementasi
Implementasi merupakan proses untuk memastikan
bahwa penyusunan atau perubahan tata laksana
dapat terlaksana dan tercapai dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektifitas
19
penyelenggaraan administrasi pemerintahan.
Implementasi bermuara pada aktivitas, aksi dan
tindakan nyata yang terencana dan dilakukan secara
sungguh-sungguh sesuai dengan tujuan dari
penyusunan atau perbaikan tata laksana.
8. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dilakukan untuk melihat hal-hal yang
menghambat atau menjadi masalah dalam
pelaksanaan bisnis proses. Sedangkan evaluasi
bisnis proses merupakan suatu kegiatan untuk
menilai tingkat pelaksanaan bisnis proses.
Langkah-langkah penataan bisnis proses yang
dikemukakan diatas, secara umum menganut cara
pendekatan dari Business Process Improvement (BPI),
karena langkah-langkah tersebut memungkinkan untuk
diimplementasikan di instansi pemerintah.
Analisis Bisnis Proses dalam SOP
Analisis bisnis proses dimulai dengan memahami
kembali visi dan misi organisasi.Pemahanan Visi dan misi
ini dapat dilihat dari rumusan tugas dan fungsi unit-unit
organisasi tersebut. Identifikasi tugas dan fungsi suatu
organisasi, perlu ditetapkan kegiatan utama yang akan
dilakukan, selanjutnya diidentifikasi pula sub-sub
…dimulai dengan pemahaman visi
dan misi yang dapat dilihat dari
pemahaman rumusan tugas dan
fungsi organisasi
20
kegiatan atau aktivitas dari kegiatan-kegiatan yang telah
teridentifikasi, sampai dimana kegiatan sudah sangat
rinci dan tidak dapat diuraikan lagi maka disusun Standar
Operasional Prosedur (SOP).
SOP juga dapat berperan dalam proses penataan
kelembagaan suatu instansi pemerintah, karena SOP
merupakan perincian akhir dari tugas dan fungsi
organisasi yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan. Melalui penyusunan SOP yang terperinci, akan
memudahkan bagi setiap organisasi untuk menilai
kebutuhan apa aja yang diperlukan dalam melaksanakan
setiap tahapan dalam kegiatan. Oleh karena itu langkah
awal penataan kelembagaan instansi pemerintah dengan
menggunakan analisis bisnis proses akan lebih terperinci
dalam merumuskan tugas dan fungsi, karena dengan
menggunakan analisis bisnis proses, perumusan tugas
dan fungsi akan diidentifikasi sampai kegiatan, sub
kegiatan, aktivitas dan sampai pada penyusunan SOP.
Karena dengan menyusun sampai SOP, nantinya
penataan kelembagaan yang dilakukan akan lebih rinci
sehingga setiap struktur organisasi mengetahui dan
memahami pelaksanaan tugas sampai yang terperinci.
Melihat berbagai penjelasan yang telah dikemukakan
diatas, bahwa dalam penyusunan SOP harus melakukan
analisis proses bisnis terlebih dahulu. Saat ini banyak
instansi pemerintah yang menyusun SOP tanpa
melakukan analisis proses bisnis terlebih dahulu,
penyusunan SOP yang dilakukan hanya berdasarkan
pada aktivitas rutin yang dilakukan tanpa melakukan
identifikasi tugas dan fungsi yang ada. Hal tersebut harus
segera dibenahi, karena tanpa melakukan analisis
proses bisnis dalam penyusunan SOP, aktivitas yang ada
belum terperinci secara detail dan SOP yang disusun
belum menggambarkan secara penuh tugas dan fungsi
yang akan dilakukan oleh instansi pemerintah.
21
22
Secara umum dokumen SOP selalu dikaitkan dengan
format SOP. Format SOP sesuai konsep umum yang
berlaku dinyatakan bahwa tidak ada format SOP yang
baku (standar), yang mempengaruhi format SOP adalah
tujuan dibuatnya SOP tersebut. Dengan demikian maka
apabila tujuan penyusunan SOP berbeda maka format
SOPnya pun akan berbeda.
Namun demikian pada umumnya dokumen SOP memiliki
3 (tiga) unsur utama, yaitu: Identitas SOP, Prosedur SOP
dan Flowchart. Identitas SOP berisi data-data yang
menyangkut identitas SOP. Prosedur SOP berisi kegiatan,
pelaksana, mutu baku dan keterangan.Sedangkan
Flowchart berisikan gambar alur arah kegitan dan
aktornya.
Anatomi SOP berisi Identitas
SOP, Prosedur SOP dan
Flowchart
23
Sesuai dengan anatomi Dokumen SOP yang pada
hakekatnya merupakan dokumen yang berisi prosedur-
prosedur yang distandarkan yang secara keseluruhan
membentuk satu kesatuan proses, sehingga informasi
yang dimuat dalam dokumen SOP meliputi: Unsur
Dokumentasi dan Unsur Prosedur.
1. Unsur Dokumentasi
Unsur dokumentasi merupakan unsur dari Dokumen
SOP yang berisi hal-hal yang terkait dengan proses
pendokumentasian SOP sebagai sebuah dokumen.
Adapun unsur dokumentasi SOP AP antara lain
mencakup:
a. Halaman Judul (Cover)
Halaman judul merupakan halaman pertama
sebagai sampul muka sebuah dokumen SOP AP.
Halaman judul ini berisi informasi mengenai:
 Judul SOP AP;
 Instansi/Satuan Kerja;
 Tahun pembuatan;
 Informasi lain yang diperlukan.
24
Berikut adalah contoh halaman judul sebuah
dokumen SOP AP, halaman judul ini dapat
disesuaikan dengan kepentingan instansi.
b. Keputusan Pimpinan Kementerian/ Lembaga/
Pemda
Karena Dokumen SOP AP merupakan pedoman
setiap pegawai (baik pejabat struktural,
fungsional, atau yang ditunjuk untuk
melaksanakan satu tugas dan tanggung jawab
tertentu), dokumen ini harus memiliki kekuatan
hukum. Dalam halaman selanjutnya setelah
halaman judul, disajikan keputusan Pimpinan
Induk Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah tentang penetapan dokumen SOP AP ini.
c. Daftar isi dokumen SOP AP
Daftar isi ini dibutuhkan untuk membantu
mempercepat pencarian informasi dan menulis
perubahan/revisi yang dibuat untuk bagian
tertentu dari SOP AP terkait. (Catatan: Pada
umumnya, karena prosedur-prosedur yang di
SOP-kan akan mencakup prosedur dari seluruh
unit kerja, kemungkinan besar dokumen SOP AP
akan sangat tebal. Oleh karena itu, dokumen ini
dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, yang
masing-masing memiliki daftar isi).
d. Penjelasan singkat penggunaan
Sebagai sebuah dokumen yang menjadi manual,
maka dokumen SOP AP hendaknya memuat
penjelasan bagaimana membaca dan
menggunakan dokumen tersebut. Isi dari bagian
ini antara lain mencakup: Ruang Lingkup,
menjelaskan tujuan prosedur dibuat dan
kebutuhan organisasi; Ringkasan, memuat
25
ringkasan singkat mengenai prosedur yang
dibuat; dan Definisi/Pengertian-pengertian
umum, memuat beberapa definisi yang terkait
dengan prosedur yang distandarkan.
2. Unsur Prosedur
Unsur prosedur merupakan bagian inti dari dokumen
SOP AP. Unsur ini dibagi dalam dua bagian, yaitu
Bagian Identitas dan Bagian Flowchart.
a. Bagian Identitas
Bagian Identitas dari unsur prosedur dalam SOP
AP sebagai berikut:
Urian Penjelasan
Logo dan Nama
Instansi/Satuan Kerja/Unit
Kerja
: nomenklatur satuan/unit organisasi pembuat
Nomor SOP AP : nomor prosedur yang di-SOP-kan sesuai dengan tata naskah dinas yang berlaku di
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
Tanggal Pembuatan : tanggal pertama kali SOP AP dibuat berupa tanggal selesainya SOP AP dibuat bukan tanggal
dimulainya pembuatannya
Tanggal Revisi : tanggal SOP AP direvisi atau tanggal rencana ditinjau ulangnya SOP AP yang bersangkutan
Tanggal Efektif : tanggal mulai diberlakukan SOP AP atau sama dengan tanggal ditandatanganinya Dokumen
SOP AP
26
Pengesahan : Item pengesahan berisi nomenklatur jabatan, tanda tangan, nama pejabat yang disertai dengan
NIP serta stempel/cap instansi
Judul SOP AP : judul prosedur yang di-SOP-kan sesuai dengan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi
yang dimiliki
Dasar Hukum : berupa peraturan perundang-undangan yang mendasari prosedur yang di-SOP-kan beserta
aturan pelaksanaannya
Keterkaitan : memberikan penjelasan mengenai keterkaitan prosedur yang distandarkan dengan prosedur
lain yang distandarkan (SOP AP lain yang terkait secara langsung dalam proses pelaksanaan
kegiatan dan menjadi bagian dari kegiatan tersebut
Peringatan : memberikan penjelasan mengenai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ketika prosedur
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan. Peringatan memberikan indikasi berbagai
permasalahan yang mungkin muncul dan berada di luar kendali pelaksana ketika prosedur
dilaksanakan, serta berbagai dampak lain yang ditimbulkan. Dalam hal ini dijelaskan pula
bagaimana cara mengatasinya bila diperlukan. Umumnya menggunakan kata peringatan, yaitu
jika/apabila-maka (if-than) atau batas waktu (dead line) kegiatan harus sudah dilaksanakan
Kualifikasi Pelaksana : memberikan penjelasan mengenai kualifikasi pelaksana yang dibutuhkan dalam melaksanakan
perannya pada prosedur yang distandarkan. SOP Administrasi dilakukan oleh lebih dari satu
pelaksana, oleh sebab itu maka kualifikasi yang dimaksud adalah berupa kompetensi (keahlian
dan ketrampilan) bersifat umum untuk semua pelaksana dan bukan bersifat individu, yang
diperlukan untuk dapat melaksanakan SOP ini secara optimal
Peralatan dan
Perlengkapan
: memberikan penjelasan mengenai daftar peralatan utama (pokok) dan perlengkapan yang
dibutuhkan yang terkait secara langsung dengan prosedur yang di-SOP-kan
27
Pencatatan dan Pendataan : memuat berbagai hal yang perlu didata dan dicatat oleh pejabat tertentu. Dalam kaitan ini, perlu
dibuat formulir-formulir tertentu yang akan diisi oleh setiap pelaksana yang terlibat dalam
proses. (Misalnya formulir yang menunjukkan perjalanan sebuah proses pengolahan dokumen
pelayanan perizinan. Berdasarkan formulir dasar ini, akan diketahui apakah prosedur sudah
sesuai dengan mutu baku yang ditetapkan dalam SOP AP). Setiap pelaksana yang ikut berperan
dalam proses, diwajibkan untuk mencatat dan mendata apa yang sudah dilakukannya, dan
memberikan pengesahan bahwa langkah yang ditanganinya dapat dilanjutkan pada langkah
selanjutnya. Pendataan dan pencatatan akan menjadi dokumen yang memberikan informasi
penting mengenai “apakah prosedur telah dijalankan dengan benar
b. BagianFlowchart
Bagian Flowchart merupakan uraian mengenai
langkah-langkah (prosedur) kegiatan beserta
mutu baku dan keterangan yang diperlukan.
Bagian Flowchart ini berupa flowcharts yang
menjelaskan langkah-langkah kegiatan secara
berurutan dan sistematis dari prosedur yang
distandarkan, yang berisi:
 Nomor kegiatan;
 Uraian kegiatan yang berisi langkah-langkah
(prosedur);
 Pelaksana yang merupakan pelaku (aktor)
kegiatan;
 Mutu Baku yang berisi kelengkapan, waktu,
output dan keterangan. Agar SOP AP ini
terkait dengan kinerja, maka setiap aktivitas
hendaknya mengidentifikasikan mutu baku
tertentu, seperti: waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan
persyaratan/kelengkapan yang diperlukan
(standar input) dan outputnya. Mutu baku ini
28
akan menjadi alat kendali mutu sehingga
produk akhirnya (end product) dari sebuah
proses benar-benar memenuhi kualitas yang
diharapkan, sebagaimana ditetapkan dalam
standar pelayanan. Untuk memudahkan
dalam pendokumentasian dan
implementasinya, sebaiknya SOP AP memiliki
kesamaan dalam unsur prosedur meskipun
muatan dari unsur tersebut akan berbeda
sesuai dengan kebutuhan instansi masing-
masing.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini disajikan
anatomi format SOP secara keseluruhan baik
yang menyangkut bagian identitas maupun
bagian flowchart. (seperti contoh)
29
Agar dapat lebih mempermudah dalam pemahamannya, di bawah ini disajikan contoh anatomi bagian identitas
dan bagian flowchart SOP yang telah terisi, sebagai berikut.
30
Nomor SOP
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan oleh
Nama SOP IZIN TRAYEK
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 6 Tahun 2001 tentang Retribusi
Izin Trayek (Lembaran Daerah Kabupaten Muara Enim Tahun 2001 Nomor 72)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim
Nomor 12 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kabupaten Muara Enim Tahun 2009
Nomor 5 Seri B)
1. Mengetahui tugas pokok dan fungsi BPMPT
2. Memiliki kemampuan / Memahami administrasi pemerintahan
3. Memahami persyaratan perizinan
4. Dapat berkomunikasi dengan baik, benar dan lancar
5. Dapat mengoperasikan komputer dan jaringan internet
KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN
SOP Bidang yang terkait di lingkungan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu
1. Formulir permohonan
2. Peralatan komputer yang dilengkapi jaringan internet dan program
office
3. Alat tulis kantor
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Jika SOP tidak dilakukan, konsekuensi waktu penyelesaian perizinan tidak terpenuhi Penerbitan perizinan/ non perizinan harus diarsipkan/ didokumentasikan
secara baik dan benar
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu
PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
31
Mutu Baku
Menerima dan memeriksa
kelengkapan berkas
permohonan pengajuan Izin HO
secara normatif
Rincian KegiatanNo
1
2
3
4
5
6
7
8
Memverifikasi dan memberikan
catatan keabsahan dokumen
berkas pemohon
Mendaftarkan berkas
permohonan yang sudah lengkap
ke dalam aplikasi perizinan
Memberikan pertimbangan
hukum dan menyusun draft
surat tugas tim teknis
Memeriksa dan menandatangani
draft surat tugas tim teknis
peninjauan lapangan
Melaksanakan peninjauan
lapangan
Memeriksa draft Izin HO
Membuat draft Izin HO
9 Menandatangani draft Izin
HO
Petugas
Loket
Kasubbid
Administrasi
Perizinan
Kasubbid
Pertimbangan
Hukum
Kepala
Badan
Tim
Teknis
Kasubbid
Pelayanan
Petugas Loket
Pengambilan
Kelengkapan/input
Berkas yang
lengkap secara
normatif
OutputWaktu
Keterangan
Photo copy Kartu Tanda
Penduduk (KTP) Pemohon,
Dokumen Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Photo copy
Surat Izin Tempat Usaha, Photo
Berwarna ukuran 3x4 cm = 4
lembar, Photo copy Tanda Lunas
PBB Tahun Terakhir, Surat
Kuasa di atas materai Rp 6.000,-
Berkas yang telah diverifikasi
Dokumen terdaftar
Draft Surat Tugas Tim teknis
Surat Tugas Tim teknis
BAP
Draft Izin HO
Draft Izin HO yang telah
diperiksa Kepala Badan
Berkas yang
lengkap
secara
normatif
Berkas
yang telah
diverifikasi
Dokumen
terdaftar
Draft Surat
Tugas Tim
teknis
Surat
Tugas Tim
teknis
BAP
Draft Izin
HO
Draft Izin HO
yang telah
diperiksa
Kepala Badan
Izin HO
5
menit
30
menit
5
menit
5
menit
5
menit
30
menit
5
menit
10
menit
1 hari
Draft Surat Tugas Tim Teknis
yang telah diperiksa dan diparaf
oleh Kabid Pelayanan Perizinan
Terpadu dan Sekretaris
Draft Izin HO diperiksa dan
diparaf oleh Kabid Pelayanan
Perizinan Terpadu, Kabid Data
dan Pengelolaan Pengaduan
dan Sekretaris
Bupati
10 Mendokumentasikan dan
menyerahkan Izin HO
Izin HO Tanda terima
Izin HO
5
menit
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
32
Salah satu aspek yang peting dalam
penyusunan SOP AP yang efektif dan
efisien adalah dengan ketepatan
penggunaan symbol-simbolnya. Sesuai
dengan permenPANRB, simbol yang
digunakan dalam SOP AP terdiri dari 5
(lima) simbol, yaitu: 4 (empat) simbol
dasar flowcharts (Basic Symbol of
Flowcharts) dan 1 (satu) simbol
penghubung ganti halaman (Off-Page
Conector)sebagai berikut:
33
Argumentasi atau dasar mengapa hanya menggunakan
5 (lima) simbol dalam penyusunan SOP AP antara lain
adalah sebagai berikut :
1. SOP AP mendeskripsikan prosedur administratif,
yaitu kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh lebih
dari satu pelaksana (jabatan) dan bersifat makro
maupun mikro dan prosedur yang bersifat teknis yang
detail baik yang menyangkut urusan administrasi
maupun urusan teknis;
2. Hanya ada dua alternatif sifat kegiatan administrasi
pemerintahan yaitu kegiatan eksekusi (process) dan
pengambilan keputusan (decision);
3. Simbol lain tidak dipergunakan disebabkan karena
prosedur yang dideskripsikan bersifat umum tidak
rinci dan tidak bersifat teknis disamping itu kegiatan
yang dilakukan oleh pelaksana kegiatan sudah
langsung operasional tidak bersifat teknikal
(technical procedures) yang berlaku pada peralatan
(mesin);
4. Penulisan kegiatan dalam prosedur bersifat aktif
(menggunakan kata kerja tanpa subyek) dengan
demikian banyak simbol yang tidak dipergunakan,
seperti: simbol pendokumentasian, simbol persiapan,
simbol penundaan, dan simbol lain yang sejenis;
5. Penyusunan SOP AP ini hanya memberlakukan
penulisan flowcharts secara vertikal, artinya bahwa
branching flowcharts dituliskan secara vertikal
sehingga hanya mengenal penyambungan simbol
yang menghubungkan antar halaman (simbol
segilima/off-page connector) dan tidak mengenal
simbol lingkaran kecil penghubung dalam satu
halaman.
34
Simbol Kapsul (terminator) melambangkan mulainya kegiatan (pemicu/start) dan akhir kegiatan (penutup/finish). Dalam
penulisan anak panah yang menyertai harus sesuai kaidah, yaitu: untuk
mulai (pemicu) arah panah ke bawah terlebih dahulu dan untuk penutup
arah panah harus dari atas simbol kapsul. Prinsip yang digunakan adalah
kegiatan mulai simbol kapsul harus dari ujung kiri sesuai skuennya
(urutannya) tidak ada yang dari tengah ataupun ujung kanan.
Contoh penerapan simbol kapsul dalam flowchart sebagai berikut:
35
Simbol kotak melambangkan kegiatan eksekusi (proses) yaitu proses aktivitas pada setiap tahapan dan aktor. Penulisan anak
panah yang menyertai harus sesuai kaidah. Prinsip yang
digunakan adalah satu aktivitas satu aktor dan satu simbol
kecuali untuk kegiatan yang secara esensinya merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu aktor secara
bersamaan dalam waktu yang relatif sama, seperti: rapat,
diskusi.
Contoh penggunaan Simbol Kotak dalam flow chart sebagai berikut:
36
37
Simbol belah ketupat melambangkan kegiatan
pengambilan keputusan (adanya alternatif: ya-tidak,
lengkap-tidak, sesuai-tidak, dsb.). Selanjutnya dalam
penulisan anak panah yang menyertai harus sesuai
kaidah tetapi lebih fleksibel dibandingkan simbol
kotak. Prinsip yang digunakan adalah satu aktivitas satu aktor dan satu simbol kecuali pengambilan keputusan yang
dilakukan dalam suatu forum bersama (rapat) dilambangkan dengan tanda kotak (proses).
38
Contoh dalam penerapan Simbol Belah Ketupat dapat dilhat sebagaimana penggambaran flowchart sebagai berikut:
39
Simbol Keempat (penghubung) melambangkan penghubung flowcharts yang terputus karena ganti halaman. Penulisan
simbol didahului dengan anak panah dari simbol sebelumnya pada halaman yang terputus dan diteruskan dengan anak
panah menuju simbol berikutnya pada halaman berikutnya dan berlaku sebaliknya untuk panah balikan. Prinsip yang
digunakan: apabila hanya satu anak panah menghubung simbol segi lima maka tidak perlu ditulis nomor. Apabila
menghubungkan lebih dari satu anak panah maka diberikan nomor.
Contoh penggunaan simbol (penghubung) flowcharts yang terputus karena ganti halaman dapat dilihat sebagai berikut:
Page 1
Page 2
40
Simbol anak panah (Arah Proses) melambangkan arah proses kegiatan dari satu simbol ke simbol selanjutnya. Selanjutnya
penulisan simbol anak panah sesuai kaidah yang berlaku pada simbol yang dihubungkan.Prinsip yang digunakan: Pertama,
arah anak panah selalu jatuh dari atas menuju ke sisi atas tengah simbol, kecuali untuk arah anak panah balikan yang
tergantung pada kondisi yang dihadapi: bisa dari bawah ke atas dan bisa dari sisi kanan ataupun kiri. Kedua, tanda anak
panah tidak boleh bersilangan seandanya terpaksa bersilangan maka digambarkan dengan tanda “Ω = omega”.
Page 1
Page 2
41
Contoh penggunaan simbol anak panah pada flowchart 1 anak panah dan 2 anak panah dapat dilihat sebagai berikut:
Page 1
Page 2
42
Bersilangan
43
Pendekatan penyusunan SOP dapat dilakukan dengan berbagai motode / cara. Namun demikian ada beberapa tahap yang
sama untuk dilakukan meliputi : membuat daftar kebutuhan SOP, Identifikasi SOP yang akan dibuat/disusun, Penilaian
terhadap kebutuhan, menetukan Prioritasi, Identifikasi aktivitas, menetapkan format, menyusun SOP, review /Validasi dan
menetapkan / mengesahkan SOP.
Identifikasi Kebutuhan SOP
Identifikasi kebutuhan SOP Adminsitasi Pemerintahan
berdasarkan tugas dan fungsi dengan mengidentifikasi
output, aspek output dan judul SOP dengan urutan
sebagai berikut:
Berdasarkan gambar diatas, tugas dijabarkan dalam
fungsi (uraian tugas) dan fungsi tersebut di jabarkan
dalam sub fungsi (rincian uraian tugas), merumuskan
output sub fungsi (rincian uraian tugas), menentukan
aspek-aspek dalam mencapai output, menentukan judul
SOP.
Tugas Fungsi Sub Fungsi Output Aspek Judul SOP
Uraian Tugas
Rincian
Uraian Tugas
44
Adapun langkah-langkah identifikasi SOP AP berdasarkan
analisis tugas dan fungsi yang dimiliki organisasi
pemerintah adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis Tugas dan Fungsi Organisasi Pemerintah
Analisis tugas dan fungsi dilakukan dengan memerinci
(mem-break-down) tugas dan fungsi struktur
organisasi terendah menjadi kegiatan yang
operasional yang mencerminkan output
sementaranya baik yang berdimensi produk maupun
yang berdimensi proses;
2. Mengidentifikasi output final (end-product)
Identifikasi output final (end-product) dari output
sementara yang dihasilkan struktur terendah
organisasi pemerintah dengan melakukan
penelusuran struktur yang menghasilkan output final
tersebut;
3. Mengidentifikasi aspek kegiatan dari output final (end-
product)
Identifikasi aspek kegiatan dari output final (end-
product) dengan merumuskan aspek kegiatan
keseluruhan (makro) dan aspek parsial (mikro) yang
ada di awal (pra), pada saat (in) dan setelah (pasca)
dari (mikro) output final tersebut;
4. Merumuskan judul SOP AP
Rumusan judul SOP AP dilakukan dengan
menggabungkan aspek kegiatan dengan output final
(end-product). Penggabungan aspek kegiatan secara
keseluruhan (makro) dengan output final menjadi
judul SOP makro dan penggabungan aspek parsial
(mikro) menjadi judul SOP mikro;
5. Mengindentifikasi seluruh judul SOP AP
Identifikasi seluruh SOP AP yang telah dihasilkan baik
judul SOP makro dan mikro dengan mengelompokkan
sesuai dengan tingkat struktur organisasinya.
Keseluruhan judul SOP AP inilah merupakan
kebutuhan riil SOP AP yang harus disusun.
45
Penilaian Prioritas
Penilaian prioritas adalah menentukan SOP yang dinilai memiliki peran penting dan strategis, ada bebebrapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menentukan skala prioritas yakni sebagai berikut :
1. Keterkaitan dengan aspek strategis pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
2. Keterkaitan dengan prosedur lain
3. Keterkaitan dengan peraturan perundang-undangan
4. Keterkaitan dengan pemenuhan kebutuhan stakeholders
5. Dll.
46
Identifikasi Aktivitas SOP
Identifikasi aktivitas SOP dengan melihat siapa yang melakukan,
apa output yang dihasilkan, waktu yang dibutuhkan, dan
kelengkapan yang diperlukan dalam setiap aktifitas proses
aktivitas. Seperti pada gambar.
Dalam setiap mekanisme kerja sebuah SOP hanya terdiri dari 3
unsur yakni input, proses dan output. Mekanisme kerjanya,
setiap output dari setiap aktivitas akan menjadi input pada
aktivitas selanjutnya, dimana aktivitas tersebut akan
dilaksanakan oleh actor (pegawai/pelanggan). Seperti pada
Gambar.
Menentukan Format
Aktivitas 1
Aktivitas 2
Aktivitas 3
Aktivitas -n
Selesai
Mulai
Proses
dur
Input Proses Output
Input Proses Output
Input Proses Output
47
Dalam menyusun SOP banyak terdapat jenis format
Antara lain Simple Steps Graphic (SS-G), Simple Steps
Flowchart (SS-F), Hierarchical Steps Graphic (HS-G),
Hierarchical Steps Flowchart (HS-F). Dalam Penyusunan
SOP Administasi pemerintahan umumnya menggunakan
SS-F dan HS-F.Beberapa keuntungan format ini sebagai
berikut :
• Rinci dan detail
• Jelas alurnya
• Simbul-simbulnya merepresentasikan apa yang
harus dilakukan
• Hirarkis sesuai urutan proses
• Mudah dipahami secara mandiri
Pengenalan symbol SOP dalam Flowchart seperti pada
Bab sebelumnya.
SS - G SS - F
HS - G HS - F
48
Menyusun dan Pendokumentasian SOP
Melaksanan penyusunan SOP dengan penjelasan-
penjelan dengan bab-bab sebelumnya. Sedangkan dalam
pendokumentasioan SOP berisi Antara lain :
1. Halaman Judul
2. Surat Keputusan Pimpinan K / L / Pemda
3. Daftar Isi
4. Penjelasan Singkat berisi Ruang Lingkup,
menjelaskan tujuan prosedur dibuat dan kebutuhan
organisasi; Ringkasan, memuat ringkasan singkat
mengenai prosedur yang dibuat; dan
Definisi/Pengertian-pengertian umum, memuat
beberapa definisi yang terkait dengan prosedur yang
distandarkan.
5. Dokumen SOP berisi Identitas SOP dan Prosedur
SOP (Bab Anatomi SOP)
Mengesahkan SOP
Dokumen SOP disahkan oleh pimpinan organisasi masing seperti kepala bagian, kepala SKPD, kepala daerah, ketua / kepala
lembaga dan lain sebagainya.
49
________ 2012 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi No. 35 tahun 2012 tentang
Standar Opererasional Peosedur Administrasi Pemerintah
Pusat Kajian Pelayanan Publik, 2012 Materi Bimbingan Teknis Penyusunan Standar Operasional Prosedur, Lembaga
Adminsirtasi Negara
Kementerian PANRB, 2012, Konsep, Kebijakan Dan Praktek Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan, Kementerian PANRB
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman Umum
Reformasi Birokrasi;
PermenPAN dan RB Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process);
Permendagri No. 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan SOP di Lingkungan Kemendagri;
Permendagri No. 52 Tahun 2011 tentang SOP di Lingkungan Pemerintah Daerah
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Muhammad Noer
 
Lembar evaluasi pelatihan
Lembar evaluasi pelatihanLembar evaluasi pelatihan
Lembar evaluasi pelatihanYayasan TERANGI
 
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013n0hara
 
Performance management manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
Performance management   manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...Performance management   manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
Performance management manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...Dadang Budiaji
 
Materi Training Leadership Skills
Materi Training Leadership SkillsMateri Training Leadership Skills
Materi Training Leadership SkillsYodhia Antariksa
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Analisis jabatan
Analisis jabatan Analisis jabatan
Analisis jabatan Frans Dione
 
Teknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and CounsellingTeknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and CounsellingYodhia Antariksa
 
Disiplin kerja by husaeri priatna
Disiplin kerja  by husaeri priatnaDisiplin kerja  by husaeri priatna
Disiplin kerja by husaeri priatnaHusaeri Priatna
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingKanaidi ken
 

Was ist angesagt? (20)

Pedoman Penyusunan SOP
Pedoman Penyusunan SOPPedoman Penyusunan SOP
Pedoman Penyusunan SOP
 
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
 
Lembar evaluasi pelatihan
Lembar evaluasi pelatihanLembar evaluasi pelatihan
Lembar evaluasi pelatihan
 
Laporan Bulanan HRD
Laporan Bulanan HRDLaporan Bulanan HRD
Laporan Bulanan HRD
 
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
 
Pelatihan Kepemimpinan Lengkap
Pelatihan Kepemimpinan LengkapPelatihan Kepemimpinan Lengkap
Pelatihan Kepemimpinan Lengkap
 
CONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAPCONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAP
 
Organizational Diagnostic
Organizational DiagnosticOrganizational Diagnostic
Organizational Diagnostic
 
General Affairs Officer Program
General Affairs Officer ProgramGeneral Affairs Officer Program
General Affairs Officer Program
 
Performance management manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
Performance management   manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...Performance management   manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
Performance management manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
 
Materi Training Leadership Skills
Materi Training Leadership SkillsMateri Training Leadership Skills
Materi Training Leadership Skills
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
 
Motivasi dan Budaya Kerja
Motivasi dan Budaya KerjaMotivasi dan Budaya Kerja
Motivasi dan Budaya Kerja
 
Analisis jabatan
Analisis jabatan Analisis jabatan
Analisis jabatan
 
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAANCONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
 
Evaluasi Diklat
Evaluasi DiklatEvaluasi Diklat
Evaluasi Diklat
 
Pelatihan Membangun Teamwork
Pelatihan Membangun TeamworkPelatihan Membangun Teamwork
Pelatihan Membangun Teamwork
 
Teknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and CounsellingTeknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and Counselling
 
Disiplin kerja by husaeri priatna
Disiplin kerja  by husaeri priatnaDisiplin kerja  by husaeri priatna
Disiplin kerja by husaeri priatna
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
 

Andere mochten auch

Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)M. Rojana Hamdan
 
Membuat SOP (Standard Operating Procedure)
Membuat SOP (Standard Operating Procedure)Membuat SOP (Standard Operating Procedure)
Membuat SOP (Standard Operating Procedure)andhi dian
 
66628016 teknis-pembuatan-sop
66628016 teknis-pembuatan-sop66628016 teknis-pembuatan-sop
66628016 teknis-pembuatan-sopbernadsilalahi
 
Sop & plan logistics final
Sop & plan logistics finalSop & plan logistics final
Sop & plan logistics finalrizky_kurniawan
 
Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Ye Si
 
105174967 perpenpan-dan-rb-no-35-tahun-2012-ttg-pedoman-penyusunan-sop-ap-f4-...
105174967 perpenpan-dan-rb-no-35-tahun-2012-ttg-pedoman-penyusunan-sop-ap-f4-...105174967 perpenpan-dan-rb-no-35-tahun-2012-ttg-pedoman-penyusunan-sop-ap-f4-...
105174967 perpenpan-dan-rb-no-35-tahun-2012-ttg-pedoman-penyusunan-sop-ap-f4-...paksun70
 
Penyenggaraan dan pengurusan bangunan & harta bersama recovered 10am [compati...
Penyenggaraan dan pengurusan bangunan & harta bersama recovered 10am [compati...Penyenggaraan dan pengurusan bangunan & harta bersama recovered 10am [compati...
Penyenggaraan dan pengurusan bangunan & harta bersama recovered 10am [compati...Aeisyah Suhaili
 
PROSEDUR OPERASI STANDARD SISTEM PENGURUSAN SEKOLAH
PROSEDUR OPERASI STANDARD SISTEM PENGURUSAN SEKOLAHPROSEDUR OPERASI STANDARD SISTEM PENGURUSAN SEKOLAH
PROSEDUR OPERASI STANDARD SISTEM PENGURUSAN SEKOLAHgpbsmkjk
 
Proposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaruProposal zohri terbaru
Proposal zohri terbarulailatul zohri
 
Review Bahan Ajar Agenda Inovasi Diklatpim III dan IV
Review Bahan Ajar Agenda Inovasi Diklatpim III dan IVReview Bahan Ajar Agenda Inovasi Diklatpim III dan IV
Review Bahan Ajar Agenda Inovasi Diklatpim III dan IVTri Widodo W. UTOMO
 
Sekilas tentang Materi Training SOP
Sekilas tentang Materi Training SOPSekilas tentang Materi Training SOP
Sekilas tentang Materi Training SOPSri Sulastri
 
6 sop seksi fisik dan prasarana
6 sop seksi fisik dan prasarana6 sop seksi fisik dan prasarana
6 sop seksi fisik dan prasaranabedhoo
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
1 pengantar sop
1 pengantar sop1 pengantar sop
1 pengantar sopbedhoo
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 

Andere mochten auch (20)

KUMPULAN CONTOP SOP PERUSAHAAN
KUMPULAN CONTOP SOP PERUSAHAANKUMPULAN CONTOP SOP PERUSAHAAN
KUMPULAN CONTOP SOP PERUSAHAAN
 
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
 
Membuat SOP (Standard Operating Procedure)
Membuat SOP (Standard Operating Procedure)Membuat SOP (Standard Operating Procedure)
Membuat SOP (Standard Operating Procedure)
 
66628016 teknis-pembuatan-sop
66628016 teknis-pembuatan-sop66628016 teknis-pembuatan-sop
66628016 teknis-pembuatan-sop
 
Sop Slide
Sop SlideSop Slide
Sop Slide
 
Sop & plan logistics final
Sop & plan logistics finalSop & plan logistics final
Sop & plan logistics final
 
Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012
 
105174967 perpenpan-dan-rb-no-35-tahun-2012-ttg-pedoman-penyusunan-sop-ap-f4-...
105174967 perpenpan-dan-rb-no-35-tahun-2012-ttg-pedoman-penyusunan-sop-ap-f4-...105174967 perpenpan-dan-rb-no-35-tahun-2012-ttg-pedoman-penyusunan-sop-ap-f4-...
105174967 perpenpan-dan-rb-no-35-tahun-2012-ttg-pedoman-penyusunan-sop-ap-f4-...
 
Penyenggaraan dan pengurusan bangunan & harta bersama recovered 10am [compati...
Penyenggaraan dan pengurusan bangunan & harta bersama recovered 10am [compati...Penyenggaraan dan pengurusan bangunan & harta bersama recovered 10am [compati...
Penyenggaraan dan pengurusan bangunan & harta bersama recovered 10am [compati...
 
PROSEDUR OPERASI STANDARD SISTEM PENGURUSAN SEKOLAH
PROSEDUR OPERASI STANDARD SISTEM PENGURUSAN SEKOLAHPROSEDUR OPERASI STANDARD SISTEM PENGURUSAN SEKOLAH
PROSEDUR OPERASI STANDARD SISTEM PENGURUSAN SEKOLAH
 
Proposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaruProposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaru
 
Bahan sop berau
Bahan sop berauBahan sop berau
Bahan sop berau
 
Review Bahan Ajar Agenda Inovasi Diklatpim III dan IV
Review Bahan Ajar Agenda Inovasi Diklatpim III dan IVReview Bahan Ajar Agenda Inovasi Diklatpim III dan IV
Review Bahan Ajar Agenda Inovasi Diklatpim III dan IV
 
Makalah formulir
Makalah formulirMakalah formulir
Makalah formulir
 
Sekilas tentang Materi Training SOP
Sekilas tentang Materi Training SOPSekilas tentang Materi Training SOP
Sekilas tentang Materi Training SOP
 
6 sop seksi fisik dan prasarana
6 sop seksi fisik dan prasarana6 sop seksi fisik dan prasarana
6 sop seksi fisik dan prasarana
 
Dklatpim polabaru
Dklatpim polabaruDklatpim polabaru
Dklatpim polabaru
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
1 pengantar sop
1 pengantar sop1 pengantar sop
1 pengantar sop
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 

Ähnlich wie Modul sop

MANAJEMEN INOVASI PERGURUAN TINGGI kel 6.pptx
MANAJEMEN INOVASI PERGURUAN TINGGI kel 6.pptxMANAJEMEN INOVASI PERGURUAN TINGGI kel 6.pptx
MANAJEMEN INOVASI PERGURUAN TINGGI kel 6.pptxDonnySetiawan26
 
Perencanaan Kebijaksanaan Operasional.pptx
Perencanaan Kebijaksanaan Operasional.pptxPerencanaan Kebijaksanaan Operasional.pptx
Perencanaan Kebijaksanaan Operasional.pptxArianiNurHasanah
 
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-temanna #LABEDDU
 
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...Resti Pujianti
 
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIKMAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIKkiki taqiudin
 
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdfBahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdfDanangEkaSandi
 
Asn sebagai agent of change
Asn sebagai agent of changeAsn sebagai agent of change
Asn sebagai agent of changeRamliyanto
 
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)RidwanIwan20
 
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi DaerahEfektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi DaerahDeddy Supriady Bratakusumah
 
Pentingnya SOP dalam Bisnis : Pembuatan, Penerapan, Pelembagaan _Training MA...
Pentingnya SOP dalam Bisnis : Pembuatan, Penerapan, Pelembagaan _Training  MA...Pentingnya SOP dalam Bisnis : Pembuatan, Penerapan, Pelembagaan _Training  MA...
Pentingnya SOP dalam Bisnis : Pembuatan, Penerapan, Pelembagaan _Training MA...Kanaidi ken
 
(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"
(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"
(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"Kanaidi ken
 

Ähnlich wie Modul sop (20)

Rpp 10 uh 1
Rpp 10 uh 1Rpp 10 uh 1
Rpp 10 uh 1
 
Rpp 5 uh 1
Rpp 5 uh 1Rpp 5 uh 1
Rpp 5 uh 1
 
Rpp 17 uh 2
Rpp 17 uh 2Rpp 17 uh 2
Rpp 17 uh 2
 
MANAJEMEN INOVASI PERGURUAN TINGGI kel 6.pptx
MANAJEMEN INOVASI PERGURUAN TINGGI kel 6.pptxMANAJEMEN INOVASI PERGURUAN TINGGI kel 6.pptx
MANAJEMEN INOVASI PERGURUAN TINGGI kel 6.pptx
 
LAN Menatap Masa Depan
LAN Menatap Masa DepanLAN Menatap Masa Depan
LAN Menatap Masa Depan
 
Standard operating-procedures-Basic
Standard operating-procedures-BasicStandard operating-procedures-Basic
Standard operating-procedures-Basic
 
Perencanaan Kebijaksanaan Operasional.pptx
Perencanaan Kebijaksanaan Operasional.pptxPerencanaan Kebijaksanaan Operasional.pptx
Perencanaan Kebijaksanaan Operasional.pptx
 
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
 
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
 
Standard operating-procedures
Standard operating-proceduresStandard operating-procedures
Standard operating-procedures
 
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIKMAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
 
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdfBahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
 
Asn sebagai agent of change
Asn sebagai agent of changeAsn sebagai agent of change
Asn sebagai agent of change
 
Kepengawasan
KepengawasanKepengawasan
Kepengawasan
 
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
 
LN1.pdf
LN1.pdfLN1.pdf
LN1.pdf
 
Knowledge Management (KM) Reformasi Birokrasi
Knowledge Management (KM) Reformasi BirokrasiKnowledge Management (KM) Reformasi Birokrasi
Knowledge Management (KM) Reformasi Birokrasi
 
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi DaerahEfektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
 
Pentingnya SOP dalam Bisnis : Pembuatan, Penerapan, Pelembagaan _Training MA...
Pentingnya SOP dalam Bisnis : Pembuatan, Penerapan, Pelembagaan _Training  MA...Pentingnya SOP dalam Bisnis : Pembuatan, Penerapan, Pelembagaan _Training  MA...
Pentingnya SOP dalam Bisnis : Pembuatan, Penerapan, Pelembagaan _Training MA...
 
(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"
(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"
(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"
 

Mehr von National Research and Innovation Agency

Mehr von National Research and Innovation Agency (20)

INODAE KOTA YOGYAKARTA
INODAE KOTA YOGYAKARTAINODAE KOTA YOGYAKARTA
INODAE KOTA YOGYAKARTA
 
ASN BERAKHLAK ACEH.pdf
ASN BERAKHLAK ACEH.pdfASN BERAKHLAK ACEH.pdf
ASN BERAKHLAK ACEH.pdf
 
EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx
EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptxEVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx
EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx
 
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdfINKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
 
STRATEGY INOVASI DAERAH
STRATEGY INOVASI DAERAHSTRATEGY INOVASI DAERAH
STRATEGY INOVASI DAERAH
 
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANGINOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
 
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdfKEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
 
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3TKajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
 
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGIMODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
 
SKM BPBD Kabupaten Bekasi
SKM BPBD Kabupaten BekasiSKM BPBD Kabupaten Bekasi
SKM BPBD Kabupaten Bekasi
 
DISPLAY INOVASI
DISPLAY INOVASIDISPLAY INOVASI
DISPLAY INOVASI
 
Laporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisiLaporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisi
 
M anajemen asn & deeselonisasi pemda
M anajemen asn & deeselonisasi pemdaM anajemen asn & deeselonisasi pemda
M anajemen asn & deeselonisasi pemda
 
Sistem Inovasi Daerah
Sistem Inovasi DaerahSistem Inovasi Daerah
Sistem Inovasi Daerah
 
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARULABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
 
Reformasi pelayanan_publik pandeglang
Reformasi  pelayanan_publik pandeglangReformasi  pelayanan_publik pandeglang
Reformasi pelayanan_publik pandeglang
 
Roadmap inovasi kabupaten banjar
Roadmap inovasi kabupaten banjarRoadmap inovasi kabupaten banjar
Roadmap inovasi kabupaten banjar
 
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
 
Merit sistem mewujudkan asn unggul
Merit sistem mewujudkan asn unggulMerit sistem mewujudkan asn unggul
Merit sistem mewujudkan asn unggul
 
KOTA PADANG BEDA
KOTA PADANG BEDAKOTA PADANG BEDA
KOTA PADANG BEDA
 

Modul sop

  • 1.
  • 3. ii BUKU PRAKTIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR – ADMINSITRASI PEMERINTAHAN Tim Penulis : Suripto, Abdul Muis, Marsono, Selfy Andreany, Antonius Galih Prasetyo, Dedi Cahyadi Editor : Haris Faozan
  • 4. iii BUKU PRAKTIS : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR – ADMINSITRASI PEMERINTAHAN vii + 49 + 35; ISBN: 978-602-71859-3-7 Tim Penyusun Suripto, Abdul Muis, Marsono, Selfy Andreany, Antonius Galih Prasetyo, Dedi Cahyadi Editor Haris Faozan Tim Pendukung Niken Andonrani, Sainem Indrawati, Irma Dewi Sofia Hak Cipta @ 2014 pada Pusat Inovasi Tata Pemerintahan Lembaga Administrasi Negara Cetakan Pertama: April 2014 Cetakan Kedua : Mei 2015 Diterbitkan dan dipublikasikan PUSAT INOVASI TATA PEMERINTAHAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Jl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat (10110) DKI Jakarta Telp. 021-3868201 – 7 ext. 149 – 151 Website : www.inovasi.lan.go.id
  • 5. iv Penyelenggaraan pelayanan pulbik yang efektif, efisien dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) merupakan idaman seluruh masyarakat. Hal tersebut hanya dapat diwujudkan apabila penyelengggara pelayanan publik yang professional. Pemerintah sebagai salah satu penyelenggara pelayanan publik juga wajib menyelenggarakan pelayanan secara professional. Sikap professionalitas pelayananantara lain ditunjukankejelasan dalam setiap aktivitas kegiatan, waktu dan pelayanan.Untuk mendapatkan hal tersebut dibutuhkan Standar Operasional Prosedur pelayanan (SOP). Pentingnya SOP pelayanan bergunauntukmeminimalisir atau bahkan menghilangkan terjadinya mal administrasi dalam penyelengaraan administasi pemerintahan. Apabila masih tetap terjadi penyimpangan penyelenggaraan, maka aktor (unit tersebut) atau stakeholder dapat ditemukan penyebabnya dan diselesaikan dengan cepat dan tepat. Sehingga demikian akan memberikan impact pada kualitas mutu dan kepuasan masyarakat pengguna jasa layanan pemerintah. Guna memudahkan penyusunan standard operasinal prosedur (SOP) bagi instansi pemerintah sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 sebagai tindak lanjut Undang-Undang Pelayanan Publik, maka Buku Praktis Standar Operasional Prosedur – Administrasi Pemerintahan sangat berguna bagi para praktisi pemerintahan. Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbang pemikiran dalam penyusunan buku ini dan semoga buku ini memberikan manfaat yang nyata bagi tumbuh kembang pelayanan birokrasi di Indonensia. Jakarta, April 2015 Pusat INTAN
  • 6. v Kata Pengantar iv Daftar Isi v Glossary vii Pendahuluan 2 Latar Belakang 2 Metode Coaching 3 Tujuan 4 Kompetensi 5 Konsep dan Kebijakan 6 Pengertian 6 Manfaat SOP 8 Prinsip-Prinsip 9 Jenis SOP 11 Kebijakan 13 Bisnis Proses dalam SOP 15 Konsep analisis Bisnis Proses 15 Langkah Praktis Penataan Bisnis Proses 17 Analisis Bisnis Proses dalam SOP 19
  • 7. vi Anatomi SOP 22 Simbol SOP 32 Langkah Praktis SOP 43 Identifikasi Kebutuhan SOP 43 Penilaian Prioritas 45 Identifikasi Aktivitas SOP 46 Menentukan Format 47 Menyusun dan Pendokumentasian SOP 48 Pengesahan SOP 49 Referensi Lampiran
  • 8. vii Standar Operasional Prosedur (SOP) : serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan Administrasi Pemerintahan (AP) : pengelolaan proses pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan yang dijalankan oleh organisasi pemerintah Standar Operasional Prosedur Administrasi : standar operasional prosedur dari berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan Pemerintahan (SOP-AP) yang sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku SOP administratif : prosedur standar yang bersifat umum dan tidak rinci dari kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang aparatur atau pelaksana dengan lebih dari satu peran atau jabatan SOP teknis : prosedur standar yang sangat rinci dari kegiatan yang dilakukan oleh satu orang aparatur atau pelaksana dengan satu peran atau jabatan
  • 9. 1
  • 10. 2 Latar Belakang Birokrasi professional adalah birokrasi yang mampu memberikan pelayanansesuai standar peraturan yang telah ditetapkan. Dalam lingkungan birokrasi kita saat ini, semangat mewujudkan birokrasi professional tersebut tercermin dalamdokumen road map reformasi birokrasi periode 2010-2014, yang antara lain dijabarkan dengan Permen.PANRB No. 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan. Peraturan ini mengamanatkan setiap unit dalam kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian / Pemerintah Daerah untuk menyusun dan menerapkan SOP. Penyusunan dan penerapan SOP yang baik semakin memberikan peluang instansi persebut semakin professional. Hal ini akan memberikan kepastian penyelenggaraan administrasi pemerintahanyang lebih efektif dan efisien dalam waktu dan pekerjaan. Selain itu,SOP juga dapatmeminimalisir atau bahkan menghilangkan terjadinya mal administrasi dalam ……. memberikan kepastian penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam waktu dan pekerjaan
  • 11. 3 penyelengaraan administasi pemerintahan. Apabila masih tetap terjadi penyimpangan penyelenggaraan, maka aktor (unit tersebut) atau stakeholder dapat ditemukan penyebabnya dan diselesaikan dengan cepat dan tepat. Sehingga demikian akan memberikan impact pada kualitas mutu dan kepuasan masyarakat pengguna jasa layanan pemerintah. Dengan menyadari peran pentingnya SOP dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan tersebut, maka buku ini disusun sebagai practical hand book bagi para praktisi instansi pemerintah dalam menciptakan penyelenggaraan administrasi pemerintahanyang lebih efektif dan efisien dalam waktu dan pekerjaan. Metode Coaching 1. Metode Coaching diselenggarakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 2. Prinsip , yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk didengarkan, dihargai, dan dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam konteks pelatihan. 3. Berorientasi kepada peserta, di mana peserta berhak untuk:  Mendapatkan practical hand bookSOP dan mendapatkan pengajar/widyaiswara profesional. ……. peserta berhak untuk didengarkan, dihargai, dan dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya
  • 12. 4  Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka, serta melakukan evaluasi dan dievaluasi. 4. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi yang diharapkan. 5. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk berkesempatan melakukan practical baik secara individu maupun kelompok. Tujuan Melalui pembelajaran ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan dalam menyusun Standar Operasional Prosedur secara benar sesuai Permen.PANRB No. 35 tahun 2012 dengan : 1. memahami konsep dan kebijakan SOP, 2. mampu menganalisa bisnis proses sesuai tingkatan unit organisasinya, 3. memahami anatomi SOP, 4. memahami simbol-simbol SOP, 5. memahami langkah praktis menyusun SOPMampu menyusun Standar Operasional Prosedur secara praktis dan benar
  • 13. 5 Kompetensi Peserta diharapkan mempunyai kompetensi dalam: 1. memahami konsepsi SOP dengan mempertimbangkan berbagai kebijakan sektoral sesuai dengan urusan kewenangannya 2. mampu membuat analisis bisnis proses sesuai dengan tingkatan level organisasi / unit kerjanya 3. Memahami anatomi dalam penyusunan SOP 4. Memahami dan mampu menggunakan symbol- simbol SOP secara benar 5. Mampu menyusun SOP secara praktis
  • 14. 6 Pengertian SOP atau Standar Operasional Prosedur menurut pengertian dalam Permenpan No 35 Tahun 2012 adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan;. Seiring dengan definisi tersebut, ENA State Leaders Conference:2007 menyatakan bahwa “SOPs should be organized to ensure ease and efficiency in use and to be specific to the organization which develops it.”.Dengan pengertian tersebut, maka setiap organisasi dapat menyusun SOP sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi. Secara umum format SOP tidak memiliki format yang baku / sama, sehingga sangat mungkin terjadi berbeda organisasi akan berbeda juga format SOP-nya. Dengan kondisi tersebut, International Organization for Standardization dapat memberikan sertifikasi ISO pada format SOP yang berbeda-beda. Sedangkan untuk “…….setiap organisasi dapat menyusun SOP sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi&“SOP tidak memiliki format yang baku / sama” ……..
  • 15. 7 lingkungan instansi pemerintah merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PerMenPan) no. 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan, yang kemudian dijadikan sebagai acuan bagi Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah. Intinya, pada Hakekat SOP disusun dan dilaksanakan untuk menghindari miskomunikasi, konflik, dan permasalahan pada pelaksanaan aktivitas sebuah organisasi. Untuk itu, SOP memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Suatu petunjuk organisatoris yang menetapkan suatu tindakan baku; 2. SOP berisi petunjuk yang menjelaskan cara yang diharapkan dan diperlukan oleh pekerja/petugas dalam melakukan/menyelenggarakan pekerjaan mereka; 3. Secara menyeluruh satuan SOP akan menggambarkan secara detail cara organisasi beroperasi mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, dimana, dan oleh siapa. 4. SOP Administrasi tidak menggambarkan cara melakukan pekerjaan (technical skills), tetapi menggambarkan peraturan organisasi untuk melakukan pekerjaan (procedural guidance). Dari uraian penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa SOP adalah serangkain instruksi “SOP disusun dan dilaksanakan untuk menghindari miskomunikasi, konflik, dan permasalahan pada pelaksanaan aktivitas sebuah organisasi”
  • 16. 8 tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas orgnisasi, bagamana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. SOP yang disusun harus menghasilkan informasi yang menjadi jembatan komunikasi antara organisasi. Informasi sebagai hasil proses adalah dasar bagi anggota organisasi untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan. Manfaat SOP Penyusunan dan penerapan SOP pada setiap penyelenggaraan aktivitas organisasi khususnya dalam administasi pemerintahan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan aparatur dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya; 2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh seorang aparatur atau pelaksana dalam melaksanakan tugas; 3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab individual aparatur dan organisasi secara keseluruhan; 4. Membantu aparatur menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari; 5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas 6. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan aparatur cara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan;
  • 17. 9 7. Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung dalam berbagai situasi; 8. Menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu, dan prosedur; 9. Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus dikuasai oleh aparatur dalam melaksanakan tugasnya; 10. Memberikan informasi bagi upaya peningkatan kompetensi aparatur; 11. Memberikan informasi mengenai beban tugas yang dipikul oleh seorang aparatur dalam melaksanakan tugasnya; 12. Sebagai instrumen yang dapat melindungi aparatur dari kemungkinan tuntutan hukum karena tuduhan melakukan penyimpangan; 13. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas; 14. Membantu penelusuran terhadap kesalahan- kesalahan prosedural dalam memberikan pelayanan; 15. Membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam penyusunan standar pelayanan, sehingga sekaligus dapat memberikan informasi bagi kinerja pelayanan.
  • 18. 10 Prinsip-Prinsip Pada hakekatnya SOP sangat sederhana, dimana jika kita merujuk prinsip“Write what you do, do what you write” . Sebelum menyusun SOP ada beberapa prinsip penyusunan SOP yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Kemudahan dan kejelasan. 2. Efisiensi dan efektifitas. 3. Keselarasan. 4. Keterukuran. 5. Dinamis. 6. Berorientasi pada pengguna atau pihak yang dilayani. 7. Kepatuhan hukum. 8. Kepastian hukum. Sedangkan prinsip dalam pelaksanaan SOP sebagai berikut : 1. Konsisten 2. Komitmen. 3. Perbaikan berkelanjutan. 4. Peningkatan Kualitas 5. Seluruh unsur memiliki peran penting. 6. Terdokumentasi dengan balk. “Write what you do, do what you write”
  • 19. 11 Jenis SOP SOPdalam kegiatan penyelenggaraan administrasi pemerintahan umumnya di bedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. SOP berdasarkan Sifat Kegiatan a) SOP teknis adalah standar prosedur yang sangat rinci dari kegiatan yang dilakukan oleh satu orang aparatur atau pelaksana dengan satu peran atau jabatan. Setiap prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan-kemungkinan variasi lain. Contoh SOP teknis dapat diterapkan pada bidang-bidang antara lain: pemeliharaan sarana dan prasarana, pemeriksaan keuangan (auditing), kearsipan, korespondensi, dokumentasi, Pelayanan-pelayanan kepada masyarakat, kepegawaian dan lainnya. b) SOP administratif adalah standar prosedur yang diperuntukkan bagi jenis- jenis pekerjaan yang bersifat administratif. Contoh lingkup makro, SOP 4 Jenis SOP: Berdasarkan Sifat Kegiatan,Menurut Cakupan dan Besaran Kegiatan,Menurut Cakupan dan Kelengkapan Kegiatan,Menurut Cakupan dan Jenis Kegiatan
  • 20. 12 administratif dapat digunakan untuk proses-proses perencanaan, pengganggaran, dan lainnya, atau secara garis besar proses-proses dalam siklus penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Lingkup mikro, SOP administratif disusun untuk proses- proses administratif dalam operasional seluruh instansi pemerintah, 2. SOP Menurut Cakupan dan Besaran Kegiatan a) SOP Makro adalah SOP berdasarkan cakupan dan besaran kegiatannya mencakup beberapa SOP (SOP mikro) yang mencerminkan bagian dari kegiatan tersebut atau SOP yang merupakan integrasi dari beberapa SOP (SOP mikro) yg membentuk serangkaian kegiatan dalam SOP tersebut tidak mencerminkan kegiatan yang sesungguhnya dilakukan oleh pelaksanaanya, Contoh: SOP Pengelolaan Surat yang merupakan SOP makro dari SOP Penanganan Surat Masuk, SOP Pemberian Tanggapan terhadap Surat Masuk b) SOP Mikro adalah SOP yang berdasarkan cakupan dan besaran kegiatannya merupakan bagian dari sebuah SOP (SOP makro) atau SOP yang kegiatannya menjadi bagian dari kegiatan SOP (SOP makro) yang lebih besar cakupannya. Contoh: SOP Penanganan Surat Masuk, SOP Pemberian Tanggapan terhadap Surat Masuk, dan SOP Pengiriman Surat SOP merupakan SOP mikro dari SOP Pengelolaan Surat. SOP Persiapan Bimbingan Teknis
  • 21. 13 3. SOP Menurut Cakupan dan Kelengkapan Kegiatan a) SOP Final adalah SOP yang berdasarkan cakupan kegiatan telah menghasilkan produk utama yang paling akhir atau final, Contoh: SOP Penyusunan Pedoman Merupakan SOP final dari SOP Penyiapan Bahan Penyusunan Program b) SOP Parsial adalah SOP yang berdasarkan cakupan kegiatannya belum menghasilkan produk utama yang paling akhir dan final,sehingga masih memiliki rangkaian kegiatan lanjutan yang mencerminkan produk utama akhirya 4. SOP Menurut Cakupan dan Jenis Kegiatan a) SOP Generic (Umum) adalah SOP berdasarkan sifat dan muatan kegiatannya relative memiliki kesamaan baik dari kegiatan yang di SOP-kan maupun dari tahapan kegiatan dan pelaksanaannya.Variasi SOP yang ada hanya disebabkan perbedaan lokasi SOP itu diterapkan b) SOP Spesifik (khusus) SOP berdasarkan sifat dan muatan kegiatannya relative memiliki perbedaan dari kegiatan yang di SOP-kan, tahapan kegiatan,actor,dan tempat SOP tersebut diterapkan.SOP ini tidak dapat diterapkan ditempat lain karena sifatnya yang spesifik tersebut
  • 22. 14 Kebijakan Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, salah satu prinsip penyusunan SOP adalah kepatuhan hukum. Dalam kontek penyusunan SOP Administasi pemerintahan bebebrapa kebiajakn yang menjadi rujukan antara lain : 1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi; 2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan 3. PermenPAN dan RB Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process); 4. Permendagri No. 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan SOP di Lingkungan Kemendagri; 5. Permendagri No. 52 Tahun 2011 tentang SOP di Lingkungan Pemerintah Daerah. 6. Permen PAN Nomor : PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan PermenPAN dan RB No. 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
  • 23. 15 Konsep Analisis Bisnis Proses Bisnis proses merupakan sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang menghasilkan keluaran sesuai kebutuhan pengguna (PermenPANRB No. 12 Tahun 2011).Disisi lain, LAN memberikan pengertian bahwa proses bisnis adalah suatu pendekatan manajemen untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses organisasi dengan memaksimalkan nilai tambah sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (LAN, 2011). Beberapa pendekatan dalam penyusunan bisnis proses sebagai berikut : 1. Model Quick Hits Pendekatan ini merupakan modifikasi dari Model Business Process Management (BPM) yang befungsiuntuk memperbaiki bagian tertentu dari Bisnis Proses merupakan sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang menghasilkan keluaran sesuai kebutuhan pengguna
  • 24. 16 keseluruhan proses bisnisyang sudah ada dan sudah berjalan dalam organisasi. Untuk itu, modelquick hits dilakukan dengan membuang proses atau kegiatan dalam suatu bisnis proses yang tidak memberikan kontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kualitas produk dan atau kepuasan pelanggan.Sehingga, Model Quick Hitsini merupakan tindakan dengan resiko yang relatif rendah, mudah dengan hasil yang cepat dalam memerbaiki bisnis proses. 2. Model Business Process Management (BPM) Model BPMmerupakan pendekatan dengan mengembangkan bisnis proses secara berkesinambungan (incremental).BPM ini lebih tepat untuk dilakukan dalam “lingkup kecil (minor)”, tujuan perbaikan skala kecil, dan keterlibatan pimpinan puncak , namun cukup berarti dalam hasil (business results. Sehingga model ini sangat tepat untuk perbaikan bisnis proses yang berpengaruh langsung terhadap kinerja organisasi. 3. Model Business Process Reengineering (BPR) BPR merupakan metode merancang bisnis proses secara radikal fundamental dengan menfokuskan proses “apa seharusnya” dan nilai tambah outputnya. Penerapan Model BPR memberikan manfaat, antara lain : (1) meningkatkan efektivitas; (2) meningkatkan efisiensi; (3) mengurangi biaya; (4) memberikan pekerjaan yang berarti bagi karyawan; (5) peningkatan dalam pendekatan organisasi; dan (6) mengembangkan usaha.
  • 25. 17 Langkah Praktis Penataan Bisnis Proses Bisnis Proses mempunyai peranan penting dalamefektivitas dan efisiensi kinerja organisasi. Dengan melihat strategisnya peran tersebut, maka perlu dilakukan manajemen bisnis proses secara benar.Merujuk pada LAN, 2011 terdapat delapan langkah dalam manejemen bisnis proses sebagai berikut : 1. Analisis Kebutuhan dan Identifikasi Leveling Bisnis Proses Analisis kebutuhan merupakan langkah awal untuk menentukan hal-hal yang mempengaruhi dalam menata tata laksana di instansi pemerintah. Aspek- aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis kebutuhan tata laksana instansi pemerintah antara lain: nilai-nilai (values), kebijakan, situasi sosial baru dan paradigma baru. Selain itu juga perlu dibuat leveling bisnis proses, yang akan mementukan Standar Operasional Prosedur (SOP). 2. Membuat Rancangan Awal Bisnis Proses Baru (Modeling) Tahap modeling dilakukan dengan membuat rancangan awal bisnis proses yang baru atau mendesain ulang proses bisnis, dengan mengidentifikasi berbagai faktor penting dan atau hambatan yang berhubungan dengan proses serta spesifikasi proses. 3. Ujicoba Rancangan Awal Bisnis Proses Uji rancang awalmerupakan langkahsimulasi jalannya proses bisnis untuk mengidentifikasi hambatan yang mungkin terjadi, sehingga pada saat bisnis proses diimplementasikan dapat
  • 26. 18 menghasilkan proses yang optimal dan memiliki kinerja yang cukup tinggi. 4. Review Hasil Uji Coba Review dilakukan untuk mengevaluasi hasil ujicoba, sehingga akhirnya rancangan proses bisnis tersebut benar-benar valid dan reliabel. Valid artinya bahwa bisnis proses benar-benar dibutuhkan secara tepat oleh pengguna dalam penyelenggaraan pelayanan dalam organisasi. Sedangkan reliabel memiliki arti bahwa bisnis proses yang dirumuskan akan bersifat konsisten selama tidak terjadi perubahan-perubahan pada lingkungan organisasi yang mengharuskan dilakukannya perumusan ulang. 5. Penyempurnaan Bisnis Proses Penyempurnaan bisnis proses dilakukan agar berbagai hambatan yang mungkin terjadi bisa diminimalisir, sehingga ketika bisnis proses diimplementasikan dapat menunjukkan kinerja yang optimal. 6. Penetapan Penetapan bisnis proses dilakukan setelah tahapan analisis kebutuhan, identifikasi leveling, modeling, ujicoba rancangan dan penyempurnaan bisnis proses. Penetapan ini dilakukan ketika bisnis proses yang telah dibuat diyakini sudah bisa dilaksanakan, sehingga akan dihasilkan produk kebijakan sebagai dasar pelaksanaan bisnis proses. 7. Implementasi Implementasi merupakan proses untuk memastikan bahwa penyusunan atau perubahan tata laksana dapat terlaksana dan tercapai dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas
  • 27. 19 penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Implementasi bermuara pada aktivitas, aksi dan tindakan nyata yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh sesuai dengan tujuan dari penyusunan atau perbaikan tata laksana. 8. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dilakukan untuk melihat hal-hal yang menghambat atau menjadi masalah dalam pelaksanaan bisnis proses. Sedangkan evaluasi bisnis proses merupakan suatu kegiatan untuk menilai tingkat pelaksanaan bisnis proses. Langkah-langkah penataan bisnis proses yang dikemukakan diatas, secara umum menganut cara pendekatan dari Business Process Improvement (BPI), karena langkah-langkah tersebut memungkinkan untuk diimplementasikan di instansi pemerintah. Analisis Bisnis Proses dalam SOP Analisis bisnis proses dimulai dengan memahami kembali visi dan misi organisasi.Pemahanan Visi dan misi ini dapat dilihat dari rumusan tugas dan fungsi unit-unit organisasi tersebut. Identifikasi tugas dan fungsi suatu organisasi, perlu ditetapkan kegiatan utama yang akan dilakukan, selanjutnya diidentifikasi pula sub-sub …dimulai dengan pemahaman visi dan misi yang dapat dilihat dari pemahaman rumusan tugas dan fungsi organisasi
  • 28. 20 kegiatan atau aktivitas dari kegiatan-kegiatan yang telah teridentifikasi, sampai dimana kegiatan sudah sangat rinci dan tidak dapat diuraikan lagi maka disusun Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP juga dapat berperan dalam proses penataan kelembagaan suatu instansi pemerintah, karena SOP merupakan perincian akhir dari tugas dan fungsi organisasi yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. Melalui penyusunan SOP yang terperinci, akan memudahkan bagi setiap organisasi untuk menilai kebutuhan apa aja yang diperlukan dalam melaksanakan setiap tahapan dalam kegiatan. Oleh karena itu langkah awal penataan kelembagaan instansi pemerintah dengan menggunakan analisis bisnis proses akan lebih terperinci dalam merumuskan tugas dan fungsi, karena dengan menggunakan analisis bisnis proses, perumusan tugas dan fungsi akan diidentifikasi sampai kegiatan, sub kegiatan, aktivitas dan sampai pada penyusunan SOP. Karena dengan menyusun sampai SOP, nantinya penataan kelembagaan yang dilakukan akan lebih rinci sehingga setiap struktur organisasi mengetahui dan memahami pelaksanaan tugas sampai yang terperinci. Melihat berbagai penjelasan yang telah dikemukakan diatas, bahwa dalam penyusunan SOP harus melakukan analisis proses bisnis terlebih dahulu. Saat ini banyak instansi pemerintah yang menyusun SOP tanpa melakukan analisis proses bisnis terlebih dahulu, penyusunan SOP yang dilakukan hanya berdasarkan pada aktivitas rutin yang dilakukan tanpa melakukan identifikasi tugas dan fungsi yang ada. Hal tersebut harus segera dibenahi, karena tanpa melakukan analisis proses bisnis dalam penyusunan SOP, aktivitas yang ada belum terperinci secara detail dan SOP yang disusun belum menggambarkan secara penuh tugas dan fungsi yang akan dilakukan oleh instansi pemerintah.
  • 29. 21
  • 30. 22 Secara umum dokumen SOP selalu dikaitkan dengan format SOP. Format SOP sesuai konsep umum yang berlaku dinyatakan bahwa tidak ada format SOP yang baku (standar), yang mempengaruhi format SOP adalah tujuan dibuatnya SOP tersebut. Dengan demikian maka apabila tujuan penyusunan SOP berbeda maka format SOPnya pun akan berbeda. Namun demikian pada umumnya dokumen SOP memiliki 3 (tiga) unsur utama, yaitu: Identitas SOP, Prosedur SOP dan Flowchart. Identitas SOP berisi data-data yang menyangkut identitas SOP. Prosedur SOP berisi kegiatan, pelaksana, mutu baku dan keterangan.Sedangkan Flowchart berisikan gambar alur arah kegitan dan aktornya. Anatomi SOP berisi Identitas SOP, Prosedur SOP dan Flowchart
  • 31. 23 Sesuai dengan anatomi Dokumen SOP yang pada hakekatnya merupakan dokumen yang berisi prosedur- prosedur yang distandarkan yang secara keseluruhan membentuk satu kesatuan proses, sehingga informasi yang dimuat dalam dokumen SOP meliputi: Unsur Dokumentasi dan Unsur Prosedur. 1. Unsur Dokumentasi Unsur dokumentasi merupakan unsur dari Dokumen SOP yang berisi hal-hal yang terkait dengan proses pendokumentasian SOP sebagai sebuah dokumen. Adapun unsur dokumentasi SOP AP antara lain mencakup: a. Halaman Judul (Cover) Halaman judul merupakan halaman pertama sebagai sampul muka sebuah dokumen SOP AP. Halaman judul ini berisi informasi mengenai:  Judul SOP AP;  Instansi/Satuan Kerja;  Tahun pembuatan;  Informasi lain yang diperlukan.
  • 32. 24 Berikut adalah contoh halaman judul sebuah dokumen SOP AP, halaman judul ini dapat disesuaikan dengan kepentingan instansi. b. Keputusan Pimpinan Kementerian/ Lembaga/ Pemda Karena Dokumen SOP AP merupakan pedoman setiap pegawai (baik pejabat struktural, fungsional, atau yang ditunjuk untuk melaksanakan satu tugas dan tanggung jawab tertentu), dokumen ini harus memiliki kekuatan hukum. Dalam halaman selanjutnya setelah halaman judul, disajikan keputusan Pimpinan Induk Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah tentang penetapan dokumen SOP AP ini. c. Daftar isi dokumen SOP AP Daftar isi ini dibutuhkan untuk membantu mempercepat pencarian informasi dan menulis perubahan/revisi yang dibuat untuk bagian tertentu dari SOP AP terkait. (Catatan: Pada umumnya, karena prosedur-prosedur yang di SOP-kan akan mencakup prosedur dari seluruh unit kerja, kemungkinan besar dokumen SOP AP akan sangat tebal. Oleh karena itu, dokumen ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, yang masing-masing memiliki daftar isi). d. Penjelasan singkat penggunaan Sebagai sebuah dokumen yang menjadi manual, maka dokumen SOP AP hendaknya memuat penjelasan bagaimana membaca dan menggunakan dokumen tersebut. Isi dari bagian ini antara lain mencakup: Ruang Lingkup, menjelaskan tujuan prosedur dibuat dan kebutuhan organisasi; Ringkasan, memuat
  • 33. 25 ringkasan singkat mengenai prosedur yang dibuat; dan Definisi/Pengertian-pengertian umum, memuat beberapa definisi yang terkait dengan prosedur yang distandarkan. 2. Unsur Prosedur Unsur prosedur merupakan bagian inti dari dokumen SOP AP. Unsur ini dibagi dalam dua bagian, yaitu Bagian Identitas dan Bagian Flowchart. a. Bagian Identitas Bagian Identitas dari unsur prosedur dalam SOP AP sebagai berikut: Urian Penjelasan Logo dan Nama Instansi/Satuan Kerja/Unit Kerja : nomenklatur satuan/unit organisasi pembuat Nomor SOP AP : nomor prosedur yang di-SOP-kan sesuai dengan tata naskah dinas yang berlaku di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah Tanggal Pembuatan : tanggal pertama kali SOP AP dibuat berupa tanggal selesainya SOP AP dibuat bukan tanggal dimulainya pembuatannya Tanggal Revisi : tanggal SOP AP direvisi atau tanggal rencana ditinjau ulangnya SOP AP yang bersangkutan Tanggal Efektif : tanggal mulai diberlakukan SOP AP atau sama dengan tanggal ditandatanganinya Dokumen SOP AP
  • 34. 26 Pengesahan : Item pengesahan berisi nomenklatur jabatan, tanda tangan, nama pejabat yang disertai dengan NIP serta stempel/cap instansi Judul SOP AP : judul prosedur yang di-SOP-kan sesuai dengan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki Dasar Hukum : berupa peraturan perundang-undangan yang mendasari prosedur yang di-SOP-kan beserta aturan pelaksanaannya Keterkaitan : memberikan penjelasan mengenai keterkaitan prosedur yang distandarkan dengan prosedur lain yang distandarkan (SOP AP lain yang terkait secara langsung dalam proses pelaksanaan kegiatan dan menjadi bagian dari kegiatan tersebut Peringatan : memberikan penjelasan mengenai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ketika prosedur dilaksanakan atau tidak dilaksanakan. Peringatan memberikan indikasi berbagai permasalahan yang mungkin muncul dan berada di luar kendali pelaksana ketika prosedur dilaksanakan, serta berbagai dampak lain yang ditimbulkan. Dalam hal ini dijelaskan pula bagaimana cara mengatasinya bila diperlukan. Umumnya menggunakan kata peringatan, yaitu jika/apabila-maka (if-than) atau batas waktu (dead line) kegiatan harus sudah dilaksanakan Kualifikasi Pelaksana : memberikan penjelasan mengenai kualifikasi pelaksana yang dibutuhkan dalam melaksanakan perannya pada prosedur yang distandarkan. SOP Administrasi dilakukan oleh lebih dari satu pelaksana, oleh sebab itu maka kualifikasi yang dimaksud adalah berupa kompetensi (keahlian dan ketrampilan) bersifat umum untuk semua pelaksana dan bukan bersifat individu, yang diperlukan untuk dapat melaksanakan SOP ini secara optimal Peralatan dan Perlengkapan : memberikan penjelasan mengenai daftar peralatan utama (pokok) dan perlengkapan yang dibutuhkan yang terkait secara langsung dengan prosedur yang di-SOP-kan
  • 35. 27 Pencatatan dan Pendataan : memuat berbagai hal yang perlu didata dan dicatat oleh pejabat tertentu. Dalam kaitan ini, perlu dibuat formulir-formulir tertentu yang akan diisi oleh setiap pelaksana yang terlibat dalam proses. (Misalnya formulir yang menunjukkan perjalanan sebuah proses pengolahan dokumen pelayanan perizinan. Berdasarkan formulir dasar ini, akan diketahui apakah prosedur sudah sesuai dengan mutu baku yang ditetapkan dalam SOP AP). Setiap pelaksana yang ikut berperan dalam proses, diwajibkan untuk mencatat dan mendata apa yang sudah dilakukannya, dan memberikan pengesahan bahwa langkah yang ditanganinya dapat dilanjutkan pada langkah selanjutnya. Pendataan dan pencatatan akan menjadi dokumen yang memberikan informasi penting mengenai “apakah prosedur telah dijalankan dengan benar b. BagianFlowchart Bagian Flowchart merupakan uraian mengenai langkah-langkah (prosedur) kegiatan beserta mutu baku dan keterangan yang diperlukan. Bagian Flowchart ini berupa flowcharts yang menjelaskan langkah-langkah kegiatan secara berurutan dan sistematis dari prosedur yang distandarkan, yang berisi:  Nomor kegiatan;  Uraian kegiatan yang berisi langkah-langkah (prosedur);  Pelaksana yang merupakan pelaku (aktor) kegiatan;  Mutu Baku yang berisi kelengkapan, waktu, output dan keterangan. Agar SOP AP ini terkait dengan kinerja, maka setiap aktivitas hendaknya mengidentifikasikan mutu baku tertentu, seperti: waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan persyaratan/kelengkapan yang diperlukan (standar input) dan outputnya. Mutu baku ini
  • 36. 28 akan menjadi alat kendali mutu sehingga produk akhirnya (end product) dari sebuah proses benar-benar memenuhi kualitas yang diharapkan, sebagaimana ditetapkan dalam standar pelayanan. Untuk memudahkan dalam pendokumentasian dan implementasinya, sebaiknya SOP AP memiliki kesamaan dalam unsur prosedur meskipun muatan dari unsur tersebut akan berbeda sesuai dengan kebutuhan instansi masing- masing. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini disajikan anatomi format SOP secara keseluruhan baik yang menyangkut bagian identitas maupun bagian flowchart. (seperti contoh)
  • 37. 29 Agar dapat lebih mempermudah dalam pemahamannya, di bawah ini disajikan contoh anatomi bagian identitas dan bagian flowchart SOP yang telah terisi, sebagai berikut.
  • 38. 30 Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Nama SOP IZIN TRAYEK DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 6 Tahun 2001 tentang Retribusi Izin Trayek (Lembaran Daerah Kabupaten Muara Enim Tahun 2001 Nomor 72) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 12 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kabupaten Muara Enim Tahun 2009 Nomor 5 Seri B) 1. Mengetahui tugas pokok dan fungsi BPMPT 2. Memiliki kemampuan / Memahami administrasi pemerintahan 3. Memahami persyaratan perizinan 4. Dapat berkomunikasi dengan baik, benar dan lancar 5. Dapat mengoperasikan komputer dan jaringan internet KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN SOP Bidang yang terkait di lingkungan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu 1. Formulir permohonan 2. Peralatan komputer yang dilengkapi jaringan internet dan program office 3. Alat tulis kantor PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN Jika SOP tidak dilakukan, konsekuensi waktu penyelesaian perizinan tidak terpenuhi Penerbitan perizinan/ non perizinan harus diarsipkan/ didokumentasikan secara baik dan benar Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
  • 39. 31 Mutu Baku Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan pengajuan Izin HO secara normatif Rincian KegiatanNo 1 2 3 4 5 6 7 8 Memverifikasi dan memberikan catatan keabsahan dokumen berkas pemohon Mendaftarkan berkas permohonan yang sudah lengkap ke dalam aplikasi perizinan Memberikan pertimbangan hukum dan menyusun draft surat tugas tim teknis Memeriksa dan menandatangani draft surat tugas tim teknis peninjauan lapangan Melaksanakan peninjauan lapangan Memeriksa draft Izin HO Membuat draft Izin HO 9 Menandatangani draft Izin HO Petugas Loket Kasubbid Administrasi Perizinan Kasubbid Pertimbangan Hukum Kepala Badan Tim Teknis Kasubbid Pelayanan Petugas Loket Pengambilan Kelengkapan/input Berkas yang lengkap secara normatif OutputWaktu Keterangan Photo copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon, Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup, Photo copy Surat Izin Tempat Usaha, Photo Berwarna ukuran 3x4 cm = 4 lembar, Photo copy Tanda Lunas PBB Tahun Terakhir, Surat Kuasa di atas materai Rp 6.000,- Berkas yang telah diverifikasi Dokumen terdaftar Draft Surat Tugas Tim teknis Surat Tugas Tim teknis BAP Draft Izin HO Draft Izin HO yang telah diperiksa Kepala Badan Berkas yang lengkap secara normatif Berkas yang telah diverifikasi Dokumen terdaftar Draft Surat Tugas Tim teknis Surat Tugas Tim teknis BAP Draft Izin HO Draft Izin HO yang telah diperiksa Kepala Badan Izin HO 5 menit 30 menit 5 menit 5 menit 5 menit 30 menit 5 menit 10 menit 1 hari Draft Surat Tugas Tim Teknis yang telah diperiksa dan diparaf oleh Kabid Pelayanan Perizinan Terpadu dan Sekretaris Draft Izin HO diperiksa dan diparaf oleh Kabid Pelayanan Perizinan Terpadu, Kabid Data dan Pengelolaan Pengaduan dan Sekretaris Bupati 10 Mendokumentasikan dan menyerahkan Izin HO Izin HO Tanda terima Izin HO 5 menit Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
  • 40. 32 Salah satu aspek yang peting dalam penyusunan SOP AP yang efektif dan efisien adalah dengan ketepatan penggunaan symbol-simbolnya. Sesuai dengan permenPANRB, simbol yang digunakan dalam SOP AP terdiri dari 5 (lima) simbol, yaitu: 4 (empat) simbol dasar flowcharts (Basic Symbol of Flowcharts) dan 1 (satu) simbol penghubung ganti halaman (Off-Page Conector)sebagai berikut:
  • 41. 33 Argumentasi atau dasar mengapa hanya menggunakan 5 (lima) simbol dalam penyusunan SOP AP antara lain adalah sebagai berikut : 1. SOP AP mendeskripsikan prosedur administratif, yaitu kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh lebih dari satu pelaksana (jabatan) dan bersifat makro maupun mikro dan prosedur yang bersifat teknis yang detail baik yang menyangkut urusan administrasi maupun urusan teknis; 2. Hanya ada dua alternatif sifat kegiatan administrasi pemerintahan yaitu kegiatan eksekusi (process) dan pengambilan keputusan (decision); 3. Simbol lain tidak dipergunakan disebabkan karena prosedur yang dideskripsikan bersifat umum tidak rinci dan tidak bersifat teknis disamping itu kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana kegiatan sudah langsung operasional tidak bersifat teknikal (technical procedures) yang berlaku pada peralatan (mesin); 4. Penulisan kegiatan dalam prosedur bersifat aktif (menggunakan kata kerja tanpa subyek) dengan demikian banyak simbol yang tidak dipergunakan, seperti: simbol pendokumentasian, simbol persiapan, simbol penundaan, dan simbol lain yang sejenis; 5. Penyusunan SOP AP ini hanya memberlakukan penulisan flowcharts secara vertikal, artinya bahwa branching flowcharts dituliskan secara vertikal sehingga hanya mengenal penyambungan simbol yang menghubungkan antar halaman (simbol segilima/off-page connector) dan tidak mengenal simbol lingkaran kecil penghubung dalam satu halaman.
  • 42. 34 Simbol Kapsul (terminator) melambangkan mulainya kegiatan (pemicu/start) dan akhir kegiatan (penutup/finish). Dalam penulisan anak panah yang menyertai harus sesuai kaidah, yaitu: untuk mulai (pemicu) arah panah ke bawah terlebih dahulu dan untuk penutup arah panah harus dari atas simbol kapsul. Prinsip yang digunakan adalah kegiatan mulai simbol kapsul harus dari ujung kiri sesuai skuennya (urutannya) tidak ada yang dari tengah ataupun ujung kanan. Contoh penerapan simbol kapsul dalam flowchart sebagai berikut:
  • 43. 35 Simbol kotak melambangkan kegiatan eksekusi (proses) yaitu proses aktivitas pada setiap tahapan dan aktor. Penulisan anak panah yang menyertai harus sesuai kaidah. Prinsip yang digunakan adalah satu aktivitas satu aktor dan satu simbol kecuali untuk kegiatan yang secara esensinya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu aktor secara bersamaan dalam waktu yang relatif sama, seperti: rapat, diskusi. Contoh penggunaan Simbol Kotak dalam flow chart sebagai berikut:
  • 44. 36
  • 45. 37 Simbol belah ketupat melambangkan kegiatan pengambilan keputusan (adanya alternatif: ya-tidak, lengkap-tidak, sesuai-tidak, dsb.). Selanjutnya dalam penulisan anak panah yang menyertai harus sesuai kaidah tetapi lebih fleksibel dibandingkan simbol kotak. Prinsip yang digunakan adalah satu aktivitas satu aktor dan satu simbol kecuali pengambilan keputusan yang dilakukan dalam suatu forum bersama (rapat) dilambangkan dengan tanda kotak (proses).
  • 46. 38 Contoh dalam penerapan Simbol Belah Ketupat dapat dilhat sebagaimana penggambaran flowchart sebagai berikut:
  • 47. 39 Simbol Keempat (penghubung) melambangkan penghubung flowcharts yang terputus karena ganti halaman. Penulisan simbol didahului dengan anak panah dari simbol sebelumnya pada halaman yang terputus dan diteruskan dengan anak panah menuju simbol berikutnya pada halaman berikutnya dan berlaku sebaliknya untuk panah balikan. Prinsip yang digunakan: apabila hanya satu anak panah menghubung simbol segi lima maka tidak perlu ditulis nomor. Apabila menghubungkan lebih dari satu anak panah maka diberikan nomor. Contoh penggunaan simbol (penghubung) flowcharts yang terputus karena ganti halaman dapat dilihat sebagai berikut: Page 1 Page 2
  • 48. 40 Simbol anak panah (Arah Proses) melambangkan arah proses kegiatan dari satu simbol ke simbol selanjutnya. Selanjutnya penulisan simbol anak panah sesuai kaidah yang berlaku pada simbol yang dihubungkan.Prinsip yang digunakan: Pertama, arah anak panah selalu jatuh dari atas menuju ke sisi atas tengah simbol, kecuali untuk arah anak panah balikan yang tergantung pada kondisi yang dihadapi: bisa dari bawah ke atas dan bisa dari sisi kanan ataupun kiri. Kedua, tanda anak panah tidak boleh bersilangan seandanya terpaksa bersilangan maka digambarkan dengan tanda “Ω = omega”. Page 1 Page 2
  • 49. 41 Contoh penggunaan simbol anak panah pada flowchart 1 anak panah dan 2 anak panah dapat dilihat sebagai berikut: Page 1 Page 2
  • 51. 43 Pendekatan penyusunan SOP dapat dilakukan dengan berbagai motode / cara. Namun demikian ada beberapa tahap yang sama untuk dilakukan meliputi : membuat daftar kebutuhan SOP, Identifikasi SOP yang akan dibuat/disusun, Penilaian terhadap kebutuhan, menetukan Prioritasi, Identifikasi aktivitas, menetapkan format, menyusun SOP, review /Validasi dan menetapkan / mengesahkan SOP. Identifikasi Kebutuhan SOP Identifikasi kebutuhan SOP Adminsitasi Pemerintahan berdasarkan tugas dan fungsi dengan mengidentifikasi output, aspek output dan judul SOP dengan urutan sebagai berikut: Berdasarkan gambar diatas, tugas dijabarkan dalam fungsi (uraian tugas) dan fungsi tersebut di jabarkan dalam sub fungsi (rincian uraian tugas), merumuskan output sub fungsi (rincian uraian tugas), menentukan aspek-aspek dalam mencapai output, menentukan judul SOP. Tugas Fungsi Sub Fungsi Output Aspek Judul SOP Uraian Tugas Rincian Uraian Tugas
  • 52. 44 Adapun langkah-langkah identifikasi SOP AP berdasarkan analisis tugas dan fungsi yang dimiliki organisasi pemerintah adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis Tugas dan Fungsi Organisasi Pemerintah Analisis tugas dan fungsi dilakukan dengan memerinci (mem-break-down) tugas dan fungsi struktur organisasi terendah menjadi kegiatan yang operasional yang mencerminkan output sementaranya baik yang berdimensi produk maupun yang berdimensi proses; 2. Mengidentifikasi output final (end-product) Identifikasi output final (end-product) dari output sementara yang dihasilkan struktur terendah organisasi pemerintah dengan melakukan penelusuran struktur yang menghasilkan output final tersebut; 3. Mengidentifikasi aspek kegiatan dari output final (end- product) Identifikasi aspek kegiatan dari output final (end- product) dengan merumuskan aspek kegiatan keseluruhan (makro) dan aspek parsial (mikro) yang ada di awal (pra), pada saat (in) dan setelah (pasca) dari (mikro) output final tersebut; 4. Merumuskan judul SOP AP Rumusan judul SOP AP dilakukan dengan menggabungkan aspek kegiatan dengan output final (end-product). Penggabungan aspek kegiatan secara keseluruhan (makro) dengan output final menjadi judul SOP makro dan penggabungan aspek parsial (mikro) menjadi judul SOP mikro; 5. Mengindentifikasi seluruh judul SOP AP Identifikasi seluruh SOP AP yang telah dihasilkan baik judul SOP makro dan mikro dengan mengelompokkan sesuai dengan tingkat struktur organisasinya. Keseluruhan judul SOP AP inilah merupakan kebutuhan riil SOP AP yang harus disusun.
  • 53. 45 Penilaian Prioritas Penilaian prioritas adalah menentukan SOP yang dinilai memiliki peran penting dan strategis, ada bebebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan skala prioritas yakni sebagai berikut : 1. Keterkaitan dengan aspek strategis pelaksanaan tugas pokok dan fungsi 2. Keterkaitan dengan prosedur lain 3. Keterkaitan dengan peraturan perundang-undangan 4. Keterkaitan dengan pemenuhan kebutuhan stakeholders 5. Dll.
  • 54. 46 Identifikasi Aktivitas SOP Identifikasi aktivitas SOP dengan melihat siapa yang melakukan, apa output yang dihasilkan, waktu yang dibutuhkan, dan kelengkapan yang diperlukan dalam setiap aktifitas proses aktivitas. Seperti pada gambar. Dalam setiap mekanisme kerja sebuah SOP hanya terdiri dari 3 unsur yakni input, proses dan output. Mekanisme kerjanya, setiap output dari setiap aktivitas akan menjadi input pada aktivitas selanjutnya, dimana aktivitas tersebut akan dilaksanakan oleh actor (pegawai/pelanggan). Seperti pada Gambar. Menentukan Format Aktivitas 1 Aktivitas 2 Aktivitas 3 Aktivitas -n Selesai Mulai Proses dur Input Proses Output Input Proses Output Input Proses Output
  • 55. 47 Dalam menyusun SOP banyak terdapat jenis format Antara lain Simple Steps Graphic (SS-G), Simple Steps Flowchart (SS-F), Hierarchical Steps Graphic (HS-G), Hierarchical Steps Flowchart (HS-F). Dalam Penyusunan SOP Administasi pemerintahan umumnya menggunakan SS-F dan HS-F.Beberapa keuntungan format ini sebagai berikut : • Rinci dan detail • Jelas alurnya • Simbul-simbulnya merepresentasikan apa yang harus dilakukan • Hirarkis sesuai urutan proses • Mudah dipahami secara mandiri Pengenalan symbol SOP dalam Flowchart seperti pada Bab sebelumnya. SS - G SS - F HS - G HS - F
  • 56. 48 Menyusun dan Pendokumentasian SOP Melaksanan penyusunan SOP dengan penjelasan- penjelan dengan bab-bab sebelumnya. Sedangkan dalam pendokumentasioan SOP berisi Antara lain : 1. Halaman Judul 2. Surat Keputusan Pimpinan K / L / Pemda 3. Daftar Isi 4. Penjelasan Singkat berisi Ruang Lingkup, menjelaskan tujuan prosedur dibuat dan kebutuhan organisasi; Ringkasan, memuat ringkasan singkat mengenai prosedur yang dibuat; dan Definisi/Pengertian-pengertian umum, memuat beberapa definisi yang terkait dengan prosedur yang distandarkan. 5. Dokumen SOP berisi Identitas SOP dan Prosedur SOP (Bab Anatomi SOP) Mengesahkan SOP Dokumen SOP disahkan oleh pimpinan organisasi masing seperti kepala bagian, kepala SKPD, kepala daerah, ketua / kepala lembaga dan lain sebagainya.
  • 57. 49 ________ 2012 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi No. 35 tahun 2012 tentang Standar Opererasional Peosedur Administrasi Pemerintah Pusat Kajian Pelayanan Publik, 2012 Materi Bimbingan Teknis Penyusunan Standar Operasional Prosedur, Lembaga Adminsirtasi Negara Kementerian PANRB, 2012, Konsep, Kebijakan Dan Praktek Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan, Kementerian PANRB Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi; PermenPAN dan RB Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process); Permendagri No. 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan SOP di Lingkungan Kemendagri; Permendagri No. 52 Tahun 2011 tentang SOP di Lingkungan Pemerintah Daerah
  • 58. 50
  • 59. 51
  • 60. 52
  • 61. 53
  • 62. 54
  • 63. 55
  • 64. 56
  • 65. 57
  • 66. 58
  • 67. 59
  • 68. 60
  • 69. 61
  • 70. 62
  • 71. 63
  • 72. 64
  • 73. 65
  • 74. 66
  • 75. 67
  • 76. 68
  • 77. 69
  • 78. 70
  • 79. 71
  • 80. 72
  • 81. 73
  • 82. 74
  • 83. 75
  • 84. 76
  • 85. 77
  • 86. 78
  • 87. 79
  • 88. 80
  • 89. 81
  • 90. 82
  • 91. 83
  • 92. 84
  • 93. 85
  • 94. 86
  • 95. 87
  • 96. 88
  • 97. 89
  • 98. 90
  • 99. 91
  • 100. 92
  • 101. 93