SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 29
MATERI GENETIK
Oleh :
TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.
PENDAHULUAN
• Berbagai macam sifat fisik makhluk hidup
merupakan hasil dari manifestasi sifat genetik
yang dapat diturunkan pada keturunannya
• Sifat genetik tersebut berada di dalam asam
nukleat berupa DNA (Deoxiribosa nucleid
acid) atau RNA (Ribosa nucleid acid).
• DNA berada dalam kromosom yang terpilin di
dalam inti sel, sedangkan RNA tersebar di
dalam larutan sitoplasma dan plasma sel
• Sifat genetik akan diturunkan pada
keturunannya melalui proses perkawinan
antara sel sperma dan telur sehingga
menghasilkan perpaduan dua sifat genetik
yang berbeda
• Ilmu yang mempelajari materi genetik serta
proses penurunannya pada keturunannya
adalah ilmu genetika
II. KROMOSOM
• Di dalam inti sel, saat sel tidak mengalami
pembelahan, terdapat benang-benang kromatin
yang sangat halus dan sulit diamati dengan mikroskop
biasa
• Saat sel melakukan pembelahan (mitosis/meiosis)
benang-benang kromatin akan berkondensasi serta
memendek membentuk kromosom
• Kromosom lebih mudah diamati karena bersifat dapat
menyerap warna
• Pada fase metafase, saat kromosom berjajar di bidang
ekuator : fase yang paling mudah untuk dilakukan
pengamatan terhadap jumlah serta struktur
kromosom
• Kromosom terdiri sepasang kromatid yang
mengandung materi genetik yang homolog
satu sama lain. Letak materi genetik di dalam
kromosom disebut sebagai lokus.
• Pasangan gen dinamakan alela, yang memiliki
lokus sama pada kromosom yang homolog.
Kromosom homolog berasal dari kedua
orangtuanya. Masing-masing kromosom
homolog membawa informasi genetik yang
sama.
• Panjang kromosom : 0,2-0,5 µ , diamater : 0,2-
20 µ.
2. Jenis kromosom
• Berdasarkan bentuknya, kromosom terbagi
menjadi 4 jenis, yaitu :
– Metasentrik : 2 lengan kromosom yang hampir
sama panjang, letak sentromer hampir di tengah-
tengah
– Submetasentrik : 2 lengan kromosom yang tidak
sama panjang
– Akrosentrik : letak sentromer hampir di ujung
kromosom sehingga mempunyai lengan pendek
hampir setengah dari lengan panjang
– Telosentrik : letak sentromer di ujung kromosom.
• Berdasarkan sifat :
– kromosom autosom
– kromosom gonosom (penentu sifat kelamin) : kromosom
X dan kromosom Y
• Pada manusia terdapat 22 pasang atau 44 buah
kromosom autosom dan 2 kromosom gonosom
• Jika terdapat satu pasang kromosom X : jenis
kelaminnya adalah wanita. Tetapi jika dalam selnya
terdapat kromosom gonosom X dan Y, maka jenis
kelaminnya adalah pria.
• Kromosom X memiliki ukuran yang lebih besar dan
berbentuk metasentrik, sedangkan kromosom Y
berukuran kecil dan berbentuk akrosentrik.
• Sel somatik : 22AA + XY atau 22AA + XX
(artinya terdapat 22 pasang kromosom
autosom dan sepasang kromosom
gonosom).
• Dapat ditulis juga : 44A + XY atau 44A +
XX (artinya terdapat 44 kromosom
• autosom dan satu pasang kromosom
gonosom )
• Sel kelamin : 22A + X atau 22A + Y
(artinya terdapat 22 kromosom gonosom
dan satu kromosom gonosom)
3. Identifikasi kromosom
• Mula-mula dilakukan isolasi kromosom dari sel
yang sedang membelah (tahap metafase)
• dilakukan pewarnaan dan diamati di bawah
mikroskop dengan perbesaran tertentu,
dipotret dan dicetak dengan perbesaran
• Gambar yang kita peroleh dapat kita gunting
dan kita kelompokkan berdasarkan letak
sentromernya
• Pengelompokkan kromosom berdasarkan
jenisnya ini disebut sebagai kariotipe
kromosom
• Seorang wanita memiliki dua kromosom X,
tetapi hanya satu kromosom yang aktif
bertranskripsi, sedangkan kromosom X
lainnya besifat inaktif membentuk
heterokromatin yang berkondensasi disebut
sebagai Barr body atau kromatin seks
• Barr body akan tampak sebagai titik hitam,
yang dapat kita amati pada polesan epitel
pipi bagian dalam. Sedangkan pada sel
darah putih kromatin seks akan membentuk
drum stick.
DNA
• Satuan terkecil dari hereditas (materi penurun
sifat) adalah gen atau kumpulan molekul DNA
• DNA tersusun dalam kromosom di dalam inti sel,
berupa makromolekul polinukleotida yang tersusun
atas polimer yang berulang-ulang
• Makromolekul DNA terdiri atas gugus fosfat, gula
dan basa. Gugus fosfat akan membentuk pita DNA
yang berpilin ke kanan, dan berikatan dengan gula 5
karbon (deoksiribosa)
• Gugus gula berikatan dengan basa sebagai pengisi
rantai yang akan berpasangan dengan basa dari
rantai lainnya, sehingga terbentuk dua rantai
(double heliks
• Basa DNA terbagi dua jenis :
– basa purin : guanin (G) dan basa adenin (A)
– basa primidin : basa sitosin (C) dan basa timin (T).
• Basa primiridin pada untai DNA yang satu akan
berikatan dengan basa purin dari untai basa DNA
yang lain (G – C membentuk ikatan rangkap tiga,
A - T membentuk ikatan rangkap dua)
• Satu kromosom manusia rata-rata mengandung
6,5 x 107 pasang basa, atau kurang lebih sama
dengan panjang sebesar 5 cm.
• Basa DNA akan berikatan dengan gugus gula deoksiribosa
membentuk molekul nukleosida. Sedangkan susunan molekul
basa, gula deoksiribosa dan fosfat membentuk molekul nukleotida.
• Untai DNA heliks ganda memiliki polaritas, salah satu ujung rantai
DNA memiliki gugus fosfat dengan rantai karbon 5’ deoksiribosa
pada ujung nukleotidanya dan 3’ pada ujung rantai lainnya.
Sedangkan pasangan rantai lainnya memiliki ujung yang dimulai dari
3’ dan berakhiran pada ujung karbon 5’. Sehingga dikatakan bahwa
rantai DNA heliks ganda memiliki rantai bidireksional
polinukleotida 3’ – 5’ dan 5’ – 3’ atau bersifat anti paralel (saling
berlawanan). Sehingga untaian basanya digambarkan sebagai
• 5’- ATTGTCGAGG – 3’
• 3’- TAACAGCTCC – 5’
• Hasil penelitian Griffith (1928), Yacob dan Monod
(1966), Hershey dan Chase (1972), molekul DNA akan
berinteraksi dengan protein histon dan protein non
histon. Asosiasi DNA dengan protein histon membentuk
unit-unit nukleosom, yang terdiri dari DNA dan
oktamer histon, yaitu double 4 molekul histon (H2A,
H2B, H3, H4)2 dan satu molekul histon H1. Ikatan DNA
histon adalah ikatan elektrostatik yang kuat karena
histon adalah protein alkali yg bermuatan positif. Molekul
histon H3 dan H4 mempunyai protein arginin yang
lebih banyak, sedangkan H2A dan H2B didominasi oleh
lisin.
• Molekul DNA mempunyai variasi yang
ditentukan oleh jumlah dan komposisi
nukleotida yang menyusunnya.
• Informasi genetik 2 jalur yaitu;
– dari generasi satu ke generasi berikutnya melalui
proses replikasi
– perubahan menjadi protein melalui proses
transkipsi dan translasi sehingga terjadi ekspresi
gen.
RNA
• merupakan polimer asam ribonukleat, berupa untaian
tunggal ribosa, berfungsi sebagai penyimpan dan
penyalur informasi
• terdiri dari tiga gugus molekul yaitu gugus gula yang
mengandung 5 karbon (ribosa), basa RNA dan fosfat
• Basa RNA : purin dan pirimidin, namun terdapat satu
jenis basa yang berbeda dengan basa DNA yaitu tidak
terdapat basa timin melainkan basa urasil
• Basa purin dan pirimidin yang berikatan dengan ribosa
membentuk suatu molekul yang dinamakan
nukleosida atau ribonukleosida
• Rantai polinukleotida RNA lebih pendek dibandingkan
DNA, karena hanya menterjemahkan sekuen tertentu
dari basa DNA.
tiga jenis RNA yaitu ;
1. dRNA atau mRNA (RNA duta atau RNA
messenger)
Merupakan RNA yang urutan basanya berkomplemen
dengan urutan basa DNA, membawa pesan atau kode
genetik (kodon) dari kromosom di inti sel ke ribosom
di sitoplasma
2 rRNA (RNA ribosom)
Merupakan komponen di dalam ribosom
3 tRNA (RNA transfer)
Merupakan molekul RNA yang membawa asam amino
ke ribosom yang spesifik sesuai dengan urutan basa
yang dibawa oleh mRNA.
Ciri-ciri DNA RNA
Letak Di dalam nukleus, kloroplas,
mitokondria
Di dalam nukleus,
sitoplasma, kloroplast dan
ribosom
Bentuk
rantai
Double heliks, berpilin dan
panjang
Satu untai, tidak berpilin
dan pendek
Fungsi Untuk penurunan sifat dan
sintesis protein
Untuk Sintesis protein
Kadar Tidak dipengaruhi oleh
aktivitas sintesis protein
Tergantung aktivitas
sintesis protein
Basa Purin (adenin dan guanin)
Pirimidin (sitosin dan timin)
Purin (adenin dan guanin)
Pirimidin (sitosin dan
urasil)
gula deoksiribosa Ribosa
Konsep Dasar Genentika

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Konsep Dasar Genentika

Biologi 12 substansi hereditas dan reproduksi sel
Biologi 12   substansi hereditas dan reproduksi selBiologi 12   substansi hereditas dan reproduksi sel
Biologi 12 substansi hereditas dan reproduksi selNisa 'Icha' El
 
Bab 3 hereditas
Bab 3 hereditasBab 3 hereditas
Bab 3 hereditasrradityaaa
 
PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptxPPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptxRatiwiArianti
 
Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12
Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12
Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12unggarapunja12
 
Bab 3 Substansi Materi Genetik.pdf
Bab 3 Substansi Materi Genetik.pdfBab 3 Substansi Materi Genetik.pdf
Bab 3 Substansi Materi Genetik.pdfsellysusan118147
 
Materi genetik
Materi genetikMateri genetik
Materi genetikMonaClara1
 
MATERI GENETIK.pptx
MATERI GENETIK.pptxMATERI GENETIK.pptx
MATERI GENETIK.pptxFarelZuwa
 
PPT Materi Genetik.pptx
PPT Materi Genetik.pptxPPT Materi Genetik.pptx
PPT Materi Genetik.pptxUmrotunFaridah
 
Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1
Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1
Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1HasniAgung
 
modul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdf
modul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdfmodul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdf
modul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdfAgathaHaselvin
 
DNA (Asam Deoksiribonukleat) - Biomolekul
DNA (Asam Deoksiribonukleat) - BiomolekulDNA (Asam Deoksiribonukleat) - Biomolekul
DNA (Asam Deoksiribonukleat) - BiomolekulNahda Zafira
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2Faridatul Amaniyah
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2Zahidah Farhatiy
 
KONSEP KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIKA.pptx
KONSEP KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIKA.pptxKONSEP KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIKA.pptx
KONSEP KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIKA.pptxHerivJul
 

Ähnlich wie Konsep Dasar Genentika (20)

Biologi 12 substansi hereditas dan reproduksi sel
Biologi 12   substansi hereditas dan reproduksi selBiologi 12   substansi hereditas dan reproduksi sel
Biologi 12 substansi hereditas dan reproduksi sel
 
DNA, Gen dan Kromosom
DNA, Gen dan KromosomDNA, Gen dan Kromosom
DNA, Gen dan Kromosom
 
Bab 3 hereditas
Bab 3 hereditasBab 3 hereditas
Bab 3 hereditas
 
PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptxPPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptx
 
Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12
Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12
Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12
 
Bab 3 Substansi Materi Genetik.pdf
Bab 3 Substansi Materi Genetik.pdfBab 3 Substansi Materi Genetik.pdf
Bab 3 Substansi Materi Genetik.pdf
 
Materi genetik
Materi genetikMateri genetik
Materi genetik
 
MATERI GENETIK.pptx
MATERI GENETIK.pptxMATERI GENETIK.pptx
MATERI GENETIK.pptx
 
dna dan gen
dna dan gendna dan gen
dna dan gen
 
PPT Materi Genetik.pptx
PPT Materi Genetik.pptxPPT Materi Genetik.pptx
PPT Materi Genetik.pptx
 
Substansi genetik
Substansi genetikSubstansi genetik
Substansi genetik
 
Bahan Genetik.pptx
Bahan Genetik.pptxBahan Genetik.pptx
Bahan Genetik.pptx
 
Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1
Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1
Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1
 
modul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdf
modul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdfmodul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdf
modul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdf
 
Genetika
GenetikaGenetika
Genetika
 
DNA (Asam Deoksiribonukleat) - Biomolekul
DNA (Asam Deoksiribonukleat) - BiomolekulDNA (Asam Deoksiribonukleat) - Biomolekul
DNA (Asam Deoksiribonukleat) - Biomolekul
 
Genetika
GenetikaGenetika
Genetika
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2
 
KONSEP KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIKA.pptx
KONSEP KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIKA.pptxKONSEP KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIKA.pptx
KONSEP KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIKA.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 

Konsep Dasar Genentika

  • 1. MATERI GENETIK Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.
  • 2. PENDAHULUAN • Berbagai macam sifat fisik makhluk hidup merupakan hasil dari manifestasi sifat genetik yang dapat diturunkan pada keturunannya • Sifat genetik tersebut berada di dalam asam nukleat berupa DNA (Deoxiribosa nucleid acid) atau RNA (Ribosa nucleid acid). • DNA berada dalam kromosom yang terpilin di dalam inti sel, sedangkan RNA tersebar di dalam larutan sitoplasma dan plasma sel
  • 3.
  • 4. • Sifat genetik akan diturunkan pada keturunannya melalui proses perkawinan antara sel sperma dan telur sehingga menghasilkan perpaduan dua sifat genetik yang berbeda • Ilmu yang mempelajari materi genetik serta proses penurunannya pada keturunannya adalah ilmu genetika
  • 5. II. KROMOSOM • Di dalam inti sel, saat sel tidak mengalami pembelahan, terdapat benang-benang kromatin yang sangat halus dan sulit diamati dengan mikroskop biasa • Saat sel melakukan pembelahan (mitosis/meiosis) benang-benang kromatin akan berkondensasi serta memendek membentuk kromosom • Kromosom lebih mudah diamati karena bersifat dapat menyerap warna • Pada fase metafase, saat kromosom berjajar di bidang ekuator : fase yang paling mudah untuk dilakukan pengamatan terhadap jumlah serta struktur kromosom
  • 6.
  • 7. • Kromosom terdiri sepasang kromatid yang mengandung materi genetik yang homolog satu sama lain. Letak materi genetik di dalam kromosom disebut sebagai lokus. • Pasangan gen dinamakan alela, yang memiliki lokus sama pada kromosom yang homolog. Kromosom homolog berasal dari kedua orangtuanya. Masing-masing kromosom homolog membawa informasi genetik yang sama. • Panjang kromosom : 0,2-0,5 µ , diamater : 0,2- 20 µ.
  • 8. 2. Jenis kromosom • Berdasarkan bentuknya, kromosom terbagi menjadi 4 jenis, yaitu : – Metasentrik : 2 lengan kromosom yang hampir sama panjang, letak sentromer hampir di tengah- tengah – Submetasentrik : 2 lengan kromosom yang tidak sama panjang – Akrosentrik : letak sentromer hampir di ujung kromosom sehingga mempunyai lengan pendek hampir setengah dari lengan panjang – Telosentrik : letak sentromer di ujung kromosom.
  • 9. • Berdasarkan sifat : – kromosom autosom – kromosom gonosom (penentu sifat kelamin) : kromosom X dan kromosom Y • Pada manusia terdapat 22 pasang atau 44 buah kromosom autosom dan 2 kromosom gonosom • Jika terdapat satu pasang kromosom X : jenis kelaminnya adalah wanita. Tetapi jika dalam selnya terdapat kromosom gonosom X dan Y, maka jenis kelaminnya adalah pria. • Kromosom X memiliki ukuran yang lebih besar dan berbentuk metasentrik, sedangkan kromosom Y berukuran kecil dan berbentuk akrosentrik.
  • 10. • Sel somatik : 22AA + XY atau 22AA + XX (artinya terdapat 22 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosom gonosom). • Dapat ditulis juga : 44A + XY atau 44A + XX (artinya terdapat 44 kromosom • autosom dan satu pasang kromosom gonosom ) • Sel kelamin : 22A + X atau 22A + Y (artinya terdapat 22 kromosom gonosom dan satu kromosom gonosom)
  • 11. 3. Identifikasi kromosom • Mula-mula dilakukan isolasi kromosom dari sel yang sedang membelah (tahap metafase) • dilakukan pewarnaan dan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran tertentu, dipotret dan dicetak dengan perbesaran • Gambar yang kita peroleh dapat kita gunting dan kita kelompokkan berdasarkan letak sentromernya • Pengelompokkan kromosom berdasarkan jenisnya ini disebut sebagai kariotipe kromosom
  • 12.
  • 13. • Seorang wanita memiliki dua kromosom X, tetapi hanya satu kromosom yang aktif bertranskripsi, sedangkan kromosom X lainnya besifat inaktif membentuk heterokromatin yang berkondensasi disebut sebagai Barr body atau kromatin seks • Barr body akan tampak sebagai titik hitam, yang dapat kita amati pada polesan epitel pipi bagian dalam. Sedangkan pada sel darah putih kromatin seks akan membentuk drum stick.
  • 14.
  • 15.
  • 16. DNA • Satuan terkecil dari hereditas (materi penurun sifat) adalah gen atau kumpulan molekul DNA • DNA tersusun dalam kromosom di dalam inti sel, berupa makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer yang berulang-ulang • Makromolekul DNA terdiri atas gugus fosfat, gula dan basa. Gugus fosfat akan membentuk pita DNA yang berpilin ke kanan, dan berikatan dengan gula 5 karbon (deoksiribosa) • Gugus gula berikatan dengan basa sebagai pengisi rantai yang akan berpasangan dengan basa dari rantai lainnya, sehingga terbentuk dua rantai (double heliks
  • 17. • Basa DNA terbagi dua jenis : – basa purin : guanin (G) dan basa adenin (A) – basa primidin : basa sitosin (C) dan basa timin (T). • Basa primiridin pada untai DNA yang satu akan berikatan dengan basa purin dari untai basa DNA yang lain (G – C membentuk ikatan rangkap tiga, A - T membentuk ikatan rangkap dua) • Satu kromosom manusia rata-rata mengandung 6,5 x 107 pasang basa, atau kurang lebih sama dengan panjang sebesar 5 cm.
  • 18.
  • 19. • Basa DNA akan berikatan dengan gugus gula deoksiribosa membentuk molekul nukleosida. Sedangkan susunan molekul basa, gula deoksiribosa dan fosfat membentuk molekul nukleotida. • Untai DNA heliks ganda memiliki polaritas, salah satu ujung rantai DNA memiliki gugus fosfat dengan rantai karbon 5’ deoksiribosa pada ujung nukleotidanya dan 3’ pada ujung rantai lainnya. Sedangkan pasangan rantai lainnya memiliki ujung yang dimulai dari 3’ dan berakhiran pada ujung karbon 5’. Sehingga dikatakan bahwa rantai DNA heliks ganda memiliki rantai bidireksional polinukleotida 3’ – 5’ dan 5’ – 3’ atau bersifat anti paralel (saling berlawanan). Sehingga untaian basanya digambarkan sebagai • 5’- ATTGTCGAGG – 3’ • 3’- TAACAGCTCC – 5’
  • 20. • Hasil penelitian Griffith (1928), Yacob dan Monod (1966), Hershey dan Chase (1972), molekul DNA akan berinteraksi dengan protein histon dan protein non histon. Asosiasi DNA dengan protein histon membentuk unit-unit nukleosom, yang terdiri dari DNA dan oktamer histon, yaitu double 4 molekul histon (H2A, H2B, H3, H4)2 dan satu molekul histon H1. Ikatan DNA histon adalah ikatan elektrostatik yang kuat karena histon adalah protein alkali yg bermuatan positif. Molekul histon H3 dan H4 mempunyai protein arginin yang lebih banyak, sedangkan H2A dan H2B didominasi oleh lisin.
  • 21.
  • 22.
  • 23. • Molekul DNA mempunyai variasi yang ditentukan oleh jumlah dan komposisi nukleotida yang menyusunnya. • Informasi genetik 2 jalur yaitu; – dari generasi satu ke generasi berikutnya melalui proses replikasi – perubahan menjadi protein melalui proses transkipsi dan translasi sehingga terjadi ekspresi gen.
  • 24. RNA • merupakan polimer asam ribonukleat, berupa untaian tunggal ribosa, berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi • terdiri dari tiga gugus molekul yaitu gugus gula yang mengandung 5 karbon (ribosa), basa RNA dan fosfat • Basa RNA : purin dan pirimidin, namun terdapat satu jenis basa yang berbeda dengan basa DNA yaitu tidak terdapat basa timin melainkan basa urasil • Basa purin dan pirimidin yang berikatan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau ribonukleosida • Rantai polinukleotida RNA lebih pendek dibandingkan DNA, karena hanya menterjemahkan sekuen tertentu dari basa DNA.
  • 25. tiga jenis RNA yaitu ; 1. dRNA atau mRNA (RNA duta atau RNA messenger) Merupakan RNA yang urutan basanya berkomplemen dengan urutan basa DNA, membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom di inti sel ke ribosom di sitoplasma 2 rRNA (RNA ribosom) Merupakan komponen di dalam ribosom 3 tRNA (RNA transfer) Merupakan molekul RNA yang membawa asam amino ke ribosom yang spesifik sesuai dengan urutan basa yang dibawa oleh mRNA.
  • 26.
  • 27.
  • 28. Ciri-ciri DNA RNA Letak Di dalam nukleus, kloroplas, mitokondria Di dalam nukleus, sitoplasma, kloroplast dan ribosom Bentuk rantai Double heliks, berpilin dan panjang Satu untai, tidak berpilin dan pendek Fungsi Untuk penurunan sifat dan sintesis protein Untuk Sintesis protein Kadar Tidak dipengaruhi oleh aktivitas sintesis protein Tergantung aktivitas sintesis protein Basa Purin (adenin dan guanin) Pirimidin (sitosin dan timin) Purin (adenin dan guanin) Pirimidin (sitosin dan urasil) gula deoksiribosa Ribosa