2. Komunikasi terapeutik kemampuan a/ keterampilan perawat u
membantu klien beradaptasi thdp stres, mengatasi gangguan psikologis
dan belajar bagaimana berhubungan dgn orang lain (Northouse)
Komunikasi terapeutik hub. interpersonal antara perawat dan klien, dlm
hubungan ini perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama
dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional klien(Stuart G.W )
3. Berhadapan
dengan lawan
bicara
Sikap tubuh terbuka;
kaki dan tangan
terbuka (tidak
bersilangan)
Menunduk/memposisi
kan tubuh
kearah/lebih dekat
dengan lawan bicara
Pertahankan kontak
mata, sejajar, dan
natural
Bersikap tenang
4.
5.
6. Mendengar (Listening)
Pertanyaan Terbuka (Broad Opening) “Apa yang sedang
Saudara pikirkan?”, “Apa yang akan kita bicarakan hari ini?”.
Mengulang (Restarting) “Ooh..jadi Saudara tadi malam tidak
bisa tidur karena....”.
Klarifikasi “dapatkah Anda menjelaskan kembali tentang....?”.
Memfokuskan
Membagi persepsi “Anda tertawa, tetapi saya rasa Anda marah
kepada saya”.
7. Diam (Silence)
Informing
Klien : Suster, kenapa suhu tubuh saya masih tinggi? Padahal saya
sudah minum obat, kira-kira kenapa ya Suster?
Perawat : Baik saya jelaskan, panas tubuh atau suhu tubuh
meningkat dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena
ada proses infeksi, dehidrasi atau karena metabolisme tubuh yang
meningkat.
Saran Memberi alternative ide untuk pemecahan masalah.
11. Fase Pra
interaksi
Fase prainteraksi mirip dengan tahap perencanaan
sebelum melakukan wawancara.
Biasanya, perawat memiliki informasi tentang klien
sebelum bertatap muka yang pertama kali.
Informasi tersebut dapat meliputi nama klien, alamat,
usia, riwayat medis, dan/ atau riwayat sosial.
13. Memikirkan
area
masalah
potensial
•Area masalah potensial dapat diprediksi
berdasarkan kendala dan hambatan
komunikasi yg mungkin terjadi.
•Kendala tersebut meliputi defisit bahasa,
defisit sensorik, gangguan kognitif, dan
defisit structural
14. Menyusun
rencana
interaksi
•Hal yang direncanakan kapan, dimana, dan
strategi apa yang dilakukan untuk pertemuan
pertama
•Sebelum berinteraksi dengan klien, perawat
perlu mengkaji perasaannya sendiri.
•Apakah ada perasaan cemas? Apa yang
dicemaskan?
15. Tahap Pra Interaksi adlh tahap dimana perawat blm
bertemu dgn klien
Tugas perawat :
a. Mdptkan info ttg klien (dr medical record/sumber lain)
b. Mencari literatur dg maslah yg berkaitan dg klien
c. Mengexplorasi perasaan, fantasi & ketakutan
d. Menganalisa kekuatan & kelemahan profesional diri
e. Merencanakan pertemuan dg klien
f. Metode yd tepat utk wawancara
g. Setting tempat utk wawancara
18. 1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Membangun iklim percaya, memahami penerimaan dan
komunikasi terbuka
3. Membuka pembicaraan dgn topik netral
4. Menjelaskan tujuan
5. Melakukan kontrak dg klien, komponen kontrak :
Nama perawat dan klien
Peran yg diharapkan dr prwt dan klie
WaktuTopik/kegiatan
19.
20. Tahap kerja merupakan tahap inti dari
keseluruhan proses komunikasi
terapeutik
Tujuan tahap ini perawat dan klien
bekerja bersama-sama untuk
mengatasi masalah yang dihadapi
klien
21. • Tahap kerja hubungan perawat-klien biasanya dibagi menjadi
dua subfase:
Identifikasi
masalah
Eksploitasi
22. Menerapkan active listening
Membantu klien untuk mendefinisikan masalah yang
dihadapi
Bagaimana cara mengatasi masalahnya
Mengevaluasi cara atau alternatif pemecahan masalah
yang telah dipilih
23. Perawat memandu klien mengkaji perasaan dan
responnya
Mendorong perkembangan kesadaran diri
Dibangun rasa saling percaya antara perawat dan
klien
Menyimpulkan percakapannya dengan klien
24. Tahap Terakhir
Klien ada yang
menghindar ada
yang tidak
Rencanakan dari
awal
Jangan
mengakhiri relasi
secara tiba-tiba
25. Terminasi Sementara
•akhir dari tiap pertemuan
perawat-klien
Terminasi Akhir
•Terjadi ketika perawat telah
menyelesaikan proses keperawatan
secara keseluruhan
•Melakukan Evaluasi Objektif.
•Melakukan Evaluasi Subjektif.
•Menyepakati tingkat lanjut
terhadap interaksi yang telah
dilakukan
•Membuat kontrak untuk
pertemuan berikutnya.
Terminasi Sementara
Merupakan akhir dari tiap pertemuan perawat-klien, setelah terminasi sementara klien akan bertemu lagi dengan perawat dengan waktu yang telah ditentukan.
Termanisi Akhir
Terjadi ketika perawat telah menyelesaikan proses keperawatan secara keseluruhan. Tugas perawat pada tahap ini yaitu:
a. Melakukan Evaluasi Objektif. Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang telah dilaksanakan. Dalam mengevaluasi ini perawat tidak boleh terkesan menguji kemampuan klien, akan tetapi terkesan sekedar mengulang atau menyimpulkan.
b. Melakukan Evaluasi Subjektif. Dilakukan dengan menanyakan perasaan klien setelah berinteraksi dengan perawat, seperti:
Apakah klien merasa interaksi tersebut menuruukan kecemasannya?
Apakah klien merasa interaksi tersebut ada gunanya?
Apakah interaksi tersebut menimbulkan masalah baru bagi klien?
c. Menyepakati tingkat lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan. Tindakan ini disebut dengan pekerjaan rumah bagi klien. Tindak lanjut yang diberikan harus relevan dengan interaksi yang akan dilakukan berikutnya.
d. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya. Kontrak ini penting dibuat agar dapat kesepakatan antara perawat dan klien untuk pertemuan berikutnya. Kontrak yang dibuat termasuk tempat, waktu, dan tujuan interaksi.