SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 47
PENYAJIAN DATA
DAN
DISTRIBUSI
FREKUENSI
ACHMAD HASAN HAFIDZI, SE.,MM.
Tujuan utama mengklasifikasikan
data adalah
1. Menggolongkan sifat data yang sama ke dalam kelompok-kelompok tertentu atau kelas-kelas
tertentu
2. Mempermudah untuk membandingkan
3. Mengelompokkan informasi yang menonjol dan menghilangkan hal-hal yang tidak perlu
4. Menunjukkan sifat yang menonjol sehingga secara sekilas mudah dilihat
5. Mempermudah untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah dikumpulkan,
menginterpretasikan data, dan penyusunan laporan.
PENYUSUNAN DATA SECARA
SISTEMATIS (SERIATION)
1. Berdasarkan Waktu
PENYUSUNAN DATA SECARA
SISTEMATIS (SERIATION)
2. Berdasarkan Wilayah
PENYUSUNAN DATA SECARA
SISTEMATIS (SERIATION)
3. Berdasarkan Keadaan/Frekuensi
Penyusunan data berdasarkan keadaan/frekuensi ini dapat dilakukan dengan 2 cara.
a. Secara individual
b. Secara kelompok
PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS
(SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN /
FREKUENSI
Metode seriation secara individual
Metode ini merupakan cara menyusun data sesuai dengan hasil observasi.
contoh: seorang dosen mengadakan penelitian mengenai jumlah anak dalam keluarga mahasiswa yang
yang mengikuti kuliahnya. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:
PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS
(SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN /
FREKUENSI
Metode seriation secara individual
Dari data tersebut dapat diketahui komposisi jumlah anak dalam keluarga mahasiswa, tetap masih agak
agak susah diamati karena belum tersusun secara rapi.
PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS
(SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN /
FREKUENSI
Metode seriation secara berkelompok
Metode ini merupakan cara menyusun data dalam kelompok-kelompok berdasarkan interval tertentu.
tertentu. Selanjutnya dari masing-masing kelompok akan tampak berapa kali terjadinya (berapa
frekuensinya).
Pengelompokan berdasarkan interval ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1) Rangkaian yang diskrit (discrete series atau discontinuous series)
2) Rangkaian yang kontinu (continuous series)
PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS
(SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN /
FREKUENSI
Metode seriation secara berkelompok
Metode ini merupakan cara menyusun data dalam kelompok-kelompok berdasarkan interval tertentu.
tertentu. Selanjutnya dari masing-masing kelompok akan tampak berapa kali terjadinya (berapa
frekuensinya).
Pengelompokan berdasarkan interval ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1) Rangkaian yang diskrit (discrete series atau discontinuous series)
2) Rangkaian yang kontinu (continuous series)
PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS
(SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN /
FREKUENSI
Data atau variabel diskrit adalah data yang hanya dapat dinyatakan dalam bilangan bulat.
Contoh : jumlah anak, jumlah penduduk, jumlah mobil dan sebagainya. Contoh distribusi data yang
bersifat diskrit dapat dilihat dalam Tabel 1.5.
PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS
(SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN /
FREKUENSI
Sedangkan data atau variabel kontinu adalah data yang dapat dinyatakan dengan bilangan pecahan.
Misalnya: tinggi badan, berat badan, nilai, produksi beras, keuntungan perusahaan dan sebagainya.
Contoh distribusi data yang bersifat kontinu dapat dilihat dalam Tabel 1.6. Tabel 1.6 disebut juga
dengan distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Tabel Distribusi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi
dari data angka ; angka yang ada itu tidak dikelompok-kelompokkan (ungrouped data).
Contoh:
Daftar Distribusi Frekuensi Tunggal Berikut ini data banyaknya anak dari 50 orang pegawai PT FGH.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa 4 keluarga tidak mempunyai anak, 13 keluarga mempunyai
1 anak, dan seterusnya. Selanjutnya, data tersebut disajikan dalam daftar distribusi frekuensi, seperti
Tabel berikut.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 1. Jangkauan data (j) ditentukan, yaitu datum terbesar dikurangi datum terkecil.
Langkah 2. Menentukan banyaknya kelas.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 3. Panjang kelas interval (p) ditentukan dengan persamaan:
Langkah 4. Batas kelas interval (batas bawah dan batas atas) ditentu kan. Batas bawah kelas pertama
bisa diambil sama dengan nilai datum terkecil atau nilai yang lebih kecil dari datum terkecil.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 5. Batas bawah nyata dan batas atas nyata ditentukan. Batas bawah nyata disebut juga tepi bawah dan batas atas nyata disebut juga tepi
atas. Definisi tepi bawah dan tepi atas adalah sebagai berikut.
Jika data teliti hingga satuan maka:
• tepi bawah = batas bawah – 0,5 dan
• tepi atas = batas atas + 0,5
Jika data teliti hingga satu tempat desimal maka:
• tepi bawah = batas bawah – 0,05 dan
• tepi atas = batas atas + 0,05
Jika data teliti hingga dua tempat desimal maka:
• tepi bawah = batas bawah – 0,005 dan
• tepi atas = batas atas + 0,005
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 6. Frekuensi dari setiap kelas interval ditentukan. Dalam hal ini turusnya ditentukan terlebih
dahulu.
Langkah 7. Titik tengah interval (mid point) ditentukan. Titik tengah atau nilai tengah disebut juga
dengan istilah tanda kelas (class mark), yaitu nilai rataan antara batas bawah dan batas atas pada
suatu kelas interval. Titik tengah dianggap sebagai wakil dari nilai-nilai datum yang termasuk dalam
suatu kelas interval. Titik tengah dirumuskan oleh:
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan
Daftar Distribusi Frekuensi Kelompok.Berikut ini adalah data nilai ujian mata pelajaran Bahasa
Indonesia dari 90 siswa Kelas XI.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 1. Datum terbesar adalah 98 dan datum terkecil adalah 33, sehingga jangkauandata: j = xmak
– xmin = 98 – 33 = 65
Langkah 2. Banyaknya kelas interval adalah: k = 1 + 3,3 log 90 = 1 + 3,3(1,9542) = 7,449 Untuk kasus
ini, diambil kelas interval 7.
Langkah 3. Menentukan panjang kelas interval. p = j/k = 65/7 = 9,29 (bisa diambil 9 atau 10). Untuk
contoh ini, diambil p = 9
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 4. Menentukan batas kelas interval. Batas kelas ke-1 bisa diambil 33, tetapi agar kelas interval
kelihatan bagus diambil batas bawah 31, sehingga didapat batas atasnya 31 + 9 = 40.
Batas kelas ke-1 = 31 – 40
Batas kelas ke-2 = 41 – 50
Batas kelas ke-3 = 51 – 60
Batas kelas ke-4 = 61 – 70
Batas kelas ke-5 = 71 – 80
Batas kelas ke-6 = 81 – 90
Batas kelas ke-7 = 91 – 100
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 6. Frekuensi setiap kelas interval dapat dicari dengan menentukan turusnya terlebih dahulu
(lihat tabel Daftar Distribusi Frekuensi Kelompok dibawah ini).
Langkah 7. Menentukan titik tengah interval.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Daftar distribusi frekuensi kelompok dari data tersebut, tampak seperti Tabel berikut ini.
Dari tabel tersebut, tampak siswa paling banyak memperoleh nilai antara 71-80.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Dalam Tabel tersebut, frekuensi dinyatakan dalam bilangan cacah yang menyatakan banyaknya datum
dalam setiap kelas. Frekuensi relatif bisa dinyatakan dengan persen sehingga sering juga
dilambangkan dengan f(%).
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
salah satu jenis tabel statistik yang didalamnya disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat atau:
atau: selalu ditambah-tambahkan , baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Batang
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Batang
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Batang
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Batang
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Berikut adalah data olahraga favorit siswa SMK “MERDEKA”
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Garis
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Grafik Poligon (Polygon Frequency)
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Grafik Poligon (Polygon Frequency)
Langkah untuk membuat grafik polygon dari data di atas adalah:
1. Membuat sumbu horizontal dengan lambang X
2. Membuat sumbu vertikal dengan lambang Y
3. Menetapkan titik nol, yaitu perpotongan X dengan Y.
4. Menempatkan nilai hasil ulangan umum bidang studi matematika pada absis X, berturut-turut dari kiri ke
kanan, mulai dari nilai terendah sampai nilai yang tertinggi.
5. Menempatkan frekuensi pada ordinal Y.
6. Melukiskan grafik poligonnya. Hasilnya seperti pada grafik dibawah ini.
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Grafik Poligon (Polygon Frequency)
Ukuran Tendensi Sentral
Data Tunggal
Rata-Rata Hitung (Mean)
Rata-rata atau Mean merupakan ukuran statistik kecenderungan terpusat yang paling sering digunakan
Ukuran Tendensi Sentral
Data Tunggal
Median Data Tunggal
Median adalah nilai tengah dari data yang telah disusun berurutan mulai dari yang terkecil sampai
dengan yang terbesar. Secara matematis median dilambangkan dengan Me yang dapat dicari dengan
cara sebagai berikut
Ukuran Tendensi Sentral
Data Tunggal
Modus Data Tunggal
Modus (mode) adalah penjelasan tentang suatu kelompok data dengan menggunakan nilai yang sering
sering muncul dalam kelompok data tersebut.Atau bisa dikatakan juga nilai yang populer (menjadi
mode) dalam sekelompok data.
Ukuran Tendensi Sentral
Data Tunggal
Modus Data Tunggal
Modus (mode) adalah penjelasan tentang suatu kelompok data dengan menggunakan nilai yang sering
sering muncul dalam kelompok data tersebut.Atau bisa dikatakan juga nilai yang populer (menjadi
mode) dalam sekelompok data.
Kuartil , Desil & Persentil
Kuartil
Kuartil adalah nilai atau angka yang membagi data dalam 4 bagian yang sama besar, setelah disusun
dari yang terkecil sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Ada 3 jenis kuartil, yaitu:
Kuartil pertama (K1) atau kuartil bawah (25% dari frekuensi bagian atas)
Kuartil kedua (K2) atau kuartil tengah (50% dari frekuensi bagian atas dan bawah)
Kuartil ketiga (K3) atau kuartil atas (75% dari frekuensi bagian bawah)
Kuartil , Desil & Persentil
Kuartil , Desil & Persentil
Contoh Soal : Tentukan K1 , K2 , dan K3 dari data: 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12
Kuartil , Desil & Persentil
Kuartil , Desil & Persentil
Desil
Desil adalah nilai atau angka yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama, setelah disusun dari
data yang terkecil sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Cara mencari nilai desil hampir sama
dengan mencari nilai kuartil, bedanya hanya pada pembagian saja. Harga – harga desil ada 9 bagian,
yaitu dari Ds1 sampai Ds9
Kuartil , Desil & Persentil
Persentil
Persentil adalah nilai atau angka yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama, setelah disusun
dari data yang terkecil sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Cara mencari nilai persentil hampir
sama dengan mencari nilai desil, hanya bedanya pada pembagiannya saja. Harga – harga persentil
ada 99 bagian, yaitu Ps1 sampai Ps99.
SOAL TUTORIAL 1

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie ANALISIS DATA

Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxPertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxmuhamadiskhak
 
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxPERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxSuryaFahrozi2
 
Espa4123 statistika modul 3.1
Espa4123 statistika   modul 3.1Espa4123 statistika   modul 3.1
Espa4123 statistika modul 3.1Ratzman III
 
Distribusi frekuensi m.eko pratama
Distribusi frekuensi m.eko pratamaDistribusi frekuensi m.eko pratama
Distribusi frekuensi m.eko pratamamhd Eko pratama
 
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, GrafikStatistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, GrafikSyamsuAlam27
 
Distribusi frekuensi nicky dwi
Distribusi frekuensi nicky dwiDistribusi frekuensi nicky dwi
Distribusi frekuensi nicky dwiNicky Dwi Rarasati
 
Statistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.ppt
Statistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.pptStatistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.ppt
Statistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.pptFegaNisrulwaqi
 
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptxNurjannah898685
 
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data PenelitianDaftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitianrennijuliyanna
 
4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf
4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf
4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdfNENGANITAPUTRIAGUSTI
 
Pertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptx
Pertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptxPertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptx
Pertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptxRama465392
 
Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1lussyani
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifDeady Rizky Yunanto
 
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIMakalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIWidia Ratnasari Samosir
 
02 Statistik Deskriptif.pptx
02 Statistik Deskriptif.pptx02 Statistik Deskriptif.pptx
02 Statistik Deskriptif.pptxwindyarlin08
 

Ähnlich wie ANALISIS DATA (20)

Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
STATISTIK DESKRIPTIF.pdf
STATISTIK DESKRIPTIF.pdfSTATISTIK DESKRIPTIF.pdf
STATISTIK DESKRIPTIF.pdf
 
Distribusi frekuensi 2
Distribusi frekuensi 2Distribusi frekuensi 2
Distribusi frekuensi 2
 
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxPertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
 
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxPERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
 
Espa4123 statistika modul 3.1
Espa4123 statistika   modul 3.1Espa4123 statistika   modul 3.1
Espa4123 statistika modul 3.1
 
Distribusi frekuensi m.eko pratama
Distribusi frekuensi m.eko pratamaDistribusi frekuensi m.eko pratama
Distribusi frekuensi m.eko pratama
 
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, GrafikStatistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
 
Distribusi frekuensi nicky dwi
Distribusi frekuensi nicky dwiDistribusi frekuensi nicky dwi
Distribusi frekuensi nicky dwi
 
Ukuran penyebaran data
Ukuran penyebaran dataUkuran penyebaran data
Ukuran penyebaran data
 
Statistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.ppt
Statistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.pptStatistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.ppt
Statistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.ppt
 
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
 
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data PenelitianDaftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
 
4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf
4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf
4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf
 
Pertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptx
Pertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptxPertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptx
Pertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptx
 
Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
 
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIMakalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
 
Statistika deskriptif
 Statistika deskriptif Statistika deskriptif
Statistika deskriptif
 
02 Statistik Deskriptif.pptx
02 Statistik Deskriptif.pptx02 Statistik Deskriptif.pptx
02 Statistik Deskriptif.pptx
 

Mehr von AchmadHasanHafidzi

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega SyariahMakalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega SyariahAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.pptKonsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.pptAchmadHasanHafidzi
 
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).pptAnggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).pptAchmadHasanHafidzi
 
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.pptAkuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.pptAchmadHasanHafidzi
 
Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt
Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.pptStatistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt
Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.pptAchmadHasanHafidzi
 
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar StatistikStatistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar StatistikAchmadHasanHafidzi
 

Mehr von AchmadHasanHafidzi (13)

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega SyariahMakalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN.pptMANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
 
Manajemen Modal Kerja.ppt
Manajemen Modal Kerja.pptManajemen Modal Kerja.ppt
Manajemen Modal Kerja.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.pptKonsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
 
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).pptAnggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
 
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.pptAkuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
 
Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt
Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.pptStatistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt
Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt
 
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar StatistikStatistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
 

Kürzlich hochgeladen

Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 

Kürzlich hochgeladen (17)

Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 

ANALISIS DATA

  • 2. Tujuan utama mengklasifikasikan data adalah 1. Menggolongkan sifat data yang sama ke dalam kelompok-kelompok tertentu atau kelas-kelas tertentu 2. Mempermudah untuk membandingkan 3. Mengelompokkan informasi yang menonjol dan menghilangkan hal-hal yang tidak perlu 4. Menunjukkan sifat yang menonjol sehingga secara sekilas mudah dilihat 5. Mempermudah untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah dikumpulkan, menginterpretasikan data, dan penyusunan laporan.
  • 3. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) 1. Berdasarkan Waktu
  • 4. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) 2. Berdasarkan Wilayah
  • 5. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) 3. Berdasarkan Keadaan/Frekuensi Penyusunan data berdasarkan keadaan/frekuensi ini dapat dilakukan dengan 2 cara. a. Secara individual b. Secara kelompok
  • 6. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI Metode seriation secara individual Metode ini merupakan cara menyusun data sesuai dengan hasil observasi. contoh: seorang dosen mengadakan penelitian mengenai jumlah anak dalam keluarga mahasiswa yang yang mengikuti kuliahnya. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:
  • 7. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI Metode seriation secara individual Dari data tersebut dapat diketahui komposisi jumlah anak dalam keluarga mahasiswa, tetap masih agak agak susah diamati karena belum tersusun secara rapi.
  • 8. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI Metode seriation secara berkelompok Metode ini merupakan cara menyusun data dalam kelompok-kelompok berdasarkan interval tertentu. tertentu. Selanjutnya dari masing-masing kelompok akan tampak berapa kali terjadinya (berapa frekuensinya). Pengelompokan berdasarkan interval ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1) Rangkaian yang diskrit (discrete series atau discontinuous series) 2) Rangkaian yang kontinu (continuous series)
  • 9. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI Metode seriation secara berkelompok Metode ini merupakan cara menyusun data dalam kelompok-kelompok berdasarkan interval tertentu. tertentu. Selanjutnya dari masing-masing kelompok akan tampak berapa kali terjadinya (berapa frekuensinya). Pengelompokan berdasarkan interval ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1) Rangkaian yang diskrit (discrete series atau discontinuous series) 2) Rangkaian yang kontinu (continuous series)
  • 10. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI Data atau variabel diskrit adalah data yang hanya dapat dinyatakan dalam bilangan bulat. Contoh : jumlah anak, jumlah penduduk, jumlah mobil dan sebagainya. Contoh distribusi data yang bersifat diskrit dapat dilihat dalam Tabel 1.5.
  • 11. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI Sedangkan data atau variabel kontinu adalah data yang dapat dinyatakan dengan bilangan pecahan. Misalnya: tinggi badan, berat badan, nilai, produksi beras, keuntungan perusahaan dan sebagainya. Contoh distribusi data yang bersifat kontinu dapat dilihat dalam Tabel 1.6. Tabel 1.6 disebut juga dengan distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
  • 12. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Distribusi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi dari data angka ; angka yang ada itu tidak dikelompok-kelompokkan (ungrouped data). Contoh: Daftar Distribusi Frekuensi Tunggal Berikut ini data banyaknya anak dari 50 orang pegawai PT FGH.
  • 13. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa 4 keluarga tidak mempunyai anak, 13 keluarga mempunyai 1 anak, dan seterusnya. Selanjutnya, data tersebut disajikan dalam daftar distribusi frekuensi, seperti Tabel berikut.
  • 14. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 1. Jangkauan data (j) ditentukan, yaitu datum terbesar dikurangi datum terkecil. Langkah 2. Menentukan banyaknya kelas.
  • 15. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 3. Panjang kelas interval (p) ditentukan dengan persamaan: Langkah 4. Batas kelas interval (batas bawah dan batas atas) ditentu kan. Batas bawah kelas pertama bisa diambil sama dengan nilai datum terkecil atau nilai yang lebih kecil dari datum terkecil.
  • 16. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 5. Batas bawah nyata dan batas atas nyata ditentukan. Batas bawah nyata disebut juga tepi bawah dan batas atas nyata disebut juga tepi atas. Definisi tepi bawah dan tepi atas adalah sebagai berikut. Jika data teliti hingga satuan maka: • tepi bawah = batas bawah – 0,5 dan • tepi atas = batas atas + 0,5 Jika data teliti hingga satu tempat desimal maka: • tepi bawah = batas bawah – 0,05 dan • tepi atas = batas atas + 0,05 Jika data teliti hingga dua tempat desimal maka: • tepi bawah = batas bawah – 0,005 dan • tepi atas = batas atas + 0,005
  • 17. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 6. Frekuensi dari setiap kelas interval ditentukan. Dalam hal ini turusnya ditentukan terlebih dahulu. Langkah 7. Titik tengah interval (mid point) ditentukan. Titik tengah atau nilai tengah disebut juga dengan istilah tanda kelas (class mark), yaitu nilai rataan antara batas bawah dan batas atas pada suatu kelas interval. Titik tengah dianggap sebagai wakil dari nilai-nilai datum yang termasuk dalam suatu kelas interval. Titik tengah dirumuskan oleh:
  • 18. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan Daftar Distribusi Frekuensi Kelompok.Berikut ini adalah data nilai ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia dari 90 siswa Kelas XI.
  • 19. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 1. Datum terbesar adalah 98 dan datum terkecil adalah 33, sehingga jangkauandata: j = xmak – xmin = 98 – 33 = 65 Langkah 2. Banyaknya kelas interval adalah: k = 1 + 3,3 log 90 = 1 + 3,3(1,9542) = 7,449 Untuk kasus ini, diambil kelas interval 7. Langkah 3. Menentukan panjang kelas interval. p = j/k = 65/7 = 9,29 (bisa diambil 9 atau 10). Untuk contoh ini, diambil p = 9
  • 20. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 4. Menentukan batas kelas interval. Batas kelas ke-1 bisa diambil 33, tetapi agar kelas interval kelihatan bagus diambil batas bawah 31, sehingga didapat batas atasnya 31 + 9 = 40. Batas kelas ke-1 = 31 – 40 Batas kelas ke-2 = 41 – 50 Batas kelas ke-3 = 51 – 60 Batas kelas ke-4 = 61 – 70 Batas kelas ke-5 = 71 – 80 Batas kelas ke-6 = 81 – 90 Batas kelas ke-7 = 91 – 100
  • 21. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 6. Frekuensi setiap kelas interval dapat dicari dengan menentukan turusnya terlebih dahulu (lihat tabel Daftar Distribusi Frekuensi Kelompok dibawah ini). Langkah 7. Menentukan titik tengah interval.
  • 22. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Daftar distribusi frekuensi kelompok dari data tersebut, tampak seperti Tabel berikut ini. Dari tabel tersebut, tampak siswa paling banyak memperoleh nilai antara 71-80.
  • 23. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Dalam Tabel tersebut, frekuensi dinyatakan dalam bilangan cacah yang menyatakan banyaknya datum dalam setiap kelas. Frekuensi relatif bisa dinyatakan dengan persen sehingga sering juga dilambangkan dengan f(%).
  • 24. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif salah satu jenis tabel statistik yang didalamnya disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat atau: atau: selalu ditambah-tambahkan , baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah.
  • 25. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
  • 30. Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Diagram Lingkaran Berikut adalah data olahraga favorit siswa SMK “MERDEKA”
  • 31. Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
  • 32. Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
  • 34. Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Poligon (Polygon Frequency)
  • 35. Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Poligon (Polygon Frequency) Langkah untuk membuat grafik polygon dari data di atas adalah: 1. Membuat sumbu horizontal dengan lambang X 2. Membuat sumbu vertikal dengan lambang Y 3. Menetapkan titik nol, yaitu perpotongan X dengan Y. 4. Menempatkan nilai hasil ulangan umum bidang studi matematika pada absis X, berturut-turut dari kiri ke kanan, mulai dari nilai terendah sampai nilai yang tertinggi. 5. Menempatkan frekuensi pada ordinal Y. 6. Melukiskan grafik poligonnya. Hasilnya seperti pada grafik dibawah ini.
  • 36. Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Poligon (Polygon Frequency)
  • 37. Ukuran Tendensi Sentral Data Tunggal Rata-Rata Hitung (Mean) Rata-rata atau Mean merupakan ukuran statistik kecenderungan terpusat yang paling sering digunakan
  • 38. Ukuran Tendensi Sentral Data Tunggal Median Data Tunggal Median adalah nilai tengah dari data yang telah disusun berurutan mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Secara matematis median dilambangkan dengan Me yang dapat dicari dengan cara sebagai berikut
  • 39. Ukuran Tendensi Sentral Data Tunggal Modus Data Tunggal Modus (mode) adalah penjelasan tentang suatu kelompok data dengan menggunakan nilai yang sering sering muncul dalam kelompok data tersebut.Atau bisa dikatakan juga nilai yang populer (menjadi mode) dalam sekelompok data.
  • 40. Ukuran Tendensi Sentral Data Tunggal Modus Data Tunggal Modus (mode) adalah penjelasan tentang suatu kelompok data dengan menggunakan nilai yang sering sering muncul dalam kelompok data tersebut.Atau bisa dikatakan juga nilai yang populer (menjadi mode) dalam sekelompok data.
  • 41. Kuartil , Desil & Persentil Kuartil Kuartil adalah nilai atau angka yang membagi data dalam 4 bagian yang sama besar, setelah disusun dari yang terkecil sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Ada 3 jenis kuartil, yaitu: Kuartil pertama (K1) atau kuartil bawah (25% dari frekuensi bagian atas) Kuartil kedua (K2) atau kuartil tengah (50% dari frekuensi bagian atas dan bawah) Kuartil ketiga (K3) atau kuartil atas (75% dari frekuensi bagian bawah)
  • 42. Kuartil , Desil & Persentil
  • 43. Kuartil , Desil & Persentil Contoh Soal : Tentukan K1 , K2 , dan K3 dari data: 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12
  • 44. Kuartil , Desil & Persentil
  • 45. Kuartil , Desil & Persentil Desil Desil adalah nilai atau angka yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama, setelah disusun dari data yang terkecil sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Cara mencari nilai desil hampir sama dengan mencari nilai kuartil, bedanya hanya pada pembagian saja. Harga – harga desil ada 9 bagian, yaitu dari Ds1 sampai Ds9
  • 46. Kuartil , Desil & Persentil Persentil Persentil adalah nilai atau angka yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama, setelah disusun dari data yang terkecil sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Cara mencari nilai persentil hampir sama dengan mencari nilai desil, hanya bedanya pada pembagiannya saja. Harga – harga persentil ada 99 bagian, yaitu Ps1 sampai Ps99.